Anda di halaman 1dari 11

KALAH TARI TRADISIONAL

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan
pembuatan karya tulis ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis
memenjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya tanggung jawab
sendiri.

Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian. Semoga
menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.

Sikur, 29 November 2014


Penulis,

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

1.1 latar belakang masalah

1.2 tujuan

Bab II. Materi/Isi

2.1 pengertian tari tradisional

2.2 sejarah tari tradisional

2.3 fungsi tari tradisional

2.4 ragam gerak tari

2.5 unsur elemen dan komposisi tari tradisional


Bab III. Penutup

3.1 kesimpulan

3.2 saran

Daftar Pustaka

Tari Tradisional

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja ikut
berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan tarian-tarian moderen
masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa manfaat dari tari tradisional yang begitu kurang
akan peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak mengetahui apakah makna tari tradisional dan
manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa membuat ketertarikan tersendiri bagi remaja-remaja
saat ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tari tradisional secara luas


BAB II

Materi/Isi

2.1 Pengertian Tari Tradisional

Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di
wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat
menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.

Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini
terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati
itu”.

Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah

keindahan.

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak
yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak
keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.

Gerak ekspresif ialah gerak yang indah, yang bisa menggetarkan perasaan manusia.Gerak yang di stilir
mengandung ritme tertentu,yang dapat memberikan kepuasan batin manusia. Gerak yang indah bukan
hanya gerak-gerak yang halus saja, tetapi gerak-gerak yang kasar, keras, kuat, penuh dengan tekanan-
tekanan, serta gerak anehpun dapat merupakan gerak yang indah. Gerak merupakan elemen pertama
dalam tari, maka ritme merupakan elemen kedua yang juga sangat penting dalam tari.

Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah. untuk menghasilkan gerak yang indah membutuhkan proses
pengolahan atau penggarapan terlebih dahulu, pengolahan unsur keindahannya bersipat stilatif dan
distortif.”
1.Gerak Stilatif yaitu: gerak yang telah mengalami proses pengolahan (penghalusan) yang mengarah
pada benuk-bentuk yang indah.

2.Gerak Distorsif yaitu: pengolahan gerak melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah
satu proses stilasi.

Dari hasil pengolahan gerak yang telah mengalami stilasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari yaitu,
gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi.

1.Gerak murni : dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu, yang
dipentingkan factor keindahan gerak saja.

2.Gerak maknawi : dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu,
disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan (imitative dan
mimitif).

a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam.

b. Mimitif adalah gerak peniruan dari gerak-gerik manusia.

Tari merupakan komposisi gerak, berdasarkan bentuknya ada 2 jenis tari yaitu :

1.Tari Representasional yaitu tari yang menggambarkan sesuatu

secara jelas. Tari bersumber pada kehidupan sehari-hari.

Contoh: Tari perang, tari tani dll.

2.Tari Non Representasional yaitu tari yang idak menggambarkan

sesuatu, menekankan pada keindahan gerak semata.

Keindahan dalam seni tari tidak hanya pada gerak tubuh, untuk keutuhannya memerlukan dukungan
seni lain sebagai kelengkapan seperti: busana, rias, property, musik, tata pentas, drama dan sastra.
Sehingga seni tari menjadi bentuk seni yang komplek, yang mengandung beberapa macam unsur seni.
2.2 Sejarah Tari Tradisional

Kita mengenal banyak jenis Tari, namun tahukah anda bagaimana perjalanan sejarah dari tari tersebut
hingga berkembang menjadi saat ini ?, Berikut uraian singkat tentang perkembangan tari tersebut :

Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia.Wujud dan bentuk tariannya
cendrung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imitatif. Sebagai contoh menirukan
binatang yang akan diburu, pemujaan, dan penyembuhan penyakit.

Zaman Indonesia Hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari
India.Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia Hindu,seperti tari-tarian adat dan keagamaan berhasil
disempurnakan menjadi tarian yang mempunyai nilai artistik yang tinggi.Sebagai contoh,Wayang
Wong,Klana Topeng,Dramatari Topeng,dan Wayang Topeng.

Zaman Indonesia Islam, seni tari mengalami kejayaan penggarapannya di lingkungan keraton,yaitu di
Kasunanan dan Kasultanan.Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya
muncul menjadi dua jenis tari,yaitu Kasunanan (Bedaya Ketawang, Serimpi, Gamyong, Wayang Wong,
dan Langendriyan), dan Kasultanan (Tari Merak, Joget Mataram, Bedaya Semang, dan Langen
Mandrawanara).

Zaman Penjajah, tari-tarian mengalami kesuraman sebab dalam suasana penjajahan. Untuk mengangkat
semangat kepahlawanan akibat penjajahan muncul jenis tari Pejuang, Prajuritan, Bondoyudo, dan
Prawiroguna.

Zaman Setelah Merdeka sampai Sekarang, perkembangan seni tari kembali mulai difungsikan, yaitu
untuk upacara keagamaan dan untuk hiburan.

2.3 Fungsi Tari Tradisional

Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari
sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai media pergaulan, seni tari sebagai
penyaluran terapi, seni tari sebagai media pendidikan, seni tari sebagai pertunjukkan, dan seni tari
sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36).
1. Seni tari sebagai sarana upacara.

Tari dapat digunakan sebagai sarana upacara. Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara
keagamaan dan upacara penting dalam kehidupan manusia.

2. Seni tari sebagai hiburan.

Tari sebagai hiburan harus bervariasi sehingga tidak menjemukan dan menjenuhkan. Oleh karena itu,
jenis ini menggunakan tema-tema yang sederhana, tidak muluk-muluk, diiringi lagu yang enak dan
mengasyikkan. Kostum dan tata panggungnya dipersiapkan dengan cara yang menarik.

3.Seni tari sebagai penyaluran terapi.

Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat
dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu,
dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Bagi masyarakat timur, jenis tarian ini pantangan
kerena perasaan iba atau tak sampai hati.

4. Seni tari sebagai media pendidikan

Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan
menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada seni tari dapat
mengasah perasaan seseorang.

5. Seni tari sebagai media pergaulan.

Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan
tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan. Kegiatan tari, seperti latihan tari yang rutin atau
pementasan tari bersama, adalah sarana pergaulan yang baik.

6. Seni tari sebagai media pertunjukkan.

Tari bukan hanya sarana upacara atau hiburan, tari juga bisa berfungsi sebagai pertunjukkan yang
sengaja digarap untuk dipertontonkan. Tari ini biasanya dipersiapkan dengan baik, mulai dari latihan
hingga pementasan, diteliti dengan penuh perhitungan. Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan
pada segi artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interprestasi,
konsepsional serta memiliki tema dan tujuan.

7. Seni tari sebagai media katarsis

Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis lebih mudah dilaksanakan oleh orang
yang telah mencapai taraf atas, dalam penghayatan seni.

2.4 Ragam Gerak Tari Tradisional

]Tubuh kita terdiri dari bagian-bagian anggota tubuh, antara lain:

1. Kepala, gerak kepala antara lain:

—Gedeg, anggut, coklek, gibas dll

2. Gerak Bahu :

Kereg,

3. Gerak Tangan;

Seblak, Gebyok, Kebyak, ridong, tangkis, pukul, sabet, tawing, ukel karno, ulap-ulap dll

Sikap tangan dalam menari:

Ngepal, Ngithing, Nyekiting, Ngruji, baya mangap, nyempurit, ngontho baskoro dll

4. Gerak tubuh / badan:

—Ogeg, goyang, oyog dll biasanya menyesuaikan gerak tangan, kaki dan kepala

5. Gerak Kaki:
Srisig: lari sambil njinjit

Kenser: Jalan ngesot ke samping kiri/ kanan

Trecet : Lari posisi hadap depan dan ke aran samping

Lumaksana berfariasi: lampah 3, sigsak, loncat dll

Sikap kaki : Posisi mendhak, badan ke arah depan, paha di buka, kaki napak dan ibu jari melentik,
bentuk kaki membentuk huruf T atau huruf V.

2.5 Unsur Elemen dan Komposisi Tari Tradisional

Elemen pokok tari adalah gerak. Rodolf laban pakar tari kreatif menyatakan bahwa gerak merupakan
fungsional dari body (gerak bagian kepala, badan, tangan dan kaki), space ( ruang gerak yang terdiri dari
level, jarak atau tingkatan gerak), time ( berhubungan dengan durasi gerak, perubahan sikap, posisi, dan
kedudukan), dynamic (kualitas gerak menyangkut kuat, lemah, elastis dan penekanan gerakan).

A.Ruang

Jika Kmu melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti melakukan gerak di ruang pribadi,
sedangkan jika kamu bergerak berpindah tempat maka kamu melakukan gerak diruang umum. Gerak di
ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan atau berkelompok.

B. Waktu

Setiap gerak yang dilakukan membutuhkan waktu baik gerak estesis maupun gerak fungsional.
Gerak fungsional seperti berjalan menuju ke tempat umum tentu membutuhkan waktu. Jika jarak yang
ditempuh dekat maka waktu yang dibutuhkab lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh. jika
jarak yang jauh ingin sama cepat nya dengan jarak yang dekat tiba ditempat, maka gerak yanf dilakukan
haruslah memiliki kecepatan 2 atau 3 kali dari jarak yang dekat.

perbedaan cepat atau lambat gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau
lambatnya gerak yang dilakukan.

C. Tenaga
Penggunaan tenaga dalamgerak tari meliputi : 1.intesitas,yang berkaitan dengan kuantitas tenaga
dalam tarian yang menghasilkan tingkan ketegangan gerak. 2.aksen/tekanan muncul ketika gerakan
dilakukan secara tiba-tiba dan kontras 3.kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran
tenaga.

Bab III

Penutup

1.1 Kesimpulan

Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya manusia
yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap unsur geraknya mempunyai arti dan
tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi
kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan yang sangat terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social seperti tari upacara,
tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari
tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara
Statis dan Mobile.

1.2 Saran

Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali, karena alangkah
baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan di adakannya festival-
festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau kursus tari tradisional untuk
kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan bangsa kita.
Daftar Pustaka

http://t-rianhadi.blogspot.com/2014/12/makalah-tari-tradisional.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai