Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarganya. Berkat rahmat dan hidayat serta
inayat-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan karya tulis ini tanpa mengalami
hambatan yang berarti, oleh karena itu penulis memenjatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt.

Semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam karya tulis ini, sepenuhnya
tanggung jawab sendiri.

Akhirnya, dengan karya tulis ini penulis persembahkan pada rekan-rekan sekalian.
Semoga menjadi titik sumbangan bagi pembangunan ilmu pengetahuan yang sangat luas.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam seni Tari Tradisional ini saya membuat agar semua kalangan-kalangan remaja
ikut berpartisipasi. Karena pada umumnya tari tradisional ini cukup menyusut dengan tarian-
tarian moderen masa kini. Maka dari itu saya ingin menjelaskan apa manfaat dari tari
tradisional yang begitu kurang akan peminatnya. Banyak sebagian remaja yang tidak
mengetahui apakah makna tari tradisional dan manfaatnya. Selain itu tari tradisional juga bisa
membuat ketertarikan tersendiri bagi remaja-remaja saat ini.
Seni adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata
dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya
manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.
Menurut Herbert Read “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk
yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan
rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-
bentuk yang kita amati itu”.Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang
dan seni adalah keindahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tari daerah?
2. Apa saja unsur-unsur tari?
3. Apa saja keunikan tari disetiap tari daerah?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tari Daerah Atau Tradisional

Tari tradisional adalah suatu tarian yang pada dsarnya berkembang di suatu daerah tertentu
yang berpdoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan turun temurun yang di anut oleh
masyarakat yang memiliki tari tersebut.

Dari referensi lainnya disebutkan juga mengenai pengertian tari tradisional yaitu sautu tarian
yang berasal dari masyarakat daerah tersebut yang sudah turun temurun dan menjadi budaya
masyarakat tersebut.

Pengertian Tari Menurut Para Ahli.

Tari adalah merupakan gerak tubuh secara berirama yang dilakukan ditempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan , mengungkapkan perasaan , maksud, bunyi-bunyian yang
disebut pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin
disampaikan .
Tari adalah gerakan badan yang terdiri dari kaki, tangan, kepala, dan bagian tubuh lainnya
yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian atau dengan kata lain disebut musik dari
berbagai macam jenis alat musik sesuai dengan wilayah masing-masing dan memiliki level
gerak pada tari masing-masing pula .

Adapun pendapat para ahli tentang pengertian tari adalah sebagai berikut :

a. Menurut Bagong Sudito bahwa tari adalah suatu seni yan berupa gerak ritmis yang
menjadi alat ekspresi manusia
b. Menurut Drs I Gede Ardika bahwa tari adalah sesuatu yang dapat menyatukan banyak
hal hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan gerakannya
menurut caranya masing-maisng
c. Menurut M. Jazuli bahwa tari adalah gerak-gerak tubuh yang selaras dan seiramam
dengan seni musik yang dapat digunakan untuk menggungkapkan maksud dan tujuan
tertentu
d. Menurut S. Hamardani bahwa Tari adalah ungkapan ekspresi dalam bentuk gerak
yang ritmis dan indah
e. Menurut Soedarsono bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia dalam gerak-gerak
yang indah dan ritmis
f. Menurut Soeryodinignrat bahwa tari adalah Gerak anggotra tubuh yang selaras
dengan bunyi musik atau gamelang diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan
tari.
2. Unsur-Unsur Seni Tari
Seni tari yang sangat memerhatikan gerakan yang berirama memiliki tiga unsur utama, yaitu
unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa (rasa).

1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-gerakan,
meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi unsur utama dari unsur tari
karena sebuah tarian pasti akan memiliki gerakan-gerakan yang penuh dengan makna. Setiap
gerakan tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal dengan nama koreografer.
Dengan hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah akan semakin indah untuk
ditonton.

2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya adalah unsur
wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang dimainkan oleh
para pengiring. Seorang penari atau sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan
tari dengan irama musik yang dimainkan oleh para pengiring musik. Tidak hanya irama
musik saja yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti tempo musik.

3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur wirasa atau unsur rasa.
Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya sebuah rasa, maka setiap
gerakan tariaannya akan kurang menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa
ditunjukkan melalui ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang melakukan
gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat menyentuh perasaan
para penonton.

3. Keunikan Tari Daerah

Tari tradisional memiliki daya tarik tinggi yang tidak akan lekang oleh waktu karena
keunikannya. Keunikan tari tradisional melingkupi gerakan, musik iringan, busana, serta
riasan yang berbeda dan mencerminkan budaya di setiap daerahnya. Contoh keunikah tari
tradisional Indonesia:
a. Tari Kipas Pakarena

Perlu diketahui bahwa tari pakarena memiliki berbagai keunikan yang menjadikan tarian ini
semakin menarik bagi masyarakat Indonesia. Tari pakarena merupakan tarian peninggalan
Kerajaan Gowa yang dulu sempat mengalami kejayaan dan menguasai Sulawesi selama
berabad-abad. Walaupun kerajaan tersebut telah runtuh, namun kebudayaan yang dihasilkan
tetap dilestarikan oleh penduduk Gowa dan sekitarnya, tidak terkecuali tari pakarena.
Tari pakarena juga tidak terlepas dari mitos atau cerita rakyat yang diceritakan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. Tari tradisional ini selalu dihubungkan dengan makhluk
dari khayangan, yang mana makhluk tersebut berpisah dengan penghuni bumi. Sebelum
berpisah, makhluk khayangan mengajarkan makhluk bumi tentang bercocok tanam, berburu,
beternak, hingga gerakan tari ritual.
Dikutip dari buku Apresiasi Seni oleh Astono, dkk (2007), tari pakarena termasuk tari ritual
yang menggambarkan tentang kehalusan seorang putri. Mengenai kelembutan gerak, tarian
ini memiliki kemiripan dengan tari serimpi Jawa
b. Tari Piring

1. Piring Sebagai Properti Utama


Sesuai dengan namanya, tarian ini menggunakan peralatan utama berupa piring saat menari.
Piring inilah yang membuat tarian ini berbeda dengan tari adat dari daerah lain. Penggunaan
piring sebagai gerakan tari memiliki makna dan sejarah tersendiri, dan hebatnya piring
tersebut tidak pernah jatuh saat dimainkan.
2. Gerakan Tari Unik
Gerakan dasar dari tari piring adalah meletakkan piring diatas kedua telapak tangan kemudian
menggenggamnya. Piring digerakkan secara memutar dan diayun-ayungkan mengikuti irama
music pengiring. Dengan teknik memegang tertentu, piring tersebut tidak akan jatuh.

3. Beragam Musik Pengiring


Untuk mengiringi penari piring digunakan berbagai jenis alat musik seperti rebana, gong,
saluang, talempong dan sebagainya. Tarian ini diiringi oleh irama music panayuhan yang
biasanya memainkan lagu Takhian Sai Tiusung dan Takhi Pinghing Khua Belas. Perpaduan
gerakan dan musik yang unik menjadikan tarian ini tiada duanya.

4. Suara Denting Cincin dan Piring


Pada saat menari akan muncul suara dentingan yang berasal dari cincin dan piring yang
menjadi property. Suara tersebut semakin menambah ciri khas tarian ini karena dapat
menyatu dengan musik pengiringnya.

5. Menari di Atas Pecahan Piring


Keunikan lain yang sepertinya tidak dimiliki oleh kesenian tari manapun terdapat pada akhir
pertunjukan. Para penari akan melempar piringnya ke lantai hingga pecah, kemudian berjalan
diatas pecahan piring yang tajam tersebut tanpa terluka.

c. Tari Kecak

Tari kecak merupakan tarian adat tradisional bali yang menggambarkan kisah pewayangan
Ramayana melalui gerakan dalam tari. Tari kecak berfungsi menjadi salah satu daya tarik
para wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Bali.

Setelah mengetahui secara singkat mengenai penjelasan tari kecak, kita juga harus tahu
keunikan-keunikan yang melatarbelakangi tarian ini. Keunikan tarian yang akhirnya
menciptakan daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Berikut ini keunikannya dari tari
kecak :
1. Suara ‘Cak’ ‘Cak’ ‘Cak’ yang dilantunkan secara tegas dan berulang-ulang oleh para
penarinya mungkin menjadi keunikan dari tarian ini. Meski dinilai aneh dan unik tapi
suara-suara tersebut mengandung nilai seni yang tinggi dan menjadi daya tarik sendiri.
2. Sama halnya seperi keunikan tari saman, tari kecak juga merupakan jenis tari-tarian
yang tidak mengandalkan instrumen alat musik sama sekali untuk mengiringi tarian.
Musik yang dihasilkan tarian ini dihasilkan dari suara para penarinya. Perpaduan antara
bunyi ‘Cak’, ‘cak’, ‘cak’ dipadupadankan sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu paduan yang amat harmonis.
3. Jika tarian daerah lain biasanya dilengkapi dengan kostum yang ciamik dan mencolok,
para penari tari kecak justru tampil dengan bertelanjang dada. Mereka hanya
mengenakan kain kota-kotak seperti papan catur yang melingkar di pinggang mereka.
4. Meski para penari tampil bertelanjang dada, namun tokoh Rama, sinta, Rahwana
memakai pakaian lengkap sesuai karakter masing-masing.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang saya tuliskan dalam karya tulis ini, bahwa seni tari merupakan sebuah karya
manusia yang diekspresikan dalam gerak – gerak yang indah. Di mana setiap unsur geraknya
mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak seni tari bukan hanya tertumpu
pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari ( Rias, busana, musik, dll ) menjadi kebutuhan yang
sangat terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social seperti tari
upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan penyajiannya bentuk tarian
terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan dan tari paduan berpasangan. Cara
penyajiannya dapat secara Statis dan Mobile.

B. Saran

Saya mempunyai saran untuk tari tradisional ini agar lebih di kembangkan kembali, karena
alangkah baiknya jika tari tradisional ini lebih menonjol lagi di Negara kita Indonesia dan di
adakannya festival-festival tari tradisional. Boleh juga diadakannya latihan-latihan atau
kursus tari tradisional untuk kalangan-kalangan remaja khususnya untuk mengharumkan
bangsa kita.

Anda mungkin juga menyukai