Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi


Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita
mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

22-Agustus-2023

1
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR ()

 DAFTAR ISI (II)

 BAB I PENDAHULUAN (3)

 A. Latar Belakang(3)

 BAB II PEMBAHASAN(4)

 A. Pengertian Seni Tari(4)

 B. Sejarah Seni Tari(5)

 C. Jenis Seni Tari(6)

 D. Fungsi Seni Tari(7)

 E. Unsur-Unsur Seni Tari(8)

 F. Unsur-Unsur Pendukung Seni Tari(9)

 BAB III PENUTUP(11)

 A. Kesimpulan

2
Bab 1: Pendahuluan

A. Latar belakang

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di
Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli
Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai
kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era
kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan
pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung
kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya,
tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.

Tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepasdari unsur ruang, dan waktu, dan
tenaga. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yangdiungkapkan berbentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika. Beberapa pakar tari melaluisimulasi di bawah ini beberapa
tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut. Haukin menyatakan bahwa tari adalah
ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dandiberi bentuk melalui media gerak
sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagaiungkapan si pencipta (Haukins: 1990,
2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa
menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.

3
BAB 2: Pembahasan

A. Pengertian Seni Tari

Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada setiap negara atau
daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di Indonesia sangatlah banyak dan
merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan dari masyarakat Indonesia yang di mana di
dalam setiap gerakan tari memiliki filosofinya masing-masing. Seni tari akan selalu mengalami
perkembangan seiring dengan berkembangnya zaman. Maka dari itu, bagi sebagian orang
mengatakan bahwa seni tari sudah ada sejak lama.

4
B.Sejarah seni Tari

Sejarah tari sendiri dalam masyarakat sebenarnya dimulai pada masa era primitif. Pada era ini
kesenian tari melambangkan berbagai hal yang berbau magis. Beberapa daerah menggunakan
tari-tarian untuk upacara adat. Gerakan tari pun juga mendapatkan pengaruh yang cukup
signifikan pada era Hindu Budha.

5
C. Jenis-Jenis Seni Tari

1. Tari tunggal (solo)


adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu orang penari saja. Dalam
pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang laki-laki atau perempuan. Salah satu
contoh tari tunggal asal tari Gatot Kaca yang berasal dari Jawa Tengah.

2. Tari Berpasangan (Duet)


Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari
berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki, perempuan dengan perempuan, atau
laki-laki dengan perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan adalah tari Topeng yang
asalnya dari Jawa Barat.

3. Tari Berkelompok (Group

Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau berkelompok.
Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa dibawakan oleh siapa saja, bai itu laki-laki
semua, perempuan semua, atau laki-laki campur dengan laki-laki. Kamu bisa melihat tarian
berkelompok pada tarian khas Aceh yaitu tari Saman.

6
D. Fungsi Seni Tari

1. Pertunjukkan Kesenian
Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran kesenian terutama kesenian
daerah. Dengan adanya pentas tari membuat masyarakat mengetahui keindahan dari setiap
gerakan tari. Terlebih lagi, gerakan yang tari yang sudah terkonsep dengan matang akan
meningkatkan daya tarik bagi banyak orang, sehingga penonton akan tersentuh ketika
melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini bisa meningkatkan pariwisata pada daerah tersebut.

2. Sarana Upacara Adat


Fungsi dari seni tari berikutnya adalah sarana upacara adat. Di Indonesia, sudah banyak tarian-
tarian yang dipentaskan ketika sedang melakukan upacara adat. Tidak hanya itu, seni tari
terkadang dipentaskan pada ritual keagamaan tertentu. Seni tari yang dilakukan pada saat
upacara adat atau ritual keagamaan biasanya bertujuan untuk memohon hasil panen agar
lancer, memohon hujan, dan sebagainya.

3. Hiburan
Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan makna dari tarian sekaligus
membuat dirinya terhibur. Maka dari itu, seni tari berfungsi sebagai sarana hiburan, baik itu oleh
para pencinta seni tari atau masyarakat awam. Semakin menarik suatu pementasan seni tari,
maka penonton akan semakin terhibur.

4. Pergaulan
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang satu dengan individu
lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat meningkatkan hubungan sosial, baik itu dengan
sesama penari atau orang-orang yang membantu kesuksesan dalam suatu pementasan tarian.

7
E. Unsur-Unsur Tari

1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan gerakan-gerakan,
meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi unsur utama dari unsur tari karena
sebuah tarian pasti akan memiliki gerakan-gerakan yang penuh dengan makna. Setiap gerakan
tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal dengan nama koreografer. Dengan
hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah akan semakin indah untuk ditonton.

2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari selanjutnya adalah unsur
wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari berasal dari musik yang dimainkan oleh para
pengiring. Seorang penari atau sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan tari
dengan irama musik yang dimainkan oleh para pengiring musik. Tidak hanya irama musik saja
yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti tempo musik.

3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur wirasa atau unsur rasa.
Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa adanya sebuah rasa, maka setiap
gerakan tariaannya akan kurang menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa
ditunjukkan melalui ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang melakukan
gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat menyentuh perasaan
para penonton.

8
F. Unsur-Unsur Pendukung Seni Tari
Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung. Unsur-unsur pendukung
pada suatu tarian merupakan unsur yang dapat membuat banyak orang tertarik untuk melihat
tarian yang penuh dengan gerakan-gerakan ritmis. Unsur-unsur pendukung seni tari sebagai
berikut.

1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang dibawakan oleh
penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan iringan musik inilah yang dapat
mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh banyak orang karena memiliki daya Tarik yang
cukup memikat.

Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi iringan ini bisa berasal
dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan tepukan, dan sebagainya. Iringan yang berasal
dari penari itu sendiri akan meningkatkan keindahan dari sebuah seni tari yang sedang
dibawakan.

2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus disesuaikan dengan
suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari yang berasal dari suatu daerah
akan menggunakan kostum darimana seni tari tersebut berasal. Dengan dukungan dari kostum
daerah yang dikenakan oleh penari, maka suasana kedaerahan akan tersampaikan kepada
orang-orang yang melihat seni tari.

3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika, penari tidak dirias
dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal, sehingga pesan dan suasana pada
tarian yang dibawakan kurang tersampaikan kepada penonton. Dengan kata lain, tata rias harus
sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam seni tari bisa dilakukan sendiri
oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias yang sudah dipersiapkan oleh panitia
pelaksana.

4. Pola Lantai atau Blocking


Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan membuat penari tidak
hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Oleh sebab
itu, penari harus pandai untuk menguasai panggung agar setiap gerakan yang ditampilkan bisa
memikat daya tarik para penonton. Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara
melakukan latihan sebelum tampil, posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau
tempat. Penguasaan panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa membuat tarian yang

9
ditampilkan akan terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian dibawakan dengan cara
berkelompok, maka penguasaan panggung harus lebih teliti agar sesama penari bisa
melakukan gerak tari dengan maksimal.

5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan gerakan tarian dengan
beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan lain-lain. Selain itu, gerakan bukan
hanya berasal dari kaki atau tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus diperhatikan juga. Suatu
tarian yang diberikan gerakan tambahan sekaligus ekspresi wajah, maka bisa meningkatkan
nilai estetika dalam tarian tersebut.

10
Bab 3: Penutup

A. Kesimpulan
Tarian di Indonesia masih dibutuhkan oleh generasi penerus dalam mengembangkan

karakter ke Indonesiannya. Perkembangan zaman yang menuju ke pola modern memberikan

nuansa yang berbeda pada diri karakter anak. Penggunaan teknologi menjadi pengaruh yang

sangat kuat dalam diri anak-anak Indonesia. Melalui penciptaan tari anak ini dapat

menumbuhkembangkan pada diri anak Indonesia untuk cinta tanah air dan bangsa ini.

Perkembangan dalam dunia cipta tarian anak sudah semakin menyusut intensitasnya di

berbagai daerah di Indonesia. Hal itu membuat kekhawatiran dalam membentuk jiwa atau

karakter anak-anak untuk berekspresi sesuai dengan karakter bangsanya. Pengaruh tari-tarian

dari dunia Barat dapat menyebabkan perubahan dalam pola tingkah laku anak-anak di Indonesia.

Untuk itulah perlu adanya suatu alternatif jalan keluarnya agar anak-anak Indonesia dapat

memahami dan mendalami dari budaya dangdut lingkungannya.

Proses produksi pembuatan sebuah tarian dapat dikerjasamakan dengan sanggar dan

industri rekaman. Hal ini dimaksudkan untuk adanya suatu kesinambungan antara tarian yang

diciptakan dan proses pembelajarannya. Penjualan kaset, VCD, dan DVD dipasar bebas

membawa angin segar bagi peningkatan pendapatan seniman di Indonesia, sehingga melalui

kreatifitasnya dalam menciptakan tarian anak dapat menaikkan tingkat pendapatan seniman di
Indonesia

Perkembangan seni tari secara kuantitatif cukup menggembirakan, namun secara

kualitatif masih memprihatinkan. Semarak berkesenian khususnya tari cukup memberikan

harapan, karena lambat laun tari tidak dipandang sekedarseni profan yang menghibur, tari

semakin dipandang sebagai media pembentukan karakter anak sejak usia dini. Sementara anak

usia sekolah TK dan SD ibarat kain putih yang masih kosong, sepatutnya dibekali dan ditempa

dengan ajaran-ajaran budi luhur guna pembentukan dari perilaku, sikap, dan karakternya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai