DISUSUN OLEH :
NISN/NIS : 0068040014/8190
I
SENI TARI
Pada dasarnya, seni tari adalah suatu gerakan semua bagian tubuh atau
hanya sebagian saja yang dilakukan dengan ritmis serta pada waktu
tertentu untuk mengungkap pikiran, perasaan, dan tujuan dengan iringan
musik atau tanpa iringan musik. Dalam hal ini, penari yang menggunakan
iringan musik, maka gerakannya akan mengikuti irama dari musik yang
dibawakan. Dengan kata lain, pengiring penari yang memainkan musik
akan mengatur setiap gerakan penari supaya makna dan tujuan dari tarian
yang dibawakan tersampaikan kepada penonton tari-tarian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari adalah seni yang
mengenai tari-menari (gerak-gerik yang berirama). Sementara itu, tari
dalam KBBI berarti gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang
berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan
sebagainya). Dari kedua pengertian seni tari dan tari dapat disimpulkan
bahwa unsur tari adalah gerakan itu sendiri.
Ketika penari sedang menampilkan suatu tarian, makai ia atau mereka (jika
berkelompok) harus memerhatikan tenaga, waktu, dan ruang. Ketiga hal itu
harus diperhatikan karena akan memengaruhi gerakan dan suasana dari
tarian yang ditampilkan.
II
Penari harus memerhatikan arah, baik itu menghadap ke depan, ke
belakang, serong ke kiri atau ke kanan, dan bisa juga melakukan terhadap
semua arah tarian. Selama menentukan arah harus melihat juga apakah
ruang atau panggung supaya gerakan tarian dapat dilakukan dengan
maksimal. Tari yang sangat mementingkan gerakan pasti membutuhkan
tenaga yang cukup untuk membawakannya, seperti gerakan meloncat,
duduk, menggerakkan tangan, dan sebagainya. Selain itu, tenaga dalam
seni tari bisa menentukan kreativitas dari penari itu sendiri.
Namun, setiap seni tari yang ada pada suatu daerah atau negara terutama
tari-tarian yang ada pada setiap daerah di Indonesia harus dilestarikan
agar tidak hilang dan akan terus ada, sehingga anak cucu kita nanti masih
bisa kebudayaan Indonesia. Jadi, bagi para generasi muda, selalu
bersemangat untuk melestarikan tari-tarian Indonesia.
Seni tari yang sangat memerhatikan gerakan yang berirama memiliki tiga
unsur utama, yaitu unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur
wirasa (rasa).
1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan
gerakan-gerakan, meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak
menjadi unsur utama dari unsur tari karena sebuah tarian pasti akan
memiliki gerakan-gerakan yang penuh dengan makna. Setiap gerakan
tarian selalu diciptakan oleh manusia yang biasa dikenal dengan nama
koreografer. Dengan hadirnya koreografer, maka tarian yang sudah indah
akan semakin indah untuk ditonton.
2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari
selanjutnya adalah unsur wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari
berasal dari musik yang dimainkan oleh para pengiring. Seorang penari
atau sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan tari dengan
irama musik yang dimainkan oleh para pengiring musik. Tidak hanya irama
musik saja yang harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti
tempo musik.
III
3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur
wirasa atau unsur rasa. Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja
tanpa adanya sebuah rasa, maka setiap gerakan tariaannya akan kurang
menyentuh perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa ditunjukkan
melalui ekspresi dari penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang
melakukan gerakan tarian ritmis dan menunjukkan ekspresi, maka suatu
tarian dapat menyentuh perasaan para penonton.
Dengan demikian, ketiga unsur utama yang sudah disebutkan di atas harus
ada di dalam tarian yang dibawakan oleh seorang penari yang gerakannya
dibuat oleh koreografer. Suatu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh
seseorang tidak bisa dibilang sebagai sebuah tarian apabila tidak ada
ketiga unsur utama tersebut.
1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan
tari yang dibawakan oleh penari menjadi berirama dan ritmis.
Perpaduan gerakan dengan iringan musik inilah yang dapat
mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh banyak orang karena
memiliki daya Tarik yang cukup memikat.
Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja,
tetapi iringan ini bisa berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan,
hentakan tepukan, dan sebagainya. Iringan yang berasal dari penari
itu sendiri akan meningkatkan keindahan dari sebuah seni tari yang
sedang dibawakan.
IV
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum
harus disesuaikan dengan suasana dan jenis tari yang akan
dibawakan. Selain itu, seni tari yang berasal dari suatu daerah akan
menggunakan kostum darimana seni tari tersebut berasal. Dengan
dukungan dari kostum daerah yang dikenakan oleh penari, maka
suasana kedaerahan akan tersampaikan kepada orang-orang yang
melihat seni tari.
3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari.
Jika, penari tidak dirias dengan maksimal, maka ekspresi penari
kurang maksimal, sehingga pesan dan suasana pada tarian yang
dibawakan kurang tersampaikan kepada penonton. Dengan kata lain,
tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias
dalam seni tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa juga
dilakukan oleh penata rias yang sudah dipersiapkan oleh panitia
pelaksana.
Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan
membuat penari tidak hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari
tempat yang satu ke tempat lainnya. Oleh sebab itu, penari harus
pandai untuk menguasai panggung agar setiap gerakan yang
ditampilkan bisa memikat daya tarik para penonton.
V
5. Gerakan
Seni tari yang dikenal oleh banyak orang memiliki beberapa fungsi, di
antaranya:
1. Pertunjukkan Kesenian
VI
3. Hiburan
4. Pergaulan
Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu
yang satu dengan individu lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat
meningkatkan hubungan sosial, baik itu dengan sesama penari atau
orang-orang yang membantu kesuksesan dalam suatu pementasan
tarian.
Jenis seni tari dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari yang berdasarkan jumlah
penarinya dan tari yang berdasarkan genre.
genre.
Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan
oleh satu orang penari saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan
oleh seorang laki-laki atau perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal
tari Gatot Kaca yang berasal dari Jawa Tengah.
Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua
orang penari. Tari berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki
VII
dengan laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan
perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan adalah tari
Topeng yang asalnya dari Jawa Barat.
Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak
orang atau berkelompok. Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa
dibawakan oleh siapa saja, bai itu laki-laki semua, perempuan semua, atau
laki-laki campur dengan laki-laki. Kamu bisa melihat tarian berkelompok
pada tarian khas Aceh yaitu tari Saman.
1. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah seni tari yang sudah ada sejak lama pada suatu
daerah serta diturunkan atau diwariskan dari generasi sebelumnya kepada
generasi sekarang, sehingga menciptakan suatu kebudayaan kesenian.
Tari tradisional umumnya memiliki nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai filosofis,
dan lain-lain. Contoh, tari Jaipong dari Jawa Barat, tari Lilin dari Sumatera
Barat, dan sebagainya.
3. Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah seni tari yang memakai gerakan simbolik,
memiliki keunikan, serta mengandung makna-makna tertentu
didalamnya. Pada umumnya, gerakan yang ada pada tarian modern
lebih mengarah kepada jenis musik modern.
VIII
Seni Musik
Pengertian seni musik secara bahasa terdiri dari dua kata, yakni “seni” dan
“musik” yang masing-masing katanya memiliki arti masing-masing.
Seni adalah sebuah dimensi ciptaan atau rasa manusia yang dituangkan
dalam media tertentu untuk menyalurkannya atau
mengimplementasikannya kepada orang lain. Kemudian kata “musik” yang
berasal dari kata mousikos artinya dalam bahasa Yunani adalah dewa
keindahan yang memiliki kekuasaan pada bidang seni dan keilmuan.
Jadi pengertian seni musik adalah sebuah cabang seni yang lebih fokus
mengutamakan penggunaan harmoni, melodi, irama, tempo, dan vokal
sebagai sarana menyampaikan nilai-nilai seni itu sendiri dari seniman atau
pembuat seni kepada orang lain atau penikmat seni.
1. Zaman Prasejarah
Sejarah ini dimuali dari adanya manusia Jomo Sapiens pada 180.000
sampai 100.000 tahun yang lalu dengan ditemukannya alat musik tertua,
yakni flute dari bahan tulang beruang yang diberi lubang.
IX
Alat itu kemudian digunakan untuk mengeluarkan bunyi-bunyian yang khas
dan dimanfaatkan oleh manusia pada zaman itu untuk berbagai keperluan.
Alat musik flute tersebut sudah berusia 40.000 tahun lebih.
Sekitar tahun 476 sampai 1572 masehi musik banyak digunakan untuk
kepentingan acara agama kristen. Banyak muncul penemuan bidang baru
membuat seni musik juga berkembang tidak hanya digunakan untuk
kegiatan keagamaan saja.
3. Zaman Renaissance
Sekitar tahun 1500 sampai 1600 masehi seni musik berkembang menjadi
musik percintaan dan perkawinan. Pada zaman renaissance musik gereja
mengalami kemunduran, namun zaman ini alat musik piano dan organ
tunggal ditemukan. Zaman ini juga mulai muncul seniman dan komposer
musik seperti Leonin, Perotin, dan Guillaume de Machaut.
Zaman Barok dan Rokoko terjadi sekitar tahun 1600 sampai 1750 masehi
dimana pengguna ornamen atau hiasan musik semakin banyak.
Musik Baru kemudian banyak digunakan secara serentak dan spontan dan
penggunaan musik Rokoko diatur dan dicatat.
Johann Sebastian Bach, seorang pencipta musik koral khotbah gereja dan
pencipta lagu instrumental ini adalah salah satu seniman yang terkenal
pada zaman ini.
5. Zaman Klasik
Tahun 1750 sampai 1820, menjadi zaman kejayaan seni musik. Zaman ini
kemudian disebut zaman klasik dimana permainan dinamika semakin
lembut dan perubahan tempo dengan accelerando semakin cepat.
X
Selain itu lantunan ritardando juga semakin lembut, meskipun pada zaman
ini ornamentik dibatasi. Komposer terkenal banyak muncul di zaman klasik
ini seperti Wolfgang, Joseph Haydn, Ludwig Van Beethoven, dan Johan
Christian Bach.
6. Zaman Romantik
7. Zaman Modern
1. Irama
XI
2. Melodi
Melodi adalah suatu bentuk susunan bunyi tertentu yang berurutan dari
susunan dari tinggi ke rendahnya nada tertentu atau sebaliknya.
Seperti pada contoh alat musik gitar, dimana melodi dibuat berdasarkan
naik turunnya nada, pola ritmik, serta nada dasar yang digunakan dalam
sebuah lagu seperti yang dibahas pada buku Basic Mode Dan Skala
Melodi Gitar Berdasarkan Akor.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur yang berbentuk ketukan dalam musik
dengan waktu dan tempo tertentu secara teratur.
4. Harmoni
Harmoni adalah bentuk kumpulan dari nada dan melodi yang sudah
memiliki keteraturan sehingga menghasilkan lantunan musik yang enak
didengarkan.
5. Tempo
6. Tangga Nada
Tangga nada adalah salah satu unsur musik yang terdiri atas nada-nada
yang kemudian tersusun berjenjang mulai dari nada paling dasar hingga
nada yang paling tinggi dalam lagu tertentu.
7. Dinamika
XII
Dinamika adalah bentuk tanda yang berkaitan dengan volume untuk
menaikan nada sehingga dapat menghasilkan musik yang enak
didengarkan.
8. Timbre
Timbre adalah warna bunyi yang menunjukan kualitas dari musik itu
sendiri. Timbre memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap setiap alat
musik.
1. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang diwariskan dari nenek moyang
secara turun temurun pada generasi tertentu yang masih menjaga
orisinalitasnya. Musik tradisional juga masih menggunakan alat musik
tradisional untuk menciptakan nada-nada tertentu. Contoh musik
tradisional yang ada di indonesia adalah musik gending jawa yang
menggunakan alat musik gamelan, saron, gong, dan sebagainya untuk
menghasilkan instrumen musik karawitan jawa.
2. Musik Modern
XIII
3. Musik Kontemporer
E. Genre-genre Musik
1. Klasik
2. Jazz
Musik yang didominasi dengan piano, biola, gitar bass, terompet, dan
memiliki lirik lagu yang dalam. Genre musik Jazz lahir pada abad ke 60 di
Amerika.
Salah satu ciri musik jazz adalah prosi permainan improvisasi yang dapat
memperkaya harmoni dan menambah keindahan nuansa musiknya.
Grameds dapat mempelajari permainan gitar jazz melalui buku Mahir Nge-
Jazz dengan Metode Gitar Blues, Jazz.
3. Blues
Musik Funk adalah gabungan dari musik blues, jazz, dan rythm yang
memiliki dominasi nada gitar dan drum. Musik funk menghasilkan alunan
yang enak didengar dan gembira, sehingga cocok digunakan untuk
berdansa.
5. Hiphop
Hiphop adalah genre musik yang memadukan nada dan ritme unik yang
ditambah dengan musik rap. Hingga saat ini hiphop menjadi genre musik
yang memiliki banyak penikmat.
6. Reggae
Reggae adalah genre musik yang memiliki ritme back bear dan progresif
kord mudah. Genre musik ini bisa digunakan oleh penciptanya untuk
mengekspresikan jiwa muda, kebebasan, dan pemberontakan.
7. Pop
Musik pop adalah genre musik yang populer dan banyak memiliki
pendengar atau penikmat. Musik genre ini kemudian banyak digunakan
untuk berbagai macam kegiatan seperti mengiri tarian.
8. Rock
Rock adalah genre musik yang memadukan musik jazz, blues, country,
dan ryth yang biasa menggunakan alat musik bass, drum, dan gitar.
9. Dangdut
Dangdut adalah genre musik asli Indonesia yang memadukan musik khas
India dan melayu dengan sentuhan tambahan dari musik campursari jawa.
XV
Musik dangdut ini kemudian juga semakin berkembang di Indonesia
bahkan hingga dunia.
Musik dapat dijadikan ekspresi diri karena musik bisa jadi media yang tepat
untuk mengungkapkan perasaan atau ide-ide sang penciptanya. Jadi tak
heran jika banyak musisi yang menciptakan musik berdasarkan
pengalaman hidupnya yang kemudian ia tuangkan dalam nada-nada yang
enak didengar.
2. Saran Terapi
Musik sudah dijadikan sebagai sarana terapi bahkan sejak zaman perang
dunia ke dua dimana banyak orang depresi karena kejamnya kondisi
perang saat itu. Musik kemudian menyelamatkan mereka yang mengalami
trauma, gangguan mental dan beberapa kelumpuhan pada organ tubuh
mereka.
3. Sarana Hiburan
4. Sarana Upacara
XVI
5. Sarana Tari
6. Sarana Komersial
Banyaknya minat dan ketertarikan pada musik membuat bidang ini menjadi
sarana komersial yang besar. Banyaknya penikmat musik membuat para
seniman dan musisi bisa memperoleh penghasilan dari karya-karyanya.
Mulai dari penjualan rekaman musiknya atau pertunjukan musiknya di
panggung-panggung konser musik.
XVII
SENI DRAMA
A. Pengertian Seni Drama
Drama atau teater merupakan salah satu karya sastra yang menceritakan atau
menuangkan ekspresi melalui dialog yang ditujukan untuk pementasan.
Teater tradisi banyak mengungkap wacana kearifan lokal, sehingga merupakan sarana
pewarisan ilmu hidup atau nilai-nilai kebaikan. Teater bisa menghibur sekaligus berperan
sebagai wadah pendidikan moral masyarakat. Teater menjadi sendi penting di dalam
membangun harmoni kehidupan bersama, termasuk membiasakan berdampingan dengan
orang lain di lapangan yang berbeda suku, bahasa, adat istiadat dan agama saat menonton.
Teater tradisi tidak memisahkan antara pelaku dan penonton. Batasnya dikaburkan, sehingga
sewaktu-waktu penonton langsung bisa menjadi bagian dari tontonan. Teater tradisi lekat
pada ritual, adat, kebiasaan dan kebudayaan lokal (termasuk bahasa daerah). Kehidupannya
masih bertaut pada konsep paguyuban atau kekeluargaan yang direkat oleh semangat gotong
royong. Dalam teater tradisi, seni laku, tari, musik dan seni suara masih bersinergis saling
melengkapi.
Teater modern mengambil pola barat sebagai referensi. Teater dipisahkan dari tari, seni suara
dan musik. Kehadirannya adalah bagian dari produk kesenian yang menuju pada industri.
Bentuk teater modern Indonesia yaitu teater modern konvensional, teater modern dengan
pembaharuan dan teater modern kontemporer.
Teater modern yang konvensional menggunakan konsep, pola dasar, teknik dan penyajiannya tidak
berubah dari teater barat hanya disesuaikan dengan alam dan menggunakan bahasa Indonesia. Teater
modern dengan pembaharuan adalah teater yang mencoba memasukan unsur-unsur teater tradisional
sebagai suatu gaya dalam pementasannya.
Seniman-seniman teater mulai mempertanyakan teater modern yang ada. Ada kesadaran baru yang
dirasakan bahwa teater modern konvensional masih belum mantap sebagai teater nasional. Masyarakat
teater Indonesia sadar bahwa di dalam dirinya ada teater tradisional yang harus dipertahankan. Adapun
yang ketiga adalah teater modern yang kontemporer, yaitu teater yang mencoba mendobrak teater
konvensional dan teater pembaruan. Seniman mencoba memadukan unsur-unsur yang ada di dunia untuk
kepentingan teater.
XVIII
C. Jenis Teater Berdasarkan Bentuknya
1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka ini sudah atau telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa dari
peninggalannya itu ditemukan di makam-makam seperti India Kuno, Mesir, serta Yunani.
Boneka ini sering digunakan di dalam menceritakan legenda atau juga kisah-kisah yang
sifatnya itu religius (keagamaan). Segala macam jenis boneka dimainkan itu dengan cara
yang berbeda.
Boneka tangan ini dipakai oleh tangan sementara untuk boneka tongkat itu digerakkan itu
dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau juga boneka tali digerakkan
dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka tersebut diikatkan.
Selain dari itu, contoh dari teater boneka yang cukup populer ialah pada pertujukan wayang
kulit. Di dalam pertunjukan wayang kulit, wayang ini dimainkan di belakang layar tipis serta
sinar lampu tersebut menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk itu
kemudian di depan layar, dan menonton bayangannya itu. Sedangkan untuk penonton pria
duduk di belakang layar serta juga menonton wayang dengan secara langsung.
Selanjutnya, pertujukan Boneka Bunraku berasal dari Jepang itu mampu untuk melakukan
banyak sekali gerakan sehingga kemudian diperlukan tiga dalang untuk dapat atau bisa
menggerakkannya. Dalang kemudian berpakaian hitam serta duduk persis di depan penonton.
Dalang utama kemudian mengendalikan kepala serta juga lengan kanan. Para pencerita
bernyanyi serta melantunkan kisahnya.
2. Drama Musikal
Drama musikal ini adalah pertunjukan teater yang menggabungkan antara seni tari, musik, serta juga seni
peran. Drama musikal ini lebih mengedepankan tiga unsur itu apabila dibandingkan dialog para
pemainnya. Kualitas dari pemainnya itu tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter dengan melalui
untaian kalimat yang diucapkan namun juga dengan melalui keharmonisan lagu serta gerak tari
Disebut sebagai drama musikal disebabkan karna di dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya
itu merupakan kombinasi antara gerak tari, alunan musik, serta juga tata pentas. Drama musikal yang
cukup tersohor yakni kabaret serta opera. Perbedaan dari keduanya ini terletak di jenis musik yang
digunakan. Di dalam opera, dialog para tokoh ini dinyanyikan dengan iringan musik orkestra serta juga
lagu yang dinyanyikan ialah disebut seriosa. Sedangkan di dalam drama musikal kabaret, jenis musik serta
lagu yang dinyanyikan bebas serta biasa saja.
3. Teater Dramatik
Istilah dramatik ini digunakan untuk dapat menyebut pertunjukan teater yang dengan
berdasarkan pada dramatika lakon yang dipentaskan. Di dalam teater dramatik, perubahan
XIX
karakter dengan secara psikologis ini sangat diperhatikan. Situasi cerita serta latar belakang
kejadian ini dibuat sedetil mungkin.
Rangkaian cerita di dalam teater dramatik ini mengikuti alur plot itu dengan ketat. Fokus
pertujukan teater dramatik ialah menarik minat serta rasa penonton terhadap situasi cerita
yang disajikan. Di dalam teater dramatik, laku aksi pemain ini sangat ditonjolkan.
Satu peristiwa atau kejadian berkaitan dengan peristiwa lain kemudian membentuk
keseluruhan cerita. Karakter yang disajikan di atas pentas ini ialah karakter tanpa
improvisatoris. Teater dramatik ini mencoba mementaskan cerita seperti halnya realita.
4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi ini adalah pertunjukan teater yang dibuat dengan berdasarkan karya sastra
puisi. Karya puisi yang biasanya ini hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi dicoba untuk
kemudian diperankan di atas pentas. Disebabkan bahan dasarnya ialah puisi maka
teatrikalisasi puisi ini lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para
pemain biasanya memiliki sifat teatrikal. Tata panggung serta blocking dirancang itu
sedemikian rupa untuk dapat menegaskan makna puisi yang dimaksud.
Untuk teatrikalisasi puisi ini akan memberikan kesempatan bagi para seniman supaya bisa
atau dapat mengekspresikan seluruh ide kreativitasnya itu di dalam menerjemahkan atau
mengartikan makna dari suatu puisi itu ke dalam tampilan dari suatu lakon serta juga tata
artistik pada atas pentas.
5. Teater Gerak
Teater gerak ini adalah suatu pertunjukan teater yakni dengan unsur utamanya ialah gerak
serta juga ekspresi wajah para pemainnya. Di dalam pementasannya, penggunaan dialog ini
sangat minimal atau juga bahkan dihilangkan ialah seperti dalam pertunjukan pantomim
klasik.
Seiring itu dengan perkembangannya, pemain teater ini bisa atau dapat bebas bergerak itu
dengan mengikuti suasana hati (untuk khusus karakter tertentu) bahkan lepas dari karakter
tokoh ini dasarnya untuk dapat menarik minat penikmat. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah
suatu gagasan mementaskan pertunjukan itu dengan berbasis gerak dengan secara mandiri
muncul.
Teater gerak yang paling populer serta juga bertahan sampai saat ini disebut dengan
pantomim. Merupakan sebuah pertunjukan yang sunyi ini disebabkan oleh karna tidak
menggunakan suara, pantomim tersebut mencoba untuk mengungkapkan ekspresinya itu
dengan melalui tingkah laku gerak serta juga mimik dari para pemainnya. Makna pesan yang
hendak direalisasikan pada pertunjukkan itu dalam bentuk gerak.
XX
D. Beberapa Fungsi Seni Teater
1. Seni Teater Sebagai Ritual atau Upacara
Di dalam fungsi ritualnya, suatu peristiwa teater menjadi ajang penjelasan, penghayatan dan
pengukuhan nilai-nilai kepercayaan atau agama yang dianut oleh masyarakat yang
melaksanakannya. Sampai sekarang pada berbagai teater etnik unsur-unsur upacara tetap
menonjol dengan dibicarakannya mantra-mantra, disediakannya sajen serta tindak upacara
yang dilakukan baik oleh dalang maupun oleh pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam
pertunjukan.
Di dalam peristiwa teater suatu masyarakat bukan saja mengungkapkan pikiran, perasaan,
kecemasan, harapan dan sebagainya, akan tetapi juga menikmati bentuk-bentuk
pengungkapan itu. Dalam peristiwa seperti itu, suatu masyarakat tidak hanya merasa puas
dengan telah dapat mengungkapkan pengalamannya, akan tetapi mereka juga merasa puas
atau tidak puas dalam hubungan dengan bentuk-bentuk ungkapan yang mereka gunakan.
Dalam hubungan ini seni teater memenuhi keperluan masyarakat akan pengalaman yang
berbeda dengan pengalaman mereka sehari-hari. Bahkan kadang-kadang memenuhi
keperluan bagi masyarakat yang ingin melepaskan diri atau melarikan diri dari persoalan
kehidupan mereka sehari-hari.
Teater ialah seni kolektif, di dalam artian teater ini tidak dikerjakan dengan secara individual.
Melainkan untuk mewujudkannya itu kemudian diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila
suatu teater ini dipentaskan, diharapkan pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
serta juga pemain itu tersampaikan kepada banyak penonton. Dengan melalui pertunjukan
tersebut biasanya manusia kemudian akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan
apabila dibandingkan itu hanya membaca lewat sebuah cerita.
Teater ini ialah salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku serta dialog. Berbeda
dengan seni musik yang menitikberatkan pada aspek suara serta juga seni tari yang
XXI
menitikberatkan pada keselarasan gerak serta juga irama. Di dalam praktiknya, Seniman
teater tersebut kemudian akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk gerakan tubuh serta
juga ucapan-ucapan.
1. Unsur Internal
Unsur internal ini adalah unsur yang menyangkut mengenai keberlangsungan pementasan
dalam suatu teater. Tanpa adanya unsur internal internal maka tidak akan terdapat suatu
pementasan teater. Oleh sebab itu, unsur internal dikatakan sebagai jantungnya sebuah
pementasan teater. Unsur internal ini sebagai berikut:
Naskah atau juga Skenario berisi kisah itu dengan nama tokoh serta dialog nantinya akan
dipentaskan. Naskah ini menjadi salah satu penunjang yang menyatukan segala macam unsur
yang ada diantaranya pentas, pemain, kostum dan sutradara.
b. Pemain
Pemain addalah salah satu unsur yang paling penting di dalam sebuah pertunjukan teater.
Pemain memiliki peran di dalam menghasilkan beberapa unsur lain, ialah seperti unsur suara
serta gerak. Terdapat tiga jenis pemain, di antaranya peran utama (protagonis/antagonis),
peran pembantu serta juga peran tambahan atau figuran. Di dalam film atau juga sinetron,
pemain ini biasanya disebut juga dengan Aktris untuk perempuan, serta Aktor untuk laki-laki.
c. Sutradara
Sutradara ini adalah salah satu unsur yang paling sentral, disebabakan karna sutradara ini
ialah orang yang memimpin serta juga mengatur sebuah teknik pembuatan atau juga
pementasan teater. Sutradara ini menjadi otak dari alur dari sebuahcerita, misalnya seperti
ialah menciptakan ide atau pemikiran mengenai pentas yang nanti akan digunakan
mengarahkan semua aktor, membedah naskah, serta lain sebagainya.
d. Pentas
Pentas ini merupakan salah satu unsur yang mampu untuk bisa atau dapat menghadirkan nilai
estetika dari sebuah pertunjukan. Selain dari itu, pentas tersebut menjadi unsur penunjang
pertunjukkan yang di dalamnya itu terdapat tata lampu, properti, serta juga beberapa dekorasi
lain yang berkenaan dengan suatu pentas.
XXII
e. Properti
Properti ini ialah sebuah perlengkapan yang diperlukan di dalam pementasan teater, seperti
kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, serta lain sebagainya.
f. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait itu dengan pementasan teater, antara lain sebagai berikut:
Tata rias ini merupakan cara mendandani pemain di dalam memerankan tokoh teater
supaya lebih sesuai itu dengan karakter yang akan diperankan;
Tata busana ini ialah pengaturan pakaian pemain supaya mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya pakaian yang dikenakan anak sekolahan itu tentu akan berbeda
dengan pakaian harian yang dikenakan pembantu rumah tangga;
Tata lampu ini ialah pencahayaan di panggung;
Tata suara ini ialah pengaturan pengeras suara.
2. Unsur Eksternal
Unsur eksternal merupakan unsur selanjutanya yang mengurus mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal-hal yang akan dibutuhkan atau diperlukan di dalam sebuah
pementasan. Unsur eksternal ini di antaranya sebagai berikut:
a. Staf Produksi
Staf produksi ini merupakan sekelompok tim atau individual yang berkenaan itu dengan
pimpinan produksi sampai seluruh bagian yang terdapt di bawahnya. Adapun tugas dari tiap-
tiap dari mereka di antaranya sebagai berikut:
Produser/pimpinan produksi;
Mengurus semua hal tentang produksi;
Menetapkan anggaran biaya, fasilitas, program kerja personal (petugas), dan lain
sebagainya.
b. Sutradara/Direktur
XXIII
Tugas dari stage manager di antaranya sebagai berikut:
Pemimpin dan penanggung jawab panggung;
Membantu sutradara.
d. Desainer
Menyiapkan segala macam aspek visual yang menyangkut, seperti menyiapkan properti.
Mengatur suasana atau juga tempat atau pun juga perlengkapan kostum, tata lampu
pementasan, serta juga pencahayaan, serta perlengkapan pendukung lainnya seperti,
audio.
e. Crew
Crew ini ialah pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya
sebagai berikut:
Bagian pentas/tempat;
Bagian tata lampu (lighting);
Bagian perlengkapan serta tata musik;
Nilai dan konsep yang ada di dalam seni teater ini sebagai berikut:
Dalam pementasan sebuh teater banyak nilai yang dapat atau bisa diserap oleh penikmatnya.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam seni teater antara lain:
1. Nilai didik;
2. Nilai sejarah;
3. Nilai budaya;
4. Nilai religius.
Konsep dasar dari seni teater terdiri atas dua aspek, di antaranya aspek apresiasi dan kreasi. Namun,
disebabkan karna keterbatasan SDM aspek yang lebih sering diajarkan berhubung dengan aspek
apresiasi yang seharusnya aspek kreasi ini lebih dikedepankan.
XXIV
Seni teater meliputi keterampilan olah pikir, olah rasa, olah suara dan olah tubuh, yang di dalam
pementasannya tersebut memadukan seni peran, seni rupa, seni gerak,seni sastra, seni tari, dan seni
musik.
XXV