Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah
mengenai SENI TARI. Semoga isi dari makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Melalui kata pengantar ini
kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa


terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Rappang, 31 Juli 2022

Hormat kami,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................... 2
A. UNSUR-UNSUR TARI ................................................................ 2
B. PENGERTIAN TARI .................................................................... 3
C. FUNGSI TARI ............................................................................... 4
D. JENIS TARI MENURUT KOREOGRAFI ................................... 5
E. ESTETIKA TARI .......................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................... 7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

Seni tari bisa dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan yang ada pada setiap
negara atau daerah termasuk negara Indonesia. Seni tari yang ada di Indonesia
sangatlah banyak dan merupakan setiap gerakan tari merupakan ciptaan dari
masyarakat Indonesia yang di mana di dalam setiap gerakan tari memiliki filosofinya
masing-masing. Seni tari akan selalu mengalami perkembangan seiring dengan
berkembangnya zaman. Maka dari itu, bagi sebagian orang mengatakan bahwa seni tari
sudah ada sejak lama.

Dengan banyaknya seni tari yang ada di Indonesia menandakan bahwa Indonesia
memiliki keanekaragaman budaya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi setiap
masyarakat Indonesia terutama generasi muda perlu melestarikan seni tari Indonesia.
Jika, seni tari terus menerus dilestarikan, maka kemungkinan besar seni tari Indonesia
semakin dikenal oleh masyarakat dunia.

Ketika melihat seni tari pasti selalu identik dengan gerakan karena seni tari itu
sendiri merupakan suatu kegiatan seni yang sangat fokus terhadap setiap gerakan
tubuh. Gerakan tubuh yang ada pada seni tari selalu berirama dan berpola, baik itu
diiringi dengan musik atau tanpa iringan musik. Namun, pada umumnya, seni tari yang
ada di Indonesia selalu diiringi dengan musik ketika melakukan pementasan.

Selain itu, seni tari yang ada di Indonesia bukan hanya berfungsi sebagai sarana
untuk mengekspresikan diri, pementasa, atau media hiburan saja, tetapi seni tari juga
dipertunjukkan pada upacara keagamaan atau penyambutan. Setiap tarian pasti
diciptakan oleh manusia dan seseorang yang menciptakan suatu gerakan tarian disebut
sebagai koreografer dan yang melakukan gerak seni tari dikenal sebagai penari.

Jadi, untuk mendalami suatu tarian, sebaiknya kenali terlebih dahulu pengertian
hingga unsur-unsur yang ada di dalam seni tari. Kemudian, pelajari gerakan seni tari
yang ingin dipelajari dan cari tahu dari sejarahnya. Hal ini perlu dilakukan agar seni tari
yang dipentaskan dapat membuat penonton tersentuh ketika melihat setiap gerakan
tari yang dimainkan oleh penari.

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan seni tari? Di kesempatan kali ini kita akan
membahas lebih dalam tentang pengertian seni tari hingga unsur-unsur seni tari.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. UNSUR-UNSUR TARI
Unsur-Unsur Utama Seni Tari

Seni tari yang sangat memerhatikan gerakan yang berirama memiliki tiga
unsur utama, yaitu unsur wiraga (raga), unsur wirama (irama), dan unsur wirasa
(rasa).

1. Wiraga (raga)
Unsur wiraga atau unsur rasa adalah unsur tari yang memperlihatkan
gerakan-gerakan, meloncat, duduk, berdiri, dan lain-lain. Unsur gerak menjadi
unsur utama dari unsur tari karena sebuah tarian pasti akan memiliki gerakan-
gerakan yang penuh dengan makna. Setiap gerakan tarian selalu diciptakan oleh
manusia yang biasa dikenal dengan nama koreografer. Dengan hadirnya
koreografer, maka tarian yang sudah indah akan semakin indah untuk ditonton.

2. Wirama (irama)
Setelah unsur utama raga atau gerakan tubuh, unsur utama dari tari
selanjutnya adalah unsur wirama atau irama. Adanya irama dalam seni tari
berasal dari musik yang dimainkan oleh para pengiring. Seorang penari atau
sekelompok penari harus mampu menyatukan gerakan tari dengan irama musik
yang dimainkan oleh para pengiring musik. Tidak hanya irama musik saja yang
harus disatukan, tetapi penari juga harus bisa mengikuti tempo musik.

3. Wirama (rasa)
Unsur utama yang harus ada di dalam tari yang terakhir adalah unsur
wirasa atau unsur rasa. Sebuah tarian yang hanya ditampilkan begitu saja tanpa
adanya sebuah rasa, maka setiap gerakan tariaannya akan kurang menyentuh
perasaan penonton. Rasa dalam tari ini bisa ditunjukkan melalui ekspresi dari
penari dan setiap gerakan ritmis. Penari yang melakukan gerakan tarian ritmis
dan menunjukkan ekspresi, maka suatu tarian dapat menyentuh perasaan para
penonton.

Dengan demikian, ketiga unsur utama yang sudah disebutkan di atas


harus ada di dalam tarian yang dibawakan oleh seorang penari yang gerakannya
dibuat oleh koreografer. Suatu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seseorang
tidak bisa dibilang sebagai sebuah tarian apabila tidak ada ketiga unsur utama
tersebut.

2
Unsur -Unsur Pendukung Seni Tari
Selain unsur utama, seni tari juga terdapat unsur-unsur pendukung.
Unsur-unsur pendukung pada suatu tarian merupakan unsur yang dapat
membuat banyak orang tertarik untuk melihat tarian yang penuh dengan
gerakan-gerakan ritmis. Unsur-unsur pendukung seni tari sebagai berikut.

1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari
yang dibawakan oleh penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan
gerakan dengan iringan musik inilah yang dapat mendukung seni tari
menjadi banyak dilihat oleh banyak orang karena memiliki daya Tarik yang
cukup memikat.

Akan tetapi, seni tari bukan hanya bisa diriingi dengan musik saja, tetapi
iringan ini bisa berasal dari penari itu sendiri, seperti teriakan, hentakan
tepukan, dan sebagainya. Iringan yang berasal dari penari itu sendiri akan
meningkatkan keindahan dari sebuah seni tari yang sedang dibawakan.

2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum
harus disesuaikan dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain
itu, seni tari yang berasal dari suatu daerah akan menggunakan kostum
darimana seni tari tersebut berasal. Dengan dukungan dari kostum daerah
yang dikenakan oleh penari, maka suasana kedaerahan akan tersampaikan
kepada orang-orang yang melihat seni tari.

3. Tata Rias
Selain kostum, tata rias merupakan unsur dukungan dari seni tari. Jika,
penari tidak dirias dengan maksimal, maka ekspresi penari kurang maksimal,
sehingga pesan dan suasana pada tarian yang dibawakan kurang
tersampaikan kepada penonton. Dengan kata lain, tata rias harus sesuai
dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam seni tari bisa dilakukan
sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias yang sudah
dipersiapkan oleh panitia pelaksana.

2
4. Pola Lantai atau Blocking

Seni tari yang sangat memfokuskan pada gerakan yang ritmis akan
membuat penari tidak hanya berdiam diri saja, tetapi akan pindah dari
tempat yang satu ke tempat lainnya. Oleh sebab itu, penari harus pandai
untuk menguasai panggung agar setiap gerakan yang ditampilkan bisa
memikat daya tarik para penonton.
Penguasaan panggung ini bisa dilakukan dengan cara melakukan latihan
sebelum tampil, posisi dari para penonton, dan ukuran dari panggung atau
tempat. Penguasaan panggung yang sudah dimiliki oleh penari bisa membuat
tarian yang ditampilkan akan terlihat lebih istimewa. Apabila suatu tarian
dibawakan dengan cara berkelompok, maka penguasaan panggung harus
lebih teliti agar sesama penari bisa melakukan gerak tari dengan maksimal.

5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan
gerakan tarian dengan beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan,
hentakan, dan lain-lain. Selain itu, gerakan bukan hanya berasal dari kaki
atau tangan saja, tetapi ekspresi wajah harus diperhatikan juga. Suatu tarian
yang diberikan

gerakan tambahan sekaligus ekspresi wajah, maka bisa meningkatkan


nilai estetika dalam tarian tersebut.

2
B. PENGERTIAN TARI
 Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli
Beberapa ahli menyatakan pengertiannya terhadap seni tari, sehingga pembaca lebih
yakin dan lebih mudah untuk memahami apa itu seni tari.

Corrie Hartong
Menurut Corrie Hartong, seni tari adalah sebuah perasaan mendesak yang ada di
dalam diri manusia, sehingga mendorong dirinya untuk menuangkan ungkapan yang
bentuknya berupa gerakan yang ritmis.

Soedarsono
Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah suatu ungkapan yang berasal dari
dalam jiwa setiap manusia yang kemudian diekspresikan melalui gerakan ritmis
sekaligus ritmis. Dalam hal ini, Soedarsono menyatakan bahwa ungkapan rasa yang
dimaksud adalah sebuah emosional atau rasa yang pada manusia. Sementara itu,
gerakan ritmis dan indah merupakan suatu gerakan yang mengikuti iringan nada dari
para pengiring, sehingga menciptakan suatu seni yang bisa membuat orang lain
terpesona ketika melihat gerakan ritmis tersebut.

Pangeran Suryadiningrat
Pangeran Suryadiningrat mengungkapkan bahwa tari adalah sebuah gerakan yang
berasal dari semua anggota tubuh seseorang yang dilakukan senada dengan iringan
irama musik dengan tujuan dan maksud tertentu.

Bagong Sudito
Menurut Bagong Sudito, seni tari adalah sebuah seni yang berbentuk suatu gerakan
yang ritmis sekaligus sebagai media ekspresi manusia.

Judith Lynne Hanna


Judith Lynne Hanna mengatakan bahwa sebut tari adalah seni plastis yang berasal
dari gerak visual yang terlihat sepintas.

Yulianti Parani
Menurut Yulianti Parani, tari adalah suatu gerakan ritmis yang muncul dari
beberapa bagian tubuh atau seluruh tubuh yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok serta diikuti dengan ekspresi tertentu.

3
Kamala Devi Chattopadhyaya
Menurut Kamala Devi Chattopadhyay, tari adalah suatu desakan yang berasal dari
dalam diri seseorang yang harus dituangkan ke dalam bentuk gerakan ritmis.

M.A Theodora Retno Maruh


M.A Theodora Retno Maruh mengatakan bahwa seni tari adalah sebuah karya seni
berbentuk gerakan yang sifatnya tak akan berubah menjadi kontemporer.

 Pengertian Tari Secara Umum


Tari adalah sebuah gerakan ritmis yang mempunyai tujuan untuk menghadirkan
sebuah karakter manusia, yang sebagaimana mereka bertindak dan menderita.
Kesimpulan : Tari adalah suatu gerak tubuh yang mengungkapkan ekspresi jiwa
manusia sesuai dengan irama sehingga menghasilakn rangakaian gerakan yang ritmis
dan indah

3
C. FUNGSI TARI
Seni tari yang dikenal oleh banyak orang memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

1. Pertunjukkan Kesenian

Seni tari sangat berfungsi sebagai pertunjukkan dari pagelaran kesenian


terutama kesenian daerah. Dengan adanya pentas tari membuat masyarakat
mengetahui keindahan dari setiap gerakan tari. Terlebih lagi, gerakan yang tari yang
sudah terkonsep dengan matang akan meningkatkan daya tarik bagi banyak orang,
sehingga penonton akan tersentuh ketika melihatnya. Pertunjukkan kesenian tari ini
bisa meningkatkan pariwisata pada daerah tersebut.

2. Sarana Upacara Adat

Fungsi dari seni tari berikutnya adalah sarana upacara adat. Di Indonesia, sudah
banyak taria-tarian yang dipentaskan ketika sedang melakukan upacara adat. Tidak
hanya itu, seni tari terkadang dipentaskan pada ritual keagamaan tertentu. Seni tari
yang dilakukan pada saat upacara adat atau ritual keagamaan biasanya bertujuan untuk
memohon hasil panen agar lancer, memohon hujan, dan sebagainya.

3. Hiburan

Penonton dari suatu pementasan seni tari pasti ingin mendapatkan makna dari
tarian sekaligus membuat dirinya terhibur. Maka dari itu, seni tari berfungsi sebagai
sarana hiburan, baik itu oleh para pencinta seni tari atau masyarakat awam. Semakin
menarik suatu pementasan seni tari, maka penonton akan semakin terhibur.

4. Pergaulan

Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai pergaulan antar individu yang satu
dengan individu lainnya. Dengan kata lain, seni tari dapat meningkatkan hubungan
sosial, baik itu dengan sesama penari atau orang-orang yang membantu kesuksesan
dalam suatu pementasan tarian.

4
D. JENIS TARI MENURUT KOREOGRAFI
1. Tari Tunggal (Solo)

Tari tunggal (solo) adalah suatu seni tari yang dilakukan atau dibawakan oleh satu
orang penari saja. Dalam pementasan tari tunggal bisa dilakukan oleh seorang laki-laki
atau perempuan. Salah satu contoh tari tunggal asal tari Gatot Kaca yang berasal dari
Jawa Tengah.

2. Tari Berpasangan (Duet)

Tari berpasangan (duet) adalah seni tari yang dilakukan oleh dua orang penari. Tari
berpasangan ini bisa dibawakan oleh laki-laki dengan laki, perempuan dengan
perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Salah satu contoh dari tari berpasangan
adalah tari Topeng yang asalnya dari Jawa Barat.

3. Tari Berkelompok (Group)

Tari berkelompok (group) adalah seni tari yang dilakukan oleh banyak orang atau
berkelompok. Tarian yang dilakukan secara berkelompok bisa dibawakan oleh siapa
saja, bai itu laki-laki semua, perempuan semua, atau laki-laki campur dengan laki-laki.
Kamu bisa melihat tarian berkelompok pada tarian khas Aceh yaitu tari Saman.

5
E. ESTETIKA TARI
Nilai Estetis Tari pada Seni Tari dan Unsur yang Memengaruhinya

Nilai estetis tari salah satunya tercermin melalui kemampuan dari gerakan tari
untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Menurut Anggiriani Agustin Puspitasari
dalam modul Nilai Estetis dalam Tari, istilah estetika atau estetis dapat diartikan
sebagai keindahan dan dari keindahan itu akan muncul suatu nilai seni.

Unsur estetis muncul karena ada tanggapan perasaan dari pengamat. Selain itu,
estetis terjadi karena terdapat hubungan antara benda (karya tari) dan alam pikiran
orang yang mengamati. Setiap gerak tari memiliki nilai estetis yang tak lepas dari
pengaruh kebudayaan pada suatu daerah.

Nilai Estetis Tari

Nilai estetis tari merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam
mewujudkan suatu karya tari. Menurut buku Seni Budaya untuk Kelas XI oleh Harry
Sulasianto dkk., nilai estetis dalam tari dapat dilihat berdasarakan tujuan, fungsi, dan
latar belakang budayanya.

Dengan demikian, gerak-gerak yang digunakan tidak terlepas dari faktor-faktor


tersebut. Selain itu, nilai estetis tari juga dapat dianalisis melalui hal-hal di bawah ini.

Nilai Estetis dari Segi Unsur Dasar Tari

Unsur ini terdiri dari gerak, ruang, tenaga, ritme, dan waktu. Begini
penjelasannya.

1. Gerak
Karena tari identik dengan gerak, maka unsur ini menjadi yang utama di
dalamnya. Gerak yang dimaksud meliputi gerak badaniah, seperti gerak tangan, gerak
kepala, dan gerak kaki, sehingga gerak dalam tari merupakan bahasa atau pengucapan
tari.

2. Irama
Irama berfungsi sebagai pendukung gerakan, pengatur gerak, dan penguat
ungkapan gerak.

6
3. Ruang
Gerak lahir karena adanya ruang. Penggunaan ruang dalam tari harus
disesuaikan dengan kebutuhan gerak. Jenis dan penggunaan ruang terdiri dari ruang
sempit, ruang luas, dan ruang sedang.

Ruang juga dapat diolah berdasarkan arah hadap dan tinggi rendah dari badan
dengan berbagai arah, yaitu ke samping, ke depan, ke belakang, ke atas, dan ke bawah
badan, serta ke samping kanan dan kiri badan.

4. Tenaga
Unsur ini sangat diperlukan dalam tari. Suatu gerakan dalam tarian harus
didukung oleh penggunaan tenaga yang cukup luas sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya, dalam tarian halus diperlukan penggunaan tenaga lemah yang relatif
sedikit. Sedangkan pada tarian yang lincah membutuhkan penggunaan tenaga yang
sedikit kuat. Sementara itu, untuk tarian gagah diperlukan penggunaan tenaga yang
paling kuat.

5. Waktu
Penggunaan waktu diperlukan untuk mengatur dinamika tarian. Pada tarian
yang halus, misalnya, diperlukan penyelesaian gerak dalam waktu yang lebih lama.
Unsur-unsur di atas merupakan unsur dasar yang harus ada dan dikuasai oleh
pelaku tari. Dengan memahami unsur-unsur tari tersebut, penampilan tari di atas
panggung akan lebih hidup dan khidmat untuk ditonton.

Nilai Estetis dari Unsur Pokoknya


Unsur ini meliputi wiraha, wirama, dan wirasa. Berikut penjelasannya.
Wiraga : kemampuan penari saat membawakan tarian secara keseluruhan.
Wirama: keahlian penari secara musikal saat menari yang disesuaikan dengan musik
tarinya.

6
BAB 3
PENUTUP

Karya tari membutuhkan banyak elemen-elemen pendukung yang sangat kuat.


Melalui proses yang baik adalah kunci kesuksesan dari setiap karya, mulai dari ide
gagasan sampai pada realisasi bentuk sebuah karya. Berawal dari sebuah pengalaman
pribadi penata yang menjadi ide gagasan melalui proses yang cukup panjang suatu
karya tari dapat dibuat sehingga yang awalnya ide yang ada dalam pikiran penata dapat
teruang lewat gerak yang dapat dilihat secara visual.

Penata menggambarkan gejolak yang dirasakan oleh seorang perawan tua dan
divisualisasikan melalui gerak ketubuhannya menurut apa yang dilihat dan dialami
penata selama kurang lebih 15 tahun hidup bersama budhe . Karya ini ditujukan untuk
setiap penonton agar mereka dapat melihat sisi baik, dan tidak menjadikan itu sebuah
cacian atau hinaan. Adanya karya tari ini menunjukan ketegaran seorang wanita dan
begitu kuat seorang wanita dalam kemandiriannya. Melalui gerak-gerak simbolis penata
dapat mengungkapkannya kedalam bentuk karya tari.

Karya tari ini tercipta karena adanya peran seorang budhe yang menjadi sumber
inspirasi penata pada karya tari Pelita Senja ini. Pendekatan yang dilakukan penata
membawanya masuk lebih dalam tentang perasaan seorang perawan tua sehingga,
penata dapat ikut merasakannya dan ketika penata merasakannya penata mencoba
untuk mengaplikasikannya kedalam bentuk gerak mengikuti kata hati yang penata rasa.

Karya tari yang berasal dari sebuah pengalaman empiris akan lebih mudah
dalam pengaplikasiannya, karena penata sangat memahami tentang pengalaman itu
sendiri dengan sangat jelas. Pengalaman empiris setiap orang berbeda-beda maka dari
itu karya tari yang bersumber dari pengalaman empiris pun akan menjadi berbeda dan
memiliki suatu nilai lebih dari pertunjukannya, karena tidak semua orang mengalami
hal yang sama dialami oleh penata.

Melalui karya tari ini penata dapat mengungkapkan sebuah rasa terima kasih
kepada budhe yang tidak dapat penata sampaikan secara langsung. Menceritakan kisah
pengalaman budhe membuat penata menjadi lebih kuat dalam menjalani kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai