Puji dan syukur kita kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah Seni Budaya yang membahas
tentang Seni Tari dan Seni Tari Nusantara ini dapat kami selesaikan, meskipun sangat jauh
dari kata sempurna. Shalawat beserta salam kita kirimkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan, kepada zaman yang penuh ilmu
pengetahuan seperti dapa saat sekarang ini.
Pada kesempatan yang baik ini izinkanlah kami menyampaikan Makalah Seni Budaya
ini sebagai kewajiban kami sebagai siswa untuk melaksanakan tugas yang diberikan dan juga
sebagai gambaran menyuluruh tentang hasil yang sudah kami kerjakan.
Akhir kami berharap semoga Makalah Seni Budaya ini berguna bagi pembaca. Kritik
dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi perbaikan Makalah ini. Segala
sesuatu yang benar itu datangnya dari Allah, dan yang salah itu berasal dari kami sebagai
penyusun laporan ini. Semoga bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
SENI TARI
1. Dr.Soedarsono
Soedarsono mengartikan seni tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan melalui gerakan ritmis yang indah. Ekspresi jiwa, yaitu keinginan
seseorang untuk mengutarakan perasaan dan emosinya. Sedangkan gerakan ritmis
merupakan gerakan tubuh sesuai iringan irama.
2. Curt Sachs
Tari adalah ungkapan seseorang melalui gerak berirama (ritmis) yang
memiliki nilai estetika atau keindahan.
3. Corrie Hartong
Corrie Hartong, seorang ahli tari asal Belanda, mendefinisikan seni tari
sebagai gerakan yang diberi bentuk ritmis dari anggota tubuh di ruangan serta waktu
tertentu.
1
Tarian sebagai sarana hiburan biasanya tarian dipentaskan sebagai sarana
untuk menghibur penonton, sehingga penonton merasa terhibur atau gembira karena
menyaksikan tarian dengan gerakan tubuh yang indah.
2
rasa di dalamnya.Maka seni tari tersebut tidak dapat menyentuh perasaan dari
penonton. Karena hal tersebutlah unsur rasa dalam seni tari memang begitu
penting sekali. Unsur rasa dalam seni tari ini bisa diperlihatkan oleh para
penari melalui ekspresi dan juga gerakan ritmis. Adanya ekspresi dan gerakan
ritmis yang dilakukan oleh penari akan membuat para penonton bisa tersentuh
oleh seni tari yang sedang ditampilkan.
1. Iringan
Seni tari yang diiringi dengan musik akan membuat setiap gerakan tari yang
dibawakan oleh penari menjadi berirama dan ritmis. Perpaduan gerakan dengan
iringan musik inilah yang dapat mendukung seni tari menjadi banyak dilihat oleh
banyak orang karena memiliki daya Tarik yang cukup memikat.
2. Kostum
Kostum menjadi unsur pendukung dari suatu seni tari, setiap kostum harus
disesuaikan dengan suasana dan jenis tari yang akan dibawakan. Selain itu, seni tari
yang berasal dari suatu daerah akan menggunakan kostum darimana seni tari tersebut
berasal.
3. Tata Rias
Tata rias harus sesuai dengan tarian yang akan ditampilkan. Tata rias dalam
seni tari bisa dilakukan sendiri oleh penari atau bisa juga dilakukan oleh penata rias
yang sudah dipersiapkan oleh panitia pelaksana.
5. Gerakan
Dalam unsur pendukung gerakan tarian, penari bisa mengombanisikan
gerakan tarian dengan beberapa gerakan tambahan, seperti tepukan, hentakan, dan
lain-lain.
1. Menurut fungsi
a. Fungsi seni tari sebagai sarana upacara.
3
Tari upacara adalah jenis tari yang memiliki fungsi sebagai sarana upacara adat
atau keagamaan.
a. Tari Erotis
Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang
menggambarkan hubungan antara pria dan wanita, jantan dan betina
(hubungan asmara). Beberapa contoh tari erotis, antara lain tari oleg
tanbulilingan (Bali), tari gatutkaca gandrung (Jawa), dll.
4
Ditinjau dari tema geraknya, tari terdiri dari dua jenis yaitu:
Mimitis atau meniru gerak orang, dan Totemitis atau meniru gerak
binatang.Pada masyarakat primitif, gerak yang ditiru bukan hanya gerak
manusia atau hewan saja, bahkan gerakan alam seperti hujan, angin, daun, laut
ataupun gerak kekuatan diluar diri manusia, seperti gerakan-gerakan imajinatif
yaitu menggambarkan makhluk halus, setan, dan sebagainya.
Dari tarian ini, timbullah topeng. Karena itu bentuk topeng ada yang
berwajah romantis, menakutkan, ataupun sekedar ekspresi wajah saja. Topeng
ini akan memperkuat bentuk ungkapan ekspresi yang dimaksud. Misalnya
topeng kelono, dadak merak, ondel-ondel, dan sebagainya.
c. Tari Heroik
Tari Heroik/ kepahlawanan ini mempunyai sifat gagah, angkuh,
berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang
karena mempunyai daya tarik yang kuat. Tari heroik biasanya mengambil
cerita-cerita yang berkisar pada kegagahan atau kemenangan, misalnya beksa
lawung, tarunajaya, hanuman obong, karno tanding, rama-rahwana,
gatotkaca kiprah, dan sebagainya.
d. Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau
wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah cerita yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, cerita fiksi/ imajinatif, ataupun berbau
kenangan historis. Tarian dramatik ini ada yang mementingkan gerak
tariannya, ada yang mementingkan dialognya, ada yang berdialog tembang
serta ada juga yang mementingkan unsur cerita. Dari masing-masing tari
tersebut, mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan satu dengan yang
lainnya, contohnya:
a. Tari tunggal
Tari tunggal adalah tari yang disajikan atau dibawakan oleh satu orang
penari, baik perempuan maupun laki-laki. Pada tari bentuk tunggal ini, gerak
tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu objek tertentu, bisa berupa
binatang, kegiatan manusia, atau bisa juga penokohan dari suatu cerita.
Namun, dalam tari tunggal dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta
harus dapat mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari.
5
Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari
dengan karakter tidak selalu sama. Akan tetapi, yang terpenting adalah
gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara
keduanya. Yang penting sering berlatih dengan partner/pasangan tari untuk
mewujudkan keserasian atau keharmonisan dalam menari.
c. Tari kelompok
Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari di
mana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda. Jadi,
dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan tari tunggal
maupun tari massal. Tari kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tari kelompok tanpa dialog, Contoh: tari bedhaya, tari srimpi.
2. Tari Kelompok menggunakan dialog. Tari kelompok menggunakan dialog
dibagi menjadi dua, yaitu : Berdialog Prosa, Contoh: Wayang orang dan
Berdialog tembang, Contoh: Langendriyan.
d. Tari massal
Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan
ragam gerak yang sama dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak
ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Contoh tari massal ialah tari
gambyong, tari golek, tari jaranan, tari wanara, dan lain sebagainya.
a. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tari yang tumbuh dan berkembang di suatu
daerah tertentu. Tarian ini diwariskan turun-temurun dari satu generasi ke
generasi sehingga menjadi budaya masyarakat setempat. Tarian tradisional
umumnya memiliki makna atau nilai historis yang dalam, misalnya
mengandung nilai-nilai filosofis, simbolis, dan religius yang dianut
oleh masyarakat sekitar.
- Tari Klasik
Tari klasik adalah jenis tari yang lahir di lingkungan keraton.
Kemudian tarian ini berkembang dan diwariskan secara turun temurun di
kalangan bangsawan. Tari klasik umumnya memiliki strandardisasi dan
berpegang teguh pada paham tertentu. Setiap gerakannya tidak boleh
sembarangan dan bahkan memiliki aturan tertulis. Ciri-ciri lain dari tari
klasik yaitu mengandung makna yang dalam, memiliki nilai estetika yang
tinggi, dan disajikan dalam penampilan yang mewah, baik gerakan,
kostum, serta riasannya. Beberapa contoh tari klasik yang ada di Indonesia
6
diantaranya adalah Tari Golek, Tari Bondan, Tari Pethilan, dan Tari
Srimpi.
- Tari Kerakyatan
Beberapa ciri-ciri jenis tari kerakyatan yakni memiliki nuansa sosial
yang kuat, merujuk pada adat istiadat serta kebudayaan masyarakat
setempat, dan disajikan dengan penampilan yang sederhana, baik gerakan,
riasan, maupun kostumnya. Gerakan dalam tari kerakyatan biasanya
digunakan untuk mengekspresikan sukacita. Beberapa contoh tari
kerakyatan diantaranya adalah Tari Bardin dan Tari Polostomo.
b. Tari Kontemporer
Menurut KBBI, arti kontemporer adalah ‘masa kini‘. Maka, tari
kontemporer dapat diartikan sebagai jenis tari masa kini yang sudah keluar
dari pakem-pakem yang sudah diciptakan sebelumnya. Tari kontemporer
berkembang akibat modernisasi dan tarian ini bersifat bebas atau tidak
memiliki pedoman-pedoman tertentu.
7
F. Teknik Tari
Dengan mempelajari tiap teknik, penari dapat menciptakan gerakan lain
sebagai salah satu unsur tambahan dalam suatu tarian. Teknik gerak dasar tarian
terdiri dari gerak kepala, gerak badan, gerak tangan, dan gerak kaki. Keempat teknik
itu nantinya dapat dikembangkan dan diterapkan menjadi sebuah kesatuan tarian yang
utuh.
Salah satu gerakan kepala pada teknik dasar tarian, misalnya, dengan
menundukkan kepala. Contoh teknik gerak kepala, antara lain gerak kepala gedheg
(Jawa), godeg (Sunda), dan gerak kepala gilek (Sunda).
Penari bisa coba menggerakkan tangan lurus ke depan dengan kedua telapak
tangan membuka ke arah depan. Contoh gerakan tari dengan tangan, antara lain gerak
lontang kembar (Sunda), gerak tumpang tali (Sunda), dan lain-lain.
Untuk gerakan dasar kaki pada tari, kamu bisa coba membuat kedua kaki
membuka ke depan dengan berat badan bertumpu pada kaki kiri. Adapun contoh
gerak kaki pada tarian misalnya adeg-adeg (Sunda), tanjak (Jawa), gerak engke gigir
(Sunda), gerak tanjak kanan-kiri untuk tari putri (Jawa).
BAB II
TARI TRADISIONAL NUSANTARA ACEH
8
Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki Seni tari tradisional
yang menarik dan populer, hal ini menunjukkan kreativitas anak bangsa di Aceh, meskipun
jauh dari ibu kota dan merupakan salah satu wilayah paling ujung yang berbatasan langsung
dengan Negara lain. Aceh atau dikenal dengan sebutan Nangro Aceh Darusalam. Aceh
memilki kultur dan seninya yang khas, sehingga hal ini menjadi salah satu daya tarik
tersendiri yang menjadi nilai wisata di Aceh. Tarian di Aceh ini dapat disajikan sebagai
sebuah paket wisata, sebab disini tersedia SDM yang kreatif yang benar-benar memahami
dan menggemari kesenian Aceh yang ada. Selain itu juga didukung oleh pemain-pemain seni
tari yang penuh didikasi mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian
paket wisata budaya.
Kesenian yang dimiliki oleh Aceh salah satunya yaitu seni tari tradisional khas Aceh.
Ragam jenis tari tradisional Aceh diantaranya adalah Tari Saman, Tari Seudati, Tari Likok
Pulo Aceh, Tari Laweut, Tari PHO, Tari Rencong, Tari Ratoh Duek, Tari Guel, dan Tari
Tarek Pukat. Pada pembahasan kali ini, kelompok kami akan menyampaikan salah satu tari
tradisioan Aceh yaitu, Tari Saman.
Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo dan biasanya
ditampilkan dalam suatu perayaan penting di suatu peristiwa adat. Syair pada
tariannya juga mempergunakan Bahasa-bahasa Gayo. Selain itu tarian ini juga kerap
ditampilkan saat merayakan hari raya kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beberapa
literatur menyatakan Syekh Saman yaitu seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo
di Aceh Tenggaralah yang kemudian menemukan dan mendirikan tari Saman hingga
akhirnya ditetapkan oleh UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda
pada 24 November 2011 silam.
Tari saman sendiri berasal dari Aceh yang kemudian akan dibawa langsung
oleh suku Gayo sebagai suku tertua di wilayah Aceh. Sebagian besar suku ini
kemudian menempati wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan
Kabupaten Gayo Lues) saat merayakan peristiwa-peristiwa penting terkait berbagai
adat setempat. Syair yang mengiringi tarian ini juga diisi dengan menggunakan
bahasa Gayo.Dalam kesehariannya, suku Gayo juga terkenal dengan suku yang suka
berkelompok. Tarian asal Serambi Mekkah ini kemudian juga dikembangkan oleh
ulama besar dari Gayo di Aceh Tenggara, Syekh Saman.
Tari Saman juga merupakan pengembangan dari permainan rakyat, Tepuk Abe
kian diminati masyarakat Aceh pada saat itu. Kondisi ini jugalah yang membuat
Syekh Saman terinspirasi untuk mengembangkan tari Tepuk Abe dengan menyisipkan
berbagai syair-syair berisi pujian kepada Allah SWT. Tarian ini juga kemudian
menjadi salah satu media dakwah pada saat itu.
Sumber lain juga menyebutkan, kemungkinan-kemungkinan tari tradisional ini
berasal dari kesenian Melayu Kuno. Pendapat ini juga diperkuat dengan unsur gerak
khas tepuk tangan dan tepuk dada sebagai ciri khas kesenian dari Melayu Kuno. Pada
mulanya tari saman hanya dilakukan oleh kaum laki-laki dan tidak lebih dari 10 orang
banyaknya. Dengan perkembangan zaman, tarian ini akhirnya dilakukan juga oleh
banyak penari perempuan. Tari saman ini juga kemudian membawa beberapa nilai.
9
Mulai dari nilai keagamaan, nilai pendidikan, nilai keagamaan, nilai sopan santun,
nilai kepahlawanan, nilai kekompakan, dan nilai kebersamaan.
Sebelum tarian saman ini dimulai, pemuka adat atau syekh akan tampil
mengiringi nyanyian untuk mewakili masyarakat setempat dengan memberi nasehat
pada para penari dan penonton. Uniknya, penonton tidak akan menemukan instrumen
lain kecuali nyanyian dari para penari, juga tepuk paha, tepuk dada, tepuk tangan, dan
tepuk lantai untuk menyelaraskan gerakan dengan diiringi syair-syair dari lagu sendiri
dari para penarinya. Syairnya juga berisikan pesan moral ajaran Islam yang dapat
diresapi oleh para penonton. Dilansir situs Departemen Bahasa Arab UPI, terdapat
aturan-aturan yang harus ditaati dalam menyanyikan lagu-lagu dan tarian saman.
Antara lain sebagai berikut:
Rengum, yakni mukadimah dan pembukaan tari saman yang diawali oleh
pemandu tari.
Dering, sebagai rengum yang segera diikuti oleh para penari.
Redet, merupakan suatu lagu singkat dengan nada pendek yang kemudian
dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tarian.
Syek, sebagai lagu-lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara yang
panjang tinggi melengking, biasanya juga digunakan sebagai tanda perubahan
gerakan.
Syair atau lagu yang diulang-ulang oleh para penari setelah dinyanyikan oleh
salah satu seorang penari solo.
Pada zaman Kesultanan Aceh, Tari Saman sendiri hanya boleh dilakukan pada
waktu perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan masjid dekat Gayo.
Seiring dengan perkembangan zaman, Tarian ini kemudian dapat dipentaskan di
acara-acara publik, seperti kunjungan tamu, pernikahan, pembukaan festival, dan
acara-acara penting lainnya. Nama “Saman” sendiri diambil dari salah satu ulama
besar Islam Aceh bernama Syekh Saman. Pada mulanya tarian ini sebagai permainan
rakyat yang disebut Pok Ane. Kemudian ditambah lagi dengan iringan syair berisi
puji-pujian kepada Allah SWT yang kemudian menjadi salah satu media misi Tari
Saman.
10
penari membungkukkan badan ke depan sampai sekitar 90 derajat dengan badan
sejajar dengan kedua paha, atau membalik ke belakang, sampai sekitar 60 derajat.
Tarian saman menggunakan dua unsurgerak, yang menjadi unsur dasar dalam tari
saman yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Makna gerakan tari saman, pada irama tari
saman akan menekankan pada kemampuan kelompok untuk mengikuti gerakan, lagu
dalam puisi dan tarian yang dibawakan. Tarian ini akan dilakukan tanpa alat musik
tertentu dan hanya menggunakan tepukan pada gerak tubuh yang dijadikan sebagai
atribut. Bertepuk kedua tangan, tempo biasanya sedang tetapi naik cepat perlahan.
Berikut beberapa Gerakan tari saman dan makanya:
Alat musik yang digunakan untuk menarikan Tari Saman diantaranya adalah
gendang tangan dan suara penari serta tepukan tangan dan dada. Keduanya juga
kemudian dapat dikombinasikan dengan tamparan paha saat penari melakukan
sinkronisasi dan melemparkan tubuh mereka ke arah yang berbeda sesuai irama.
Terdapat 5 cara menyanyikan lagu dalam Tari Saman dianyatanya Rengum,
yaitu auman yang didahului oleh para pengangkat suara. Dering, atau not Regnum
yang akan segera diikuti oleh semua penari. Redet, yaitu versi pendek dari lagu-lagu
dengan suara pendek yang kemudian akan dinyanyikan oleh seorang penari di tengah-
tengah tarian. Syek, sebagai lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara
panjang bernada tinggi, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur, lagu yang
diulang-ulang oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh seorang penari tunggal.
11
G. Eksistensi Tari Saman
Tari saman pada awal perkembangannya merupakan tari yang sakral, sehingga
tidak bisa dipertunjukkan sembarangan. Biasanya tarian adat satu ini dipertontonkan
saat peringatan Maulid Nabi SAW. Untuk saat ini, tari adat tersebut juga bisa
ditarikan pada saat hari besar lainnya seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul
Adha, pernikahan, kelahiran anak, dan juga ntuk menyambut tamu kehormatan
maupun berbagai acara kebudayaan lainnya.
Tari Saman juga memiliki makna nilai didalam tariannya berupa nilai-nilai
yang terkandung dalam Tari Saman di antaranya Nilai Pendikan, Nilai Etika, dan
Nilai Sosial Budaya. Tari Saman merupakan tarian untuk penyebaran syiar agama dan
juga hiburan agama bagi masyarakat. Sarana dalam penyebaran syariat Islam melalui
tarian yaitu syair yang digunakan dan gerakan Tarian Saman yang dapat dilihat
sebagai simbol Islam. Karena di tanah Aceh ini yang berkaitan dengan tarian pasti
sudah tentu mengadung nilai Islam.
BAB III
KESIMPULAN
12
Seni tari yaitu gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-
bunyian yang dimaksud musik pengiring tari mengatur gerakan penari serta menguatkan
maksud yang mau di sampaikan. Fungsi seni tari antara lain adalah sebagai sarana upacara
adat, sarana pendidikan, sarana hiburan dan sebagai media pertunjukan. Unsur – unsur yang
terdapat dalam seni tari yaitu: wiraga, wirama dan wirasa.
Jenis – jenis tari menurut fungsi terdiri atas fungsi sebagai sarana upacara adat,
sebagai sarana hiburan, dan sebagai sarana pertunjukan. Menurut isi tema terdiri atas tari
erotis, mimitis dan totemitis, tari heroik dan tari dramatik. Menurut penyajiannya terdiri atas
tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok dan tari massal. Menurut aliran dan genre tari
terdiri atas tari tradisional dan tari kontemporer. Adapun teknik tari terdiri atas teknik gerak
kepala, gerak badan, gerak tangan dan gerak kaki.
Dari uraian tentang tari tradisional nusantara di atas dapat kita simpulkan bahwa di
Aceh memang banyak seni tari yang yang penampilannya hampir sama. Namun, secara jelas
sudah ada deskripsi tentang semua tari itu yang dibuat oleh Pemerintah Aceh. Deskripsi ini
agar budaya yang ada di Aceh dapat diketahui oleh masyarakat luas termasuk dunia luar dan
juga anak cucu kita tidak kehilangan budaya tradisonal yang kita miliki.
Setiap tari tradisional yang ada mempunyai wujud, isi, dan penampilan masing-
masing sehingga peminat seni dapat dengan mudah mempelajari dan juga menampilkannya,
asal sesuai dengan konsep asal tari tradisonal tersebut. Hal ini dilakukan agar dapat menjaga
martabat kita sebagai masyarakat yang telah dikenal berbudaya tinggi sejak Kerajaan Aceh
berdiri.
Jika ada penciptaan tari yang baru, hendaknya hati-hati membuat nama karena dengan
pembuatan nama yang sama dengan tari yang sudah ada (walaupun dari segi keindahan lebih
menarik) dapat menyebabkan kekaburan budaya sehingga kita seolah-olah secara “sengaja”
menghilangkan atau melupakan budaya yang telah ada dan kita yakin masyarakat yang
berbudaya tidak pernah secara sengaja mengaburkan budaya. Selain itu, diharapkan kepada
pemerintah juga harus peduli dan sensitif terhadap pelestarian budaya karena kejadian-
kejadian yang tidak menyenangkan bagi etnik tertentu dalam bidang budaya bisa saja
sebagai penyebab ketidakharmonisan dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-tari/fungsi-seni-tari
13
https://fungsi.co.id/pengertian-seni-tari/
Elemen Dasar Tari, Unsur-Unsur, Serta Fungsi, dan Jenis-Jenis Seni Tari (gramedia.com)
https://www.senibudayaku.com/2017/01/jenis-tari-berdasarkan-tema-isi.html?m=1#
https://www.bola.com/ragam/read/4662645/jenis-jenis-tari-berdasarkan-bentuk-
penyajiannya-lengkap-beserta-penjelasan
https://www.nesabamedia.com/jenis-jenis-tari/
https://www.ilmucerdasku.com/2019/06/gerak-dasar-tari-konsep-teknik-dan.html
https://kumparan.com/kabar-harian/4-gerakan-teknik-gerak-dasar-dalam-seni-tari-di-daerah-
dan-luar-daerah-1wkf5UnXmJ3
https://www.akuntansilengkap.com/pixel/unsur-seni-tari/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/19/152558469/3-unsur-dalam-seni-tari-wiraga-
wirama-wirasa?page=all
https://www.scribd.com/document/436317961/Makalah-Tarian-Aceh#
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-seni-tari.html
http://www.lpsn.org/node/261
14