Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

SEJARAH SENI TARI DAN SENI PERTUNJUKAN


TARI RANTAK SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI KOMUNIKASI

Dosen pengampu
Rr.Ruth Hertami Dyah Nugrahaningsih M.Si.,Ph.D.

SITI RAHMALIA (2191141001)


ALFINI CHAIRIAH (2192441002)
INTAN DAMAYANTI (2192441005)
GOMU SRI RAHMA DEWI (2193141003)
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan tugas
“MINI RISET”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kami yaitu “SEJARAH
SENI TARI DAN SENI PERTUNJUKAN”.

Tugas Mini Riset ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khusunya dalam hal sejarah tari. Saya menyadari bahwa tugas Mini Riset ini masih jauh dari
kesempurnaan, Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, Kami mohon maaf
karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan
pemahaman saya yang belum seberapa. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Kami berharap semoga tugas Mini Riset ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Kami khususnya, Atas perhatiannya Kami mengucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….3
RINGKASAN……………………………………………………………………...4

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………5
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..5
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………...5
1.3 Manfaat………………………………………………………………………….5
BAB II KAJIAN TEORI.………………………………………………………...6
2.1 Kajian Teori……………………………………………………………………..6
BAB III METODE PELAKSANAAN....………………………………………...7
3.1 Metode Pelaksanaan…………………………………………………………….7
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………….8
4.1 Kebudayaan Pesisir Sibolga TARI RANTAK………………………………….8
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….11
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...11
5.2 Saran…………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...12
RINGKASAN
Tari Rantak adalah tari kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah
Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi yang banyak diminati kalangan masyarakat di Kabupaten
Kerinci. Tari Rantak dimainkan dengan diiringi alat musik gendang dan diiringi oleh nyanyian yang berisi
pantun-pantun, hal ini berbeda dengan gerakan yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan silat “langka
tigo” dan tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran kemenyan tradisional upacara
ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam gerakannya, bahkan kadang-kadang ada diantara
penari yang mengalami kesurupan.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tarian ini dikenal sebagai”Rentak Kudo”karena gerakannya yang menghentak hentakkan seperti
kudo.Tarian ini ditarikan didalam perayaan yang dianggab sangat sacral oleh masyaratak
kerinci.Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya kerinci ini pada zaman dahulu sangat
kuat sehingga dipecaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari rantak
bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan.Tarian ini dipersembahkan untuk
merayakan hasil panen pertanian didaerah kerinci yang secara umum adalah beras(padi)dan
dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang,masyarakat
kerinci mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada yang maha kuasa.Menurut kepercayaan masing-
masing.Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah melestarikan pertanian dan kemakmuran
masyarakat,menunjukkan rasa syukur dan memohon berkah hujan.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Tari Rantak

1.3 Manfaat

A. Bagi Penulis

1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Seni Tari dan Seni Pertunjukan.
2. Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengobservasi Sejarah Seni Tari dan Seni
Pertunjukan

B. Bagi Pembaca

 Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Sejarah Seni Tari dan Seni
Pertunjukandalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
BAB II

KAJIAN TEORI

Tari rantak merupakan tarian tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Minangkabau yang
memiliki gerakan yang sangat dinamis, dan gerakannya juga terinspirasi dari gerakan pencak
silat. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang mengedepankan dan menegaskan ketajaman
gerakan si penari, keindahan tarian bukan hanya terdapat pada geraknnya saja atau pada unsur
unsure keindahan seni tari, namun juga pada kerentakan penari yang dapat menimbulkan bunyi
dari hentakan kaki yang selaras dan dengan ketegasan gerakannya. Tari rantak yang berasal dari
Sumatera Barat yang dinamis gerakannya dengan pencak silat.

Pasti hamper semua orang mengetahui pencak silat, seni bela diri asal Indonesia ini tertanam
sangat kuat di dalam tradisi masyarakat minangkabau di Sumatera Barat sehingga menginspirasi
salah satu gerakan seni tari yang disebut tari rantak, semua gerakan tarian di minangkabau
sangatlah dinamis dan memiliki keunikan gerak tari daerah di Indonesia.

Akan tetapi tari rantak ini sangat dinamis dan juga unik untuk kita lihat karena menampilkan
gerakan gerakan yang dinamis yang terinspirasi oleh gerakan pencak silat, tarian ini pun lebih
ramai karena selain irama musiknya yang berpadu dengan seni musik yang sesekali juga ada
suara keras saat para penari menghentakan kakinya di lantai.

Tari rantak ini biasanya ditarikan oleh beberapa orang laki-laki dan perempuan dengan
menggunakan pakaian yang bewarna merah serat emas, dengan dikombinasikan dengan pakaian
yang bewarna cerah, musik yang dinamis serta gerakannya yang kuat dan tajam ditambah dengan
hentakan kaki, tari rantak ini akan menghipnotis mata para penonton yang melihatnya.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 METODE PELAKSANAAN


Adapun metode yang kami gunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai
berikut:

 Pengumpulan Data
Kami mengumpulkan data yaitu dengan cara mencari informasi dari internet.dan merangkumnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI KOMUNIKASI (TARI RANTAK)

1. MASA LAMPAU DAN MASA SEKARANG

a. Masa Lampau

Tari Rantak merupakan salah satu kesenian budaya Minangkabau,Tari Rantak merupakan karya
Almarhum Gusmiati Suid. Dalam perjalanan kretifnya,ia sangat sadar bahwa tampilan Minangkabau
dalam tari, terletak pada penguasaan permanen yang berdasarkan pancak (gerakansilat).Ia
menekankan bahwa penguasaan bentuk-bentuk tari tradesi sebagai bahasa karya baru,semestinya
diikuti dengan penguasaan pencak. Tidak hanya pencak yang harus dilakukan dengan teknik, tetapi juga
dipahami dalam konteks filosofinya.

Filosofi tari Rantak , yaitu-TagunTagak (tegak), secara harfiah hanya berarti berdiri, tetapi “ tagak”
dalam permainan pencak silat dan juga tari dapat diartikan melakukan tarian seperti lazimnya dikatakan
Mambao Tagak( melakukantarian) sedangkan Tagun (berhenti atau merenung sejenak sebelum memulai
pekerjaan) hubungan dua kata Tagak Tagun dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan dasar
atau kemampuan awal penari Minangkabau.

-Ukua Jangko Ukua Jo Jangko (ukur dan jangka) adalah dua kaliamat mempunyai satu makna yaitu
ketepatan melakukan sesuatu sesuai dengan ketentuannya. Istilah ini dimaksudkan agar penari mampu
melakukan gerak secara teknik dengan sempurna, tetapi belum terlalu menuntut kemampuan
penafsiran dan pengekspresian terhadap tarian yang mereka sajikan.

-Pandang kutiko secara harfiah diartikan melihat, tapi dalam silat diartikan sebagai pemahaman,
penafsiran persepsi terhadap sesuatu. Sedangkan Kutiko (ketika, saat,) yang artinya ketepatan terhadap
pemahaman, penafsiran dan persepsi pada sesuatu. Pada level ini penari dituntut mempunyai
kemampuan untuk memahami tarian yang ia lakukansecara sempurna dan benar.

-Garak-garik, Garak (firasat) merupakan kepekaan dan keahlianseseorang terhadap sesuatu yang sedang
dan akan terjadi. Sedangkan Garik (gerak) istilah garak-garik di Minangkabau diartikan kemampuan
seseorang melakukansesuatu secara teknis dan non teknis. Hal ini dimaksudkan penari pada garak-garik
dituntut mampu melaksanakan secara teknis dan juga punya kepekaan dan ketepatan rasa dan ekspresi
terhadap tarian yang disajikan.
-RasoPareso, Raso (rasa) Pareso (periksa, koreksi), dalam budaya Minangkabau Raso Pareso dua kalimat
yang mempunyai satu makna yaitu menyimpulkan tentang sikap dan perbuatan berdasarkan pikiran dan
perasaan.

b. Masa Sekarang

Salah seorang murid dari Gusmiati Suid, Rahmi Fahmi SE,MBA, menceritakan lahirnya tari ini dari
kegelisahan Gusmiati yang melihat tari Minang cenderung gemulai dan kaku. Rahmi menjelaskan di
dalam Tari Rantak pada dasarnya ialah gerakan rileks. Hal ini bisa dilihat yaitu tagak-tagak (berdiritegak),
gerakan yang melambangkan konsep merenung sebelum melakukan tindakan sesuatu. Semua gerakan
dilakukan rileks karena mempunyai tujuan mentransformasikan gerakan rileks ke senitari. Melihat
zaman sekarang ini banyak seniman memilih penari atas dasar postur tubuh yakni harus tinggi dan
langsing, serta memiliki paras wajah yang cantik atau tampan untuk laki-laki. Soal apakah penari
tersebut bisa menari atau tidak dalam menarikan Tari Rantak merupakan persoalan yang kesekian
kalinya. Dan sekarang ini banyak orang yang menyatakan kalau tari Rantak tidak seperti dulu lagi, dan
bahkan bagi seniman yang memang kenal betul dengan tari Rantak ini merasa sedih, karena tari Rantak
tidak setegas dulu. Banyak inovasi yang bukan membuat semakin bagus, tapi malah makin jatuh
nilainya.

2. SENI PERTUNJUKAN DAN MEDIA MASSA LAIN

Media memudahkan sebuah informasi tersebar luas dan cepat dalam kehidupan masyarakat ataupun
informasi bagi bangsa dan negara, sebuah daerah yang memiliki media massa untuk sebuah informasi
dapat terekspos seluruh budaya, adat istiada, serta pengetahuan baru tentang daerahnya yang dapat
diterima dan dikembangkan oleh masyarakatnya.

Tari Rantak biasanya dipertunjukan dengan pembakaran kemenyan tradisional upacara ritual yang
membuat penari semakin khidmat dalam geraknya, dimana dalam hal ini penari menggunakan kostum
bewarna tegas seperti merah dengan kostum adat Minangkabau.

Dalam media massa lain, Tari Rantak di pertunjukkan melalui Radio, Televisi, danBioskop. Dimana
melalui media tersebut kita dapat menyaksikan pertunjukan dari tari Rantak tersebut.
3. SENI PERTUNUKAN DAN PROSES KOMUNIKASI

Seperti yang kita ketahui bahwa sebenarnya pada zaman dahulu tepatnya di provinsi sumatera
barat belum ada tari tarian ,tetapi dikenal dengan adanya tarian dengan gerak silat.tetapi seiring
perkembangan zaman,akar akar dari silat itu dijadikan sebuah tarian yang gerakannya terkenal
dengan ketegasan,baik ditarikan oleh wanita maupun pria.
Tari rantak awalnya diciptakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan rasa
ketidakpuasan terhadap tarian minang yang gemulai.Kemudian sang maestro tari myang berasal
dari sumatera barat menciptakan trian yang mengadopsi gerak gerak silat yang juga dilakukan
oleh pria maupun wanita
Nah ,dari ketegasan gerakan tari rantak inilah yang dapat menyampaikan ke audiens atau
penonton bahwasanya tari rantak itu memiliki ciri khas dengan silatnya,gerak yang tegas dan
tajam.Gerak yang dilakukan juga termasuk media komunikasi yang dapat tersampaikan rasa dan
ke khas an nya ke penonton,sehingga penonton dapat mengerti arti dari tari rantak yang
disajikan oleh penari.
Dapat disimpulkan bahwa yang menjadi media komunikasi oleh tari rantak ini adalah gerak,isi
dan alur nya,dimana setiap ragam gerak nya pasti memiliki makna sehingga penonton dapat
merasakan dan mengerti akan cerita dari tari rantak tersebut.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahwa tari Rantak adalah tarian yang berasal dari daerah Minangkabau yang mempunyai ciri
khas tersendiri dimana di dalam menarikannya harus dengan teknik yang benar dan tegas serta
penuh filosofi dalam setiap gerakannya. Tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki dan
Perempuan dimana dalam tari ini penari menggunakan kostum bewarna tegas seperti merah dan
disertai warna keemasan.

B. SARAN

Sebaiknya para Seniman khususnya di bidang Seni Budaya lebih mengembangkan lagi tarian ini
agar bisa selalu diapresiasi dan tidak punah. Dan Sebaiknya pemerintah lebih memerhatikan
lagi kebudayaan yang ada di daerah Minangkabau .Karena Kebudaayan yang sudah ada
sepantasnya dilestarikan dan diperkenalkan kepada seluruh masyarakat yang ada didalam
negeri maupun luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmuseni.com

https://senibudayasia.blogspot.com

https://kamerabudaya.com

Anda mungkin juga menyukai