Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dan harapan saya selaku penulis semoga Makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya selaku penulis, saya yakin
masih banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang membangun daripembaca yang dapat membangun makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
A. Pengertian Tarian Wura Bongi Monca.......................................................................4
B. Cara Gerakan Tari Wura Bongi Monca......................................................................4
C. Sejarah Tari Wura Bongi Monca................................................................................6
D. Fungsi dan Makna Tari Wura Bongi Monca..............................................................6
E. Perkembangan Tari Wura Bongi Monca....................................................................6
F. Pengiring Tari Wura Bongi Monca............................................................................7
G. Kostum Tari Wura Bongi Monca...............................................................................7
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................8
A. Kesimpulan.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaannya. Dari sabang sampai
merauke terdapat berbagaimacam budaya. Salah satunya adalah budaya “Tari
Wura Bongi Monca” di Bima, Nusa Tenggara Barat. Daerah bima mempunyai seni,
budaya,tradisi yang indah, dan menarik yang merupakan titipan dari leluhur pada
masa kerajaan dan kesultanan. Salah satunya adalah kebiasaan “WuraBongi
Monca” “wura artinya menabur, bongi artinya beras, dan monca artinya kuning” ,
jadi wura bongi monca adalah tarian menabur beras kunig. Beras kunig adalah
lambing kejayaan keluarga dan mengandung makna sebagaimodal dalam
kehidupan serta sebagai tanda syukur kepada Tuhan Ynag Maha Esa. Masyrakat
bima bila ada upacara adat seperti upacara adat seperti hari jadi bima, sunatan,
hajatan, dllakanmengadakan acara mennabur beras kuning dan tari wura bongi
monca (Tari Menabur Beras Kuning).

Tari wura bongi monca adalah sebuah tradisi atau adat bima yang berkembang
pada masa kesultanan Abdul Khoir Sirajuddin , yang memerintah antara tahun
1640-1682. Tari ini dengan segalalemah gemulai para penarinya untuk menari
perhatian yang cukup besar yang berkunjung kedanah mbojoh atau tanah bima,
sebab penarinya terdiri dari darah-darah ayu, dengan gerakan yang lemah gemulai
serta wajah-wajah ayu dan anggun lagis syahdu yang menabur bongi monca atau
beras kuning sebagai symbol, doa restu harapan kedepan tuhan yang maha kuasa
agar para tamu selalu bahagia aman dan sejahtera.

Tarian wura bongi monca bias digelar di acara-acara penyambutan tamu baik
secara formal maupun informal. Pada masa kesultanan tari ini biasa digelar untuk
menyambut tamu-tamu sultan. Tarian ini dimainkan oleh 4 orang sampai 6 orang
remaja putrid dalam alunan gerakan yang lemah lembut disertai senyuman sambil
menabur beras kuning kearah tamu. Penaburan beras ini memiliki arti dan dan

1
makna bagi masyarakat bima. Sebagaimana dalam falsafah bima tamu adalah raja.
Dan membawa rejeki bagi masyarakat bima itu sendiri,makanya tamu di sambut
denagn semeriah mungkin oleh pemerintah dan masyarakat Bima.

Busana yang digunakan pada tarian ini adalahbaju asi warna merah mudah dan
dilengkapidengan aksesoris lain yang berupa sepasang songket , selendang warna
hiajau dan biru, kalung untuk dipakai pada leher , gelang dan tangan, anting pada
telinga dan bando yang dipakai dikepala sebagai ikat kepala . 2 buah gendang
besar , 1gong, 1 tawa-tawa,dan 1 sarone (sejenis alat music yang menyerupai
seruling yang terbuat dari daun lontar) merupakan perangkat alat musik yang
mengiringi Tari Wura Bongi Monca yang telah banyak mengalami perubahan dan
kreasi. Dahulu irama musiknya terdengar lambat,tetapi seiring perkembangannya,
iramanya dibuat lebih atraktif yang dipadukan dengan gerakan yang cukup dinamis
daripada aslinya yang menyerupai Tari lenggo dengan gerakan yanglamban dan
gemulai.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas maka dapat diambil
Rumusan Masalah sebagai berikut :

1. Apakah tarian Wura Bongi Monca Itu ?

2. Bagaimana cara gerakan Tari Wura Bongi Monca ?

3. Bagaiman sejarah adanya Tarian Wura Bongi Monca ?

4. Apa fungsi dan makna dari Tarian Wura Bongi Monca ?

5. Bagaiman sejarah perkembangan Tarian Wura Bongi Monca saat ini ?

6. Apa sajakah pengiring dari Tari Wura Bongi Monca?

7. Bagaiman kostum yang harus di gunakan dalam Tari Wura Bongi Monca?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa defenisi dari Tari Wura Bongi Monca.
2. Untuk mengetahui cara gerakan yang harsu di kuasai dalam Tarian Wura
Bongi Monca.

2
3. Untuk mengetahui sejarah bagaimana sejarah adanya Tarian Wura Bongi
Monca.
4. Untuk mengetahui fungsi dan makna dari Tarian Wura Bongi Monca.
5. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Tarian Wura Bongi Monca
samapai saat ini.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarian Wura Bongi Monca


Tari Wura Bongi Monca adalah salah satu tarian selamat datang atau penyambutan tamu
dari bima, NTB. Tari ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok dengan
gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuningsebagai symbol
penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu jenis tarian
tradisional yang cukup terkenal dan masih sering dipentaskandi berbagai acara didaerah
Bima, NTB.

B. Cara Gerakan Tari Wura Bongi Monca


Dalam hal ini kita akan melihat bagaimana caranya para penari tari ini bergeak, bergerak
dengan sebaik dan seindah mungkin yaitu sbb :

1. Berjalan pelan-pelan, tangan kiri memegang wadah (siku sejajar denga bahu),
tangan kanan membentuk sudut 35˚.
2. Mutar ditempat, mutar ke kanan. Satu penari berjalan kedepan kanan panggung.
3. Disusul penari kedua yang kepojok kiri panggung.
4. Mendak, badan serong kekiri, kanan, atas dan bawah , tangan kirimemegang wadah
(siku sejajar dengan bahu tangan kanan membentuk sudut 35˚
5. Maju 4 langkah secara bergantian , posisi tangan sebagai penyandah wadah.
6. Mendak, badan serong kekiri, kana, atas dan bawah , tangan kiri memegang wadah
(siku sejajar dengan bahu tangan kanan membentuk sudut 35˚.
7. Kaki kanan melukis huruf S di depan kaki kiri . berbalik badan kekanan,
menyimpan beras kembali keposisis tadi.
8. Duduk pelan-pelan . sembahan kedua telapak tangandi tempelkan didepan muka,
duduk jengkeng dengan kaki kanan depan.
9. Duduk jengkeng dengan kaki kanan depan, tangan kiri di atas bahu kanan sambil
diayunkan kebelakang dan didepan ,tangan kanan diatas bahu tampa diayunkan.

4
10. Duduk jengkeng dengan kaki kanan didepan, kedua tangan diayunkan kedepan dan
kebelakang.
11. Berdiri pelan-pelan , kedua tangan disilangkan kedepan wajah dan memposisikan
tangan disebelah kanan dan kiri, kaki sambil mendak.
12. Kaki insert kekanan, tangan kana diukelkan ketelinga kanan , tangan kanan
menyangga siku kiri, badan digoyangkan kekiridan kekanan.
13. Kaki insert ke kanan, tangan kanan urus samping kanan, tangan kiri setengah takuk
kee samping kiri ,goyang kekiri dan kekanan dengan lembut.
14. Mendak, goyang kekiri ambil sampur pakai tangan kanan dan di kipat dikanan
samping.
15. Sampur sebealah kiri disimpan diatas bahu kiri , tangan kanan lurus kesamping,
tangan kiri berada didepan perut.
16. Sampur kanan diseplak ditangan kanan depan, tangan kiri memegang sampur
samping kiri.
17. Jinjit,mutar di tempat.
18. Kaki disilangkan sambil mendak, tangan kanan diukel di telinga kanan, tangan kiri
diukelkan lurus kebelakang bawah kiri.
19. Melangkah satu kali, kaki disilangkan sambil mendak , tangan kiri diukelditelinga
kiri , tangan kanan diukelkan lurus kebelakang bawah kiri . gebyok gebyok sampur.
20. Sandalpangan, dan memutar kesebelah kanan,gebyok gebyok sampur.
21. Duduk pelan-pelan mengambil tempat beras.
22. Tangan kanan ditarik ke atas dan diukelkan di telinga kedua-duanya.
23. Gebyok gebyak sampur, tangan kanan diukel , tangan kiri memegang wadah.
24. Jinjit, sambil jalan memutar tangan berbentuk tumpung tali, kebyak kebyor sampur.
25. Kakikanan mendak, kaki sedikit mendak dan di tempatkan didepan kaki kanan.
Tangan kanan diayunkan kebelakang dan kedepan.
26. Kaki kanan mendak, kaki sedikit mendak dan ditempatkan didepan kaki kanan.
Tangan kiri memegang wadah.
27. Seblak smpur,jalanmundur hingga mojok dan langsung jalan kedepan berhadap-
hadapan.
28. Mengambil beras ditaburkan kedepan dan kebelakang
29. Kedua tangan memegang wadah, diayunkan keatas dan kebawah miring.

5
30. Jalan melangkah kedepan 4 langkah , kaki kanan lurus kedepan,agak bungkuk
depan, beras yang ada di wadah dibuang keatas semua.
31. Balik kiri , membentuk lingkaran jalan memutar dan langsung masuk panggung.

C. Sejarah Tari Wura Bongi Monca


Menurut beberapa sumber yang ada, Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu
tarian tradisional yang sudah dan berkembang pada masa kesultanan sultan Abdul Khair
Sirajuddin tahun 1640-1682. Tari ini di tampilkan untuk menyambut kedatang tamu istan a
yang sedang berkinjung. Gengan paras v]cantik dan gerak yang gemulai,para penari
menyambut kedatangan tamu sambil menaburkan beras kuning sebagai symbol
penghormatan dan harapan.

D. Fungsi dan Makna Tari Wura Bongi Monca


Seperti yang di sampaikan diatas tarian ini berfungsi sebagai tarian penyambutan para
tamu penting yang datang keistana. Dalam tarian ini , para penari menari sambil
menaburkan beras kuning sebagai tanda penghormatan dan harapan . Dalam tradisi bima,
beras kuning adalah lambing kemakmuran serta kesejahteraan yang mengandung makna
makna kehidupan didalamnya. Selain itu bagi masyarakat bima , tamu dianggap sebagai
pembawa rezeki atau berkah, sehingga mereka menyambutnya dengan meriah sebagai
tanda kehormatan , doa, dan rasa syukur.

E. Perkembangan Tari Wura Bongi Monca


Walaupun merupakan salah satu tarian klasik, Tari Wura Bongi Monca ini masih terus di
lestarikan dan sering ditampilkan hingga sekarang. Berbagai pengembanganpun sudah di
lakukan para seniman disana baik dalam segi gerak, pengiring, kostum,dan penyajian
pertunjukan agar terlihat atraktif. Selain itu, tarian wura bongi moncajugamasih sering
ditampilkan hingga di berbagai acara Seperti penyambutan tamu maupun festifal budaya
sebahai usaha melestariakan,serta memperkenalkan kepada masyaraktluas atau generasi
muda akan Kesenian dan tradisi yang ada di Bima, NTB.

6
F. Pengiring Tari Wura Bongi Monca
Dalam pertunjukan tari wura bongi monca ini, para penari menari seirama dengan music
pengiringnya sehingga menghasilkan gerakan yang indah. Music pengiring tarian ini di
antarnya :

a. Gendang besar

b. Gong

c. Sarone

d. Tawa-tawa

Dalam mengiringi Tari Wura Bongi Monca ini , para pemusik biasanya memainkan irama
yang terkesan lambat di padukan dengan gerakan para penari.

G. Kostum Tari Wura Bongi Monca


Dalam pertunjukannya , para penari dibalut dengan busana tat arias cantik khas Bima.
Busana tersebut seperti baju asi pada bagian atas dan sarung songket pada bagian bawah.
Pada bagian kepala, rambut di gelung dan menggunakan bando atau hiasan bunga –bunga.
Selain itu juga terdapat aksesoris seperti gelang dan kalung sebagai pemanis yang
digunakan untuk menari.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, Tari Wura Bongi Monca adalah salah satu tarian selamat datang atau penyambutan
tamu dari bima, NTB. Tarian ini dilakukan oleh penari perempuan secara berkelompok
dengan gerakan yang lemah lembut sambil menaburkan beras kuning sebagai symbol
penghormatan dan harapan. Tari Wura Bongi Monca ini merupakan salah satu tarian
tradisionalm yang cuckup terkenal dan masih dipentaskan di berbagai acara di Bima, NTB.
Tari

Wura Bongi Monca ini juga sudah sudah ada perubahan atau kreasi dari tarian aslinya,
seperti ada perubahan iringan music, pakaian serta gerakan untuk mnedapat kesan lebih
baik dan mengikuti perubahan jaman dan tarian aslinya tidak dihilangkan tetapi di buat
lebih menarik.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.negerikuindonesia.com/2015/09/tari-wura-bongi-monca-tarian

http://tarianwurabongimonca.com/20/10/2017/pengertian-tari-wura-bongi-monca

Anda mungkin juga menyukai