Kelas : PGMI A
Nim : 20800120015
2. Jelaskan apa yang anda pahami tentang seni tari? Berikan contohnya.
3. Berikan contoh seni tari dari saman prasejarah dan pengaruh Islam di Indonesia.
6. Jelaskan apa yang dimaksud nilai estetis tari, dan aspek apa saja untuk menilai keindahan
gerak?
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan desain atas dan sebutkan elemen desain atas.
10. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang tari Pakarena dan ada berapa jenis tari Pakarena.
JAWABAN
Plato dan Rousseau adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.
Aristoteles mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan,
yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles
tidak memaksudkanya sekedar “tiruan belaka” menurutnya seni harus memiliki
Seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan
kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
Jadi dapat disimpulkan bahwa seni adalah ekspresi perasaan pencipta yang
dituangkan dalam sebuah karya. Lebih lanjut lagi karya yang dihasilkan memiliki
nilai keindahan.
2. Seni tari adalah gerak tubuh yang diperhalus dan memiliki ekspresi perasaan serta nilai
keindahan pada gerakan gerakan tubuh tersebut. Misal: gerakan menabur bunga.
3. Tari perang (Papua). Atau contoh lain, menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan
Seni tari dalam isla selalu di iringi alunan musik sebagai penyemangat sekaligus sebagai
pengaruh islamnya kental , karena daerah pesisir merupakan tempat pertama kali islam
4. Drs. Soedarsono membagi fungsi tari ke dalam 3 kelompok besar dengan berdasar pada
Tujuan pendidikan seni adalah agar siswa mendapatkan pengalaman dalam berkarya,
untuk merasakan fungsi pendidikan seni bagi kehidupan. Pendidikan seni yang diberikan
didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
wirama : keahlian penari secara musikal saat menari yang disesuaikan dengan
musik tarinya
tata rias dan kostum merupakan unsur pendukug yang penting ktika ingin
melakukan pertunjukan tari. Rias dan kostum penari harus disesuaikan dengan
tarian dan penyampaian karakter serta pesan yang tersirat dalam tarian tersebut
pola lantai
pola lantai merupakan garis-garis lantai yang dilalui penari yang dibuat oleh
formasi penari kelompok. Dengan adanya pola lantai yang baik, tari juga akan
Properti
Properti merupakan unsur pendukung seperti selendang, piring, payung, lilis dan
sebagainya.
Tema
Unsur yang mendasari gerakan dalam suatu tarian, karenanya tema tdak dapat
Iringan
Unsur tari yang berfungsi sebagai pendukung dalam tarian, dimana iringan
tersebut berasal dari gerakan tubuh penari atau dari alat musik
Tata Busana
Unsur yang menambah nilai keindahan dari seorang penari dan dapat memberikan
ciri kahas pada tarian yang dibawakannya, unsur ini pasti selalu ada pada setiap
tarian karena akan sangat aneh jika seorang penari tradisional menari pada suatu
Tata Rias
Unsur yang hampir sama dengan unsur tata busana, tetapi yang membedakannya
pada unsur ini berfungsi untuk menambah kecantikan atau karakter pada wajah
penari.
Panggung
Properti
Unsur yang menjadi alat bantu bagi para penari, dan menjadi ciri khas tertentu
untuk tarian tersebut contohnya piring yang di bawa oleh para penari tari piring
Lighting
Unsur pendukung saat pertunjukan tarian dimulai, unsur ini berfungsi untuk
9. Desain atas adalah desain yang yang berada di atas lantai yang di lihat oleh penonton,
yang tampak terlukis pada ruang yang berada di ats lantai. Untuk memudahkan
penjelasan desain ini di lihat dari satu arah penonton saja yaitu dari depan.
Datar, Dalam, Vertikal, Horizontal, Kontras, Murni, Lurus, Lengkung, Bersudut, Spiral,
10. Tari Pakarena adalah jenis tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang di iringi oleh 2
Samboritta
Samboritta atau ‘berteman’ disebut juga paulu jaga yaitu kegiatan begadang
semalam suntuk. Ada juga yang mengartikannya sebagai awal tarian untuk
Jangang Leak-leak
Tarian ini memiliki makna mencari jalan kembali ke aasal mula. Karena dahulu
pementasannya bisa dilakukan sampai semalaman dan ditutup pada pukul 04.00
subuh.
Nigandang (berulang-ulang)
So’nayya (bermimpi)
Iyolle’(mencari kebenaran)