Anda di halaman 1dari 13

1. Tari Menurut Drs.

Soedarsono adalah

a. Keindahan dari bentuk anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa yang harmonis

b. Gerak seluruh badan yang diiringi irama lagu musik yang diselaraskan dengan ekspresi tarinya

c. Ekspresi Jiwa manusia uang diungkapkan melalui gerak-gerak yang ritmis dan indah

d. Gerak-gerak yang berbentuk ritmis dari badan di dalam ruang

2. Tari yang dilakukan secara massal dan telah ditentukan posisi penarinya adalah dibawah ini, kecuali...

a. Tari Giring-Giring dari Kalimantan

b. Tari Ratoh talo dari Aceh

c. Tari Merak dari Jawa Barat

d. Tari Serimpi dari Jawa Tengah

3. Berikut yang bukan termasuk properti tari, adalah

a. Tameng

b. Tombak

c. Gelang

d. Clundrik

4. Membentuk atau melukis muka agar sesuai dengan tema atau karakter tari yang dibawakan,
pengertian dari

a. Tata Panggung

b. Tata Rias

c. Tata Seni

d. Tata Pakaian

5. Elemen gerak tari terdiri dari …

A. Ruang, tenaga, waktu

B. Gerak, ruang, waktu

C. Gerak, ekspresi, waktu

D. Ruang , waktu, iringan

6. Gerak dalam tari yang memiliki makna disebut dengan gerak….

A. Simbolis

B. Tradisional

C. maknawi

D. Surgawi

6. Tarian yang tumbuh dan berkembang di masyarakat setempat menurut letak geografis, merupakan
tari ….

a. Klasik

b. Tradisional

c. Modern

d. Adat

7. Orang yang ahli dalam mengatur konsep , pola tarian, dan iringan tari penari sehingga menarik
disebut…
A. Koreografer

B. Fotografer

C. Manager

D. Kreator

8. Ungkapan perasaan melalui gerakan yang berirama adalah….

A. Seni gerak

B. Seni tari

C. Seni rupa

D. Seni teater

9. Tari piring berasal dari daerah …

A. riau

B. Sumatera barat

C. Sumatera selatan

D. aceh

10. Iringan dalam tari yang berasal dari tepukan tangan penari disebut dengan iringan…

A. Konvensional

B. Eksternal

C. Internal

D. Personal

11. Tari yang diperagakan oleh seorang penari baik perempuan atau laki-laki disebut …

A. Tari berpasangan

B. Tari massa

C. Tari tunggal

D. Tari Berkelompok

12. Unsur utama dalam sebuah tarian adalah …

A. Tenaga

B. Gerak

C. Tubuh

D. Ruang

13. Seni tari pada dasarnya adalah seni..

a. suara

b. gerak

c. imajinasi

d. tekstur

14. Dibawah ini yang tidak termmasuk unsur dalam gerak tari adalah...

a. ruang

b. tenaga

c. level
d. tenaga

15. Ruang tempat penari melakukan gerak disebut dengan...

a. ruang gerak

b. ruang dalam

c. ruang pentas

d. ruang luar

16. Ukuran cepat atau lambatnya setiap gerakan yang dapat diselesaikan oleh penari berkaitan
dengan....

a. tempo

b. level

c. ritme

d. desain lantai

17. Tari yang sudah ada sejak zaman nenek moyang secara turun-temurun,dengan kebiasaan tertentu
adalah...

a. tari pertunjukan

b. tari klasik

c. tari tradisional

d. tari kreasi baru

18. Gambar tarian ini mengambil tema alam yang menggambarkan prilaku...

a. manusia
b. hewan
c. tumbuhan
d. alam

19.
Elemen Dasar Tari, Unsur-Unsur, Serta Fungsi, dan Jenis-Jenis
Seni Tari
Elemen Dasar Tari – Tari merupakan salah satu bentuk dari seni dan budaya. Di Indonesia sendiri
memiliki berbagai macam jenis tari dari setiap daerahnya. Bisa dibilang setiap daerah memiliki jenis tari
yang berbeda-beda.

Dari perbedaan jenis tari yang dimiliki oleh setiap daerah menjadikan sebuah budaya yang unik dan
terus dipertahankan sampai saat ini. Perbedaan jenis tari juga bisa menjadi identitas suatu daerah.

Mungkin kalian pernah mendengar dalam pembelajaran di bangku sekolah jika seni tari memiliki unsur
pendukung yang ada di dalamnya. Nah mari kita belajar bersama tentang semua hal yang berhubungan
dengan seni tari.

Salah satu pembahasan yang akan dijelaskan pada artikel ini adalah tentang elemen dasar tari. Maka
dari itu agar kalian juga semakin paham tentang semua hal yang berhubungan dengan seni tari, simak
penjelasan yang ada di bawah ini.

Pengertian Seni Tari


Secara sederhana seni tari merupakan suatu gerakan seluruh atau sebagian tubuh yang dilakukan
dengan ritmis. Seni tari juga dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang bisa mengungkapkan sebuah
tujuan, perasaan dan pikiran. Selain itu seni tari bisa dilakukan dengan iringan musik maupun tidak
menggunakan iringan musik.

Pada seni tari yang menggunakan iringan musik para penari akan mengikuti ritme dari musik tersebut.
Artinya mereka yang memainkan musik akan mengatur semua gerakan penari sesuai dengan ritme agar
pesan, makna dan tujuan bisa tersampaikan sebagaimana mestinya kepada para penonton.

Meski memiliki gerakan yang terbilang hampir sama dengan kehidupan sehari-hari. Namun sebenarnya
gerakan pada seni tari begitu berbeda dengan gerakan yang ada di kehidupan sehari-hari. Contohnya
adalah pada gerakan berjalan dan berlari pada seni tari akan berbeda dengan gerakan yang dilakukan
sehari-hari.

Perlu diketahui jika dalam seni tari setiap gerakan selalu berpola sangat ritmis. Bahkan bisa dikatakan
jika setiap gerakan pada seni tari adalah gerakan yang elastis dan ekspresif. Selain itu gerakan pada seni
tari juga berasal dari tiga unsur yaitu unsur wiraga atau raga, unsur wirama atau irama dan unsur wirasa
atau rasa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni tari merupakan seni yang mengenai tari-menari atau
gerak-gerik yang berirama. Lalu untuk pengertian tari dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah suatu gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian
(musik, gamelan, dan sebagainya). Dari penjelasan di atas bisa ditarik kesimpulan jika unsur dalam seni
tari adalah gerakan itu sendiri.

Elemen Dasar Tari


1. Ruang

Ruang merupakan area yang digunakan untuk melakukan gerak seni tari. Baik itu ruang tertutup
maupun ruang terbuka, seni tari bisa dilakukan. Beberapa contoh ruang yang digunakan untuk
pertunjukan seni tari adalah seperti panggung, pentas ataupun tempat lain yang bisa digunakan untuk
pertunjukan gerak seni tari.

2. Waktu

Setiap gerak yang dilakukan selalu membutuhkan waktu. Baik itu gerak estetis maupun gerak fungsional
selalu memiliki waktu masing-masing. Gerak estetis merupakan sebuah gerak yang ada di dalam seni tari
dan begitu enak dipandang. Sedangkan gerak fungsional merupakan sebuah gerakan yang biasa
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan dan berlari.

Di dalam waktu terdapat sebuah tempo. Artinya setiap gerakan selalu memiliki tempo yang berbeda-
beda. Jika gerakan yang dilakukan dengan tempo yang cepat. Maka waktu yang dibutuhkan juga akan
lebih sedikit.
Sedangkan jika sebuah getaran memiliki tempo yang begitu lambat. Maka waktu yang dibutuhkan untuk
gerakan tersebut juga akan lebih lama. Dalam seni tari, tempo digunakan untuk menciptakan kesan yang
begitu dinamis. Tentunya hal tersebut juga akan membuat para penonton lebih nyaman menikmati seni
tari yang diperagakan.

3. Tenaga

Setiap gerak yang dilakukan juga membutuhkan sebuah tenaga. Dalam seni tari, tenaga yang digunakan
juga meliputi beberapa hal penting. Diantaranya adalah seperti penjelasan yang ada di bawah ini.

Intensitas yang berhubungan dengan kuantitas tenaga dalam seni tari dan menghasilkan tingkat
ketegangan tertentu dalam gerak.

Aksen atau tekanan akan muncul ketika sebuah gerakan seni tari dilakukan secara tiba-tiba dan kontras.

Kualitas berhubungan dengan tenaga yang digunakan. Dimana ketika gerak tari yang dilakukan memiliki
intensitas yang tinggi. Maka tenaga yang digunakan juga akan lebih kuat dan begitupun sebaliknya.

Unsur dalam Seni Tari


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika dalam seni tari terdapat beberapa unsur. Unsur-unsur
tersebut meiputi wiraga, wirama dan wirasa. Agar kalian juga semakin paham tentang unusr-unsur
tersebut. Berikut adalah penjelasan tentang unusr dalam seni tari.

1. Wiraga Atau Raga

Wiraga atau unsur raga adalah salah satu unsur yang ada di dalam seni tari. Adanya unsur wiraga ini
akan memperlihatkan gerakan-gerakan seperti meloncat, duduk, berdiri dan gerakan lainnya yang ada di
dalam seni tari.

Bisa dibilang jika unsur wiraga merupakan unsur utama dalam seni tari. Sebab setiap seni tari selalu
memiliki gerakan yang penuh akan makna. Setiap gerakan dalam seni tari biasanya juga lebih banyak
dikenal dengan istilah koreografer. Adanya unsur wiraga menjadikan gerakan dalam seni tari terlihat
begitu indah.

2. Wirama Atau Irama

Berikutnya ada unsur wirama atau unsur irama. Unsur irama dalam seni tari tercipta dari para pengiring
yang memainkan musik. Pada dasarnya para penari harus mampu menyesuaikan atau menyesuaikan
gerakannya dengan irama musik yang mengiringinya. Bukan cuma itu saja, pasalnya para penari juga
harus bisa mengikuti tempo musik yang ada.

3. Wirasa Atau Rasa

Terakhir ada wirasa atau unsur rasa. Sebuah seni tari tak bisa ditampilkan begitu saja tanpa ada unsur
rasa di dalamnya. Ketika sebuah seni tari yang ditampilkan tidak memiliki sebuah rasa di dalamnya.

Maka seni tari tersebut tidak dapat menyentuh perasaan dari penonton. Karena hal tersebutlah unsur
rasa dalam seni tari memang begitu penting sekali. Unsur rasa dalam seni tari ini bisa diperlihatkan oleh
para penari melalui ekspresi dan juga gerakan ritmis. Adanya ekspresi dan gerakan ritmis yang dilakukan
oleh penari akan membuat para penonton bisa tersentuh oleh seni tari yang sedang ditampilkan.

Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa unsur-unsur dalam seni tari memang harus ada. Setiap
gerakan yang ditampilkan tidak bisa dibilang sebuah tarian jika di dalamnya tidak memiliki ketiga unsur
utama tersebut.

Unsur Pendukung dalam Seni Tari

Seni tari tak hanya memiliki unsur utama saja. Namun di dalamnya juga terdapat sebuah unsur
pendukung. Beberapa unsur pendukung ini bisa membuat para penonton begitu tertarik untuk melihat
tarian yang penuh akan gerakan ritmis di dalamnya.
Agar kalian juga semakin paham akan unsur pendukung dalam seni tari. Maka penjelasan di bawah ini
akan lebih mudah membantu kalian.

1. Iringan

Unsur pendukung yang pertama adalah unsur iringan. Unsur iringan ini bisa dari musik dan juga penari
itu sendiri. Adanya iringan musik akan bisa membuat setiap gerakan yang dilakukan oleh penari menjadi
lebih berirama seta lebih ritmis.

Adanya perpaduan antara iringan musik dengan seni tari akan menjadikan para penonton lebih banyak
berminat untuk menyaksikannya. Hal ini karena daya tarik yang diberikan oleh perpaduan tersebut
menjadikan seni tari lebih memikat.

Berikutnya adalah iringan dari penari itu sendiri. Sebagai contohnya adalah teriakan, hentakan tepukan
dan lain sebagainya. Adanya iringan dari penari akan membuat seni tari terlihat lebih indah untuk
disaksikan.

2. Kostum

Berikutnya ada kostum yang bisa jadi unsur pendukung dari seni tari itu sendiri. Setiap kostum yang
dikenakan oleh para penari harus disesuaikan dengan suasana dan jenis tari itu sendiri.

Bahkan seni tari dari setiap daerah juga memiliki konstumnya masing-masing. Dari kostum seni tari yang
berbeda-beda pada setiap daerah akan mampu menunjukkan unsur kedaerahan yang lebih menonjol
ketika disaksikan oleh para penonton.

3. Tata Rias

Tata rias juga bisa menjadi unsur pendukung dalam seni tari. Ketika penari tidak menggunakan tata rias
yang begitu maksimal. Maka ada kemungkinan jika ekspresi yang ditunjukkan oleh penari tersebut
begitu kurang maksimal sekaligus pesan dan suasana pada tarian yang dibawakan juga akan kurang
tersampaikan kepada para penonton.

Artinya tata rias yang digunakan pada seni tari harus sesuai dengan tarian yang akan dibawakan. Tata
rias bisa dilakukan oleh penari itu sendiri atau menggunakan bantuan jasa penata rias.

4. Pola Lantai atau Blocking

Seni tari yang selalu bisa memfokuskan pada gerakan ritmis akan membuat penari tak hanya berdiam
diri di atas panggung saja. Para penari tersebut akan bisa bergerak kesana kemari. Maka dari itu penting
sekali bagi seorang penari untuk bisa menguasai panggung.

Hal ini dilakukan juga agar setiap gerakan yang dilakukan oleh penari mampu memikat daya tarik dari
para penonton. Penguasaan panggung bisa dilakukan melalui beberapa cara seperti latihan sebelum
melakukan pementasan, posisi dari penonton hingga ukuran panggung atau tempat.

Ketika seorang penari bisa menguasai panggung. Maka gerak tari yang ia bawakan akan bisa memikat
para penonton yang menyaksikan penampilannya. Lalu ketika gerak tari dilakukan secara berkelompok,
maka penguasaan panggung juga harus dilakukan dengan lebih teliti lagi. Hal ini dilakukan agar gerak
tari yang dilakukan oleh kelompok penari bisa terlihat lebih maksimal lagi.

5. Gerakan

Terakhir ada gerakan yang juga masuk ke dalam salah satu unsur pendukung dalam seni tari. Setiap
gerak tari yang dilakukan oleh penari bisa dikombinasikan dengan gerakan tambahan. Contohnya adalah
tepukan, hentakan dan lain sebagainya.

Gerakan yang dilakukan bukan hanya berasal dari tangan dan kaki saja. Namun dari ekspresi wajah juga
harus bisa lebih diperhatikan. Ketika seni tari yang dilakukan bisa dikombinasikan dengan gerakan
tambahan sekaligus ekspresi wajah. Maka seni tari tersebut akan terlihat lebih estetika dan lebih
memukau.
Fungsi Seni Tari
Penampilan seni tari di atas panggung memiliki beberapa fungsi. Beberapa fungsi tentang seni tari ini
bisa kalian baca selengkapnya seperti penjelasan di bawah ini.

1. Pertunjukan Kesenian

Seni tari bisa memiliki fungsi sebagai bentuk pertunjukan dari pagelaran kesenian khususnya untuk
kesenian daerah. Adanya pentas seni yang menyuguhkan seni tari bisa membuat masyarakat tahu
keindahan dari setiap gerakan tari yang dibawakan oleh penari.

Apalagi ketika gerakan seni tari yang dibawakan sudah terkonsep. Maka seni tari yang dibawakan oleh
penari bisa memiliki daya tarik tersendiri. Bahkan para penonton juga bisa lebih tersentuh akan gerak
tari yang ada di atas panggung tersebut. Selain itu adanya seni tari pada pertunjukan kesenian juga
mampu meningkatkan aspek pariwisata dari daerah setempat.

2. Sarana Upacara Adat

Indonesia kaya akan kebudayaan seperti seni tari yang ditampilkan bertepatan dengan upacara adat.
Bahkan seni tari terkadang juga ditampilkan pada saat ritual keagamaan tertentu.

Ada beberapa tujuan tertentu yang diharapkan ketika seni tari ditampilkan pada saat upacara adat atau
ritual keagamaan tertentu seperti memohon kelancaran panen, memohon hujan dan lain sebagainya.

3. Sarana Hiburan

Penonton yang menyaksikan seni tari tak hanya ingin mendapatkan makna yang ingin disampaikan oleh
penari tersebut. Namun para penonton juga ingin mendapatkan hiburan dari seni tari yang sedang
disuguhkan di hadapannya.

Maka dari itu seni tari juga memiliki fungsi sebagai sarana hiburan, baik bagi para pencinta seni tari
maupun bagi masyarakat awam sekaligus. Semakin menarik seni tari yang ditampilkan. Maka penonton
akan lebih mudah untuk terhibur.

4. Pergaulan

Fungsi terakhir dari seni tari adalah sebagai sarana pergaulan. Dimana dengan adanya seni tari akan
mempermudah pergaulan sekaligus meningkatkan hubungan sosial dari satu orang dengan orang lain.
Baik itu untuk sesama penari maupun mereka yang membantu suksesnya penampilan seni tari tersebut.

Jenis-Jenis Seni Tari


Jenis-jenis seni tari dibedakan menjadi dua kelompok yaitu jenis seni tari berdasarkan jumlah penari dan
jenis seni tari berdasarkan genre. Dari kedua kelompok tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa
kategori lainnya. Nah agar kalian juga semakin tahu apa saja jenis-jenis seni tari. Maka penjelasan yang
ada di bawah ini akan membantu kalian.

1. Jenis Seni Tari Berdasarkan Jumlah Penari

Jenis tari berdasarkan jumlah penari bisa dikategorikan menjadi tiga kategori seperti penjelasan yang
ada di bawah ini.

a. Tari Tunggal atau Solo

Seperti namanya jenis seni tari tunggal atau solo ini hanya dilakukan oleh satu penari di atas panggung,
baik itu penari pria maupun penari wanita.

b. Tari Berpasangan atau Duet

Berikutnya ada jenis seni tari berpasangan atau duet. Dimana nantinya dua orang penari, baik itu penari
pria dengan pria, penari wanita dengan penari wanita atau bahkan penari pria dengan penari wanita
akan membawakan seni tari.

c. Tari Berkelompok atau Grup


Terakhir ada jenis tari berkelompok atau grup, yang mana nantinya pertunjukan seni tari akan
dibawakan oleh sebuah kelompok penari. Dalam jenis tari ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Artinya baik
itu penari pria atau penari wanita bisa melakukan pementasan seni tari.

2. Jenis Seni Tari Berdasarkan Genre

Jenis seni tari berdasarkan genre juga masih dibagi menjadi beberapa kategori seperti penjelasan yang
ada di bawah ini.

a. Tari Tradisional

Tari tradisional adalah sebuah seni tari yang sudah ada di suatu daerah sejak lama. Seni tari tradisional
akan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya secara terus menerus hingga menciptakan
kebudayaan kesenian.

b. Tari Kreasi Baru

Tari kreasi baru adalah sebuah seni tari yang mengikuti perkembangan zaman. Beberapa kreasi baru
dalam seni tari tercipta dari tari tradisional yang dikembangan dengan koreografer yang mengikuti
perkembangan zaman yang ada.

c. Tari Kontemporer

Terakhir ada jenis seni tari kontemporer. Dimana di dalam seni tari kontemporer akan memakai gerakan
simbolik, memiliki keunikan dan memiliki makna-makna tertentu di dalamnya.

Demikian ulasan mengenai elemen dasar tari serta unsur-unsur dan berbagai jenis seni tari. Grameds
bisa menambah pengetahuan tentang seni tari dengan membaca buku-buku yang tersedia di
gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu
memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Periode / Tahapan Perkembangan Seni Tari di Indonesia

Seni tari merupakan hasil ekspresi jiwa yang diungkapkan melalui gerak anggota tubuh manusia yang
sudah diolah secara khusus. Pengolahan gerak tari dilakukan berdasarkan perasaan dan nilai-nilai
keindahan. Jadi, gerak tari berbeda dengan gerak keseharian. Indonesia terkenal dengan keragaman
adat, budaya, dan kesenian. Kesenian pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa dan seni
pertunjukan. Salah satu bentuk seni pertunjukan adalah seni tari.

Seni tari Indonesia merupakan gambaran adat dan budaya. Seni tari mewakili ciri khas kebudayaan
daerah asal tari tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering mengungkapkan perasaan
dengan gerakan. Hal ini sudah dilakukan jauh sebelum manusia mengenal kebudayaan dan peradaban.
Gerakan-gerakan tersebut digunakan sebagai isyarat atau komunikasi.

Lalu, mulai kapan gerakan-gerakan itu diwujudkan dalam gerakan tari?

Jika dilihat dari gaya penampilannya, seni tari mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.
Perkembangan seni tari juga dapat didasari atas kurun waktu atau tahapan zaman. Namun, sulit
dipastikan kapan seni tari mulai disusun. Berikut periodisasi perkembangan karya tari yang dibagi
menjadi beberapa zaman.

1. Zaman Pra-Hindu

Karya tari pada zaman pra-Hindu merupakan sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada zaman itu, masyarakat sangat yakin bahwa dengan menari bersama akan tercapai keinginannya.
Seni tari mendapatkan tempat sesuai dengan tingkat kepercayaan sejak manusia hidup berkelompok.
Tari dianggap sebagai bagian dari daur kehidupan.

Masyarakat percaya bahwa sejak kelahiran sampai meninggal dunia, tari adalah bagian penting. Oleh
karena itu, muncullah tari upacara yang bersifat sakral dan magis. Pada zaman pra-Hindu, tarian
dihadirkan dalam berbagai acara. Acara itu, di antaranya, pada saat kelahiran anak, sebelum melakukan
perburuan, dan sebelum bercocok tanam untuk meminta kesuburan.

Berikut ini beberapa ciri seni tari pada zaman pra-Hindu:

a. Gerak tari sederhana, berupa hentakan-hentakan kaki dan tepukan tangan. Gerakan itu cenderung
menirukan gerak-gerik binatang dan alam lingkungan.

b. Iringan tarinya berupa nyanyian dan suara-suara kuat bernada tinggi. Pada saat itu masyarakat juga
sudah mengenal alat musik berupa nekara.

c. Sudah mengenal aksesori untuk busana tari. Aksesori tersebut terbuat dari bulu-bulu burung dan
dedaunan.

2. Zaman Indonesia Hindu

Seni tari pada zaman Hindu dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari India yang dibawa oleh
para pedagang. Setelah penyebaran agama Hindu dan Buddha, karya tari mengalami kemajuan pesat.
Seni tari telah mempunyai standardisasi atau patokan. Hal ini terbukti dengan adanya literatur seni tari
yang berjudul Natya Sastra karangan Bharata Muni. Buku itu berisi tentang unsur gerak tangan mudra
yang berjumlah 64 motif.

Motif itu dibagi menjadi beberapa bagian berikut:

a. Dua puluh empat motif mudra yang terbentuk dari satu tangan.

b. Tiga belas motif mudra yang terbentuk dari kedua tangan.

c. Dua puluh tujuh motif mudra dari hasil kombinasi kedua motif tangan.
Motif-motif yang mengandung keindahan dalam literatur tersebut juga banyak yang diambil untuk seni
tari Indonesia. Pemerintahan pada zaman Hindu memakai sistem kerajaan. Oleh karena itu, pada saat
itu muncul tari-tarian yang bernapaskan istana. Tari-tarian di istana berkembang dengan baik karena
mendapat perhatian dari para raja. Perkembangan karya tari pada masa kerajaan Mataram Hindu
ditunjukkan dengan peninggalan budaya yang berupa candi. Pada berbagai candi dipahat relief gerak-
gerak dan alat-alat iringan tari.

Secara garis besar perkembangan seni tari pada zaman Hindu memiliki beberapa ciri berikut:

a. Gerak-gerak tari mulai disusun secara sungguh-sungguh.

b. Pertunjukan karya tari mulai difungsikan.

c. Karya tari mendapatkan perhatian dan dukungan dari para raja dan bangsawan sehingga karya tari
mempunyai nilai artistik yang tinggi. Karya tari pada masa itu disebut sebagai karya tari tradisional.

d. Tema karya tari mulai beragam karena banyak mengambil tema dari cerita Mahabarata, Ramayana,
dan cerita Panji.

e. Iringan karya tari juga mulai beragam. Alat musik berupa cengceng, rebab, saron, dan seruling mulai
digunakan.

3. Zaman Penjajahan

Pada zaman penjajahan, seni tari di dalam istana masih terpelihara dengan baik. Namun, tari hanya
digunakan untuk kepentingan upacara istana, misalnya, penyambutan tamu raja, perkawinan putri raja,
penobatan putra-putri raja, dan jumenengan raja. Hal itu berbeda dengan seni tari di kalangan rakyat
biasa. Di kalangan rakyat biasa, pertunjukan karya tari hanya merupakan jenis hiburan atau tontonan
pelepas lelah setelah selesai bercocok tanam.

Oleh karena itu, seni tari pada zaman penjajahan dikatakan mengalami kemunduran. Namun, di
kalangan rakyat biasa, penderitaan rakyat akibat penjajahan juga menjadi ide untuk membuat karya tari
yang bertema kepahlawanan. Salah satu karya tari yang terinspirasi oleh penderitaan rakyat pada zaman
penjajahan adalah tari Prawiroguno.

4. Zaman Indonesia Islam

Seni tari yang sudah tersusun pada zaman Indonesia Hindu masih terpelihara dengan baik. Namun, seni
tari juga semakin berkembang. Karya tari baru pun mulai bermunculan. Apalagi setelah adanya
perjanjian Giyanti. Perjanjian Giyanti adalah perjanjian yang berisi tentang penetapan pembagian
kerajaan Mataram Islam menjadi dua, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta.
Perjanjian itu dilakukan pada tahun 1755.

Selanjutnya, Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta mencari identitas diri, antara lain,
melalui karya tari yang dihasilkan. Dua kerajaan itu menciptakan karya tari dengan penampilan yang
berbeda. Perbedaan tersebut, di antaranya, dapat dilihat dari sikap anggota tubuh dalam melakukan
gerak tari. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, antara lain, mengakibatkan meluasnya tata
pergaulan hidup masyarakat daerah.

Lalu lintas budaya antardaerah dan antarbangsa pun semakin meningkat. Hal itu menimbulkan
perubahan dalam pikiran, pandangan hidup, dan tingkat kehidupan bangsa kita. Selain itu, lalu lintas
budaya memengaruhi kehidupan seni, termasuk seni tari. Kondisi tersebut mendorong seniman muda
untuk menciptakan karya tari baru. Namun, kita harus tetap selektif untuk menjaga kelangsungan hidup
dan perkembangan seni tari kita.

Seni tari hasil ciptaan yang baru diharapkan tetap memerhatikan nilai-nilai seni dan keindahan sesuai
dengan budaya bangsa kita. Agar dapat bersikap selektif, kita perlu melakukan hal-hal berikut:

a. Menjaga kelangsungan hidup seni tari bangsa kita dari kemungkinan terseret ke dalam arus
penetrasi budaya dari luar bangsa kita.

b. Menciptakan keseimbangan nilai-nilai seni tari kita dengan nilai seni tari di luar bangsa kita.

c. Memanfaatkan nilai-nilai seni tari dari luar lingkungan kita untuk memperkaya dan menyempurnakan
perkembangan seni tari kita.
Jika kamu banyak melakukan apresiasi seni tari, kamu akan mengetahui perkembangan seni tari bangsa
kita saat ini. Salah satu perkembangan itu tampak pada keragaman tema tari, misalnya, pada tema tari
Ah. Tari Ah bertema sosial. Tari ini merupakan karya tari kreasi baru yang menceritakan beberapa gadis
pemakai narkoba. Tarian ini memiliki pesan moral yang ditujukan kepada generasi muda agar tidak
mencoba narkoba. Narkoba dapat menghancurkan masa depan. Karya tari Ah diciptakan oleh seniman
muda Eka dan Titin pada saat kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta.

5. Zaman Setelah Kemerdekaan Sampai Sekarang

Setelah kemerdekaan, seni tari dalam masyarakat mulai difungsikan kembali. Tarian untuk upacara adat
dan upacara keagamaan kembali hidup dan berkembang. Tarian sebagai hiburan juga memegang peran
yang cukup besar dalam masyarakat.

Seni tari benar-benar mengalami kemajuan pesat. Bahkan, berdiri sekolah-sekolah seni, sehingga
semakin banyak bermunculan taritarian baru. Koreografer-koreografer muda pun banyak bermunculan.
Para koreografer yang ada pun selalu mencoba mewujudkan pembaruan nilai artistik dan bentuk tari.
Hal ini sebagai upaya menambah perbendaharaan karya tari.
Tari Tradisional: Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, dan Keunikannya
Pengertian tari tradisional Para ahli mengemukakan pengertian tari tradisionalnya masing-masing. Alwi
menyebutkan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang
mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama. Menurut Sekarningsih dan
Rohayani dalam buku Kajian Lanjutan Pembelajaran Tari dan Drama (2006), seni tari adalah tarian yang
telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-
temurun serta memiliki hubungan ritual atau adat istiadat. Adapun, menurut Robby Hidayat dalam buku
Wawasan Seni Tari (2005), tari tradisi adalah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di
suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pengertian tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dari
masa ke masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu.
Perkembangan tersebut membuat tari tradisional memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan
dari generasi ke generasi.

Ciri Ciri tari tradisional Beberapa ciri-ciri tari tradisional tersebut adalah: Memiliki pakem atau aturan
gerakan dasar yang wajib diikuti. Diiringi oleh musik tradisional khas daerah setempat. Mengenakan
kostum pakaian tradisional khas daerah setempat. Diajarkan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut
ke mulut secara langsung dari generasi lama ke generasi penerusnya. Mengandung filosofi yang berasal
dari buah pikiran kearifan lokal setempat. Memiliki fungsi sosial adat seperti untuk untuk kepentingan
upacara adat atau kegiatan lokal lainnya. Terkadang memiliki syarat khusus berupa waktu, tempat, dan
bahkan hanya beberapa orang terpilih saja yang diperbolehkan membawakannya.

Fungsi tari tradisional Fungsi tari tradisional meliputi berbagai sarana untuk upacara adat tergantung
dari kebudayaan masing-masing daerah yang memegang tradisi yang meliputi: Upacara Ritual, dalam
fungsi ini tari harus memenuhi kaidah yang telah turun-temurun dijaga menjadi tradisi. Biasanya
diselenggarakan pada saat tertentu dan dilakukan oleh orang-orang tertentu pula. Terkadang tari
upacara ritual juga harus menyajikan sesaji di tempat-tempat tertentu; Upacara penobatan Raja atau
Kepala Adat seperti pada Tari Bedhaya Ketawang dari Jawa Tengah; Upacara kematian seperti pada Tari
Mapeliang dari Sulawesi; Upacara untuk membangun rumah seperti pada tari Seru Kaju Noo Gawi di
daerah Timor. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi tari tradisional terbagi
menjadi beberapa peran utama. Yaitu, tari tradisi sebagai upacara adat yang secara khusus berfungsi
sebagai sarana upacara agama dan adat, tari untuk bersenang-senang atau tari pergaulan sosial, dan
tari sebagai hiburan teatrikal atau tontonan rakyat.

Jenis tari tradisional Terdapat tiga jenis tari tradisional yaitu tari primitif, tari klasik, dan tari rakyat.
Berikut penjelasannya: Tari primitif merupakan ungkapan kehendak atau keyakinan. Tari primitif sangat
sederhana, baik dalam unsur gerak, busana, rias, iringan, atau tempat pertunjukannya. Gerakan tari
mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan iringan tari primitif berupa pukulan-pukulan ritmis dari alat
musik pengiring. Tari klasik adalah tarian yang telah mencapai keindahan yang tinggi. Tari klasik
merupakan tarian yang dipelihara dengan baik di istana dan kalangan bangsawan. Gerakan tari klasik
memiliki aturan tertentu. Bentuk gerak tari klasik diatur secara teliti, mengikat, dan tidak boleh
dilanggar. Jika penari melakukan gerakan yang tidak sesuai aturan, dianggap salah. Dalam tari klasik,
unsur pendukung juga diatur, seperti busana, iringan musik, pola lantai, bahkan dialog. Tari rakyat
adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat. Tari rakyat sangat sederhana dan
gerakannya tidak mengikuti aturan. Namun, jika dibandingkan dengan tari primitif, tari rakyat lebih
variatif. Keunikan gerak tari tradisional Setiap tari tradisional memiliki keunikan masing-masing yang
membedakan dari tari lainnya. Contoh konkret keunikan gerak tari tradisional di Indonesia adalah:
Keunikan gerak pada mata dapat dijumpai dalam Tari bali yang menggerakan bola matanya ke kanan ke
kiri secara cepat, ekspresi tari dapat terwakili melalui gerakan mata tersebut. Keunikan motif gerak pada
jari tangan dapat dijumpai pada tari Gending Sriwijaya karena melentikan jari-jari tangan merupakan
kekuatan utama tarian ini. Tari daerah Sulawesi Selatan, yakni Pagellu memiliki ciri khas gerak dengan
kaki yang tertahan pada lantai. Pada tari Minangkabau dapat dijumpai gerakan tangan yang kuat,
terkadang mengalun namun terkadang patah-patah. Motif gerak Minangkabau ini banyak dipengaruhi
oleh motif gerak pencak silat. Keunikan gerak pada tangan dapat ditemui pada tari Jawa gaya Surakarta
maupun Yogyakarta. Bentuk-bentuk jari tangan digerakkan sedemikian rupa agar dapat mencirikan dan
membentuk karakter tari. Misalnya karakter gagah atau justru karakter yang lembut. Keunikan gerak
kaki pada tarian yang berasal dari Papua adalah kaki penari cenderung bergerak secara ritmis dan sangat
dinamis. Tarian suku Dayak memiliki gerak unik yang menyelipkan bulu burung enggang yang diselipkan
di jari-jari tangannya.

Anda mungkin juga menyukai