Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR TARI

Tari yaitu gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat
keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran.

Definisi dari seni tari yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

 Soedarsono, menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis
yang indah.
 Yulianti Parani, menyatakan tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya
dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi tertentu.
 Curts Sachs: Tari adalah gerak yang ritmis.

Jadi, seni tari tidak hanya asal menggerakkan anggota tubuh, akan tetapi memiliki maksud dan
makna tertentu yang ingin disampaikan si penari bagi yang melihat. Makna tersebut dapat berupa
filosofis, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan dsb. Contohnya yaitu Tari Saman yang berasal
dari Aceh. Tari saman ini mencerminkan keagamaan, pendidikan, sopan santun dan juga
kepahlawanan dalam waktu yang bersamaan.

FUNGSI SENI TARI


Kita telah mengetahui bahwa salah satu fungsi dari seni tari yaitu sebagai ekpresi dan
pengungkapan perasaan dari si penari. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan
makhluk social yang harus berkomunikasi dengan pihak lain. Pihak lain tersebut yaitu manusia
lainnya dan juga Tuhan YME. Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa fungsi lain dari
seni tari, diantaranya yaitu:

1. Sebagai sarana keagamaan/sakral-ritual


Di dalam kehidupan keagamaan, sejak dahulu manusia menggunakan tari-tarian sebagai sarana
berkomunikasi dengan Tuhan. Biasanya tari yang digunakan sebagai sarana keagamaan bersifat
sakral. Di Bali masih terdapat tarian-tarian keagamaan sebagai sarana komunikasi dengan para
Dewa dan leluhurnya. Biasanya tarian ini dilakukan di Pura-pura. Contoh tariannya yaitu, Sang
Hyang, Kecak, Keris, Rejang.
Sebagai sarana upacara adat
Tarian yang biasanya digunakan sebagai upacara adat terbagi atas 2 yaitu:

1a. Peristiwa Alamiah
Tarian upacara adat yang bersifat alamiah biasanya berhubungan dengan kejadian alam.
Contohnya yaitu tarian upacara menanam padi, tarian untuk kesuburan tanah/minta hujan, panen
padi, memohon keselamatan dan tolak bala. Tarian-tariannya yaitu: Tari Ngaseuk (menanam
padi) dari Jawa Barat, Tari Seblang (panen padi) dari Jawa Timur, Tari Nelayan (memohon
keselamatan saat berlaut) dari Irian Jaya.
1b. Peristiwa Kehidupan
Tarian upacara adat pada peristiwa kehidupan umumnya berhubungan dengan kehidupan
manusia. Contohnya yaitu pada peristiwa perkawinan, kelahiran, khitanan hingga kematian.
Tarian-tariannya yaitu: Tari Sisingaan (upacara khitanan) dari Jawa Barat, Tari Wolane (upacara
perkawinan) dari Maluku, Tari Holana (menyambut kelahiran bayi) dari NTT dan Tari Ngaben
(upacara kematian) dari Bali

2. Sebagai Sarana hiburan


Manusia merupakan makhluk social yang membutuhkan interaksi dengan individu lainnya
hingga muncullah keakraban. Untuk mendapatkan suasana keakraban tersebut, manusia
membutuhkan suatu sarana. Salah satu dari sarana tersebut yaitu Tarian Pergaulan. Tarian
pergaulan adalah jenis tarian yang diperuntukkan untuk menyatakan kerukunan bermasyarakat.
Salah satu contoh yang paling jelas dari tari pergaulan yaitu Tari Jaipongan dimana penari dan
penonton dapat menari bersama di satu panggung. Contoh yang lain yaitu Tari Tayub dari Jawa
Timur,  Tari Adu jago dari Surabaya dan Tari Manduda dari Sumatera Barat.
3. Sebagai pertunjukan
Fungsi terakhir dari seni tari yaitu sebagai tontonan atau pertunjukan. Hampir setiap daerah di
Nusantara memiliki tarian tontonan. Tarian tontonan atau pertunjukan adalah jenis tarian yang
dihadirkan sebagai hiburan semata. Diharapkan penonton yang menyaksikan tarian ini akan
merasa terhibur.

C. UNSUR SENI TARI


Kita telah membahas arti dari seni tari. Seni tari yaitu gerakan anggota tubuh secara ritmik yang
diikuti oleh iringan music. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
seni tari terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur dari seni tari tersebut berkaitan erat dan tidak
dapat dihilangkan. Unsur-unsur dari seni tari yaitu:

1. Ragam Gerak
Gerak merupakan unsure utama dan juga unsur estetika dari tari. Gerakan dari tari berasal dari
anggota tubuh. Anggota tubuh yang dapat digunakan untuk menari yaitu anggota tubuh bagian
atas, bagian tengah dan bagian bawah. Anggota tubuh bagian atas terdiri atas kepala, mata dan
raut wajah. Ragam gerak dari anggota tubuh bagian tengah yaitu terdiri dari lengan atas, lengan
bawah, telapak tangan, jari-jari dan ruas jari. Sedangkan anggota tubuh bagian bawah terdiri dari
Kaki. Ragam gerak pada bagian kaki hampir sama untuk tarian di bagian timur. Perbedaannya
terletak pada tempo atau volume gerakannya.

2. Bentuk Iringan
Unsur kedua dari tarian yaitu bentuk iringan. Bentuk iringan tarian dapat berupa jenis music
iringan tari internal dan jenis music iringan tari eksternal. Jenis music iringan tari internal yaitu
iringan yang berasal dari tubuh penari itu sendiri. Contohnya yaitu Tepukan dada dan telapak
tangan pada Tarian Saman dari Aceh dan suara “Cak” pada tari kecak dari Bali.

Sedangkan jenis music iringan tari eksternal berasal dari tabuhan alat music. Contohnya di Jawa
tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat dikenal alat music gamelan, pelog dan salendro.
3. Kostum Tari
Kostum tari merupakan suatu estetika yang tidak dapat dipisahkan dari dari wujud tarian.
Kostum tarian untuk upacara bentuknya lebih sederhana dan tidak mementingkan estetika.
Berbeda dengan kostum tarian yang digunakan untuk tarian pertunjukan atau tarian tontonan.
Kostum pada tarian tontonan atau pertunjukan bentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kesan keindahan maupun mendalam dari penontonnya.

4. Pola Lantai
Nah,  last but not the least yaitu pola lantai. Apa yang dimaksud dengan pola lantai?. Pola lantai
adalah posisi yang dilakukan baik oleh penari tunggal maupun penari kelompok. Pola lantai pada
suatu tarian dapat berupa simetris, asimetris, lengkungan, garis lurus dan lingkaran.

Pada tarian upacara, pola lantai biasanya berbentuk lingkaran. Menurut para ahli, pola lantai
berbentuk lingkaran menggambarkan berkaitan erat dengan sesuatu yang sacral atau mistis.
Lingkaran berpusat sebagai symbol alam dunia, berpusat kepada bagian tertentu yang ditempati
oleh alam gaib. Contoh tarian upacara dengan pola lantai lingkaran yaitu tari kecak dari bali.

Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :


1. Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus
dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke
samping.
3. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana
atau ke kiri.
4. Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.

KONSEP SENI TARI


Kita tahu bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku.
Keberagaman suku di Indonesia menghasilkan keberagaman gerak tari yang berbeda antara suku
lain di Indonesia. Walaupun setiap tarian memiliki gerakan yang berbeda namun tetap memiliki
persamaan. Persamaan tersebut yaitu tenaga, ruang dan waktu.

1. Tenaga
Setiap bergerak kita memerlukan tenaga. Nah, begitupun dengan gerak tari. Untuk mendapatkan
gerak tari yang dinamis, kompak dan ritmis tentunya membutuhkan tenaga. Penggunaan tenaga
memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah. Tanpa tenaga suatu gerakan yang baik tidak
mungkin dapat dihasilkan, karena tenaga merupakan hal yang utama dalam gerak tari.

Contoh penggunaan tenaga dalam gerak tari yaitu ketika seorang penari berdiri di atas punggung
temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari
temannya yang berdiri di atas punggungnya.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu hubungan antara gerak tari dan tenaga memiliki kaitan
yang erat. Tenaga dalam seni tari berhubungan dengan emosi dan perasaan.  Untuk
menghasilkan gerak tari yang baik dibutuhkan tenaga. Penambahan tenaga dalam gerak tari
menjadikan gerak tari tersebut terlihat dinamis dan ritmik.

2. Ruang Gerak
Suatu gerak tarian membutuhkan ruang gerak. Gerak di dalam ruangan dapat dilakukan penari
secara tunggal, berpasangan ataupun berkelompok. Ruang gerak terbagi atas dua yaitu ruang
gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau umum.

Contoh dari ruang gerak sempit yaitu jika kita melakukan suatu gerakan tanpa berdiri berarti kita
melakukan di ruang gerak sempit atau ruang gerak pribadi. Sedangkan, jika kita melakukan
gerakan dan diikuti dengan perpindahan tempat maka dinamakan dengan ruang gerak luas atau
ruang gerak umum.

Jadi kesimpulannya suatu gerak tari ada karena adanya ruang gerak. Ruang gerak yang dilakukan
oleh penari terdiri dari ruang gerak sempit atau pribadi dan ruang gerak luas atau ruang gerak
umum.

3. Waktu
Setiap kita bergerak selain membutuhkan tenaga, kita juga membutuhkan waktu. Nah, begitupun
dengan gerak tari. Setiap gerakan yang dilakukan oleh penari membutuhkan waktu. Dalam gerak
tarian, perbedaan cepat atau lambat suatu gerak disebut dengan Tempo. Fungsi tempo pada gerak
tari yaitu memberikan kesan dinamis sehingga suatu tarian tersebut enak untuk ditonton.

Contoh dari tempo yaitu ketika penari melakukan gerak hormat. Maka akan terdapat perbedaan
pose dari gerak hormat tersebut. Penari pada urutan pertama akan melakukan gerak hormat
dengan tempo cepat dan berlanjut sampai penari pada urutan terakhir dalam tempo yang lambat.
Tempo tersebut akan memberikan daya hidup pada sebuah tarian.
Jadi, gerak tari tidak hanya membutuhkan tenaga dan ruang saja. Akan tetapi juga membutuhkan
tempo untuk menghasilkan suatu gerakan yang terlihat dinamis dan hidup sehingga enak untuk
ditonton.
E. JENIS SENI TARI
Akhirnya kita telah sampai di point terakhir pembahasan dari seni tari. Setelah kita mengetahui
arti, fungsi dan konsep dari seni tari. Rasanya tidak sah kalau kita belum mengetahui berbagai
macam jenis tarian yang ada di Bumi Indonesia ini.

Jenis-jenis tarian yang ada di nusantara yaitu dibagi atas Tari Tradisional, Tari Kreasi Baru dan
Tari Kontemporer. Ketiga jenis dari tarian tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Tari Tradisional
Di Indonesia, hampir di setiap daerah memiliki tari tradisional. Nah, arti dari tari tradisional
yaitu suatu tarian yang berasal dari suatu daerah dan diturunkan secara turun-temurun hingga
menjadi budaya dari daerah tersebut. Umumnya tari tradisional mengandung nilai-nilai filosofis
seperti keagamaan, kepahlawanan dsb.
Tari tradisional di Indonesia terbagi atas dua, tari rakyat dan tari klasik (keraton).

1a. Tari Rakyat
Tarian rakyat atau tarian daerah merupakan tarian yang berkembang pada masyarakat biasa.
Tarian rakyat lahir sebagai lambang dari kebahagiaan dan sukacita. Contohnya jika musim panen
tiba dan hasil panen melimpah maka masyarakat akan berkumpul dan menari bersama untuk
merayakannya. Nah, tarian rakyat terus berkembang dan menjadi tradisi. Tarian rakyat tidak
memiliki aturan-aturan baku sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.

1b. Tari Klasik (Tari Keraton)


Nah, teman-teman pasti bertanya, apa yang membedakan antara tarian rakyat dengan tari klasik?
Perbedaannya yaitu tari klasik lahir dari dalam keraton atau dalam kaum bangsawan. Karena
tarian ini berkembang pada lingkungan atas, maka masyarakat biasa dilarang untuk menarikan
tarian ini. Berbeda dengan tari rakyat, tari keraton memiliki aturan yang tertulis dan baku.
Sehingga sejak zaman tari ini lahir sampai sekarang tidak ada yang berubah.

2. Tari Kreasi Baru


Kita telah sampai pada point kedua dari jenis tarian yang ada di Indonesia. Pembahasan
mengenai tari kreasi baru di daerah tidak akan terlepas dari tari tradisi lama. Mengapa? Karena
tari kreasi baru merupakan perkembangan dari tari tradisi yang ada. Maksudnya disini jenis
tarian yang biasanya dipakai untuk upacara ritual, adat dan keagamaan dimodifikasi oleh penata
tari sehingga tari ini bisa dinikmati khalayak umum. Contohnya yaitu Tari Rapai yang
merupakan perpaduan dari gerak tari yang berkembang di Aceh dan Semenanjung Malaya, yaitu
Tari Seudati, Saman dan Zapin.

3. Tari Kontemporer
Kita telah sampai pada point terakhir dari jenis tarian di Indonesia yaitu Tari Kontemporer. Nah,
apa sih yang dimaksud dengan tari kontemporer?. Jadi tari kontemporer merupakan salah satu
jenis tarian modern yang berkembang di Indonesia. Tarian ini lahir sebagai reaksi atas seni tari
klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan teknisnya. Apa bedanya tari
kontemporer dengan tari kreasi baru? Nah, seperti yang telah dijelaskan pada paragraph awal
bahwa tari kontemporer merupakan tari modern sehingga tidak ada unsure tradisi lama lagi.
Biasanya gaya tari kontemporer bernuansa unik dan memakai jenis music dari computer.
Sedangkan tari kreasi baru merupakan tari tradisi yang telah dimodifikasi tapi tetap
meninggalkan unsur asli tradisinya. 

RAGAM GERAK DASAR TARI

Gerak Tari yaitu perubahan posisi atau sikap anggota badan pada saat menari. Gerak tari
merupakan unsur utama pada tari. Pada gerak tari pengolahan keindahannya dibagi menjadi
gerak stilatif dan distortif.

Gerak Stilatif adalah Gerak yang telah mengalami proses pengolahan yang mengarah kepada
bentuk tari yang indah. Sedangkan Gerak Distorsif yaitu pengolahan gerak yang telah melalui
proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.

Macam - Macam Ragam Gerak Tari :


Ragam Gerak Tari Klasik yaitu gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan gerak
ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan
kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai
simbolik dengan patokan atau pola – pola gerak yang sudah ditentukan. 

Ragam Gerak Tari Kerakyatan yaitu gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan
ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai
binatang.

Ragam Gerak Tari Kreasi Baru yaitu gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam
gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan
energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif 

Contoh - Contoh Tarian :


1. Contoh Tari Klasik
 Tari Keurseus
 Tari Bedhayu
 Tari Klono
 Tari Golek
 Tari Topeng
2. Contoh Tari Rakyat
 Tari Reog Ponorogo
 Tari Ketuk Tilu
 Tari Joged
 Tari Dikeruhan
 Tari Gaplek
3. Contoh Tari Kreasi Baru Tradisional
 Tari Saman
 Tari Kecak
 Tari Kemong
 Tari Radap Rahayu
 Tari Seringi
4. Contoh Tari Kreasi Baru Non-Tradisional
 Tari Kupu - Kupu
 Tari Roro Ngigel
 Tari Eblas
 Tari Gembira
 Tari Garuda Nusantara

Unsur - Unsur Tari :

1. Gerak ( Wiraga ) 

Merupakan unsur utama dalam seni tari yang meliputi gerak badan dari kepala sampai kaki.

2. Irama ( Wirama ) 
Irama membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak serta tarian terasa lebih
hidup.

3. Perasaan ( Wirasa )

Merupakan gerak dalam tarian yang harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan.

4. Wujud ( Wirupa )

Merupakan suatu tampilan tarin yang harus dapat menjelaskan karakter tokoh penari yang
dibawakan.

Gerak Dasar Tari :

1. Gerak Kepala : 
 Godeg
 Gilek
 Keudeut
2. Gerak Tangan :
 Lontang
 Tumpang Tali
 Sembah
 Ukeul
 Semba Kanan / Kiri
 Capang Kanan / Kiri
3. Gerak Kaki :
 Adeg - Adeg
 Geudig
 Sonteng

Gerak Dasar Tari Daerah Jawa


       Gerak dasar tarian daerah Jawa memiliki keragaman yang berbeda-beda. Keragaman gerak
tari daerah Jawa adalah sebagai berikut:
a. Gerak tari daerah Surakarta bersifat dinamis dan komunikatif.
b. Gerak tari daerah Yogyakarta bersifat kaku dan berwibawa.
c. Gerak tari daerah Jawa Timur bersifat lincah dan keras.
    Berikut ini akan diuraikan gerak-gerak dasar tari daerah Jawa. 
a. Ngiting dan Ukel
    Ngiting dan ukel adalah gerakan tangan dalam tarian Jawa. Gerakan tangan tersebut berupa
putaran tangan pada pergelangan tangan.
b. Seblak
    Seblak adalah gerakan tangan yang membuang selendang dari pangkal ikatan selendang
sampai merentang lurus di samping badan. Kemudian, arahkan selendang ke arah belakang.

c. Kebyok
    Gerak kebyok adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan ke
pergelangan tangan sehingga selendang menyangkut di pergelangan tangan.

d. Kebyak
    Gerak kebyak adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan atau
dibuang sehingga selendang lepas dan tidak lagi menyangkut di pergelangan tangan. Gerak
kebyak dilakukan setelah gerakan kebyok.

e. Ngembat
    Gerak ngembat adalah gerakan tangan dengan memegang selendang dengan sikap jari-jari
ngiting.

f. Ulap-ulap
    Gerak ulap-ulap terdiri atas gerak ulap-ulap kanan dan ulap-ulap kiri.
1) Gerak ulap-ulap kanan adalah gerakan tangan kanan menekuk di depan kening (pergelangan
tangan menekuk dan jari-jari melenting), sedangkan tangan kiri menekuk di depan pinggang.
2) Gerak ulap-ulap kiri adalah gerakan tangan kiri yang menekuk di depan kening (pergelangan
tangan menekuk dan jari-jari melenting), sedangkan tangan kanan menekuk di depan pinggang.

g. Kenser
    Gerak kenser adalah gerakan kaki dengan cara mengingsut (geser dan buka tutup) telapak kaki
ke arah kanan dan ke kiri. (seni tari Atang & Rama)

MUSIK IRINGAN TARI

Tari akan dapat lebih hidup bila ada iringan musik, begitu pula musik juga akan terlihat lebih
menarik apa bila dibarengi dengan gerakan yang mendukung penampilannya. Dalam hal musik
sebagai pengiring tari musik dapat dikreasikan dengan berbagai cara dan berbagai jenis musik
yang disesuaikan dengan bentuk irama tari dalam gerak dan tema dalam tari. Walau musik
berfungsi hanya sebagai pengiring atau membantu dalam menguatkan ekpresi ( penjiwaan )
dalam karya tari, tidak berarti keberadaannya tidak penting. Karena dalam prakteknya perpaduan
antara musik dan tari adalah suatu kesatuan yang utuh dan akan memberi dampak terhadap
pertunjukannya.

Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal.
 Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari. Contoh iringan
internal antara lain pada tari Saman. Penari manyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak.
Iringan internal juga dijumpai pada tari daerah Papua penari membunyikan tifa sebagai iringan
gerakan.
 Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar penari. Iringan ini dapat berupa
iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari
tape recoder. Jenis tari tradisional di Indonesia lebih banyak menggunakan iringan eksternal
daripada iringan internal.

Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:


 Sebagai iringan gerakan, Musik iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme
musik sesuai dengan ritme gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara menghentak tetapi
gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun.
 Sebagai ilustrasi, musik iringan tari sebagai ilustrasi mengandung arti bahwa musik dapat
menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian. 
 Sebagai pembangun suasana. musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada
tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan
cerita.

Selain itu musik iringan juga memiliki beberapa fungsi yang lain seperti di bawah ini.
 Mengatur dan member tanda efektif gerak tari
 Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan
 Sebagai rangsangan bagi penari
 Mendukung jalannya pertunjukkan
 Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir dari tarian
 Membantu mempertegas ekspresi gerak
Iringan atau karawitan merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan dengan tari, sebab tari dan
musik (karawitan) merupakan  paduan yang harmonis. Musik atau iringan selain sebagai
pengiring atau  iringan tari juga berfungsi sebagai pemberi suasana tari yang ditampilkan.
Demikian juga warna bunyi untuk iringan tari, tentu disesuaikan dengan gerakan tarinya. Apabila
gerak tarinya dinamis, cepat, dan bersemangat, maka warna bunyinya, juga yang berirama cepat,
bersemangat, dan keras. Sebaliknya gerak tari yang lemah gemulai, lembut, tenang, maka iringan
musiknya juga dipilih yang tenang, syahdu, dan lembut. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih iringan antara lain :
 Iringan disesuaikan dengan tema atau judul tari
 Iringan disesuaikan dengan tema atau judul tari
 Iringan disesuaikan dengan penari. Maksudnya, yang menari anak-anak atau dewasa.
 Iringan disesuaikan dengan kemampuan berkreasi para siswa.
 Iringan disesuaikan dengan musik yang ada.

Anda mungkin juga menyukai