Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman Dasar-Dasar Seni

Tari

NAMA : SULFIANA
NIM : A1G120159
KELAS : C
A. Pengertian seni tari
 Tari merupakan salah satu cabang seni
yang diekspresikan melalui ungkapan gerak.
Gerak-gerak yang diuntai dalam sebuah
tarian merupakan ekspresi sang seniman
sebagai alat komunikasi kepada orang lain,
sehingga orang lain yang menikmatinya
memiliki kepekaan terhadap sesuatu yang
ada dalam dirinya maupun yang terjadi di
sekitarnya (Syafii, 2000). Berbeda dengan
seni lainnya seni tari termasuk seni yang
tidak awet, karena tari hanya bisa dinikmati
sesaat dan akan lenyap sejalan dengan
usianya tarian. Pada hakekatnya tari
merupakan seni gerak, maka dari itu seni
tari termasuk ke dalam seni visual yang bisa
dinikmati melalui indera penglihatan.
Pengertian seni tari menurut para ahli

Curt Sahcs seorang ahli musik dan tari dari Jerman dalam bukunya World History of the
Dance mengemukakan bahwa “tari adalah gerak yang ritmis”.
Corry Hartong dari Belanda dalam bukunya Danskunst, bahwa “tari adalah gerak-gerak
yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang”.
Ahli tari dari Jawa yaitu Pangeran Suryodiningrat dalam bukunya Babad Lan Mekaring
Djoget Djawi, mengemukakan “tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh bagian
tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud
tertentu”.
 Soedarsono, 1977 mengemukakan pentingnya tentang tari yang lebih lengkap dan mudah
dipahami, menurutnya tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
dengan gerak-gerak ritmis yang indah.
B. Unsur-unsur seni tari

1. Gerak

 Ungkapan gerak merupakan medium utama Beberapa contoh gerak maknawi yang terdapat
dalam tari, karena gerak merupakan bahan
dalam tari tradisi yaitu gerak nyawang, gerak
baku atau substansi dasar dari tari. Gerak
yang terdapat dalam sebuah tarian tentu keupat, gerak sembah, dan sebagainya. Gerakan
bukan sekedar gerak keseharian seperti nyawang mempunyai makna melihat dalam jarak
gerak bekerja, gerak bermain, gerak olah
pandang yang agak jauh jauh, kemudian gerak
raga, dan sebagainya.
 Terdapat dua jenis gerak tari yaitu gerak
sembah mempunyai makna penghormatan, gerak
maknawi dan gerak mur ni. Kedua jenis gerak keupat mempunyai makna berjalan dan
tersebut merupakan manifestasi dan sebagainya. Untuk gerak murni yaitu gerak ukel,
pengalaman para seniman tari yang diolah ke
gerak godeg, gerak capang, gerak ulap-ulap,
dalam gerak sehingga menjadi satu
komposisi atau koreografi. Gerak maknawi gerak pacak jangga, gerak miwir sampur dan
adalah gerak yang memiliki arti, sedangkan sebagainya. Gerak-gerak tersebut tidak
gerak murni adalah gerak tari yang tidak mempunyai makna, tapi gerak-gerak tersebut
memiliki arti khusus, dimana ungkapan gerak
seutuhnya untuk keindahan gerak semata.
merupakan gerak yang sangat diperhitungkan
segi estetikanya atau keindahannya.
Contoh gerak maknawi dan murni

Maknawi/nya
Murni/ukel
wang

Maknawi/sa Murni/cap
mbah ang
2. Tenaga
Tenaga digunakan untuk mengawali,  Sebagai contoh untuk tarian yang
mengendalikan dan menghentikan gerak. karakternya halus atau lungguh seperti
Tenaga juga yang membedakan adanya tokoh Arjuna atau tokoh Sinta,
gerak yang bervariasi. Penggunaan unsur penggunaan tenaga relatif tidak besar.
tenaga tentu disesuaikan dengan Tapi sebaliknya untuk mengungkapkan
kebutuhan aktivitasnya masing-masing. atau membawakan tarian yang
Dari penggunaan tenaga akan dapat berkarakter gagah seperti
membedakan tarian yang berbeda seperti Rahwana/Klana digunakan tenaga yang
tari halus, tari ladak, dan tari gagah. besar atau kuat. Namun demikian tidak
Salah satu keberhasilan penari di atas berarti bahwa tarian yang gagah harus
pentas dalam membawakan tarian adalah ditarikan dengan tenaga kuat dari awal
dengan penerapan tenaga secara sampai akhir tarian atau sebaliknya
proporsional, artinya bahwa si penari tarian yang karakter halus harus
dapat membawakan tarian pada bagian dibawakan dengan lemah lembut. Baik
mana harus menggunakan tenaga besar tenaga kuat maupun tenaga lembut
atau kuat dan pada bagian mana harus keduanya dalam tari kadang digunakan
menggunakan tenaga lembut atau halus sesuai dengan kebutuhan ungkapan
dan sebagainya. tarian seperti karakter, tema, dan yang
lainnya.
3. Ritme/ irama

Dalam tari terdapat gerakan


Unsur ritme/irama
dengan ritme/irama cepat,
dalam tari
sedang, dan cepat yang harus
penggunaannya akan
diselesaikan oleh si penari.
berkaitan dengan waktu
Gerakan yang dilakukan
yang digunakan untuk
dengan tempo yang cepat
menyelesaikan sebuah
dapat memberikan kesan aktif
gerakan. Waktu sangat
dan menggairahkan,
berkaitan dengan unsur
sedangkan gerakan lambat
irama yang memberi
akan memberikan kesan
nafas sehingga tari
tenang dan agung atau
tampak hidup.
sebaliknya membosankan.
4. Ruang
Pengertian ruang dalam tari adalah
tempat yang digunakan untuk
kebutuhan gerak. Gerak yang
dilakukan dalam ruang dapat
dibedakan ke dalam ruang yang
digunakan untuk tempat pentas dan
ruang yang diciptakan oleh penari.

Ruang sebagai tempat pentas yaitu


tempat penari dalam melakukan
gerakan sebagai wujud ruang
secara nyata, yaitu merupakan
arena yang dilalui oleh penari saat
menari.
Keberhasilan penari di atas panggung, memerlukan
Ruang yang diciptakan oleh penari penguasaan secara maksimal dari keempat kriteria ini karena
ketika membawakan tarian. keempatnya saling terkait satu dengan yang lainnya. Keempat
Contohnya ketika penari harus
kriteria tersebut yaitu:
menirukan gerak burung terbang
tentu ruang yang digunakan akan Wiraga yaitu kemampuan penari dalam membawakan tari
lebih luas atau besar dan akan dari penguasaan teknik gerak, kemampuan secara koreografi,
berbeda ketika penari menirukan tarian dari awal sampai akhir tarian dengan mulus tanpa
gerak semut berjalan tentu ruang cacat termasuk hapalan, ketepatan (teknik)
gerak yang digunakan lebih melakukan/menarikan gerak dengan benar dan baik.
Wirahma yaitu penguasaan kemampuan penari dalam melakukan gerakan sesuai
atau tepat dengan irama musik pengiringnya. Selain ketepatan tempo dan ritme juga
rasa musikal penari dituntut karena kemampuan penghayatan secara musikal penari
akan terlihat oleh penonton.
Wirasa yaitu kemampuan penari dalam mengekspresikan dan menghayati tarian
yang dibawakan, sehingga tarian mampu secara total dibawakan oleh penari.
Ekspresi dalam tari merupakan salah satu yang menentukan sifat atau karakter
tarian. Penari dituntut mampu melakukan berbagai ekspresi seperti ekspresi tari
gagah, ekspresi tari halus, ekspresi tari lincah dan sebagainya.
Harmonis yaitu keserasian serta keterpaduan dari seluruh komponen tari yaitu
wiraga, wirahma, dan wirasa ketika penari menari di atas panggung. Keempat unsur
penguasaan kriteria tari (wiraga, wirahma, wirasa, dan harmoni) sangat penting
dipahami dan dikuasai sebelumnya oleh penari, bagaimana penari agar dapat
menguasainya, diperlukan keseiusan dan ketekunan berlatih merupakan faktor
utama, agar pada saat penampilan dapat membawakan tarian dengan maksimal.
Penguasaan keempat kriteria tari tersebut sangat penting agar tarian tampak indah
dan enak dilihat sehingga penonton/penikmat dapat merasakan kepuasan.
C. Fungsi
Pertunjukan Tari sebagai Sarana Ritual
pertunjukan Pertunjukan tari sebagai sarana ritual yang berkembang di
tari Indonesia terdiri dari dari dua jenis yaitu sebagai sarana ritual
dimasyarakat agama dan sebagai sarana ritual upacara adat. Pertunjukan
tari yang banyak digunakan dalam upacara agama terdapat di
Para ahli tari membagi fungsi tari ke
dalam beberapa jenis berdasarkan
Bali yang masyarakatnya mayoritas memeluk agama Hindu
sudut pandangnya masing-masing. Dharma. Tarian yang digunakan sebagai upacara diantaranya
Curt Sach mengemukakan dua
tari Pendet, tari Sanghyang Djaran, tari Topeng dan
fungsi utama tari yaitu untuk tujuan- sebagainya. Sedangkan pertunjukan tari sebagai sarana
tujuan magis dan untuk tontonan. upacara adat yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan seperti
Fungsi tari yang dikemukakan oleh menanam padi, pesta panen, dan peristiwa-peristiwa
Gertrude Prokosch lebih rinci yaitu kehidupan lain seperti kelahiran, sunatan, pernikahan,
terdapat 14 fungsi; (1) untuk inisiasi penyembuhan penyakit dan sebagainya.
kedewasan, (2) untuk percintaan, (3)
untuk persabatan, (4) untuk
perkawinan, (5) untuk pekerjaan, (6)
untuk pertanian, (7) untuk
perbintangan, (8) untuk perburuan,
(9) untuk menirukan binatang, (10)
untuk menirukan perang, (11) untuk
penyembuhan, (12) untuk kematian,
(13) untuk kerasukan, dan (14)
untuk lawakan.
Fungsi tari Sebagai Hiburan Pribadi

Fungsi tari sebagai hiburan pribadi yaitu pertunjukan


Sebagai tari yang tidak memerlukan penonton, karena penikmat
hiburan dari tari hiburan pribadi harus melibatkan diri di dalam
pertunjukan (art by participation). Dalam jenis tari
hiburan pribadi, setiap orang penikmat memiliki gaya
pribadi sendiri-sendiri. Tidak ada aturan yang ketat
untuk tampil dalam arena pertunjukan, tapi penikmat
asal bisa mengikuti irama lagu yang mengiringi tari
serta merespons penari wanita pasangannya.
Tari sebagai pertunjunkan

Fungsi Pertunjukan Tari Sebagai Presentasi estetis atau Tari Pertunjukan


Seni tari dalam konteks pertunjukan melibatkan semua komponen yaitu
penari, busana tari, penata tari, penata rias tari, pemain musik tari, penata
panggung dengan berbagai perlengkapannya seperti dekorasi (setting), tata
lampu, penyewaan gedung pertunjukan, pemasaran, penata acara, penonton
dan sebagainya. Untuk penyelenggaraannya biasanya dilakukan oleh orang
yang betul-betul sudah memiliki pengalaman di bidang ini agar pertunjukan
berjalan sesuai dengan harapan.
Fungsi Tari Sebagai Media Pendidikan
Potensi afektif dan psikomotorik anak
dioptimalkan melalui pembelajaran tari disamping
potensi kognitif melalui disiplin ilmu tari. Secara
terpisah maupun terintegrasi dengan mata pelajaran
lainnya, tari dapat digunakan dalam proses
pendidikan. Melalui pembelajaran tari anak juga
belajar untuk menghargai dan memahami perbedaan
budaya. Karakter seni tari yang mengandung jenis
seni lain seperti musik dan seni rupa merupakan
salah satu kelebihannya untuk digunakan dalam
pembelajaran seni secara terpadu. Pada saat
menonton pegelaran tari anak tidak saja
memperhatikan gerak penari, tetapi juga
mendengarkan musik pengiringnya, menganalisis
unsur-unsur kerupaan yang terdapat pada berbagai
properti tari seperti kostum, make up dan tata
panggung.
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai