Anda di halaman 1dari 7

Tari

Bentuk seni yang melibatkan gerak tubuh

Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur
keindahan dan makna yang mendalam. Dalam tari menitik beratkan pada konsep dan koreografis yang bersifat
kreatif. Kata tari dalam Bahasa Inggris terkait pada Bahasa Prancis danse yang keduanya dianggap berakar dari
Bahasa Jerman Kuno donson yang berari regangan (stretch) atau tarikan (drag).[1]

Tari Baksa Kembang

Tari memiliki fungsi sebagai sarana dan prasarana dalam upacara keagamaan, Bali merupakan salah satu contoh
daerah di Indonesia yang masih konsisten dalam penerapan kebudayaan dalam kehidupan sehari- hari. Tidak
hanya Bali, tetapi masih banyak daerah yang ada di Indonesia seperti, Irian Jaya, Sulawesi Selatan dan
Kalimantan. Upacara yang menggunakan traian seperti acara kelahiran, memotong gigi, memotong rambut yang
pertama, kedewasaan, perkawinan, dan kematian. tarian keagamaan ini memiliki sifat sakral,suci dan kekuatan
magis. contohnya pada tarian Barong dan tarian Sanghyang dari Bali, Tari Kelahiran dari Irian Jaya dan tari
untuk mendatangkan hujan dari Nusa Tenggara Timur.

Tari juga berperan sebagai seni pertunjukan atau sering disebut sebagai seni teatrikal. Menurut Susanne K.
Langer yaitu ahli filsafat seni berkebangsaan Amerika Serikat secara filosofis mengemukakan bahwa tari sebagai
seni tontonan merupakan perwujudan lahir dari proses batin manusia untuk dilihat sendiri dan oleh orang lain.
[2]

Periodisasi

Dekade sekitar tahun 20.000 SM hingga 400 M (primitif). Pada zaman masyarakat primitif ada dua zaman
yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu tari–tarian hanya diiringi dengan sorak–sorai serta
tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan instrumen musik yang ada sangkut
pautnya dengan tari yaitu nekara. Nekara adalah suatu alat semacam tambur besar yang berbentuk seperti
dandang terbalik atau ditelungkupkan. Nekara banyak ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Pulau
Sumbawa, Pulau Roti, Pulau Leti, pulau Slear, Kepulauan Kei dan Papua atau kendang yang dibuat dari
perunggu.    

Dekade sekitar tahun 400 M hingga 1945 M (Feodal). Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan
para pakar tari yang memberikan macam–macam definisi. Tokoh–tokoh tersebut antara lain Curt Sach,
Soedarsono, Corry Hamstrong, La Mery dan lainnya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain
sebagai tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukan.  

Dekade sekitar tahun 1945 sampai sekarang (Modern). Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya
koreografer–koreografer individu yang menciptakan karya–karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada
ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak kebudayaan barat.
Tokoh–tokoh tari modern antara lain Isadora Duncan, Martha Graham, Doris Humphrey, Mary Wigman dan
lainnya. Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah Sardono W. Kusumo dan ]]Sal Murgiyanto]].
Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain Dongeng dari Dirah, Meta Ekologi, Hutan yang
Merintih.[3]

Unsur

Utama
Gerak, unsur dibagi dua yaitu gerak nyata (representasional) dan gerak maknawi. Gerak nyata merupakan
gerak yang menirukan aktivitas sehari-hari. Sedangkan gerak maknawi merupakan gerak yang memiliki
makna, dan biasanya gerak dasarnya dari gerak sehari-hari namun diperhalus atau dirombak agar terlihat
tidak seperti gerak nyata.

Ruang merupakan tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak yaitu panggung atau pentas tempat untuk
menari, baik panggung tertutup maupun panggung terbuka. Namun di dalam tari dikenal pula tempat untuk
bergerak yang bersifat imajinatif.

Waktu dalam tari adalah waktu yang diperlukan oleh penari dalam melakukan gerak. Waktu dalam tari sangat
tergantung dari cepat lambatnya (tempo) penari ketika melakukan gerak, panjang pendeknya ketukan (ritme)
dalam melakukan gerak dan lamanya (durasi) penari dalam melakukan gerak.[4]
Penunjang
Tata rias dan kostum juga merupakan unsur pendukung yang penting dalam sebuah pertunjukkan tari. Riasan
dan kostum juga akan menjadi identitas karakter yang dibawakan oleh penari. Unsur ini mendukung
terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.

Desain lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis di lantai
yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis
lengkung. Garis lurus dapat menghasilkan bentuk V, V terbalik, segitiga, T, T terbalik dan diagonal.
Sementara itu, garis lengkung dapat dibuat bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka
delapan dan lengkung ular.

Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari
arah penonton. Desain atas ada bermacam-macam bentuknya. Masing – masing desain menimbulkan kesan
sendiri-sendiri bagi penonton yang melihatnya.

Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis dalam tari timbul karena gerakan tari yang
sesuai dengan melodi. Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai dengan frasa
musik.

Desain dramatis adalah tahapan-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap-tahap
emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tarian itu tidak terkesan
monoton.

Properti ini merupakan alat pendukung seperti selendang, piring, payung dan lilin. Meskipun memang tidak
semua tarian menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.[5]

Jenis dan Bentuk Tari kelompok Nusantara

Tari berkelompok nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh sekelompok penari. Pada
dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh
seorang atau lebih penari. Misalnya, Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan
atau kelompok. Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau
objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas:

Lirik, yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia, haru, atau
senang.

Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja.

Jenis tari Berdasarkan Koreografinya


Tari tunggal (Solo), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun
perempuan. Contohnya tari Golek (Jawa Tengah).
Tari berpasangan (duet/pas de duex), Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara
berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).

Tari kelompok (Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh
setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.

Tari nusantara

Bedaya Ketawang;

Galombang;

Gitek;

Legong;

Pajoge dari Sulawesi Selatan;

Serampang dua belas;

Tari Topeng dari Jawa Barat;

Tari Golek dari Jawa Tengah ;

Tari Andun dari Bengkulu Selatan

Tari kecak dari Bali;

Gandrung Sewu

Dansa
Kegiatan Dansa

Dansa adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lainnya sebagai penyemarak. Hampir semua
jenis dansa punya sejarah sosialnya sendiri-sendiri. Slow waltz mulai dikenal pada pertengahan tahun 1700-an di
kalangan bangsawan Eropa. Slow waltz yang romantik merupakan "keturunan" dari Vienese waltz yang bertempo
lebih cepat. Tempo 3/4 yang digunakan sebelumnya diperlambat seiring dengan para penulis lagu balada yang
bertutur soal kisah cinta. Keanggunan waltz kalau dalam lagu kira-kira seperti Tennesse Waltz yang
dilantunkan oleh penyanyi Tom Jones dulu.

Dansa terdiri dari dua dansa yang populer, yakni karakteristik Latin dan karakteristik ballroom standar. Dansa
Latin, misalnya cha cha, rumba, samba, jive, dan paso double. Sedangkan yang disebut ballroom standar (standard
ballroom) antara lain waltz, romantic, slow foxtrot, quick step vienese waltz, dan tango.

Rujukan

1. Sutini, Ai (2012). "PEMBELAJARAN TARI BAGI ANAK USIA DINI" (https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawal


adini/article/view/10333) . Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 3 (2): 5.
doi:10.17509/cd.v3i2.10333 (https://doi.org/10.17509%2Fcd.v3i2.10333) . ISSN 2621-8321 (https://www.worldcat.org/
issn/2621-8321) .

2. Tari- Tarian Indonesia I. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004.

3. Anggraini, Dwi; Hasnawati, Hasnawati (2016). "PERKEMBANGAN SENI TARI: PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT"
(https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/view/3161) . Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (dalam bahasa Inggris). 9 (3): 288. doi:10.33369/pgsd.9.3.287-293 (https://doi.org/10.33369%2Fpgsd.
9.3.287-293) . ISSN 2599-0691 (https://www.worldcat.org/issn/2599-0691) .

4. Ardyanto, Fakhriyan (2020-08-06). "Unsur Utama dalam Tari adalah Gerak, Ruang dan Waktu, Harus
Diperhatikan" (https://hot.liputan6.com/read/4324195/unsur-utama-dalam-tari-adalah-gerak-ruang-dan-waktu-har
us-diperhatikan) . liputan6.com. Diakses tanggal 2021-01-29.

5. WInastya, Khulafa Pinta (21 Januari 2021). "Unsur-Unsur Tari Beserta Penjelasannya Semua Halaman" (http
s://www.merdeka.com/trending/unsur-unsur-tari-beserta-penjelasannya-kln.html) . merdeka.com (dalam
bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-29.

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Dance.

Historic Illustrations of Dancing from 3300 B.C. to 1911 A.D. (http://www.gutenberg.org/etext/17289) from
Project Gutenberg

United States National Museum of Dance and Hall of Fame (http://www.dancemuseum.org/)

Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tari&action=edit) .

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?


title=Tari&oldid=19449223"


Terakhir disunting 2 bulan yang lalu oleh Lianingsih

Anda mungkin juga menyukai