Anda di halaman 1dari 13

GAMBAR TARIAN

TARI PIRING
TARI
 Seni tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, pengungkapan perasaan, maksud dan juga pikiran.

Selain pengertian seni tari diatas, adapula pengertian seni tari menurut para ahli diantaranya:

Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli

Aristoteles (384-322 SM)

Menurut Aristoteles, Seni tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan karakter manusia
saat mereka bertindak.

Judith Mackrell

Menurut Judith Mackrell, Seni tari adalah gerak-gerak tubuh yang ritmis, seiring dengan musik dan
dilakukan dalam sebuah ruang, dengan tujuan mengekspresikan ide atau emosi, melepaskan energy,
atau hanya untuk kesenangan semata.

John Weaver (1673-1760)

Menurut John Weaver, Seni tari adalah gerak-gerak teratur yang elegan, dibentuk secara harmonis
dari sikap yang elok, dan melawan postur tubuh yang anggun.

Atik Soepandi (1944)

Menurut Atik Soepandi, Semni tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis dan
melodi yang indah.

Curt Sachs (1881-1959)

Menurut Curt Sachs, Seni tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama yang memiliki
nilai estetika.

Corrie Hartong (1906-1991)

Menurut Corrie Hartong, Seni tari adalah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis dan dilakukan
dalam suatu ruang.
Bagong Kussudiarja (1928-2004)

Menurut Bagong Kussudiarja, Seni tari adalah suatu seni yang berupa gerak ritmis yang menjadi alat
ekspresi manusia.

Fungsi Seni Tari

Adapun fungsi seni tari yaitu:

Sebagai sarana upacara

Sebagai media pendidikan

Sebagai hiburan

Sebagai penyaluran terapi bagi penderita cacar fisik maupun cacat mental

Sebagai katarsis atau pembersih jiwa

Sebagai media pergaulan

Sebagai pertunjukan

Sebagai penyalur ekspresi

Unsur-Unsur Seni Tari

Adapun unsur-unsur seni tari yaitu:

Ragam Gerak, yaitu salah satu unsur utama seni tari karena seni tari menggunakan gerakan semua
tubuh.

Bentuk Iringan, yaitu bentuk iringan tarian berupa jenis musik iringan tari internal dan jenis musik
iringan tari eksternal. Sebagai contoh pada tarian saman yang menggunakan tepukan dada dan
telapak tangan

Kostum Tari, yaitu suatu estetika yang tidak bisa dipisahkan dari bentuk tarian. Kostum pada tarian
untuk upacara berbentuk lebih sederhana dan tidak mementingkan estetika

Pola Lantai atau blocking,yaitu sebuah posisi yang dilakukan seorang penari tunggal maupun penari
kelompok. Berikut ini beberapa contoh pola lantai pada tarian:
Pola lantai vertikal

Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yakni garis lurus dari depan ke belakang atau
sebaliknya.

Pola lantai Horizontal

Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.

Pola lantai diagonal

Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.

Pola lantai melingkar

Pada pola lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.

Jenis-Jenis Tari

Menurut jenisnya, tari dibedakan menjadi tari rakyat, tari klasik dan tari kreasi baru. Sedangkan
menurut koreografinya tari dibedakan menjadi:

Tari tunggal (Solo)

Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan.
Contoh tari tunggal yaitu tari Golek (Jawa Tengah).

Tari berpasangan (Duet/pas de duex)

Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contoh tari
berpasangan yaitu tari Topeng (Jawa Barat).

Tari kelompok (Group choreography),

Tari kelompok adalah tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

Berikut ini penjelasan tentang macam-macam jenis tari yang ada di Indonesia.

Tari Tradisional
Tari tradisional adalah tari yang sudah lama yang diwariskan secara turun menurun. Tari tradisional
umumnya mengandung nilai filosofis, simbolis dan religius. Hingga kini gerakan, formasi, busana dan
juga riasan tari tradisional tidak banyak berubah.

Tari Tradisional Klasik

Jenis tari ini dikembangkan oleh penari kalangan bangsawan istana. Biasanya aturan tarian baku atau
tidak boleh diubah. Gerakan tari tradisional klasik ini anggun dan busana yang digunakan cenderung
mewah. Fungsi tadi tradisional klasik yaitu sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu
kehormatan. Contoh tari tradisional klasik diantaranya: Tari Topeng Kelana (Jawa Barat), Bedhaya
Srimpi (Jawa Tengah), Sang Hyang (Bali), Pakarena dan pajaga (Sulawesi Selatan).

Tari Tradisional Kerakyatan

Tari tradisional kerakyatan ini berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakan tari tradisional
kerakyatan ini cenderung mudah ditarikan bersama dengan iringan musik dan juga busana yang
dikenakan relatif sederhana. Biasanya tari tradisional kerakyatan ini ditarikan saat perayaan sebagai
tari pergaulan. Contoh tari tradisional kerakyatan diantaranya: Jaipongan (Jawa Barat), payung
(Melayu), Lilin (Sumatera Barat).

Tari Kreasi Baru atau Tari Modern

Tarian ini dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap
memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik itu sebagai penampilan utama ataupun sebagai tarian
latar sampai kini terus berkembang dengan iringan musik bervariasi, sehingga muncul istilah tari
modern. Tari Kreasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi, yaitu tari kreasi yang digarapa dengan dilandasi oleh kaidah tari
tradisi, baik koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Meskipun ada
pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi), yaitu tari Kreasi yang digarapan melepaskan
diri dari pola tradisi baik koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya.
Meskipun tari ini tidak menggunakan pola tradisi, namun bukan berarti sama sekali tidak
menggunakan unsur tari tradisi. Tarian ini disebut juga dengan tari modern.

Tari Kontemporer

Tari kontemporer adalah jenis tari yang gerakannya simbolik terkait dengan koreografi bercerita
dengan gaya yang unik dan penuh dengan penafsiran.
Tari Yapong
Kemunculan tari Yapong dilatarbelakangi oleh acara Hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke 450,
sekitar tahun 1977. Ketika itu, Pemerintah DKI Jakarta hendak mempersiapkan sebuah pagelaran tari
massal yang mengangkat cerita perjuangan Pangeran Jayakarta. Untuk memenuhi niat tersebut,
Bagong Kussudiarjo kemudian ditunjuk untuk menggali informasi tentang nilai-nilai kehidupan
masyarakat Betawi dan menuangkannya dalam bentuk seni tari. Setelah melalui proses panjang,
Bagong lalu berhasil menciptakan sebuah tarian yang kemudian diberi nama Yapong. Nama yapong
sendiri berasal dari kata “Ya” yang sering diucapkan dalam tarian dan “Pong” yang merupakan bunyi
alat musik pengiringnya. Tari Yapong pun untuk pertama kalinya berhasil dipentaskan dalam gelaran
acara Ulang Tahun Kota Jakarta ke 450, tepatnya pada 20 dan 21 Juni 1977 di Balai Sidang Senayan,
Jakarta Sejak saat itu, tari Yapong terus mengalami pembenahan danperkembangan hingga saat ini.

1. Tema dan Makna Filosofi Pada pertama kali kemunculannya, tari Yapong memang menjadi sebuah
sendra tari atau gabungan seni drama yang dibungkus dalam tarian dengan lakon yang diperankan
adalah kisah perjuangan Pangeran Jayakarta. Namun, pada perkembangannya, tarian ini lalu
berubah menjadi tarian lepas yang tidak terikat pada suatu skenario. Fungsinya pun bergeser
menjadi sekedar sarana hiburan rakyat dan sering dipentaskan dalam acara-acara kerakyatan seperti
khitan, pernikahan, serta pesta rakyat.

2. Gerakan Tari Yapong Tari Yapong tersusun dari beberapa ragam gerak, di antaranya gerak jalan
megol lembehan kanan, enjer loncat, singgetan ngigel, dan gerak yapong. Gerak jalan megol
lembehan kanan adalah posisi jalan ditempat dengan tangan kiri diletakkan di dada dengan ibu jari
diletakkan di pinggul (untuk penari putra) dan menempel di dada (untuk penari putri). Enjer loncat
adalah gerakan salah satu tangan dibengkokan dan tangan lain lurus, penari loncat kecil ke aras
tangan yang dibengkokan. Singgetan ngigel adalah posisi tangan berada di depan mata, lalu
melakukan ngigel (berputar) Yapong adalah gerakan tangan diletakkan di atas kepala, telapak
tangan dibuka, lalu bergerak seperti menyapu angin ke kiri dan kanan. Selain ragam gerak tersebut,
tari Yapong masih tersusun dari banyak sekali ragam gerak lainnya. Untuk mempelajarinya, silakan
simak video tari Yapong yang telah kami sematkan berikut ini.

3. Iringan Tari Tari Yapong diiringi oleh tetabuhan alat musik tradisional yang berasal dari budaya
Betawi, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, seperti Rebana Hadroh, Rebana Biang, Rebana Ketimpring,
dan lain sebagainya. Bunyi tetabuhan rebana menjadi yang paling dominan dalam mengiringi setiap
gerak yang dipertunjukan oleh penarinya.

4. Setting Panggung Tari Yapong lebih sering dipentaskan oleh para penari wanita. Kendati demikian
bukan berarti para pria tidak boleh memainkannya. Setting panggung tarian ini terdiri dari 5 sd 10
penari yang berjajar secara simetris sesuai dengan jumlah penarinya. Gerakan Tari Kipas Pakarena
Sulawesi Selatan Gerakan Tari Pendet Bali Gerakan Tari Payung Sumatera Barat
5. Tata Rias dan Tata Busana Secara umum, tata busana atau kostum yang digunakan dalam tarian
Yapong bersumber pada pengembangan kostum tari kembang Topeng khas Betawi. Hal ini tampak
jelas dari adanya ragam hiasan kepala dan selempang merah di dada yang biasa di sebut toka-toka.
Budaya Tionghoa juga tampak di desain kostum tari Yapong ini, misalnya dengan adanya kain
bermotif naga merah yang menyala seperti motif pakaian pada pertunjukan opera Tionghoa.

6. Properti Tari Tari Yapong tidak menggunakan properti pendukung. Setiap gerakan yang
dipertunjukan murni mengandalkan keindahan permainan tangan tanpa ada benda pendukungnya.
TARI PIRING
 Pengertian Tari Piring

Tari piring adalah sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Provinsi Sumatera
Barat. Tari ini merupakan salah satu tarian Minangkabau yang masih ada dan selalu diajarkan kepada
penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.

Tarian piring mempunyai gerakan yang hampir sama dengan gerakan para petani saat bercocok
tanam. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman yang telah di
usahakan selama berbulan-bulan.

Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut
kemudian diayunkan dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur. Dengan para penari memegang
piring di tapak tangan mereka, tanpa terlepas dari genggaman.

Saat para penari memulai berkeografi, juga diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan
saluang. Terkadang, piring-piring tersebut akan dilontarkan ke udara atau banting ke tanah dan
kemudian dipijak oleh para penari.

Untuk menambah elemen keindahan dan juga surprise dalam pagelaran tari piring. Para penari lelaki
dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut, ragu dan tidak pula luka.
Penonton pastinya akan merasa ngeri apabila melihat kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil
menari.

 Sejarah tari piring

Tari Piring adalah salah satu seni tari tradisonal yang lahir serta diciptakan oleh masyarakat
Minangkabau yang berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat.

Tari ini dipercaya sudah ada sejak sekitar abad ke 12 Masehi, dan terlahir asli dari kebudayaan dan
kehidupan asli masyarakat Minangkabau. Tari piring pada zaman dahulu merupakan tarian
persembahan bagi para dewa.

Dewa-dewa tersebut dipercayai masyarakat Minangkabau telah mengkaruniakan hasil yang


berlimpah selama setahun. Ohh ya.. perlu diketahui bahwa sebelum masuknya Islam di tanah
Minangkabau, masyarakat mayoritas masih memeluk Agama Hindu, Buddha dan Animisme.

Agama Islam masuk ke tanah Sumatera pada abad ke 14 Masehi. Dengan masuknya agama Islam,
secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan tari piring di Pulau Sumatera.

Saat ajaran Islam mulai dianut oleh mayoritas masyarakat Minangkabau, alokasi tari piring jadi
berubah. Yang dahulu kalanya ditampilkan sebagai tari persembahan bagi dewa-dewa. Semenjak itu
mulai ditunjukan kepada masyarakat untuk sebagai tontonan
Tarian ini juga berkembang ke negeri–negeri melayu lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Brunei, dan
lain-lainnya. Berkembangnya tarian tersebut seiring dengan jalur perdagangan pada masa itu.

Walaupun terdapat beberapa perbedaan konsep di setiap daerah di Sumatera Barat. Tapi tari piring
masih memiliki kesamaan secara keseluruhan yaitu, untuk sebuah persembahan dan tontonan
masyarakat atau orang memiliki hajat.

 Ragam Gerakan Tari Piring

Gerakan tari piring merupakan perpaduan antara seni tari indah, gerakan bermakna magis dan
gerakan akrobatis. Gerakan tarian ini di bawakan dengan cara berkelompok oleh maksimal 3-5
personil.

Gerakan-gerakan dalam tari piring, jika dilihat secara keseluruhan sebenarnya mengandung tentang
cara-cara kegiatan dalam menanam tanaman padi. Dan kegiatan tersebut merupakan mata
penghidupan sehari–hari masyarakat Minangkabau.

Berikut ini beberapa ragam gerakan dalam tari Piring. Setidaknya ada 21 gerakan tari piring yang
harus dibawakan oleh para penari. Agar pertunjukan tariannya menjadi sempurna.

1. Gerakan Pasambahan

Gerakan ini dijadikan sebagai pembukaan tari piring, dan dalam gerakan pasambahan dilakukan oleh
penari laki-laki. Gerakan ini memiliki makna sebagai wujud syukur kepada Allah SWT dan memohon
agar para penonton tidak membuat rusuh pada acara.Supaya terhindar dari kejadian-kejadian yang
bisa merusak atau membuat tidak berjalan dengan baiknya pertunjukan tari piring ini.

2. Gerakan Singanjuo Lalai

Gerakan ini dilakukan oleh para penari wanita, dengan dimainkan secara lemah lembut dan gemulai.
Gerakan ini memiliki makna suasana di pagi hari yang cerah.

3. Gerakan Mencangkul

Gerakan ini di peragakan oleh penari laki-laki dengan berpenampilan seorang bapak tani yang
sedang menggarap sawahnya.

4. Gerakan Menyiang

Gerakan ini mendeskripsikan aktivitas para bapak tani disaat membersihkan sampah-sampah yang
berceceran di tanah yang disaat mau digarap.

5. Gerakan Membuang Sampah

Gerakan ini di peragakan oleh penari laki-laki, dan mendeskripsikan bagaimana para petani saat
mengangkat sisa-sisa sampah pada saat membersihkan ladangnya.

6. Gerakan Menyemai

Gerakan ini mendeskripsikan bagaimana para petani dalam menaburkan bibit padi yang nantinya
akan ditanam.
7. Gerakan Memagar

Gerakan ini melambangkan cara para petani memberikan untuk pagar pematang sawah. Pagar ini
dipasang supaya sawah mereka terhindar dari gangguan binatang liar yang merusak tanaman.

8. Gerakan Mencabut Benih

Gerakan ini memperlihatkan cara para petani mencabut benih yang sudah ditanam di sawah

9. Gerakan Bertanam

Gerakan ini menunjukkan bagaimana kerja para petani dalam memindahkan bibit padi yang sudah
dicabut.

10. Gerakan Melepas Lelah

Gerakan ini menggambarkan cara para petani beristirahat untuk melepas lelas, setelah melakukan
aktivitas pekerjaannya dalam menggarap sawah.

11. Gerakan Mengantar Juadah

Gerakan mengantar juadah ini dibawakan oleh para penari wanita dalam mengantar makanan
kepada para petani yang sudah lelah dalam mengolah sawah. Jadi, gerakan ini menggambarkan
ketika sang istri sedang membawakan makanan untuk suaminya (petani) di sawah yang sedang
beristirahat.

12. Gerakan Mengambil Padi

Gerakan ini diperagakan oleh para penari wanita, yang memperlihatkan ketika mengambil padi yang
sudah dicabut oleh para penari pria.

13. Gerakan Manggampo Padi

Gerakan ini memperlihatkan cara para petani mengumpulkan padi yang sudah dicabuti dan
membawanya ke tempat lain.

14. Gerakan Menyambit Padi

Gerakan ini diperagakan oleh para penari pria yang menggambarkan bagaimana para petani yang
sedang bekerja di sawah disaat menyambit padi.

15. Gerakan Menganginkan Padi

Gerakan ini mendeskripsikan sebuah padi yang sudah dikumpulkan untuk dianginkan. Dan akan
dipisahkan antara beras dan kulit padi yang sudah dikupas dari bijinya.

16. Gerakan Mengikir Padi

Gerakan yang melambangakan bagaimana pekerjaan para petani dalam mengumpulkan padi dan
juga menjemurny

17. Gerak Membawa Padi


Gerakan yang dikerjakan oleh para petani ketika membawa padi untuk dibawa ke suatu tempat lain.

18. Gerak Menumbuk Padi

Gerakan ini mendeskripsikan bagaimana cara menumbuk padi yang sudah dijemur kering. Hal ini
dilakukan oleh para penari laki-laki, sedangkan para wanita bagian mencurahkan padi.

19. Gerakan Gotong Royong

Gerakan yang dikerjakan dengan cara bersama-sama, sehingga lambang akan sifat gotong royong.

20. Gerak Menampih Padi

Gerakan yang mendeskripsikan bagaimana kerja para petani saat membersihkan padi yang sudah
menjadi beras.

21. Gerak Menginjak Pecahan Kaca

Penambahan dalam unsur estetika dan kejutan bagi penonton. Gerakan ini tersusun dari
penggabungan dari berbagai macam gerakan, dan diakhiri oleh para penari yang melakukan atraksi
menginjak-injak pecahan kaca. Penari ini melakukan dengan atraktif dan ditambahi dengan berbagai
macam gerakan improvisasi penari.

Pencipta Tari Piring

Ketika mendengar kalimat tari piring, apa yang Anda pikirkan? Memang terkadang kita tidak tahu
penciptanya, namun tahu asal nya dari mana. Bagi Anda yang belum tahu pencipta tari piring, ini
penjelasan lebih lanjutnya.

Tari piring diciptakan oleh seniman Huriah Adam sebagai seniman terkenal dari Minangkabau. Dia
adalah seorang seniman yang sudah memiliki atau menciptakan berbagai ragam gerakan tari yang
indah dan elok.

Makna Tari Piring

Properti utama yang digunakan untuk pertunjukan tari piring adalah dua buah piring. Jelas sudah
obyek yaitu piring, nama tariannya aja “tari piring” pasti membawa piring (hehee).

Sudah dijelaskan diatas bahwa piring ini di genggam dengan dua telapak tangan dengan tempo
gerakan yang sangat cepat sekali. Dengan gerakan berpola diayunkan ke depan dan belakang. Dua
cincin dan dentingan piring adalah sebuah selingan bunyi pada saat jari penari diketukkan kebagian
bawah piring.

Tari ini mempunyai makna nilai transendental, hal ini terlihat pada saat pelaksanaan tata cara tari
piring. Piring-piring tersebut disusun diatas menandakan bahwa simbol yang ditunjukan ke arah
tuhan (Allah SWT) dan simbol rasa ucap syukur kepada tuhan.
Fungsi Tari Piring

Pada umumnya tari piring dari Minangkabau ini ditampilkan pada upacara adat, misalnya pada acara
upacara pesta pernikahan, khitanan, pengangkatan penghulu dan juga upacara hasil panen padi.

Namun, dalam pergelaran tari ini hanya orang-orang yang mampu sajalah yang bisa mengadakan
acara ini atau orang yang berhasil panen besar dengan baik

Upacar tari ini dilakukan untuk mencurahkan rasa syukur terhadap Allah SWT, yang telah
memberikan anugerah serta rizkinya sehingga panen pada masa itu melimpah ruah.

Seiring perkembangan zaman, tari piring tidak hanya dipertunjukan dalam upacara adat saja.
Namun, melainkan ditampilkan dalam acara-acara hari besar lainnya. Misalnya festival, pameran,
hari kemerdekaan Indonesia, dan untuk menyam,but tamu agung.

Kostum Tari Piring

tari piring memiliki kostum dua yaitu lpria dan wanita

Kostum yang dikenakan oleh para penari piring terbagi menjadi dua bagian, yaitu kostum untuk pria
dan kostum untuk para penari wanita.

1. Kostum Penari Pria

Busana rang mudo atau lebih dikenal Baju gunting China yang memiliki lengan lebar dan diberikan
hiasan dengan hiasan missia (rende emas).

Saran galembong, celana dengan ukuran besar yang di bagian tengahnya (pisak) memiliki warna
yang sama dengan warna baju.

Sisamping, yaitu seperti kain songket yang dililitkan pada pinggang dengan memiliki panjang
sepanjang lutut.

Destar atau deta adalah penutup kepala yang dibuat dari bahan dasar kain songket dengan bentuk
segitiga yang diikatkan pada kepala.

Baju gunting China atau busana rang mudo yang memiliki lengan lebar dan diberikan hiasan dengan
hiasan missia (rende emas).

Saran galembong, celana dengan ukuran besar yang di bagian terngahnya (pisak) memiliki warna
yang sama dengan warna baju.

Sisamping dan, yaitu seperti kain songket yang dililitkan pada pinggang dengan memiliki panjang
sepanjang lutut.

Destar atau deta ialah penutup kepala yang dibuat dari bahan dasar kain songket dengan bentuk
segitiga yang diikatkan pada kepala.

2. Kostum Penari Wanita


Baju kurung yang terbuat dari kain satin dan beludru.

Kain songket.

Selendang songket yang digunakan untuk hiasan yang dipakai pada bagian kiri badan.

Tikuluak tanduk balapak, yakni penutup kepala khusus wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan
songket yang bentuknya menyerupai tanduk kerbau.

Aksesoris seperti kalung rambai dan juga kalung gadang serta subang atau anting.

Anda mungkin juga menyukai