Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan
waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan
dari seseorang maupun kelompok.

Lebih spesifiknya mari kita lihat penjelasan dari beberapa ahli dalam negeri
maupun luar negeri mengungkapkan pengertian seni tari. Tapi jika kalin ingin
mempelajari seni yang lainnya, misal seperti gitar, yaitu seni musik yang
dimainkan dengan alat musik gitar, maka kalain harus belajar gitar terlebih
dahulu sebelum menggunakannya.
Pahami kunci-kunci yang ada dan mitalah bantuan kepada orang maupun teman
yang bisa menggunakan gitar, maka kamu akan bisa dengan berjalannya waktu.

Oke kita kembali ke topik.

drawingpain.deviantart.com
Pengertian seni tari menurut para ahli
 Soedarsono : “Tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia
yang di ekspresikan melalui gerakan ritmis yang indah (estetis)”. Maksud
dari Dr. Soedarnoso ungkapan rasa adalah keinginan dari dalam diri
seorang yang melimpahkan atau menujukan rasa dan emosional seorang
tersebut. Sedangkan gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh
yang disesuaikan dengan irama nada yang mengiringinya, sehingga
menciptakan daya pesona yang memikat bagi yang melihatnya”.
 Corrie Hartong : “Tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri
manusia, yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk
gerakan yang ritmis”. Jadi maksudnya adalah dikatakan tari jika gerakan
itu ritmis”.
 Yulianti Parani : “gerakan ritmis yang keluar dari sebagian tubuh atau
seluruhnya yang dilakukan seseorang ataupun kelompok yang disertai
dengan ekspresi tertentu”.
 Aristoteles : “Gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter manusia
saat mereka bertindak”.
 Sachs : “Suatu ungkapan jiwa manusia melalui suatu gerak berirama yang
mempunyai nilai tertentu”.
 Pangeran Suryadiningrat : “Tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh
seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras dengan irama
musik dengan maksud tertentu”.
 Enoch atmadibrata : “Tari adalah gerakan tubuh yang tersusun di dalam
suatu ruang dan berlandaskan irama dan gerak”.
 Bagong Sudito : “Seni tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis
yang menjadi alat ekspresi manusia”.
 I Gede Ardika : “Seni tari adalah suatu hal yang mampu untuk melaraskan
gerak tubuhnya dengan irama tertentu”.
 Haukins : “ Seni tari adalah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk
suatu gerakan oleh imajinasi penciptanya sendiri”.
 Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay : “Seni tari adalah suatu bentuk
seni ekspresionostis yang menggambarkan sikap jiwa manusia terhadap
sebuah konflik dan masalah di dunia modern”.
 Kamaladevi Chattopadhaya : “Tari adalah suatu desakan dari diri
seseorang yang mengharuskan untuk diluapkan dan berbentuk gerakan
yang ritmis”.
 Judith Lynne Hanna : “Seni tari adalah seni plastis dari gerak visual yang
terlihat sepintas”.
 M.A Theodora Retno Maruh : “Seni tari adalah suatu karya seni gerak
yang tak akan pernah bersifat kontemporer”.
 Kamala Devi Chattopadhyaya : “Seni adalah suatu insting yang mendesak
emosi dari dalam diri manusia yang mendorong”.
wikipedia.org
Unsur-Unsur Seni dalam Tari
Suatu tari tidak bisa dikatakan seni bila tidak memenuhi unsur yang ada di
dalamnya. Dengan adanya unsur-unsur tersebut maka akan tercipta gerakan
ritmis yang indah.

Seni tari mempunyai dua unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung.
i.ytimg.com
Unsur utama dalam seni tari
Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga
unsur. Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut
tidak bisa dikatakan sebuah tari. Apa sajakah unsur tersebut?

 Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik


dengan posisi duduk ataupun berdiri.
 Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang
menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi
tempo maupun iramanya.
 Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan
sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan
gerakan juga ekspresi penarinya.
Baca juga : Awal Mula Sejarah Batik Indonesia dan Perkembangannya
upload.wikimedia.org
Unsur pendukung seni tari
Unsur pendukung hanyalah sebuah ajang untuk memikat orang yang melihat
agar sebuah tarian lebih menarik. Sebetulnya jika unsur ini tidak dipenuhi maka
suatuk gerakan yang ritmis sudah dikatakan gerakan seni tari. Tapi ada baiknya
jika unsur pendukung seni tari juga dipenuhi, supaya lebih memiliki daya pesona
jika digunakan pada sebuah pementasan atau pertunjukan. Unsur tersebut
adalah.

 Ragam gerak
Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi. Bukan
hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi
wajah akan menambah daya tarik tersendiri. Sehingga tarian tersebut akan
terlihat lebih estetis.

 Ragam iringan
Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan
gerak suatu tarian. Sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan
dan musik. Namun, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika diiringi
dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan, hentakan,
maupun terikan.

 Rias dan kostum


Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu juga
dengan unsur rias dan kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian
akan terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton.

Bayangkan saja jika penari bali pake daster dan tanpa make up lalu menari di
atas panggung.

Gimana?

Pastinya akan sangat tidak menarik penonton untuk melihatnya.

Gunanya juga adalah agar nemambah pesona dan daya tarik lalu dapat lebih
mendalami sebuah tarian itu sendiri.

 Pola lantai/bloking
Tarian juga akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya terlihat indah. Penari
tidak hanya berdiri pada satu titik saja. Penari harus menyesuaikan dengan
tempat dan penontonya.

Istilah lainya adalah penguasaan panggung.

Lalu, jika tariannya dilakukan dengan berkelompok, maka gerakannya juga harus
tertata rapi antar sesama penari. Supaya terlihat bagus di mata para penonton.

Jenis-Jenis Seni Tari


Pada dasarnya, seni tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis tari.

Dari kedua itu maka kita bisa mengetahui perbedaan dari seni tari sendiri.

Dua macam berbedaan itu bisa dilihat dari jumlah penarinya dan macam
genre/aliranya.
kebudayaan.kemdikbud.go.id
1. Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya
Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian
tersebut. Subjek tersebut adalah penari.

Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja.

Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek utama ini tidak ada.

Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut
penjabarannya.

 Tari tunggal (solo)


Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari
laki-laki maupun perempuan. Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.
 Tari berpasangan (duet)
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari
laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur
laki-laki perempuan. Contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat.
 Tari berkelompok (group)
Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok.
Penari biasanya lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki
semua, perempuan semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan.
Contoh : Tari Saman asal Aceh.

muza-chan.net
2. Tari Berdasarkan Genre/Aliranya
Seni tari juga dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini
mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang
dibawakan. Aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi lima kategori.

1. Tari tradisional
Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman
dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. Dalam tarian
tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius.
Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa. Dari segi pakaian
tari, rias, kostum, dan tarian itu sendiri. Karena tarian seperti ini biasanya salah
satu tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman.

Baca juga : Jenis Paragraf Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya

jogjatrip.com
 Tari tradisional klasik
Tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan
bangsawan istana atau keraton saja. Dikatakan bahwa tarian ini tidak boleh
diganti gerakannya, pun juga semua jenis tari tradisional memang tidak bisa
diganti gerakannya.

Jika tarian tersebut diganti atau hanya sekedar ditambah, yang isi tarian tersebut
adalah budaya kerajaan, maka hanya akan merusak nilai sebuah tarian itu
sendiri. Walaupun zaman sudah berganti puluhan tahun, atau bahkan ratusan
tahun. Tarian itu tidak boleh diotak-atik.

Ciri seni tarian tradisional klasik adalah tarian yang bernuansa anggun dan
berwibawa, juga jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari.
Biasanya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan
berkebangsaan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari
Sang Hyang asal Bali.

 Tari tradisional kerakyatan


Kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan justru
dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa.

Berbeda dengan tradisional klasik, tarian yang satu ini gerakannya tidak terlalu
baku. Bahkan bisa di satu padukan dengan gerakan baru yang lebih menarik.
Karena tarian ini tidak harus memilki syarat yang berbelit untuk melakukannya.
Dari segi gerakan maupun penampilan.

Tari tradisional kerakyatan biasanya di laksanakan atau di adakan dalam bentuk


upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin asal
Sumatra Barat.

inspiratorfreak.com
2. Tari kreasi baru
Tari kreasi baru adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh seorang
koreaografer atau juga disebut penata tari.

Seni gerakan yang ditampilkan juga sudah jauh dari kaku. Gerakan yang
ditampilkan bersifat bebas, tapi masih tetap dalam kaidah gerakan tari yang
estetis dan indah.

Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam.
Tergantung dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut.

Tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian. Yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan
tari kreasi baru pola non tradisi.

 Tari kreasi baru pola tradisi


Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu
gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang
dibawakan dalam tarian jenis ini.
 Tari kreasi baru pola non tradisi
Sebaliknya, tarian ini adalah tarian yang tidak menggunakan sama sekali
unsur tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakannya, rias dan kostum,
iramanya. Dari sini kita bisa mengartikan bahwa tarian ini adalah tarian
modern.
3. Tari kontemporer
Tarian jenis ini memupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-gerakan
yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya.

Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari
musik sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi
musik digital.

Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema
yang dibawakan.

Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan sebuah
gerakan berbentuk mengenang sebuah perjuangan seorang tokoh, atau
kejadian, atau juga hari tertentu yang mana meninggalkan cerita khusus.
terraceatkuta.com
Baca juga : 18+ Kumpulan Origami Kertas Keren dan Cara Mudah
Membuatnya – 2018
Fungsi Seni Tari
Seni tari memiliki beberapa fungsi. Apa saja fungsi dari seni tersebut? Berikut
ulasanya.

 Tari pertunjukan
Yaitu tari yang disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan. Tarian ini
menonjolkan dari sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang
matang. Serta tema yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian tersebut
menjadi menarik dan indah.
 Tari upacara
Yaitu tarian yang dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara yang
bernuansa keagamaan. Tarian ini mengutamakan adanya ke khidmatan
dan komunikasi pada Sang Pemilik Alam.
 Tari hiburan
Yaitu tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton saja.
Biasanya tarian ini dimainkan dengan alunan musik dan irama yang enak
didengar. Gerakan tarinya juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi,
atau adat. Yang terpenting dari tarian ini adalah mampu menghilangkan
rasa jenuh para pendengar atau penonton.
 Tari pergaulan
Yaitu tarian yang dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja. Tarian ini
biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian. Dalam
gerakanganya juga terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif. Sehingga
mampu memberikan interaksi atau timbal balik ke sesama.
 Tari kesenian
Yaitu tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya. Biasanya
tarian ini bernuansa tradisional. Karena menghargai warisan budaya
penggilan nenek moyang pada zaman dahulu. Tarian ini hanya
dipentaskan pada saat hari atau momen kebudayaan saja.

Unsur Utama
Unsur utama seni tari adalah unsur esensial dan pokok yang harus melekat dalam sebuah tarian. Apabila
salah satu dari unsur ini hilang atau tidak diperhatikan, maka suatu pertunjukkan sendratari tidak akan
harmonis. Rasanya ada yang kurang, bahkan bisa jadi penonton tidak lagi dapat mengerti maksud dari
tarian tersebut.

Maka dari itu, unsur utama ini menjadi poin penting keberhasilan suatu tari yang dibawakan. Juga,
menjadi penilaian penting apabila tari ini menjadi pertunjukkan yang dinilai oleh ahli seni. Berikut tiga
unsur utama dalam seni tari:

1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan.
Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun, memang tidak
semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak murni adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu, sedangkan gerak maknawi adalah
gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.

Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak karakter yang dimainkan. Misalnya gerak
memutar pergelangan tangan pada tari yang dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau
kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki
arti wibawa dan kekuasaan.

Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena memang yang
namanya tari harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebuah
seni tari.

2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang
mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan
lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.

Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa
harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan
harus memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah tarian dibawakan
oleh banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung gerakannnya pada penari lain tetapi bisa
menyamakan sendiri dengan irama pengiring.
Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan) ataupun
iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik tradisional lain). Namun,
tidak menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa tepukan tangan, hentakan kaki,
maupun nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai pelengkap sebuah gerakan tari.
Meskipun berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke dalam unsur utama.

3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan
ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian
tersebut melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang
dimainkan adalah gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus
menampilkan mimik wajah yang mendukung.

Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila dikombinasikan
dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah tari, penonton bisa
makin mudah menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa ini
tidak dapat terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat
tersampaikan kepada penonton. Baca juga: Keindahan Seni Tari

Unsur Tambahan

Setelah mengetahui unsur utama yang harus ada dalam sebuah tarian, alangkah baiknya bila kita juga
mengetahui unsur tambahannya. Memang, unsur ini adalah pelengkap dari ketiga unsur unsur seni tari di
atas tapi tidak serta merta dapat diabaikan begitu saja karena unsur ini sangat mendukung sebuah tarian.
Bisa jadi, apabila beberapa unsur tambahan ini tidak diperhatikan juga dapat mempengaruhi
keberhasilan sebuah pertunjukkan sendaratari.

4. Tata Rias dan Kostum


Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya.
Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh
penari. Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara
tersirat.

5. Pola Lantai
Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di tengah
panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan karena monoton.
Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar penari tidak
saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras, kompak, dan teratur.

6. Setting Panggung

Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini penting karena
dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan tertata rapi akan menimbulkan
kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud juga termasuk pencahayaan. Sekiranya,
panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap. Intinya, penata ruangan harus bisa
menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.
7. Properti
Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung seperti
selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini
juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.

Dengan adanya aksesoris penunjang, penonton makin yakin bahwa tarian yang dibawakan telah
dipersiapkan sebaik-baiknya. Selain itu, juga ada aksesoris penunjang yang memudahkan penonton
untuk mengetahui karakter tarian yang dibawakan.

Anda mungkin juga menyukai