Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji serta syukur saya pajatkan kehadirat Allah SWT.
Atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Saya telah berusaha semaksimal mungkin dengan segala kemampuan yang


ada, saya juga menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena keterbatasan saya, yang mana masih dalam tahap belajar, maka
dengan hati terbuka saya akan seantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun, guna perbaikan makalah selanjutnya.

Rancakalong,mei 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam
penulisan makalah ini, saya ingin berbagi ilmu mengenai seni tari. Seni tari yang
sering kita jumpai di sanggar-sanggar tari, biasanya hanya mempelajari tekhnik
geraknya saja. Sementara pengetahuan tentang latar belakang dan ruang lingkup tari
itu sendiri sangat sedikit dipelajari. Dalam makalah ini saya mengetengahkan tentang
definisi tari, unsur-unsur tari, kekayaan seni tari berdasarkan (fungsinya, bentuk
penyajian, cara penyajian, konsep garapan, tema dan jenisnya). Selanjutnya semoga
makalah ini dapat menjadi manfaat bagi teman-teman semua.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan waktu
tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari
seseorang maupun kelompok.

Lebih spesifiknya mari kita lihat penjelasan dari beberapa ahli dalam negeri maupun
luar negeri mengungkapkan pengertian seni tari. Tapi jika kalin ingin mempelajari
seni yang lainnya, misal seperti gitar, yaitu seni musik yang dimainkan dengan alat
musik gitar, maka kalain harus belajar gitar terlebih dahulu sebelum
menggunakannya.

2.2 Pengertian seni tari menurut para ahli

Soedarsono : “Tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di
ekspresikan melalui gerakan ritmis yang indah (estetis)”. Maksud dari Dr.
Soedarnoso ungkapan rasa adalah keinginan dari dalam diri seorang yang
melimpahkan atau menujukan rasa dan emosional seorang tersebut. Sedangkan
gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh yang disesuaikan dengan irama
nada yang mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang memikat bagi
yang melihatnya”.

Corrie Hartong : “Tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri manusia,
yang mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang ritmis”.
Jadi maksudnya adalah dikatakan tari jika gerakan itu ritmis”.

Yulianti Parani : “gerakan ritmis yang keluar dari sebagian tubuh atau seluruhnya
yang dilakukan seseorang ataupun kelompok yang disertai dengan ekspresi
tertentu”.

Aristoteles : “Gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter manusia saat


mereka bertindak”.

Sachs : “Suatu ungkapan jiwa manusia melalui suatu gerak berirama yang
mempunyai nilai tertentu”.
Pangeran Suryadiningrat : “Tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh seluruh
anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras dengan irama musik dengan
maksud tertentu”.

Enoch atmadibrata : “Tari adalah gerakan tubuh yang tersusun di dalam suatu
ruang dan berlandaskan irama dan gerak”.

Bagong Sudito : “Seni tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis yang
menjadi alat ekspresi manusia”.

I Gede Ardika : “Seni tari adalah suatu hal yang mampu untuk melaraskan gerak
tubuhnya dengan irama tertentu”.

Haukins : “ Seni tari adalah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu
gerakan oleh imajinasi penciptanya sendiri”.

Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay : “Seni tari adalah suatu bentuk seni
ekspresionostis yang menggambarkan sikap jiwa manusia terhadap sebuah konflik
dan masalah di dunia modern”.

Kamaladevi Chattopadhaya : “Tari adalah suatu desakan dari diri seseorang yang
mengharuskan untuk diluapkan dan berbentuk gerakan yang ritmis”.

Judith Lynne Hanna : “Seni tari adalah seni plastis dari gerak visual yang terlihat
sepintas”.

M.A Theodora Retno Maruh : “Seni tari adalah suatu karya seni gerak yang tak
akan pernah bersifat kontemporer”.

Kamala Devi Chattopadhyaya : “Seni adalah suatu insting yang mendesak emosi
dari dalam diri manusia yang mendorong”.

2.3 Unsur-Unsur Seni dalam Tari

Suatu tari tidak bisa dikatakan seni bila tidak memenuhi unsur yang ada di dalamnya.
Dengan adanya unsur-unsur tersebut maka akan tercipta gerakan ritmis yang indah.

Seni tari mempunyai dua unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung.

Unsur utama dalam seni tari


Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga unsur.
Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut tidak bisa
dikatakan sebuah tari. Apa sajakah unsur tersebut?

Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan
posisi duduk ataupun berdiri.

Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan
gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.

Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan
yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya.

Unsur pendukung seni tari

Unsur pendukung hanyalah sebuah ajang untuk memikat orang yang melihat agar
sebuah tarian lebih menarik. Sebetulnya jika unsur ini tidak dipenuhi maka suatuk
gerakan yang ritmis sudah dikatakan gerakan seni tari. Tapi ada baiknya jika unsur
pendukung seni tari juga dipenuhi, supaya lebih memiliki daya pesona jika
digunakan pada sebuah pementasan atau pertunjukan. Unsur tersebut adalah.

Ragam gerak

Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi. Bukan
hanya kaki dan tangan, kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi
wajah akan menambah daya tarik tersendiri. Sehingga tarian tersebut akan terlihat
lebih estetis.

Ragam iringan

Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan
gerak suatu tarian. Sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan dan
musik. Namun, tari akan jauh lebih indah dan dapat dinikmati jika diiringi dengan
keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan, hentakan, maupun
terikan.

Rias dan kostum


Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu juga
dengan unsur rias dan kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian akan
terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak menarik ditonton.

Bayangkan saja jika penari bali pake daster dan tanpa make up lalu menari di atas
panggung.

Gunanya juga adalah agar nemambah pesona dan daya tarik lalu dapat lebih
mendalami sebuah tarian itu sendiri.

Pola lantai/bloking

Tarian juga akan terlihat lebih berseni jika pola lantainya terlihat indah. Penari tidak
hanya berdiri pada satu titik saja. Penari harus menyesuaikan dengan tempat dan
penontonya.

Istilah lainya adalah penguasaan panggung.

Lalu, jika tariannya dilakukan dengan berkelompok, maka gerakannya juga harus
tertata rapi antar sesama penari. Supaya terlihat bagus di mata para penonton.

2.5Jenis-Jenis Seni Tari

Pada dasarnya, seni tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis tari.

Dari kedua itu maka kita bisa mengetahui perbedaan dari seni tari sendiri.

Dua macam berbedaan itu bisa dilihat dari jumlah penarinya dan macam
genre/aliranya.

1. Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya

Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian
tersebut. Subjek tersebut adalah penari.

Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja.

Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek utama ini tidak ada.

Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut
penjabarannya.
Tari tunggal (solo)

Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki
maupun perempuan. Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.

Tari berpasangan (duet)

Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-laki
dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, ataupun campur laki-laki
perempuan. Contoh : Tari Topeng asal Jawa Barat.

Tari berkelompok (group)

Sebuah tari seni yang dibawakan oleh banyak orang atau berkelompok. Penari
biasanya lebih dari dua orang. Baik dilakukan dengan laki-laki semua, perempuan
semua, ataupun campur laki-laki dan perempuan. Contoh : Tari Saman asal Aceh.

2. Tari Berdasarkan Genre/Aliranya

Seni tari juga dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini
mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri dan variasi musik yang dibawakan.
Aliran seni tersebut dapat dikelompokan menjadi lima kategori.

1. Tari tradisional

Seni tari tradisional yaitu tarian yang diwariskan dari masa ke masa sejak zaman
dahulu, yang dilestarikan lalu menjadi budaya di sebuah daerah. Dalam tarian
tersebut terdapat nilai, filosofi, simbol dan unsur religius.

Tari tradisional biasanya tidak berubah dari masa ke masa. Dari segi pakaian tari,
rias, kostum, dan tarian itu sendiri. Karena tarian seperti ini biasanya salah satu
tujuannya adalah agar tetap terjaga dan tidak hilang dimakan zaman.

Tari tradisional klasik

Tari ini merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan
istana atau keraton saja. Dikatakan bahwa tarian ini tidak boleh diganti gerakannya,
pun juga semua jenis tari tradisional memang tidak bisa diganti gerakannya.

Jika tarian tersebut diganti atau hanya sekedar ditambah, yang isi tarian tersebut
adalah budaya kerajaan, maka hanya akan merusak nilai sebuah tarian itu sendiri.
Walaupun zaman sudah berganti puluhan tahun, atau bahkan ratusan tahun. Tarian
itu tidak boleh diotak-atik.

Ciri seni tarian tradisional klasik adalah tarian yang bernuansa anggun dan
berwibawa, juga jubah dan aksesoris mewah yang dikenakan oleh para penari.

Biasanya tarian ini diadakan untuk menyambut sebuah tamu kehormatan dan
berkebangsaan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Bedhaya Srimpi asal Jawa Tengah dan Tari Sang
Hyang asal Bali

Tari tradisional kerakyatan

Kebalikan dari tari tradisional klasik, tari tradisional kerakyatan justru


dikembangkan dari masyarakat kaum bawah atau rakyat biasa.

Berbeda dengan tradisional klasik, tarian yang satu ini gerakannya tidak terlalu baku.
Bahkan bisa di satu padukan dengan gerakan baru yang lebih menarik. Karena tarian
ini tidak harus memilki syarat yang berbelit untuk melakukannya. Dari segi gerakan
maupun penampilan.

Tari tradisional kerakyatan biasanya di laksanakan atau di adakan dalam bentuk


upacara perayaan dan sebagai tari pergaulan.

Contoh dari tarian ini adalah Tari Jaipong asal Jawa Barat dan Tari Lilin asal
Sumatra Barat.

2. Tari kreasi baru

Tari kreasi baru adalah sebuah tarian yang dikembangkan oleh seorang koreaografer
atau juga disebut penata tari.

Seni gerakan yang ditampilkan juga sudah jauh dari kaku. Gerakan yang ditampilkan
bersifat bebas, tapi masih tetap dalam kaidah gerakan tari yang estetis dan indah.

Riasan dan iringan musik dalam tari kreasi baru juga sangat beragam. Tergantung
dengan tema dan tujuan yang ingin dibawakan oleh penari tersebut.

Tari kreasi baru dibagi menjadi dua bagian. Yaitu tari kreasi baru pola tradisi dan tari
kreasi baru pola non tradisi.
Tari kreasi baru pola tradisi

Tari seni ini menggunakan sentuhan unsur tradisional. Baik itu gerakannya, rias dan
kostum, iramanya. Ada nilai-nilai tradisi yang dibawakan dalam tarian jenis ini.

Tari kreasi baru pola non tradisi

Sebaliknya, tarian ini adalah tarian yang tidak menggunakan sama sekali unsur
tradisional dalam tariannya. Baik itu gerakannya, rias dan kostum, iramanya. Dari
sini kita bisa mengartikan bahwa tarian ini adalah tarian modern.

3. Tari kontemporer

Tarian jenis ini memupakan sebuah tarian yang mengunakan gerakan-gerakan yang
beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya

Irama musik yang digunakan juga tidak biasa, cukup dibilang unik. Mulai dari musik
sederhana, orkestra, sampai musik flutyloops yang diambil dari teknologi musik
digital

Riasan wajah dan kostum dari tarian ini juga terbilang aneh sesuai dengan tema yang
dibawakan.

Terbilang aneh, mungkin karena tarian ini yang biasanya membawakan sebuah
gerakan berbentuk mengenang sebuah perjuangan seorang tokoh, atau kejadian, atau
juga hari tertentu yang mana meninggalkan cerita khusus.

2.6 Fungsi Seni Tari

Seni tari memiliki beberapa fungsi. Apa saja fungsi dari seni tersebut? Berikut
ulasanya.

Tari pertunjukan

Yaitu tari yang disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan. Tarian ini menonjolkan
dari sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide yang matang. Serta tema
yang tertata sedemikian rupa sehingga tarian tersebut menjadi menarik dan indah.
Tari upacara

Yaitu tarian yang dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara yang bernuansa
keagamaan. Tarian ini mengutamakan adanya ke khidmatan dan komunikasi pada
Sang Pemilik Alam.

Tari hiburan

Yaitu tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton saja. Biasanya tarian
ini dimainkan dengan alunan musik dan irama yang enak didengar. Gerakan tarinya
juga bebas dari berbagai macam nilai, tradisi, atau adat. Yang terpenting dari tarian
ini adalah mampu menghilangkan rasa jenuh para pendengar atau penonton.

Tari pergaulan

Yaitu tarian yang dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja. Tarian ini biasanya
digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian. Dalam gerakanganya juga
terlihat lincah dan memiliki sifat komunikatif. Sehingga mampu memberikan
interaksi atau timbal balik ke sesama.

Tari kesenian

Yaitu tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya. Biasanya tarian ini
bernuansa tradisional. Karena menghargai warisan budaya penggilan nenek moyang
pada zaman dahulu. Tarian ini hanya dipentaskan pada saat hari atau momen
kebudayaan saja.

Itu dia sobat, penjelasan seputar seni tari yang terpampang di atas. Pada intinya
sebetulnya seni tari diadakan dan ditunjukan pada masyarakat atau penonton itu,
bertujuan agar siapa saja yang melihat puas dengan aski dan keindahan gerak tarian
penari itu sendiri.

Sehingga mampu melampiaskan rasa rindu, mungkin juga menambah semangat, atau
bisa keluar dari kejenuhanya karena terhibur. Yah begitulah yang dinamakan sebuah
tarian.
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Dari uraian yang saya tuliskan dalam makalah ini, bahwa seni tari merupakan
sebuah karya manusia yang diekspresikan dalam gerak –gerak yang indah. Di mana
setiap unsure geraknya mempunyai arti dan tujuan dari sang koreografinya. Gerak
seni tari bukan hanya tertumpu pada tubuh saja tetapi kelengkapan tari (Rias, busana,
musik,dll ) menjadi kebutuhan yang sangat terkait.

Berbagai macam tari yang sering kita lihat banyak di pengaruhi oleh fungsi social
seperti tari upacara, tari hiburan dan tari pertunjukkan. Sementara bedasarkan
penyajiannya bentuk tarian terbagi atas tari tunggal, tari rampak, tari berpasangan
dan tari paduan berpasangan. Cara penyajiannya dapat secara Statisdan Mobile.

Konsep garapan pada seni tari terbagi menjadi tari tradisional dan tari kreasi dengan
tema Literer dan Non Literer sebagai acuan konsep garapan.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang : Banjar


Seni Gantar Gumelar.

Kurnia, Ganjar. 2003. Deskripsi Kesenian Jawa Barat. Bandung : Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Jawa Barat.

Nana Priatna, Ade. 2008. Kurikulum Seni Tari. (Tanpa Kota Tanpa Penerbit).

Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari : Buku Guru Sekolah Dasar. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Yogyakarta : Akademi


Seni Tari Indonesia Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai