Anda di halaman 1dari 17

RUANG LINGKUP SENI TARI

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada

Mata Kuliah Seni Tari

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Maulida Arum Fitriana M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Ranung Sakti AryaPangga


2. Raden Yartono
3. Endi Sopian Hadi
4. Andy wati
5. Muhamad idris

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP
HAMZAR LOMBOK UTARA TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahNya kita bisa menikmati setiap nikmatnya . Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata kuliah Seni tari, dengan judul
“ RUANG LINGKUP SENI TARI”.
Dengan tulisan ini diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami makna dari
Ruang lingkup seni tari . Saya sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berdemokrasi
pancasila, karena kita adalah penerus Bangsa Indonesia.

Penulis

Ranung Sakti AryaPangga


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang .............................................................................................. ..
2. Rumusan Masalah .........................................................................................
3. Tujuan ............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang lingkup Seni Tari…........................................................................
a. Apa itu seni tari………...………………………………………………
b. Dari mana seni tari muncul…….….…………………………………..

BAB III

A.Simpulan.............................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Tarian adalah gaya yang di lakukan seseoarang sambil mengikuti suara iringan
musik. Apa sih seni tari ini , bagaimana seseorang tau tentang seni tari / tarian ,siapa
yang melakukan tarian atau menari . pada kesempatan kali ini saya di berikan tugas
untuk membahas ruang lingkup seni tari . semoga dengan di buatnya makalah ini
bias menambah wawasan kita bersama .

Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak


sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari juga
beratkan konsep koreo gerafi yang sangat kreatif .

Setiap gerakan mengandung makna , dimana setip gerakan memiliki historisnya


sendiri .gerakan yang di lakukan pada tarian mengukitu iringan music .

Rumusan masalah
1. Apa itu seni tari ?
2. Bagai mana seni tari ini bisa ada ?

Tujuan
1. Agar mengetahui apa itu seni tari atau tarian
2. Paham tentang bagaimana seni tari ini ada
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian tarian

Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak


sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari juga beratkan
konsep koreo gerafi yang sangat kreatif .

Setiap gerakan mengandung makna , dimana setip gerakan memiliki historisnya


sendiri .gerakan yang di lakukan pada tarian mengukitu iringan music .

Pengertian Tari Oleh Para Ahli


Ada beberapa pengertian yang digunakan untuk menjelaskan apa itu tari. Seorang ahli
sejarah tari dan musik dari Jerman bernama Curt Sachs dalam World History of The
Dance (1933) menjelaskan bahwa tari adalah gerak yang ritmis. Sehingga elemen dari
suatu tarian adalah gerak dan ritme atau irama.

Pendapat lain dikemukakan oleh Hendrina Cornelia Hartong (Corrie Hartong) seorang ahli
dari Belanda yang menerangkan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan
ritmis dari badan di dalam ruang. Sedangkan penulis Amerika bernama Walter Sorell
mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan tubuh dan anggota-anggotanya tersusun
seemikian rupa sehingga berirama.

Pengertian tentang tari diatas masih sepemikiran dengan Frederick Hawkins (Erik
Hawkins) yang berprofesi sebagai penari dan koreografer tari modern Amerika. Ia
menyatakan tari adalah adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imanjinasi dan
diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi gerakan yang simbolis dan
mengungkapkan isi dari penciptanya.

Kemudian menurut Suryodiningrat, ahli tari dari Jawa mengatakan tari merupakan gerakan-
gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras bersama musik yang
memiliki maksud tertentu. Sedangkan menurut Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa
manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah.

Selain pengertian-pengertian yang telah disampaikan, masih banyak pengertian lain oleh
para ahli mengenai arti tari itu sendiri, antara lain:

 Menurut Aristoteles – Tari adalah gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter
manusia saat mereka bertindak.
 Menurut John Weaver – Seni tari merupakan gerak-gerak teratur yang elegan dan
dibentuk secara harmonis oleh sikap elok dan postur tubuh anggun.
 Menurut Yulianti Parani – Tari ialah gerakan ritmis yang muncul dari bagian atau
seluruh tubuh yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan ekspresi tertentu.
 Menurut Enoch Armadibrata – Tari mempunyai definisi sebagai gerakan tubuh yang
tersusun dalam suatu ruang dengan landasan irama dan gerak.
 Menurut Atik Soepandi – Kesenian tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-
gerak ritmis dan melodi yang indah.
 Menurut Bagong Sudiro – Arti tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis
yang menjadi alat ekspresi manusia.
 Menurut Suadarsa Pringgo Broto – Definisi seni tari merupakan suatu ketentuan
bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang.
 Menurut I Gede Ardika – Pengertian seni tari adalah suatu hal yang mampu
menyelaraskan gerak tubuh dengan irama tertentu.
 Menurut Judith Mackrell – Tarian adalah gerakan tubuh yang ritmis dan beriringan
dengan musik dan dilakukan dalam sebuah ruangan, serta bertujuan untuk
mengekspresikan emosi atau ide, melepaskan energi atau untuk bersenang-senang.
 Menurut Hawkins – Tari ialah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu
gerakan oleh imajinasi penciptanya.

2.Sejarah tarian

Seni Tari di Indonesia sangatlah kaya. Keanekaragaman kesenian tari dari Sabang sampai
Merauke menjadi identitas masing-masing daerah yang perlu dilestarikan oleh generasi
mendatang.

Berbagai tari tradisional dan modern seringkali dipentaskan dalam acara-acara tertentu,
seperti upacara adat pernikahan, upacara penyambutan tamu kehormatan, dan sebagainya.
Tarian tersebut dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan, berkelompok atau kolosal.

Seni tari terbentuk sebagai ungkapan jiwa manusia melalui ekspresi melalui gerakan ritmis
dan estetis. Selain kesenian, dalam perkembangannya seni tari adalah juga menjadi bagian
dari kebudayaan.
Perkembangan kesenian tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan masa ke
masa. Hal itu dapat kita lihat dari beragam tarian yang digunakan dalam acara-acara
tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu.
Berikut ini adalah sejarah perkembangan seni tari yang ada di Indonesia yang dibagi
menjadi era primitif, era Hindu Buddha, era Islam, era penjajahan dan era setelah merdeka,
yaitu:
a. Era Primitif
Masa ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era tersebut
tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral. Gerakan-gerakan
tari tercipta berdasarkan kepercayaan masyarakat. Beberapa contohnya adalah tari hujan,
tari eksorsisme, tari kebangkitan dan sebagainya.

Gerakan tarian pada masa ini diinspirasi oleh gerakan alam serta meniru gerakan makhluk
hidup, misalnya hewan dan tumbuhan. Misalnya meniru gerakan binatang yang sedang
diburu. Umumnya tarian pada masa primitif dilakukan secara berkelompak atau bersama-
sama.

b. Era Hindu Buddha


Perkembangan kesenian tari di Indonesia kemudian berlanjut pada era kerajaan Hindu
Buddha. Gerakan tari pada masa ini dipengaruhi oleh unsur budaya para pedagang.

Pada era Hindu Buddha, tarian mulai mempunyai standar dan patokan, serta memiliki
literatur tentang seni tari. Salah satunya adalah iteratur atau panduan gerak tari yang dibuat
oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerakan tangan
mudra.

c. Era Islam
Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Indonesia berlanjut ke masa penyebaran agama
Islam pada tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Pada era ini tarian
umumnya dilakukan pada saat hari raya.

Pembagian kerajaan Mataram menjadi dua menjadikan seni tari sebagai salah satu wujud
identitas mereka, sehingga tarian yang ditampilkan memiliki makna dan unsur khas dari
masing-masing kerajaan.

d. Era Penjajahan
Kemunduruan kesenian tari di Indonesia terjadi pasa masa penjajahan karena situasi sosial
yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di istana kerajaan saat acara-
acara penting berkaitan adat dan budaya.

Pada masa ini juga tercipta tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat melawan
penjajahan, yaitu Tari Prawiroguni. Tarian ini adalah tari tradisional dari Jawa Tengah yang
menceritakan kegagahan prajurit pada masa itu. Penari Prawiroguno menggunakan senjata
dan tameng pelindung diri saat melakukan tarian.

e. Era Setelah Kemerdekaan


Setelah Indonesia merdeka, perkembangan seni tari mulai membaik. Tari-tarian sering
dilakukan saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat. Pada era ini
tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda yang mulai
mempelajari tari tradisional dan tari modern.

Unsur Seni Tari


Sesuai dengan pengertian seni tari, tarian memiliki unsur yang dapat dibagi menjadi dua,
yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri dari 3 jenis, yakni wiraga
(raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Sedangkan unsur pendukungnya antara lain
ragam gerak, ragam iringan, rias dan kostum, dan pola lantai.

1. Unsur Utama Kesenian Tari


Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi 3 unsur utama. Apabila salah
satu unsur utama tidak terpenuhi maka tidak dapat disebut sebagai tarian. Unsur utama
tarian antara lain:

 Wiraga (raga) – sebuah tarian harus memperlihatkan gerakan badan, baik posisi
berdiri maupun duduk.
 Wirama (irama) – seni tari wajib memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan
badan dan pengiringnya, meliputi irama musik dan tempo tarian.
 Wirasa (rasa) – seni tari harus mampu menyampaikan perasaan melalui gerakan
maupun ekspresi saat menari.

2. Unsur Pendukung Kesenian Tari


Unsur pendukung tarian mempunyai fungsi sebagai pelengkap dan pemikat agar tarian
nampak lebih menarik. Berbeda dengan unusr utama tari yang harus terpenuhi, unsur
pendukung boleh tidak terpenuhi.

Dengan adanya unusr pendukung dalam tarian maka pesona saat tarian dipentaskan dan
dipertontonkan akan lebih indah. Berikut ini adalah unsur pendukung tarian, yaitu:

 Ragam Gerak – sebuah tarian akan nampak indah jika seluruh anggota badan
berkolaborasi. Tidak hanya tangan dan kaki, anggota tubuh lain dapat
dikombinasikan, misalnya lirikan mata, raut dan ekpresi wajah yang menyesuaikan
dengan makna tarian. Hal ini akan menciptakan daya tarik sehingga tarian lebih
estetis.
 Ragam Iringan – Penambahan ritme atau irama berupa musik yang sesuai dengan
jenis tari akan menciptakan paduan indah antara musik dan gerakan tubuh. Saat
tarian diiringi oleh musik akan lebih indah jika ditambah dengan hentakan, tepukan
dan teriakan dari penari.
 Rias dan Kostum – Dalam sebuah pertunjukkan tari, tata rias dan kostum menjadi
bagian penting untuk menyampaikan makna dan rasa suatu tarian. Oleh sebab itu,
tanpa riasan dan kostum maka tarian akan terasa hambar untuk ditonton.
 Pola Lantai atau Bloking – Tarian akan lebih berseni ketika ada pola lantai yang
teratur. Penari tidak harus berdiri pada satu titik dan dapat menyesuaikan atau
berpindah tempat.

Konsep Seni Tari


Berbagai jenis tarian memiliki konsep atau variasi yang terdiri dari ruang gerak, tenaga dan
waktu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan konsep kesenian tari, yaitu:

 Ruang Gerak – Gerakan dalam suatu tarian memerlukan ruang gerak yang
menyesuaikan dengan jenis gerakan yang akan dilakukan. Ruang gerak dapat
berupa ruang gerak semput dan ruang gerak luas. Penentuan ruang gerak dapat
disesuaikan dengan jumlah penari, meliputi tunggal, berpasangan atau dilakukan
dalam suatu kelompok.
 Tenaga – Dalam melakukan gerakan tarian dibutuhkan tenaga menyesuaikan bentuk
dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa tenaga yang sempurna maka tidak mungkin
tari dipentaskan dengan baik. Beberapa jenis tarian memerlukan tenaga dengan
intensitas kuat, sedang dan lemah.
 Waktu – Dalam melakukan tarian terdapat estiamsi sesuai gerakan yang
ditampilkan. Tari dapat dilakukan dengan cepat atau lambat yang kemudian disebut
tempo. Dengan berpatokan pada tempo maka kesan dinamis dalam suatu tarian akan
terlihat.

Gerak Dalam Tari


Untuk menghasilkan gerakan tarian yang indah, maka dibutuhkan proses pengolahan atau
penggarapan. Pengolahan unsur keindahan tersebut dapat bersifat stilatif dan distortif yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Gerak Stilatif adalah gerak yang telak mengalami proses pengolahan menjadi lebih
halus yang mengarah pada bentuk yang indah.
 Gerak Distortif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari gerakan
asli dan merupakan salah satu proses stilasi.
Dari hasil pengolahan gerakan melalui proses stilisasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis
gerakan tari, yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi (gestur).

 Gerak Murni adalah gerakan tari yang pengolahannya tidak mempertimbangkan


suatu pengertian tertentu. Hal yang menjadi pertimbangan utama adalah keindahan
gerakan.
 Gerak Maknawi adalah olah gerak tari yang mengungkapkan kandungan dengan
maksud tertentu selain keindahannya. Gerak maknawi juga disebut gerak gestur
yang bersifat peniruan imitatif dan mimitatif. Imitatif adalah gerak peniruan dari
binatang dan alam, sedangkan mimitatif adalah gerak tiru dari gerakan manusia.

Dalam gerakan tari ada beberapa contoh yang termasuk gerakan maknawi, yaitu trisig dan
gedih yang merupakan stilasi atau distorsi dair gerakan berjalan dan berlari. Kemudian
gerak sawang yang menjadi gambaran gerak melihat atau memandang, serta gerak lambean
yaitu gerakan merias diri.

Jenis Seni Tari


Tarian dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor tertentu, misalnya
jumlah penari dan genre atau aliran tari. Berikut ini adalah jenis seni tari berdasarkan
jumlah penari yang melakukan, yaitu:

 Tari Tunggal atau Solo adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari.
 Tari Berpasangan atau Duet adalah tarian yang dibawakan oleh dua orang penari
secara berpasangan.
 Tari Berkelompok atau Grup adalah tarian yang dibawakan banyak orang dalam
kelompok.

Sedangkan jenis tari berdasarkan genre atau alirannya antara lain:

 Tari Tradisional

Tarian tradisional yaitu jenis seni tari yang diwariskan secara turun temurun sehingga
menjadi budaya. Tarian ini mengandung nilai-nilai filosofis seperti kepercayaan,
keagamaan, kepahalwanan dan sebagainya.

Tari tradisional bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari rakyat atau daerah yang
berkembang dikalangan masyarakat umum dan biasanya menajdi simbol kebahagiaan dan
suka cita. Misalnya tarian untuk merayakan panen melimpah dan menjadi tradisi di musim
berikutnya.
Selain itu ada juga tari klasik atau tari keraton yang berkembang dikalangan bangsawan.
Jenis tarian ini umumnya melarang masyarakat bisa menarikan tariannya dan terdapat
aturan baku atau tertulis yang mengatur.

 Tari Kreasi Baru

Jenis seni tari kreasi baru dikembangkan atau diciptakan oleh koreografer. Tarian ini
berkembang sesuai dengan zaman dengan memodifikasi tarian tradisional sehingga dapat
dinikmati oleh masyarakat umum. Contohnya adalah tari rapai yang merupakan paduan
gerak tari daerah Aceh dan Semenanjung Malaya, seperti tari seudati, tari saman dan tari
zapin.

 Tari Kontemporer

Jenis tarian kontemporer menggunakan gerakan simbolik, unik dan mengandung makna
tertentu. Tarian ini lahir sebagai bentuk reaksi dari seni tari klasik yang telah mencapai titik
akhir dalam perkembangan teknisnya. Tari kontemporer termasuk salah satu jenis tari
modern sehingga minim unsur trafisi lama. Biasanya gaay tarian ini bernuansa unik
menggunakan jenis musik modern.

Fungsi Seni Tari


Tarian memiliki beberapa fungsi sesuai dengan gerakan serta irama yang dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa fungsi seni tari, antara lain:

 Sarana Keagamaan / Kepercayaan – Tarian telah alam digunakan dalam sarana


keagamaan yang bersifat sakral dan mengajarkan makna kebaikan, misalnya
beberapa jenis tari di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa
dan leluhur.
 Sarana Upacara Adat – Seni tari juga bisa digunakan sebagai sarana upacara adat
untuk berbagai tujuan, seperti meminta hujan, meminta hasil panen, serta acara adat
lain.
 Sarana Pergaulan – Tarian mengandung nilai sosiokultural bagi masyarakat.
Hubungan sosial dapat terjalin saat tarian dilakukan dan dipentaskan. Manfaatnya
adalah munculnya kerukunan dan persatuan antar manusia.
 Saranan Hiburan – Seni tari bermanfaat sebagai ajang hiburan, tontonan, serta
pertunjukan. Berbagai jenis tarian adat dapat dinikmati bagi mereka pecinta seni dan
masyarkat awam.

Kesenian Tari Daerah di Indonesia


Indonesia adalah negara yang kaya akan isitiadat termasuk kesenian tariannya. Berikut ini
adalah beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain:
1. Tari Daerah Istimewa Aceh
Aceh memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Seudati, jenis tarian yang berasal dan dipengaruhi budaya Arab dan latar
belakang agama Islam. Gerakan tarian ini sanga dinamis dan penuh keseimbangan
dengan suasana keagamaan dan menjadi tarian paling populer dan digemari
masyarakat Aceh.
 Tari Saman Meuseukat, jenis tarian dilakukan dengan duduk berjajar dan diiringi
irama musin yang dinamis. Tarian ini penuh syair yang mengajarkan kabajikan
sesuai ajaran agama Islam.

2. Tari Daerah Bali


Bali memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Legong Bali, yaitu tarian berlatar belakang kisah cinta seorang Raja dari
Lasem. Gerakan tarian ini dibawakan dengan sangat dinamis dan memikat hati.
 Tari Kecak, yaitu tarian berdasarkan cerita Ramayana yang mengisahkan bala
tentara monyet Hanuman dan Sugriwa.
 Tari Pendet, yaitu tarian pemujaan yang banyak dilakukan di Pura atau tempat
ibadah umat Hindu Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan terhadap
datangnya dewa ke dunia. Seiring perkembangan zaman, tarian ini juga digunakan
untuk tarian selamat datang yang mengandung makna sakral dan religius.

3. Tari Daerah Bengkulu


Bengkulu memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Andun adalah jenis tarian yang berasal dari Bengkulu Selatan untuk
menyambut tamu kehormatan.
 Tari Bidadari Teminang Anak adalah tarian yang memiliki arti seorang bidadari
yang tenga menimang anak. Tarian ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari DKI Jakarta


Jakarta memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Topeng merupakan jenis tari tradisional yang berasal dari Betawi untung
menyambut tamu istimewa. Gerakan seni tari ini sangat tegas dan dinamis.
 Tari Yopong merupakan tarian persembahan untuk menghormati kehadiran tamu
negara. Suasana tarian ini dilakukan dalam rasa khidmad.
5. Tari Daerah Jambi
Jambi memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Sekapur Siri, yaitu jenis tari pesembahan yang memiliki banyak persamaan
dengan tarian rumpun melayu lainnya.
 Tari Selampir, yaitu termasuk tarian pergaulan muda-mudi dari daerah Jambi.

6. Tari Daerah Jawa Barat


Jawa Barat memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Kuncaran merupakan tarian yang menggambarkan rasa dendam seorang raja
karena cintanya telah ditolak.
 Tari Merak merupakan jenis tari yang mengisahkan kehidupan seekor burung merak
yang indah dan menawan. Tarian ini dibawakan dengan gemulai dan mempesona
sesuai gerakan burung merak.

7. Tari Daerah Jawa Tengah


Jawa Tengah memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Serimpi, yakni sebuah tarian keraton yang memiliki unsur keagungan,
kelembutan, serta menawan.
 Tari Blambangan Cakil, yakni seni tari yang menceritakan perjuangan Srikandaa
saat melawan Buto Cakil. Tarian ini menjadi simbol penumpasan sifat angkara
murka.

8. Tari Daerah Jawa Timur


Jawa Timur memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Reog Ponorogo adalah tarian yang dilakukan 6 sampai 8 orang lelaki dan 6 sampai
8 orang wanita. Tarian ini diambil dari kisah Prabu Kelana Sewandana yang
melakukan perjalanan mencari kekasihnya.
 Tari Remo adalah tarian yang biasanya dilakukan untuk menyambut pejabat atau
tamu istimewa.

9. Tari Daerah Papua


Papua memiliki beberapa tarian adat, seperti:

 Tari Perang merupakan tarian dengan unsur jiwa kepahlawanan dan keberanian
masyarakat suku-suku di Papua.
 Tari Musyoh merupakan tarian ritual untuk mengsir arwah orang yang meninggal
akrena kecelakaan dan bertujuan agar arwah tersebut tenang di alam baka.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga
menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari juga beratkan konsep koreo
gerafi yang sangat kreatif .

Setiap gerakan mengandung makna , dimana setip gerakan memiliki historisnya


sendiri .gerakan yang di lakukan pada tarian mengukitu iringan music .
Dan setiap tarian baik gerakan maupun tarian daerah memiliki makna yang dalam .

Saran
Jangan copy paste ya adek adek !!
DAFTAR PUSTAKA
https://anggawipat24.wordpress.com/2018/04/25/ruang-lingkup-
seni-tari-dan-drama/
https://brainly.co.id/tugas/4549037
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5919605/pengertian-
wiraga-wirama-dan-wirasa-dalam-seni-tari#:~:text=Wiraga
%20adalah%20keterampilan%20dasar
%20gerak,menyeimbangkan%20unsur%20irama%2C%20dan
%20rasa.
https://rimbakita.com/seni-tari/

Anda mungkin juga menyukai