Anda di halaman 1dari 12

TUGAS I

MAKALAH
TENTANG BERKARYA SENI TARI

DISUSUN OLEH :
NAMA : DESI DASING
KELAS : XA IPS I

ALIAH ALKAIRAT PAGIMANA


KATA PENGANTAR

 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin.


Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting
kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi
juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Pagimana, 13 Januari 2021

Desi dasing
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
“Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada
setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”. Dari
uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu
banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk
mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki
tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?

B.  PERMASALAHAN
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan
memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis
membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian seni tari
2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ?
3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia?
4.  Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari
5. Apakah keunikan seni tari ?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para
pembaca bahwa begitu banyaknya  keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari
ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu
tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di
Indonesia.
D. MANFAAT PENULISAN
Melalui karya tulis ini, kami dapat menyalurkan sebuah pemikiran yang berhubungan
dengan karya seni tarutama seni tari dalam bentuk tulisan, sehingga orang lain dapat
membacanya. Diharapkan karya tulis ini sangat berguna bagi orang lain untuk menambah
wawasannya terhadap kesenian yang ada di Nusantara, sehingga makalah ini menjadi sarana
belajar khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.  PENGERTIAN SENI TARI
Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku
seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah.
Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di
tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan,
maksud, dan pikiran.
Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
1. Tari tunggal ( Solo ) : Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari
Nusantara yang diperagakan oleh seorang penari.Pada dasarnya,istilah
tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian
dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak
bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau
kelompok. Sifat tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan
menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan.
Sifat tari tunggal terdiri atas : Lirik , yaitu tarian yang memusatkan
pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau
senang. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti
kagum atau manja.
Contohnya: Tari gambir anom (Jawa Tengah)
2. Tari berkelompok (Group choreography): Tari yang dibawakan oleh
banyak orang atau lebih dari 2.
3. Tari berpasangan (duet/pas de duex): Tari yang dilakukan oleh 2
orang (berpasangan) seperti: Laki-laki dengan laki-laki, Perempuan
dengan perempuan, Laki-laki dengan perempuan Contohnya: Tari
damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo subali.

B. SEJARAH SENI TARI


Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia
sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar
belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu. James R. Brandon (1967),
salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi empat
periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:
1. periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100
Masehi (M)
2. periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,
3. periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan
4. periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II. Pada saat itu,
Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh AsiaTenggara, kecuali Thailand.
Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni
pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, secara garis besar perkembangan seni
pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan
budaya besar dari luar [asing]´.
Perkembangan masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan
yang terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan.
Edi Sedyawati menggambarkan secara vertikal perkembangan tari di
Indonesia dalam lima tahapan yaitu tahap:
a. kehidupan yang terpencil dalam wilayah-wilayah etnik,
b. masuknya pengaruh-pengaruh luar sebagai unsur asing,
c. penembusan secara sengaja atas batas-batas kesukuan [etnik],
d. gagasan mengenai perkembangan tari untuk taraf nasional,
e. kedewasaan baru yang ditandai oleh pencarian nilai-nilai.\

C. JENIS SENI TARI


1. Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang
ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan musiknya. Contohnya tari
balet .
2. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu
bangsa, suku atau kelompok masyarakat tertentu. Contohnya tari gambyong.
3. Tari kreasi baru Contohnya tari tani (menggambarkan petani menggarap
sawah)
4. Tari drama Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen
mandrawanara yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan
dialog dengan tembang.

D. FUNGSI SENI TARI


Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi,
yaitu:
1. Seni tari sebagai sarana upacara
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada
dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi
ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari
dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara
faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang
dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar
dirinya.
2. Seni tari sebagai hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini
memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam
menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira
tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan
para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan
kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk
konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan
terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi
kepentingan public dalam rangka hiburan saja.
3. Seni tari sebagai penyalur terap
Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat
mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat
tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak
langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis
tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati.
4. Seni tari sebagai media pendidikan
Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk
bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai –
nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan
seseorang.
5. Seni tari sebagai pertunjukan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan
dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada
tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan.

E. RAGAM SENI TARI


1. Jakarta
Ciri-ciri tari daerah jakarta :
a. Busana memiliki kombinasi.
b. warna mencolok.
c. Gerakan lincah.
d.  Iringan musik gambang kromong.
2. Sunda
Ciri-ciri tari daerah sunda :
a. Busana memiliki kombinasi warna mencolok.
b. Gerakan bervariasi dari yang lembut hingga tegas dan lincah.
c. Iringan musik gamelan.
3. Jawa
Ciri-ciri yang dimiliki oleh tari daerah jawa
a. Busana dengan motif dan warna simbolik.
b. Gerakan ada yang mengalir tenang dan ada yang tegas
c. Iringan musik gamelan yang lebih lengkap.

F. UNSUR-UNSUR TARI
1. Gerak
Gerakan  tubuh  manusia  dalam  wujud  gerak  sehari-hari, gerak olah raga,
gerak bermain , gerak bekerja , gerakan pencak – silat. Jenis  gerakan  seperti 
tersebut diatas, apabila harus diwujudkan ke dalam bentuk gerak tari pada
puncaknya harus distilisasi atau didistorsi. Tari merupakan relaksasi dan
penegangan otot yang secara penghayatan  menghasilkan  ekspresi  gerak 
untuk  berkesenian. 
2. Ruang
Ruang adalah sesuatu yang harus diisi. Ruang dalam tari mencakup aspek
gerak yang diungkapkan oleh seorang penari yang membentuk perpindahan
gerak tubuh, posisi yang tepat, dan ruang gerak penari itu sendiri. Ruang tari
bersentuhan langsung dengan penari. Ruang gerak penari merupakan batas
paling jauh yang dapat dijangkau penari. Di  sisi  lain,  ruang  menjadi  salah 
satu  bentuk  dari imajinasi penari dalam mengolah ruang gerak menjadi
bagian yang digunakan untuk berpindah tempat, posisi dan kedudukan. Ruang
gerak penari tercipta melalui desain. Desain adalah gambaran yang jelas dan
masuk akal tentang bentuk/wujud ruang secara utuh.
3. Waktu
Dalam tarian, dinamika tari terwujud melalui cepat-lambat gerakan  dilakukan 
oleh  penari.   Unsur  dinamika  ini  apabila dijabarkan   membutuhkan  
waktu    gerak. Penari    bergerak menggunakan bagian anggota tubuh dengan
cara berpindah tempat, berubah posisi, dan merubah kedudukan tubuh
membutuhkan waktu. Perubahan  gerak,  perpindahan  tempat, dan
penempatan kedudukan sikap tubuh ekuivalen dengan kebutuhan waktu yang
dapat dijelaskan melalui   cepat-lambat, panjang-pendek, dan banyak-sedikit
gerakan dilakukan butuh di dalam proses yang terjadi. Dengan demikian
waktu menjadi bagian integral dari gerakan yang dilakukan.
4. Tenaga
Dalam gerak tari yang diperagakan indikasi yang menunjukkan intensitas
gerak menjadi salah satu faktor gerakan tersebut  dapat  dilakukan  dan 
dihayati. Tenaga  terwujud  melalui kualitas gerak yang dilakukan.
Pencerminan penggunaan dan pemanfaatan tenaga yang disalurkan ke dalam
gerakan yang dilakukan penari merupakan bagian dari kualitas tari sesuai
penghayatan tenaga. Penghasil gerak dalam hubungannya dengan penggunaan
tenaga dalam mengisi gerak tari sehingga menjadi dinamis, berkekuatan,
berisi, dan antiklimak merupakan cara membangun tenaga dalam
menari. Ekstensi (penegangan) dan relaksasi (pengendoran) gerak secara
keseluruhan berhubungan dengan kualitas, intensitas, dan penghayatan gerak
tari. Teknik mengakumulasi kualitas dan intensitas  gerak  tari 
seyogyanya dikordinasikan melalui  perintah kerja otak secara kordinatif.
5. Ekspresi
Ekspresi diri manusia secara umum berbeda cara dan ungkapnannya.
Ungkapan ekspresi di dalam tari lebih cenderung dimanipulasi atau sering
disebut distilisasi. Perbedaan ekspresi diri secara langsung dan ekspresi tari
berhubungan terletak pada perubahan psikologis pembawaan suatu karakter.
Ungkapan penghayatan ekspresi diri terletak pada perbedaan ekspresi sehari-
hari lebih vulgar. Sebagai   ilustrasi,   marah,   sedih,   dan   senyum   dalam
kehidupan sehari-hari dapat  diekspresikan dengan berbagai cara sesuai
kepekaan diri di dalam melakukan luapan kemarahan dan rasa senyum. Dalam
tari semua ungkapan yang diperagakan harus distilisasi/didistorsi, sehingga
wujud ungkapannya menjadi berbeda dengan keadaan sehari-hari.  Dengan
demikian daya penggerak diri penari ikut menentukan penghayatan jiwa ke
dalam greget (dorongan perasaan, desakan jiwa, ekspresi jiwa dalam bentuk
tari yang terkendali).
G. DANSA
1. Kegiatan Dansa
Dansa adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lainnya
sebagai penyemarak. Hampir semua jenis dansa punya sejarah sosialnya
sendiri-sendiri. Slow waltz mulai dikenal pada pertengahan tahun 1700-an di
kalangan bangsawan  Eropa. Slow waltz yang romantik merupakan
"keturunan" dari Vienese waltz yang bertempo lebih cepat. Tempo 3/4 yang
digunakan sebelumnya diperlambat seiring dengan para penulis lagu balada
yang bertutur soal kisah cinta. Keanggunan waltz kalau dalam lagu kira-kira
seperti Tennesse Waltz yang dilantunkan oleh penyanyi Tom Jones dulu.
Dansa Latin, misalnya cha cha, rumba, samba, jive, dan paso double.
Sedangkan yang disebut ballroom standar (standard ballroom) antara
lain waltz, romantic, slow foxtrot, quick step vienese waltz, dan tango.
2. Dansa di Indonesia
Merebaknya dansa-dansa asing ke Indonesia ini juga punya imbas pada dansa
tradisional, yang kemudian diadopsi menjadi line dance-dansa yang berbaris-
baris itu. Yang sangat populer saat ini dan barangkali membuat sebagian orang
bahkan bosan melihatnya, adalah poco-poco. Poco poco, sajojo, serampang
dua belas, menjadi akrab di lantai-lantai dansa. Khusus yang terakhir itu,
serampang dua belas, mulai banyak ditarikan di lantai dansa seiring
populernya penyanyi dari Malaysia, Siti Nurhaliza yang menyanyikan lagu
Cindai dengan irama Melayu. Sedangkan sajojo berasal dari Indonesia Timur,
menggunakan lagu Sajojo yang pernah dipopulerkan Black Brothers
(kelompok remaja AB Three juga pernah menyanyikan lagu itu dalam
albumnya dengan sangat segar).
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang.
Tari terbagi menjadi 3 macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari
kelompok. Ada beberapa jenis tari, diantaranya:
a. Tari klasik 
b. Tari tradisional 
c. Tari kreasi baru 
d. Tari dramatic
Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam
fungsi, yaitu:
1) Seni tari sebagai sarana upacara
2) Seni tari sebagai hiburan
3) Seni tari sebagai penyalur terapi
4) Seni tari sebagai media pendidika
5) Seni tari sebagai pertunjukan
B. SARAN
Seni tari tidak akan sempurna tanpa dilengkapi oleh unsur-unsur yang
membangunnya.... diantara unsur-unsur itu adalah: Gerak, ruang, waktu, tenaga, dan
ekspresi.. unsur-unsur iniah yang mempengaruhi keindahan suatu tarian. Seorang
seniman ternama, Edi Sedyawati menggambarkan secara vertikal perkembangan tari
di Indonesia dalam lima tahapan:
DAFTAR PUSTAKA

Seni Budaya untuk SMA. Solo: CV. HK MJ 


http://id.wikipedia.org/wiki/Tari 
http://zulfikart.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-tari.html 
http://buratna.blogspot.com/2012/08/fungsi-dan-peranan-tari.html 
http://www.eastjava.com/tourism/banyuwangi/ina/damarwulan-dance.html

Anda mungkin juga menyukai