DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada
setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena
begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media
untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki
tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama
uraian makalah ini......
B. Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan
memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis
membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian seni tari ?
2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ?
3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia?
4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ?
5. Apakah keunikan seni tari ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para
pembaca bahwa begitu banyaknya keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini
yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak
hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia. Dan
kami berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di MAN 1 Bogor ini dalam
bentuk makalah.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami
dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi
Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni
terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga
kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup
lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya
bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam.
Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan
kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan
rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.
B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti
Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta,
Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya
mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari
tradisional di Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama
bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka. Semoga seluruh
masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara
terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar.............................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Seni Tari..............................................................................................................
2. Usur-Usur Tari Tradisional...................................................................................................
3. Fungsi Dan Peranan Tari…………………………………………………………………..
4. Contoh Tari Tradisional……………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................................
2. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia
Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti
seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni
pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar
dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni
pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing
dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup
negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda
bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat
pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat
indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di
seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di
Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli
Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Seni Tari
Seni tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan,
dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang
berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap
dan arah gerak. Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi dengan posisi kaki
dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan dengan gerak yang panjang
atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih
kreatif. Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan
kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si penari.
2.Usur-Usur Tari
Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai
dengan apa yang dilihatnya.
Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah
di stilir.
Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.
Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya
mengalir.
Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan
otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan
tinggi.
Tari Kuntulan
Tarian Kuntulan mulai dikenal masyarakat Pemalang pada sekitar awal abad 20 yaitu pada
saat di tanah air banyak muncul pergerakkan kebangsaan. Tokoh-tokoh masyarakat Pemalang
pada saat itu tak mau ketinggalan ikut dalam kancah perjuangan nasional, yaitu dengan
dibentuknya perkumpulan bela diri, khusunya pencak silat. Kegiatan bela diri tersebut ketika saat
itu selalu diiringi dengan rebana dan pukulan bedug serta dikumandangkan pula doa-doa salawat
nabi sehingga terkesan sebagai kegiatan kesenian bertajuk keagamaan. Sebagai hiburan, biasanya
dipentaskan pada acara hajatan, upacara hari besar nasional, dan lain-lain. Gerakannya seperti
gerakan-gerakan dalam ilmu pencak silat. Perpaduan jurus-jurus bela diri yang tampak sangat
artistik.
Tari Gong merupakan salah satu ekspresi seni masyarakat Dayak yang mendiami
Kalimantan Timur. Tari Gong adalah tari yang mengekspresikan tentang kelembutan seorang
wanita dengan menari di atas Gong dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh
keseimbangan. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari.
Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik
Sapeq ( alat musik yang dipetik seperti kecapi). Penari Gong menggunakan busana berupa baju
manik dan Taah ( pakaian khas wanita yang terdiri dari kain beludru yang dihiasi manik-manik,
yang dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung tali dililitkan dan
berhenti di pusar ), serta perlengkapan lainnya yang digunakan Lavung ( Topi yang dibuat dari
rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan corak baju dan Taah), dan kalung yang terbuat dari
manik-manik yang berwarna dan gigi atau taring Macan, dan bulu burung Enggang yang
dikenakan di kedua belah tangan penari. Kesederhanaan tari Gong terlihat pada gerak dan musik.
Gerak pada tari Gong hanya beberapa segmen tubuh saja yang bergerak, serta bentuk gerakannya
diulang- ulang pada saat penari menuju Gong, saat berada di atas Gong dan turun dari Gong.
Tari Gong memiliki gerak kaki yang sederhana dalam melangkah dan ayunan tubuh dan tangan
yang lemah lembut. Kostum yang digunakan sangat mewah karena terbuat dari manik-manik
yang dirangkai menjadi motif – motif binatang seperti motif Kalung Aso (Naga Anjing), pola
permainan musik yang mendukung tarian ini datar tidak terjadi pergantian iringan dari awal
hingga akhir tari.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi
Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni
terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari Tunggal, Tari
Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan
social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan
kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana
komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara
garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari
sebagai sarana pertunjukkan
2. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung,
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar,
Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu
seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk
menampilkan tari kreasi baru karya mereka.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta
menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat
terjaga sampai generasi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga penulis mampu dan dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya tentang JENIS-JENIS TARI
Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak. Semoga budi baik mereka di terima Allah SWT sebagai amal ibadah dan akan diberi balasan
berupa pahala yang berlipat ganda. Dan penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan khususnya
untuk teman-teman di sekolah dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap
daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”dan dalam makalah ini akan
membahas tentang Simbol Tari.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya
kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya.
Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari. Apakah dan
bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini......
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami seni
tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-
rumusan masalah sebagai berikut:
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu,
makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya
keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan,
dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang
sangat berharga di Indonesia. Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil dari keindahan yang bisa menggerakan
perasaan seseorang tentang keindahan buat yang melihatnya. Oleh karena itu, perilaku manusia dapat
mempengaruhi dalam memperbesar perasaan seni yang indah itu.
Pengertian Seni Menurut Padmapusphita seni adalah berasal dari bahasa Belanda, yakni “genie”. Dalam
bahasa latinnya adalah “genius” yang mempunyai arti kemampuan luar biasa yang di bawa atau dimiliki
sejak lahir. Sedangakan menurut beberapa kajian ilmu di negara eropa. Seni berasal dari kata “ART”
yang berarti seni itu bermakna aktivisual. Maksudnya adalah seni itu suatu media yang bisa melakukan
suatu aktivitas tertentu.
Menurutnya seni merupakan ciptaan dari segala hal, karena keindahan seni orang gembira untuk
mendengar ataupun melihatnya.
Pengertian seni menurut Ira Damayanti M.Sn adalah seni bisa di lihat melalui intisari ekspresi dari
berbagai kreatifitas manusia. Pengettian seni memang sangat sulit untuk dijelaskan, diungkapkan dan
juga sulit untuk dinilai. Menurutnya setiap individu memiliki penilaian tersendiri tentang arti sebuah
seni.
Soedarsono : “Tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di ekspresikan melalui
gerakan ritmis yang indah (estetis)”. Maksud dari Dr. Soedarnoso ungkapan rasa adalah keinginan dari
dalam diri seorang yang melimpahkan atau menujukan rasa dan emosional seorang tersebut. Sedangkan
gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh yang disesuaikan dengan irama nada yang
mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang memikat bagi yang melihatnya”.
Corrie Hartong : “Tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri manusia, yang mendorong
untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang ritmis”. Jadi maksudnya adalah dikatakan tari
jika gerakan itu ritmis”.
Yulianti Parani : “gerakan ritmis yang keluar dari sebagian tubuh atau seluruhnya yang dilakukan
seseorang ataupun kelompok yang disertai dengan ekspresi tertentu”.
Aristoteles : “Gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak”.
Sachs : “Suatu ungkapan jiwa manusia melalui suatu gerak berirama yang mempunyai nilai tertentu”.
Pangeran Suryadiningrat : “Tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh seluruh anggota tubuh seseorang
yang dilakukan selaras dengan irama musik dengan maksud tertentu”.
Enoch atmadibrata : “Tari adalah gerakan tubuh yang tersusun di dalam suatu ruang dan berlandaskan
irama dan gerak”.
Bagong Sudito : “Seni tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis yang menjadi alat ekspresi
manusia”.
I Gede Ardika : “Seni tari adalah suatu hal yang mampu untuk melaraskan gerak tubuhnya dengan
irama tertentu”.
Haukins : “ Seni tari adalah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu gerakan oleh imajinasi
penciptanya sendiri”.
Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay : “Seni tari adalah suatu bentuk seni ekspresionostis yang
menggambarkan sikap jiwa manusia terhadap sebuah konflik dan masalah di dunia modern”.
Kamaladevi Chattopadhaya : “Tari adalah suatu desakan dari diri seseorang yang mengharuskan untuk
diluapkan dan berbentuk gerakan yang ritmis”.
Judith Lynne Hanna : “Seni tari adalah seni plastis dari gerak visual yang terlihat sepintas”.
M.A Theodora Retno Maruh : “Seni tari adalah suatu karya seni gerak yang tak akan pernah bersifat
kontemporer”.
Tari adalah sebuah seni yang mengedepankan aspek keindahan gerak tarinya melalui media tubuh
seorang penari.
Suatu tari tidak bisa dikatakan seni bila tidak memenuhi unsur yang ada di dalamnya. Dengan adanya
unsur-unsur tersebut maka akan tercipta gerakan ritmis yang indah.
Seni tari mempunyai dua unsur, yaitu unsur utama dan unsur pendukung.
Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga unsur. Jika salah satu saja
dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari. Apa sajakah
unsur tersebut?
· Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk
ataupun berdiri.
· Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan
dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.
· Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan yang ada di
dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya.
Unsur pendukung hanyalah sebuah ajang untuk memikat orang yang melihat agar sebuah tarian lebih
menarik. Sebetulnya jika unsur ini tidak dipenuhi maka suatuk gerakan yang ritmis sudah dikatakan
gerakan seni tari. Tapi ada baiknya jika unsur pendukung seni tari juga dipenuhi, supaya lebih memiliki
daya pesona jika digunakan pada sebuah pementasan atau pertunjukan. Unsur tersebut adalah.
Ragam gerak
Sebuah tari akan terlihat indah bila seluruh anggota badan berkaloborasi. Bukan hanya kaki dan tangan,
kombinasi dari raut muka dan lirikan mata juga ekspresi wajah akan menambah daya tarik tersendiri.
Sehingga tarian tersebut akan terlihat lebih estetis.
Ragam iringan
Suatu tari bisa dinikmati jika diiringi dengan musik yang ritmis dan cocok dengan gerak suatu tarian.
Sehingga menampilkan paduan yang indah antar gerakan dan musik. Namun, tari akan jauh lebih indah
dan dapat dinikmati jika diiringi dengan keluarnya suara dari tubuh penarinya. Baik berupa tepukan,
hentakan, maupun terikan.
Sebuah tarian tidak akan lengkap jika tidak memenuhi semua unsur. Begitu juga dengan unsur rias dan
kostum. Tanpa rias wajah dan kostum, sebuah tarian akan terasa hambar. Tidak bermakna, juga tidak
menarik ditonton.
1) Tari Topeng
Tari Topeng atau tari topeng Cirebon, dari namanya saja sudah bisa diperkirakan bahwa tarian ini
berasal dari Cirebon.
Tarian ini diambil dari cerita rakyat tentang Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang menguasai kota
Cirebon, hingga suatu saat diserang oleh Pangeran Welang. Pada saat itu Sunan Gunung Jati tidak bisa
menandingi kekuatan Pangeran Welang dan terancam kalah.
Dari kisah itu terlahirlah tari topeng, yang dengan cepat menyebar ke daerah-daerah lain seperti
Indramayu, Losari, Brebes, Subang, dan Jatibarang.
Pakaian yang digunakan untuk tari topeng adalah kain batik Cirebon bergaya Losari. Musik pengiring
menggunakan tetaluan, barlen, ombak banyu, rumyang, pamindo, bendrong, dan gonjing pangebat.
Mungkin diartikel selanjutkan saya akan bahas tentang alat musik tradisional dari Cirebon.
2) Tari Merak
Tari merak berasal tanah Pasundan, tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang terinspirasi dari
burung merak, karena sejak zaman dulu Merak menandakan sebuah mahkota.
Tidak banyak sejarah dari tari merak, penari hanya menari dan melenggak lenggok sembari mengibaskan
sayapnya bak seekor burung merak. Walau begitu tarian ini mengutamakan keindahan dan kecantikan.
Tidak heran bila semua orang yang melihat terkagum-kagum dengan tarian ini.
Untuk membedakan tarian ini sangat gampang, ciri khasnya seorang penari menggunakan mahkota,
dan berpakaian seperti kamben namun coraknya seperti burung merak. Di zaman yang sudah canggih
ini, kamu bisa gampang memesan atau langsung membeli 1 set pakaian tari merak dengan harga 2-4
juta.
3) Tari Wayang
Setelah ada kesenian wayang golek, ternyata ada tariannya juga yang disebut Tari Wayang karena latar
belakang tarian ini seperti cerita wayang. Biasanya karakter penari diambil dari salah satu karakter
wayang golek, dengan gerakan tariannya mengikuti alur cerita. Gerakan tarian terkadang seperti sedang
berkelahi atau perang, tergantung temanya. Jumlah penari pun dibebaskan, uniknya tarian ini lebih
banyak ditarikan oleh laki-laki.
Sekarang tari wayang pun telah terbagi menjadi 3 kelompok yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan
Tari Massal. Pakaiannya pun disesuaikan dengan karakakter wayangnya sendiri, biasanya laki-laki
menjadi Arjuna atau Abimanyu. Dan wanita menjadi Subadra atau Arimbi. Musik pengiring tari wayang
adalah gamelan asal Jawa Barat.
4) Tari Jaipong
Siapa yang tidak kenal dengan tari Jaipong? Semua orang sudah tau Jaipong berasal dari Sunda,
diciptakan oleh Gugum Gumbira. Tarian ini sangat dilestarikan oleh orang-orang yang mencintai
budayanya, sampai-sampai dibuka komunitas penari Jaipong.
Tidak heran, tarian ini menjadi salah satu tarian khas Jawa Barat dan dipentaskan bila ada acara-acara
pemerintahan, dan ketika acara pernikahan.
Dulu gerakan tarian ini membuat kontroversi karena mengedepankan gerakan erotis dan keindahan
dalam berlenggak lenggok. Terlebih saat tahun 1980, tari Jaipong sempat disiarkan disalah satu chanel
TV dan membuat tarian tersebut dikenal masyarakat luas.
5) Tari Yapong
Tari yapong adalah sebuah tari kontemporer yang berasal dari budaya masyarakat Betawi, DKI Jakarta.
Meski tidak berasal dan berakar langsung dari kehidupan masyarakat Betawi, tarian yang diciptakan
oleh Bagong Kussudiarjo ini sejatinya bersumber dari pola hidup dan nilai-nilai filosofis yang menjadi
dasar kepribadian masyarakat Betawi. Saat ini tari Yapong semakin dikenal luas. Keindahan gerak yang
berfungsi sebagai hiburan serta nilai pengajaran yang termaktub dalam setiap gerakannya membuat
tarian ini mulai banyak dipelajari untuk kembali dilestarikan. Sebagai tambahan wawasan, di artikel kali
ini kami akan mengulas informasi seputar tari Yapong ini, mulai dari sejarah, gerakan, hingga unsur-
unsur yang menyusunnya. Silakan disimak! Tari Yapong Kemunculan tari Yapong dilatarbelakangi oleh
acara Hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke 450, sekitar tahun 1977. tepatnya pada 20 dan 21 Juni 1977
di Balai Sidang Senayan, Jakarta Sejak saat itu, tari Yapong terus mengalami pembenahan dan
perkembangan hingga saat ini.
1) Koreografinya
4) Pola Garapannya
Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun
perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah )Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari
berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng
(Jawa Barat) Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari
dua orang.
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan
oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara
· Tari tunggal adalah tari yang disajikan dan dibawakan oleh satu orang penari, baik perempuan
maupun laki-laki.
· Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang penari dengan karakter tidak selalu
sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak
antara keduanya, dapat ditarikan dengan sesama jenis ataupun dengan lawan jenis.
· Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan
penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada
hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan.
· Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan
antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi.
· Tari Upacara
Upacara keagamaan contoh : Tari Sang Hyang, Gabor, Wayang Uwong, Gambuh, dan lain-lain (bali).
Ngalase (Jawa Barat), Senyang (Jawa Timur), dan Seblang (Banyuwangi) Randai, Tortor (Sumatera) Tari
Gantan dan Tari Huda (Kalimantan) Tari Mon dan Tari Tewadan (Papua) Tari Reko Tenda (plores) Tari
Ma'gellu, Tari Pa'gellu, Tari Bissu, dan Tari Bataran (Sulawesi).
contoh : Tari Legong Kraton (Bali) Tari Bedoyo Semang (Yogyakarta), Bedoyo Kesawang, (Surakarta),
Srimpi (jawa Timur), dan Beskalan (Situbondo) Gending Sriwijaya (Palembang) Tari Patudu dan Tari
Pojoge (Makassar) Tari Gembu (Sumenep).
contoh : Upacara panen dirayakan dengan Tari Pakarena (Sulawesi Tenggara) dan Tari Manimbo (Toraja)
Upacara Khitanan dirayakan dengan tari Sisingan (Subang) dari Tari Jaranan Buto (Blitar) Upacara
Perkawinan dimeriahkan dengan Tari Beksan, Tari Lawung (Yogyakarta) Upacara kematian
menggunakan Tari Ma'bodang (Sulawesi), Tari Ma'maropkha, Tari Ma'Randing (Sulawesi) Upacara maju
perang menggunakan Tari Mandau (Kalimantan), Tari Karja (Sulawesi Timur).
· Tari Pergaulan
Tari pergaulan ialah jenis tari yang ditampilkan untuk menyampaikan suatu pernyataan kerukunan
sesama serta keakraban antar mereka, yang pada saat ini ikut menari pada tari pergaulan ini. Kita dapat
menyaksikan penonton ikut menari, mereka pada saat peristiwa tari pergaulan akan terlibat langsung
menari.
o tari jaipongan
o tari bangreng
A. Tari tradisional
· Tari Tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan
selalu pola kepada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada. Tari tradisional berdasarkan atas nilai artistik
garapannya dapat dibedakan menjadi dua
· Tari rakyat (tari tradisi rakyat) yaitu tarian yang lahir atau berasal juga hidup dan berkembang di
kalangan rakyat atau sekelompok masyarakat.
· Tari klasik (Tari Tradisi Klasik) adalah tarian yang bernilai artistik tinggi dan mempunyai standar
atau norma yan cukup kuat sehingga ada pembakuan gerak dan mengandung konsep simbolik dan
filosofis.
B. Tari Kreasi
Tari Kreasi merupakan tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun
mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Tari Kreasi merupakan media yang membuka kebebasan
kepada seniman-seniman tari di dalam mencari kemungkinan-kamungkinan baru di bidang seni tari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan
senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di
Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada
dua: Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat
merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia
masing-masing memiliki tarian tradisional.
Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut
adalah penari. Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja.Seperti para pemain musik yang
mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya. Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek
utama ini tidak ada. Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Seni tari juga
dibedakan berdasarkan genre atau alirannya. Dalam hal ini mencangkum aliran gerakan tarian itu sendiri
dan variasi musik yang dibawakan.
..
3.2 Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di Indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Sekolah seni tertentu di Indonesia
semuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan
seni tari tradisional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://sportsindonews.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-macam-macam-jenis-seni.html
http://www.poscampur.org/2015/01/pengertian-tari-beserta-jenis-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari
http://zulfikart.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-tari.html
http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/tari-yapong-asal-betawi-sejarah-gerakan.html
http://www.ragamseni.com/9-tarian-tradisional-dari-jawa-barat-yang-harus-dipertahankan/
https://ceritaihsan.com/pengertian-seni-tari/
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Permasalahan............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Tari.................................................................... 2
B. Sejarah Seni Tari.......................................................................... 3
C. Jenis Seni Tari.............................................................................. 4
D. Fungsi Seni Tari........................................................................... 4
E. Simbol Dalam Seni Tari............................................................... 5
F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari.................................................... 6
G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan.................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap
daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”.
Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu
banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk
mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki
tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama
uraian makalah ini......
B. Permasalahan
Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan
memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis
membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian seni tari ?
2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ?
3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia?
4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ?
5. Apakah keunikan seni tari ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan.
Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa
begitu banyaknya keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini yang harus selalu
kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja,
karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia. Dan kami berinisiatif ingin
meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di MAN 1 Bogor ini dalam bentuk makalah.
Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami dengan cara
berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Sejarah SeniTari
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan
masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika
ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu. James R.
Brandon (1967), salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi
empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu:1) periode pra-sejarah sekitar
2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi (M)2) periode sekitar 100 M sampai 1000 M
masuknya kebudayaan India,3) periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk,
dan4) periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh
AsiaTenggara, kecuali Thailand.Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan
peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, secara garis besar perkembangan seni
pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar
dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni
pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing
dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup
negara kesatuan.
Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami tahapan tersebut, bahkan dalam
wilayah-wilayah tertentu mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut
terkait dengan perubahan struktur masyarakat.
MASA PRA-KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-Hindu atau
pra pengaruh asing.Bentuk-bentuk seni pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di
daerah pedalaman yang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut
pengamatan Soedarsono(Op.Cit) sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme, penyembahan
nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di Irian Jaya, pedalaman Kalimantan,
pedalamanSumatra, pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau
Bali Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu
didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat.
C. Jenis SeniTari
1. Tari klasik
Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi (artistik) yang ditimbulkan dari gerak,
busana maupun iringan musiknya.
Contohnya tari balet .
2. Tari tradisional
Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku atau
kelompok masyarakat tertentu.
Contohnya tari gambyong.
3. Tari kreasi baru
Contohnya tari tani (menggambarkan petani menggarap sawah)
4. Tari dramatik
Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara yang mengambil cerita
dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang.
A. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan,
Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan
Fungsi Kesehatan (terapi). Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok,
yaitu: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi.
Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan
senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa
tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari
Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap
daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.
B. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan
membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah
Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni
Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung
dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di
Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi
seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka. Semoga seluruh masyarakat
Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru
untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA