Anda di halaman 1dari 36

KLIPING

Tarian Daerah Di Indonesia

Disusun Oleh:
DIAN FEBRI SAPUTRA
Kelas : V A

SD NEGERI 12 SEMBAWA
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
TARI KECAK – BALI

Tari kecak dibawakan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk melingkar,
mengangkat kedua tangannya, dan menyerukan “cak”. Tari ini menceritakan kisah
Ramayana yang mendalam.

TARI JAIPONG – JAWA BARAT

Tari tradisional asal Jawa Barat ini terkenal dengan gerakannya yang dinamis.
Tarian ini sebenarnya merupakan gabungan dari pencak silat, Tari Ronggeng, dan
Tari Ketuk Tilu. Bisa ditarikan secara perorangan atau grup. Tari ini menceritakan
tentang karakteristik wanita sunda yang pemberani, mandiri, pekerja keras, dan
romantis.
TARI ZAPIN – RIAU

Dalam tarian ini, tertanam nilai-nilai ajaran Islam yang digunakan sebagai sarana
dakwah. Tari Zapin mengandung ilmu edukasi untuk penduduk Kepulauan Riau agar
memiliki rasa sosial yang tinggi dalam hidup di tengah masyakarat.

TARI YAPONG – BETAWI

Tarian kontemporer ini merupakan ciri khas kebudayaan masyarakat Betawi di


Jakarta. Gerakan Tari Yapong ini sederhana, tapi sangat dinamis, eksotis, dan
ekspresif. Dalam beberapa gerakannya, tari ini memperlihatkan suasana yang
gembira dalam menyambut kedatangan tamu kehormatan.
TARI LELENG – KALIMANTAN TIMUR

Berasal dari Kalimantan Timur, Tari Leleng menceritakan tentang seorang gadis
yang dikawinkan secara paksa oleh orangtuanya. Kemudian gadis tersebut memilih
kabur dari rumah dan melarikan diri ke dalam hutan. Ciri khas tari tradisional ini
adalah kostumnya yang waran-warni dan aksesoris bulu pada tangan.

TARI PIRING – SUMATERA BARAT

Tari tradisional asal Sumatera Barat ini sangat unik karena menggunakan properti
berupa piring-piring yang diayun-ayunkan sepanjang pertunjukkan. Para penari
membutuhkan konsentrasi penuh agar piring tidak jatuh dan pecah.
TARI TOR TOR – SUMATERA UTARA

Tarian yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha ini berasal dari
Batak Toba, Sumatera Utara. Nama tari ini merupakan bunyi hentakkan kaki penari
di lantai papan rumah adat Batak. Pada zaman dahulu, tari ini merupakan bagian
dari tari persembahan bagi roh leluhur.

TARI RATOH JARO – ACEH

Berasal dari Aceh, kini Tari Ratoh Jaroe sudah populer di berbagai daerah di
Indonesia. Bahkan, tarian ini sudah sering melenggang hingga mancanegara. Berkat
kekompakkan para penari yang jumlahnya cukup banyak, Tari Ratoh Jaroe terlihat
unik karena gerakan tangannya yang rumit tapi serempak.
TARI REMO – JOMBANG (JAWA TIMUR)

Tari Remo atau Reyoge Cak Mo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Tarian ini biasa ditampilkan saat penyambutan tamu yang diiringi oleh gamelan.
Sejatinya, tarian ini dibawakan oleh penari pria, tapi sebagai usaha pelestarian,
penari wanita pun dapat menari tarian Remo. Tari Remo membutuhkan sisi
maskulinitas untuk menjadi lakon penari.

TARI SEKAPUR SIRIH – JAMBI

Tari Sekapur Sirih adalah tarian penyambut tamu di Provinsi Jambi yang diiringi
musik langgam melayu. Tarian Sekapur Sirih biasanya dilakukan sembilan orang
penari perempuan dan tiga penari laki-laki. Satu penari laki-laki akan membawa
payung, dan dua lainnya berperan sebagai pengawal.
TARI TOPENG – CIREBON (JAWA BARAT)

Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua
kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata. Saking populernya,
Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat
menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Para penari topeng biasanya
mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda.

TARI TURUK LANGGAI – KEPULAWAN MENTAWAI

Turuk Langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari gerakan
hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet. Turuk Langgai biasanya
ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai yakni gendang kajeuma
dan uliat.
TARI LEGONG – BALI

Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang telah ada sejak abad ke-19. Konon, Tari
Legong terinspirasi dari mimpi seorang Pangeran yang sedang sakit lalu bertemu
dengan dua gadis menari diiringi oleh alunan gamelan. Tari Legong memiliki
gerakan yang cukup kompleks dan terikat dengan tabuhan gamelan.

TARI INDANG – SUMATERA BARAT

Tari Indang atau yang terkenal dengan nama Tari Dindin Badindin merupakan
kesenian asli Sumatera Barat, lebih tepatnya masyarakat Pariaman. Tarian ini konon
merupakan media proses penyebaran Islam oleh Syekh Burhanudin di Sumatera
Barat. Filosofi tarian ini sangat erat dengan budaya Minang dengan Islam. Tarian
Indang ditampilkan dengan alunan Shalawat Nabi atau syair yang mengandung nilai
ajaran Islam.
TARI COKEK – DKI JAKARTA

Tari cokek adalah tarian akulturasi antara budaya Betawi, Cina dan Banten. Nama
Cokek berasal dari Bahasa Hokkian “chiou-khek” yang berarti menyanyikan lagu.
Tarian cokek ini biasa dimainkan pada saat ada pertunjukan atau pesta hiburan.
Penari Cokek menunjukan kemampuannya sambil menyanyi diiringi oleh alunan
musik Gambang Kromong. Gerakan tarian ini layaknya beradu bokong atau banyak
yang menggoyangkan pinggul.

TARI SAMAN – ACEH

Tidak hanya populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak
jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini
dipertunjukkan dalam event kebudayaan di luar negeri. Gerakan tari saman cukup
sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan kekompakan.
Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama
berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
TARI SAJOJO – PAPUA

Nama tari Sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu Sajojo. Lagu
“Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah
kisah perempuan cantik dari desa. Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum
tarian tradisional Papua lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional
yang terbuat dari akar atau daun.

TARI LILIN – MINANGKABAU (SUMATERA BARAT)

Tarian Lilin terinspirasi dari cerita rakyat Minangkabau tentang seorang gadis yang
ditinggal oleh tunangannya. Gadis tersebut juga kehilangan cincin pertunangannya,
lantas ia mencarinya kemana-mana hingga larut malam menggunakan lilin yang
ditaruh di atas piring. Gerakan gadis tersebut yang membungkuk dan meliuk-liuk
seolah menari jadi latar belakang gerakan tarian ini. Para penari akan bergerak
secara indah untuk mempertahankan api lilin agar terus menyala.
TARI BEDHAYA – YOGYAKARTA

Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia
kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya banyak menampilkan
gerakan gerakan-gerakan gemulai bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan
dengan diiringi perangkat gamelan lengkap.

TARI GAMBYONG – SOLO

Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan
ketika pesta panen. Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan
mengembangkannya menjadi tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah
yang sanggup membius mata.
TARI REOG – PONOROGO (JAWA TIMUR)

Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng
kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai
50 kilogram. Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi
raja Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak
pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang
dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina. Hal ini diperlihatkan lewat
properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-bulu merak di
atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.

TARI TEMPURUNG – SULAWESI UTARA

Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau batok
kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk. Suara
dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang nyaring. 
Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi
terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
TARI KIPAS PAKARENA – SULAWESI SELATAN

Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari
tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat
terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami. Terdapat aturan unik pada tarian ini.
Para penari tidak diperbolehkan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan
kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama
sekitar dua jam.

TARI GANDRUNG LOMBOK – NUSA TENGGARA BARAT

Tarian ini biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian. Awalnya, tarian ini
digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang dari medan perang. Dengan
iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada, para penari wanita menari
sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari secara berpasangan.
TARI CACI – NUSA TENGGARA TIMUR

Tari Caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang bertarung
dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak
sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai
(tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara
pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.

TARI TIDE TIDE – MALUKU UTARA

Tari Tide Tide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera
Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan
wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan
lainnya. Tide Tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan
pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam
pertunjukannya, para penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan
gong.
TARI SELAMAT DATANG – PAPUA TIMUR

Tari Selamat Datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa hormat
dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat Papua dalam
menyambut para tamu. Tarian Selamat Datang dilakukan secara beramai-ramai.

TARI PADUPPA BOSARA – SULAWESI SELATAN

Tari Padduppa Bosara adalah tarian penyambutan orang bugis-makassar. Tarian ini
menggunakan properti berupa Bosara yang biasa digunakan unutk menghidangkan
makanan jika kedatangan tamu. Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering
ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta
perkawinan. Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang
biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang
bersifat tradisional dan kebudayaan.
TARI JARAN KEPANG – JAWA TIMUR

Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk
seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani.
Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa
mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti
memakan potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.

TARI SAUREKA REKA – MALUKU

Tarian Saureka Reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki dan 4
perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen sagu
yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian Saureka
Reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan. Properti yang
digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan totobuang. Gaba-gaba hanya
dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari menghindari gaba-gaba.
Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik pengiring tarian.
TARI BAMBANG CAKIL – JAWA TENGAH

Tarian Bambang Cakil adalah tarian yang menceritakan kisah-kisah pewayangan


dalam budaya Jawa. Tari daerah ini menceritakan peperangan atau perkelahian
antara kejahatan dan kebaikan. Masing-masing penari menggambarkan karakter
tersebut. Tarian tradisional Bambang Cakil hanya dilakukan oleh dua orang penari
sebagai tokoh utama. Sedangkan penari lain berperan sebagai penari pendukung
dan mencerminkan raksasa dan pasangan ksatria.

TARI SINTREN – JAWA BARAT

Tari ini dianggap berbau mistis karena bercerita tentang kisah cinta Sulandono dan
Sulasih. Dalam pementasannya, sebelum penari melakukan tarian harus diawali
dengan membakar dupa dan melakukan ritual do’a.
TARI BONDANG PAYUNG – SURAKARTA

Tarian adat Bondan Payung berasal dari daerah selatan propinsi Jawa Tengah,
yakni sekitaran Surakarta. Tari Bondang Payung mengisahkan cerita antara seorang
ibu yang sangat mencintai anaknya. Tarian daerah ini cukup mudah dilakukan dan
dipelajari. Ciri penarinya adalah selalu membawa payung, boneka bayu serta kendi
(tempat minum). Pakaian penari daerah adalah baju adat jawa. Perkembangan saat
ini, tari Bondan Payung dibagi menjadi tiga jenis tarian, yaitu Bondan Mardisiwi,
Bondan Cindogo dan Bondan Tani.

TARI BUYUNG – JAWA BARAT

Tarian adat Jawa Barat lainnya yaitu tari Buyung. Biasanya tarian Buyung dilakukan
ketika puncak upacara Seren Taun oleh masyarakat Jawa Barat. Tari ini bercerita
tentang para gadi desa yang sedang mandi dan mengambil air di sungai air terjun
Ciereng menggunakan buyung atau kendi (tempat air tradisional)
TARI KETHEK OGLENG – JAWA TENGAH

Tari daerah Kethek Ogleng adalah tarian adat yang berasal dari Wonogiri, Jawa
tengah. Sejarah asal tarian ini dilatarbelakangi cerita Raden Gunug Sar yang
berubah menjad kera untuk menipu musuhnya. Penari Kethek Ogleng menggunakan
topeng kera dan menirukan gerakan-gerakan kera, seperti melompat dan berlari-
larian.

TARI JARANAN BUTO – JAWA TIMUR

Tari Jaranan Buto adalah tari tradisional asli Banyuwangi, Jawa Timur. Penari
Jaranan Buto berjumlah 16 hingga 20 orang. Biasanya Jaranan Buto dipentaskan
pada acara pernikahan dan khitanan. Sebagai tari daerah, gerakan tarian Jaranan
Buto cukup ekstrim. Terdapat adegan pertengkaran penari satu dengan lainnya.
Tarian ini diiringi alat musik dua gong besar, kempul teromper, kendang dan bonang.
TARIAN GLIPANG – JAWA TIMUR

Tarian Glipang adalah tari tradisional dari Jawa Timur. Gerakan-gerakan tari ini mirip posisi
kuda-kuda ketika akan menyerang yang menunjukan kegagahan dan keperkasaan. Tari
Glipang dapat diperankan oleh laki-laki dan perempuan.

TARI BARONG – BALI

Tarian ini cukup terkenal dan menjadi warisan budaya sebelum agama Hindu
memasuki Bali. Tarian Barong dilakukan oleh dua orang pria. Umumnya dipentaskan
untuk menggambarkan pertarungan antara sifat baik dan sifat buruk. Penari
memakai dua topeng barong yangwajahnya cukup menyeramkan.
TARI LEGONG – BALI

Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang sejarahnya ditujukan untuk lingkungan kerajaan
Bali. Tari ini dilakukan oleh dua orang atau tiga orang penari. Iringan musik tari Leong
menggunakan gamelan bali atau alat musik semar pegulingan.

TARI SERAMPANG DUA BELAS – SUMATERA UTARA

Tarian ini masuk dalam kategori tarian pergaulan yang dilakukan oleh penari pria dan wanita
secara berpasangan. Tarian adat ini kaya akan nilai seni serta nilai kebudayaan leluhur.
TARI PAYUNG – MINANGKABAU

Tari Payung adalah tarian asli Minangkabau yang penarinya menggunakan payung sebagai
alatnya. Tarian ini dilakukan oleh beberapa penari pria dan wanita yang saling berpasangan.
Gerakan-gerakan dalam tarian Payung mencerminkan tentang kisah cinta 2 orang manusia.

TARI GENDING SRIWIJAYA – SUMATERA SELATAN

Tarian Gending Srwijaya adalah tari daerah yang asal usulnya masih berhubungan
dengan kerajaan Sriwijaya. Penari yang melakukan gerakan akan diiringi oleh
lantunan musik Gending Sriwijaya. Lagu dan tarian ini melambangkan kejayaan,
keluhuran budaya serta keagungan Kerajaan Sriwijaya yang sempat menyatukan
wilayah Nusantara bagian barat.
TARI PUTRI BEKHUSEK – SUMATERA SELATAN

Tari Putri Bekhusek adalah tarian asli Sumatera Selatan. Arti dari tarian ini adalah
menceritakan putri yang sedang bermain. Tarian Putri Bekhusek sangat terkenal di
Kabupaten Ogan Komering Ulu. Seni tari ini dianggap menjadi simbol kesejahteraan
masyarakat Sumatera Selatan.

TARI JOGET LAMBAK - RIAU

Tari Joget Lambak adalah tarian asli Indonesia yang ebrasal dari Riau. Tarian ini sangat
terkenal di komunitas masyarakat Melayu. Saat ini tarian daera Joget Lambak telah tersebar
hingga wilayah Bintan, Batam, Moro dan Kepulauan Riau.
TARI SELAMPIT DELAPAN – JAMBI

Tari Selampit Delapan adalah tarian pergaulan yang berasal dari Jambi. Tari ini dilakukan
oleh para penari wanita maupun pria yang masih berusia muda. Dalam kehidupan
masyarakat Jambi, tari daerah Selampit Delapan digunakan untuk mempererat hubungan
antar manusia.

TARI ANDUN – BENGKULU

Tarian Andun adalah kesenian tari asli dari daerah Bengkulu Selatan. Tari Andun biasanya
dipertontonkan ketika penyambutan tamu kehormatan.
TARI MELINTING – LAMPUNG

Tari Melinting merupakan tari daerah Lampung. Tarian tradisional ini adalah warisan
peninggalan Kerajaan Melinting dari Lampung Timur. Tarian daerah ini termasuk tarian
tertua di Nusantara karena diperkirakan telah ada sejak masuknya Islam di Indonesia.

TARI GITEK BALEN – JAKARTA

Tarian ini termasuk baru karena inspirasinya diambil dari gamelan ajeng Betawi.
Gerakan tarian mencerminkan keelokan gadis-gadis yang beranjak umur dewasa.
Arti istiliha Gitek Balen adalah “gitek” yang berarti goyang, serta “balen” yang berarti
pola pukulan dalam gamelan ajeng Betawi.
TARI GREBEG TERBANG GEDE – BANTEN

Tarian Grebeg Terbang Gede adalah tari kreasi yang melestarikan tradisi Banten. Tari ini
berasal dari daerah Serang yang berkolaborasi dengan ilmu beladiri Pencak Silat khas
Banten.

TARI ANGGUK – YOGYAKARTA

Tari Angguk adalah seni tari khas Yogyakarta yang berkisah tentang Wong Agung
Jayengrono dan Umarmoyo Umarmadi dalam Serat Ambiyo. Para penari
menggunakan pakaian mirip serdadu Belanda dengan hiasan gambyong, sampur,
sampang, topi pet berwarna hitam, kaus kaki merah atau kuning, serta kacama
hitam. Jumlah penari biasanya adalah 15 orang.
TARI BATUNGANGA – NUSA TENGGARA BARAT

Tari Batunganga merupakan seni tari asli Indonesia yang berasal dari NTB. Tarian ini
mengisahkan cerita rakyat tentang cinta putri raja yang masuk batu dan rakyat memohon
agar sang putri kelaur dari dalam batu tersebut.

TARI MONONG – KALIMANTAN BARAT

Tari Monong adalah tarian yang dilakukan oleh masyarakat di Kalimantan Barat untuk
menolak penyakit agar penderitanya segera sembuh. Tarian ini dilakukan oleh dukun
dengan gerakan jampi-jampi khas Dayak.
TARI BALEAN DADAS – KALIMANTAN TENGAH

Tari Belan Dadas merupakan tarian tradisional Kalimantan Tengah yang berasal dari tradisi
suku Dayak. Tari ini awalnya adalah ritual dukun di pedalaman hutan Kalimantan Tengah
untuk meminta keberkahan dan penyembuhan penyakit bagi penduduk.

TARI KANCET LEDO – KALIMANTAN UTARA

Tari Kancet Ledo merupakan tarian daerah dari Baram-Sawawak, Kalimantan Utara.
Tarian ini berasal dari budaya suku Dayak Kenyak. Gerakannya mencerminkan
kelembutan seorang wanita seperti kerika angin berhembus menggoyangkan padi.
Pakaian tradisional penari menggunakan pakaian adat suku Dayak Kenyanh dengan
buket dari bulu ekor burung.
TARI PA’TUDDU – SULAWESI BARAT

Tarian Patuddu adalah tarian tarian asli Sulawesi Barat. Tari ini cukup terkenal dan banyak
diperagakan pada berbaga acara, seperti penyambutan tamu, pentas seni serta festival
budaya. Tarian ini memiliki gerakan lemah lembut oleh penari wanita yang membawa kipas.

TARI LUMENSE – SULAWESI TENGAH

Tari Lumense adalah tarian asli Sulawesi Tengah, tepatnya dari daerah Poso. Tarian ini
menjadi tarian penyambutan atau tarian selamat datang bagi para tamu istimewa.
TARI BALUMPA – SULAWESI TENGGARA

Tari Balumpa adalah tarian tradisional dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Tarian ini adalah
tari pergaulan yang dilakukan oleh penari wanita untuk menyambut kedatangan tamu-tamu
agung yang berkunjung ke Wakatobi.

TARI PERANG – PAPUA BARAT

Tari Perang merupakan tari tradisional Papua Barat. Tarian ini kental dengan unsur jiwa
kepahlawanan dan keberanian masyarakat Papua. Tarian ini dipentaskan oleh penari pria
dengan pakaian adat dan senjata adat berupa panah.
TARI SUANGGI – PAPUA BARAT

Tari Suanggi adalah tarian adat Papua Barat yang menceritakan seorang suami yang
istrinya meninggal dunia karena korban angi-angi (jejadian). Tarian ini adalah bentuk dari
ekspresi masyarakat Papua Barat akan kepercayaan terhadap nuansa magis.

TARI GONG – DAYAK (KALIMANTAN TIMUR)

Tari Gong merupakan tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Dalam melakukan
gerakan, penari akan membawa alat tari berupa gong. Nama lain dari tarian Gong adalah
tari Kancet Ledo.
TARI TANGGAI – SUMATERA SELATAN

Tari ini dibawakan oleh lima penari perempuan dengan kostum khas Provinsi
Sumatra Selatan.  Tema dari tari Tanggai ialah erotik atau pergaulan. Tari ini
memberikan informasi kepada masyarakat luar daerah Sumatra Selatan bahwa
masyarakatnya ramah dan pandai bergaul kepada pendatang.

TARI CAMPAK – BANGKA BELITUNG

Bentuk penyajian tari Campak yaitu berpasangan. Tari Campak dibawakan oleh dua
penari laki-laki dan perempuan dibarengi dengan berbalas pantun. Tema dari tari
Campak ialah erotik/percintaan. Jika lelaki kalah berbalas pantun, wanita itu menjadi
pasangannya.  Tari ini juga merupakan alternatif untuk mencari jodoh bagi yang
belum punya kekasih.
TARI BAKSA KEMBANG – KALIMANTAN SELATAN

Tari ini sering dibawakan oleh kaum wanita di Kalimantan Selatan. Tema dari tarian
ini erotik. Tarian ini disebabkan ada putri raja yang memberikan setangkai bunga
untuk seorang pangeran.

TARI TAMBUN DAN BUNGAI – KALIMANTAN TENGAH

Bentuk penyajian tari ini yaitu berkelompok. Tari ini dilakukan oleh sekelompok
perempuan.  Tema tari ini ialah pantomim. Tari ini mengisahkan Tambun dan Bungai
sebagai saudara dari ayah mereka yang merupakan adik-kakak.
TARI MAGUNATIP – KALIMANTAN UTARA

Malinau. Pada zaman dahulu, tari Magunatip diselenggarakan untuk latihan


ketangkasan kaki ketika melompat dan menghindari rintangan. Itu karena pada
masa tersebut masih ada perang antarsuku. Dalam tarian adat yang satu ini, ada
tiga kelompok pemain. Pertama, kelompok penjepit kaki memakai batang kayu.
Kedua, kelompok penari yang menghindari penjepit kayu.

TARI RAMPAK BEDUG – BANTEN

Pembawa tari ini terdiri dari 5 penari laki-laki dan 5 penari perempuan yang
mengenakan baju pesilat khas Banten. Tari ini diiringi oleh beberapa alt musik, salah
satunya bedug. Tema dari tari Rampak Bedug ialah erotik atau pergaulan. Tari ini
bertema pergaulan karena menceritakan kebersamaan masyarakat Banten dalam
melaksanakan ibadah maupun menyambut datangnya bulan suci.
TARI PAMONTE – SULAWESI TENGAH

Tari Pamonte menggambarkan kebiasaan para gadis suku Kaili saat menyambut
musim panen tiba. Tarian ini akan ditampilkan oleh penari wanita dengan
mengenakan pakaian petani pada umumnya. Sejarah mengatakan bahwa
masyarakat setempat mulai mengenal tarian tersebut sejak 1957. Tari tradisional ini
terinspirasi dari aktivitas gadis-gadis suku Kaili saat menyambut masa panen.

TARI MERAK – JAWA BARAT

Dinamakan tari merak karena tarian ini memperlihatkan kecantikan dan keindahan
dari seokor burung merak. Para penari tarian merak menggunakan kostum yang juga
mirip seperti bulu burung merak.
TARI DATUN – KALIMANTAN TIMUR

Tarian Datun adalah tari tradisional bersama wanita suku Dayak Kenyah dengan
jumlah penari yang tak pasti, boleh 10 sampai 20 orang. Menurut sejarahnya, tari
bersama ini dibuat oleh seorang lelaki dari suku Dayak Kenyah di daerah Apau Kayan
yang diberi nama Anyi Selong, sebagai tanda rasa syukur dan bahagia atas penyakit
istrinya sembuh.

TARI BAMBU GILA – MALUKU UTARA

Tarian Bambu Gila adalah tarian yang dikenal sangat mistis yang ada pada daerah
hutan bambu di bawah atau kaki gunung Gamalama Provinsi Maluku Utara.

Anda mungkin juga menyukai