5. Rumah Palimbangan
via banjarkab.go.id
Rumah adat Palimbangan merupakan salah satu jenis rumah Baanjung yaitu rumah tradisional
suku Banjar (disebut rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Di zaman Kesultanan Banjar rumah
Tipe ini digunakan sebagai hunian para tokoh agama (Islam) dan para Alim Ulamanya.
1. Kintung
Gambar Alat Musik Kalimantan
Selatan Kintung
Kintung adalah alat musik dari bambu, dengan bentuk alat musik sepeti angklung yang
berasal dari jawa barat. Bunyi yang dikeluarkan alat musik ini bisa diatur pada bagian
yang disebut “rautan / serutan”. Semakin keatas sebuah rautan maka semakin kecil pula
pegangannya.
2. Kalang Kupak
Kalang Kupak adalah alat musik kalimantan selatan atau lebih tepatnya dari Suku
Bukit. Masyarakat Dayak Maanyan menyebut alat musik ini dengan sebutan
“Salung” yang mempunyai fungsi untuk menghibur petani dan mengusir binatang.
3. Panting
Panting, sebuah alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang diyakini berasal dari
suku Banjar. Selain untuk alat musik. Painting juga merupakan sebuah nama kesenian
dari kalimantan selatan yang musik didominasi dengan alat musik Panting, maka dari itu
kesenian itu disebut Panting.
rumah pewaris sul tara
riana
pww
rumah adat jambi r. adat panjang
Adapun Kelengkapan busana pengantin pria pada baju adat ba'amar galung pancaran matahari terdiri atas laung
atau destar, kemeja putih lengan panjang berenda, jas buka tanpa kancing, celana panjang, sarung sabuk serta tapih
pendek bermotif khas halilipan, tali wenang atau kain ikat pinggang berwarna kuning yang ditempatkan diatas sabuk,
keris pusaka banjar berbentuk sempana, gelang kaki berbentuk akar tatau, dan selop berhias sulaman benang emas
dan manik-manik sebagai alas kaki.
Kemudian untuk kelengkapan busana pengantin wanita dalam busana adat ba'amar galung pancaran matahari terdiri
atas baju poko lengan pendek tanpa kerah, penutup dada, kayu apu sebagai penutup poko dan sarung, tapih atau
sarung panjang bermotif khas halilipan, sanggul berbentuk bulan sabit yang dihiasi mahkota amar galung pancaran
matahari, kembang goyang berumpun, serta sisir emas.
Busana wanita dilengkapi derhiasan tambahan yang dikenakan diantaranya anting panjang, kalung cikak, kalung
bentuk biji kurma, kalung kebun raja, ikat pinggang emas, kilat bahu, gelang tangan, cincin berbentuk pagar mayang,
gelang kaki, serta selop bersulam benang emas sebagai penutup kaki.
Busana pengantin Kalimantan Selatan babaju kun galung pacinan tercipta dari akulturasi kebudayaan Banjar dengan
kebudayaan Tiongkok. Sehingga tidak heran jika busana pacinan memiliki bentuk yang mirip dengan busana
pengantin Betawi dan Semarang.
Kelengkapan busana pengantin pria terdiri atas baju gamis dan jubah, kopyah alpe berlilitkan surban dan dihias
dengan untaian kuncup bunga melati, selempang serta alas kaki berupa selop yang dihiasi dengan sulaman benang
emas. Ditambahkan pula penggunaan kalung rantai dari emas dan permata, serta cincin bermata satu dari zamrud.
Sementara kelengkapan busana pengantin wanita babaju kun galung pacinan yaitu berupa kebaya lengan panjang
berbentuk cheong sam yang dihiasi motif bunga teratai yang disulam dari benang emas. Pemakaian kebaya ini
dipadukan dengan rok besar bertabur manik-manik yang dihiasi dengan sulaman motif cina. Bagian kepala
ditambahkan penggunaan mahkota setengah lingkaran bertahtakan permata, kembang goyang, tusuk konde
berbentuk huruf lam dengan permata batu mulia, serta tusuk konde berbentuk burung hong.
Masyarakat Kalimantan Selatan juga biasa menamakan jenis modifikasi dari busana pengantin adat ini dengan nama
baamar galung modifikasi