DISUSUN OLEH
HASIFA HUSNE ARA
KELAS V B
Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan
besar teman-teman, yang diantaranya adalah Kerajaan Negara Daha, Negara
Dipa, dan Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan akhirnya
dijadikan provinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor.
Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya
organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia ( ALRI ) Divisi IV di Mojokerto, Jawa
Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di
Jawa.
B. Pakaian Adat
Pria : Mengenakan rompi lengan panjang
yang dihias dengan motif khusus serta dipadu
celana panjang warna serupa. Di bagian
pinggang memakai sarung sampai bagian
dengkul. Kepala pria memakai destar yang
bagian ujungnya agak naik. Sedangkan sebilah
keris diselipkan didepan perut.
Merupakan senjata tradisional khas banjar dalam bentuk keris yang terbuat
dari campuran besi dan logam dengan panjang sekitar 30 cm Bentuknya
memang hampir sama dengan keris keris dari daerah lainnya, hanya saja
yang membedakannya adalah ukuran serta motif ukiran dan lekukan
kerislah yang membedakannya dengan keris dari daerah lain
2. Sarapang
3. Mandau
Sama halnya dengan kalimantan tengah, kalimantan selatan juga memiliki
senjata khas berupa mandau, hanya saja yang membedakannya adalah
dari bentuk dan motif gagang ( hulu mandau). Dimana setiap daerah di
kalimantan memiliki ciri khasnya tersendiri
4. Parang
Mungkin kita semua sudah sangat familiar dengan senjata yang satu ini,
karena memang hampir di setaiap daerah di indonesia kita bisa dengan
mudah menemukan parang ini, begitu juga di kalimantan selatan, parang
merupakan salah satu senjat khas yang biasa di gunakan oleh masyarakat
untuk keperluan rumah tangga, berburu maupun pertanian
5. Sungga
Babun adalah alat musik yang terbuat dari kayu berbentuk bulat, di tengahnya
terdapat lubang, dan sisi kanan serta kirinya dilapisi dengan kulit kambing.
Cara memainkannya dengan cara dipukul atau ditabuh.
Panting adalah sejenis gambus yang memakai senar. Cara memainkannya
adalah dipetik.
6. Tari
Japin
b) Seni Teater
Seni teater yang dimiliki oleh suku Banjar biasa disebut dengan “Mamanda”.
Mamanda merupakan sejenis teater rakyat yang menyuguhkan setting
kerajaan melayu Banjar. Setting kerajaan melayu nampak kental pada teater
Mamanda karena seni teater ini pada mulanya berasal dari warga Melayu
yang datang ke tanah Banjar. Karena kemenarikannya kemudian kesenian ini
diadopsi oleh masyarakat asli suku Banjar. Selain unsur hiburannya,
keberadaan Mamanda di tengah-tengah masyarakat suku Banjar juga
memiliki kegunaan lain sebagaimana fungsi seni pertunjukan
c) Tradisi Lisan
Kesenian lisan suku Banjar biasa dikenal dengan seni “Madihin”. Madihin
sendiri berasal dari serapan bahasa Arab yang artinya nasihat. Seni Madihin
merupakan seni berpantun atau bersyair yang memiliki rima-rima tertentu dan
biasa disajikan dengan cara bersaut-sautan antar satu pamadihin (sebutan
bagi seniman madihin) dengan pamadihin lainnya. Dalam satu pementasan
biasanya terdapat 2 – 4 orang pamadihin yang saling unjuk kebolehan.
3. Nikah
Acara nikah suku Banjar biasa disebut juga dengan ‘Meantar Jujuran’.
Pada acara nikah, mempelai pria dan mempelai wanita dinikahkan sesuai
dengan hukum agama yang berlaku. Bila calon mempelai beragama
Islam maka pernikahan dilakukan sebagaimana hukum pernikahan dalam
Islam dengan menghadirkan penghulu, mahar, ijab qabul dan juga saksi-
saksi.
4. Batimung
Batimung merupakan upacara mandi uap yang dilakukan oleh pengantin
pria dan pengantin wanita. Biasanya dilakukan 3 hari sebelum upacara
pernikahan dan resepsi pernikahan. Upacara mandi uap dilakukan untuk
menguras keringat kedua calon agar lebih bersih dan wangi, sehingga
ketika nanti tiba waktu persandingan, kedua mempelai pengantin tidak
akan mengeluarkan keringat lagi.
5. Badudus
Tradisi badudus adalah kegiatan mandi kembang yang dilakukan oleh
mempelai wanita. Mirip seperti tradisi siraman pada masyarakat suku
Jawa. Tradisi badudus dilakukan pada pagi hari sebelum acara
persandingan. Mempelai wanita dimandikan dengan air yang telah
dilengkapi dengan berbagai macam taburan bunga. Pada saat tradisi
badudus ini pula dilakukan tradisi yang namanya Belarap, yakni tradisi
mencukur dan membentuk rambut pengantin wanita.
6. Batapung Tawar
Upacara Batapung Tawar dilakukan bersamaan dengan upacara
badudus. Upacara batapung tawar dilakukan sebagai bentuk penebusan
atas berakhirnya masa perawan dari seorang wanita yang akan menikah.
Dalam upacara batapung tawar disediakan berbagai perangkat yang
melambangkan keperluan pokok rumah tangga. Diantara perangkat yang
disiapkan adalah seperti beras, kelapa, gula merah, ayam, telur ayam,
pisau, lilin, uang koin (receh), jarum dan benang, sirih, rokok daun dan
berbagai rempah-rempah dapur. Masing-masing perangkat memiliki
kandungan makna filosofisnya sendiri-sendiri yang menggambarkan
makna kehidupan berumah tangga. Berbagai perangkat tersebut
dimasukkan kedalam sebuah keranjang yang kemudian diserahkan
kepada tetua adat kampung yang memimpin jalannya upacara badudus.
G. Suku Suku dan marga yang terdapat didaerah Kalimantan Selatan adalah :
Suku dan marga yang terdapat didaerah Kalimantan Selatan adalah : Banjang
Hulu dan Banjang Kuala, serta Banjar, Dayak, Melayu, Mugis.
H. Bahasa Daerah
Sedangkan Bahasa Daerah diantaranya : Banjar, Dayak, Melayu, Mugis.
I. Lagu Daerah
Sapu Tangan Bapucu Ampat, Ampar Ampar Pisang.
J. Makanan Khas
Berbagai masakan khas Banjar, inilah beberapa lokasi yang seingat penulis
untuk bisa dikunjungi.
a. longtong Banjar yang paling dikenal adalah lontong orari terletak di Jalan
Pahlawan atau Kampung Melayu Banjarmasin, serta beberapa lokasi lain
dipinggir jalan.
b. Soto Banjar juga menyebar di mana-mana tetapi paling dikenal adalah Soto
Yana Yani Sungai Jingah, atau soto Bang Amat dan soto Bawah Jembatan
Banua Anyar. Soto Banjar yang juga enak sambil menikmati di atas sungai
berada di tengah Pasar Terapung.
c. Makanan karih kambing terkenal adalah warung Mami Pasar Ujung Murung
serta beberapa tempat lain.
d. Itik Panggang juga menyebar dimana-mana tetapi paling banyak dikunjungi
warung Ma Haji pertigaan Jalan Jati.
e. Masakan laksa, serabi, lupis, dan kue 41 macam bisa dinikamati di
beberapa lokasi pasar ahad Kertak Hanyar.
f. Sementara masakan Banjar secara umum, atau paling lengkap ada gangan
waluh, sambal acan, papuyu dan haruan baubar, urap iwak bapais, iwak
basanga adalah warung Idah Jalan S Parman, Warung Kaganangan dan
Cendrawasih di Kertak Baru, warung Sederhana Pelabuhan Trisakti dan
beberapa lokasi lainnya.
g. lokasi lain selain di Banjarmasin juga terdapat di beberapa lokasi di kota-
kota Kalsel, kalau menyusuri jalan trans Kalimantan arah Kaltim maka akan
ketemu di sentra warung makan masakan Banjar di Pulau Pinang, Binuang,
atau Tambarangan.
K. Kain Sasirangan, kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan
Kain sasirangan yang merupakan kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan
(Kalsel) menurut para tetua masyarakat setempat, dulunya digunakan sebagai
ikat kepala (laung), juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai
selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita. Kain ini juga
sebagai pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan
pada pengobatan orang sakit. Tapi saat ini, kain sasirangan peruntukannya
tidak lagi untuk spiritual sudah menjadi pakaian untuk kegiatan sehari-hari, dan
merupakan ciri khas sandang dari Kalsel. Di Kalsel, kain sasirangan
merupakan salah satu kerajinan khas daerah yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Kata “Sasirangan” berasal dari kata sirang (bahasa setempat)
yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam
istilah bahasa jahit menjahit dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan.
Kain sasirangan dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang
dijahit dengan cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam
warna yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang
bercorak aneka warna dengan garis-garis atau motif yang menawan.
L. Objek Wisata di Kalimantan Selatan
Museum Wasaka
Museum Wasaka buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur
nasional, mulai pukul 08:30 sampai 12:30. Anda tidak dikenakan
biaya untuk masuk ke sini.
Pasar Terapung
Salah satu pasar terapung yang populer adalah yang ada di muara
Sungai Barito, tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin.
Pasar ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang
yang dijual pun beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai
pakaian. Untuk bisa menyaksikan kegiatan di pasar ini, Anda harus
datang pagi hari karena pasar ini hanya berlangsung dari jam 05:00
sampai 07:00.
Dahulu, yang terjadi di sini adalah barter atau saling tukar barang
tanpa menggunakan uang. Meskipun sekarang sudah menggunakan
uang sebagai alat tukarnya, namun ada beberapa yang masih
melakukan barter barang. Yang menarik di pasar terapung ini
adalah adanya tongkat dengan ujung kawat untuk mengambil
barang yang dibeli karena sulitnya mendekatkan perahu yang
dinaiki.
Pulau Kembang
Menariknya, di pulau ini terdapat sebuah kuil dan altar dengan arca
berbentuk monyet putih atau Hanoman. Altar ini, oleh warga
Tionghoa, digunakan untuk meletakkan sesaji pada saat-saat
tertentu.
Masjid ini disebut juga dengan Masjid Kuin karena lokasinya yang
berada di Kelurahan Kuin Utara. Dibangun antara tahun 1526 –
1550, masjid ini menjadi masjid tertua d Banjarmasin.
Yang unik dari masjid ini adalah mihrab atau tempat imam salat
memiliki atap sendiri yang terpisah dari atap bangunan utama.
Masjid Sabilal Muhtadin
Pasar intan ini berada di Jalan Ahmad Yani, Martapura, atau sekitar
45 km dari pusat kota Banjarmasin. Pasar ini menjadi tempat
wisata yang tepat bagi penggemar batu permata. Martapura
dikenal sebagai kota dengan hasil tambang batu permata terbesar
di Indonesia. Batu permata di sini memiliki kualitas yang baik.