Anda di halaman 1dari 86

ACEH (NAD)

1. Rumah Adat Aceh Krong Bade

Untuk mengenal 10 kebudayaan Aceh yang istimewa ini kita mulai dengan mengenal rumah adatnya.
Rumah adat Aceh sendiri dikenal dengan nama Rumoh Aceh atau krong Bade. Ada beberapa hal yang
unik dan menjadi ciri khas dari rumah adat Aceh ini. Salah satunya bentuk rumah yang seperti
panggung dengan berjarak sekitar 2,5 sampai 3 meter dari atas tanah.

2. Pakaian Adat Aceh

Pakaian adat Aceh ini biasanya digunakan pada saat-saat istimewa saja, seperti upacara adat atau
acara-acara pemerintahan lainnya. Pakaian adat pria sendiri merupakan perpaduan dari beberapa
bagian. Mulai dari bagian atas yang disebut Meukasah dan celana atau bagian bawahannya disebut
cekak musang atau ada juga yang menyebutnya dengan nama celana sileuweu.

3. Upacara Adat Perkawinan Aceh

Di antara 10 kebudayaan Aceh ini, masih dilengkapi dengan upacara adat yang biasa diselenggarakan
dengan tujuan dan fungsinya masing-masing. Ada beberapa upacara adat yang merupakan tradisi
masyarakat Aceh seperti upacara perkawinan.
4. Upacara Peusijuek

Upacara adat yang ada di Aceh bukan hanya upacara yang digelar dalam acara perkawinan saja,
masih ada lagi seperti upacara peusijeuk yang merupakan tradisi memercikkan air yang dicampur
dengan tepung tawar kepada seseorang yang sedang mempunyai hajat tertentu.

5. Tarian Adat Nanggroe Aceh Darussalam

Untuk mengenal kebudayaan Aceh tidak lengkap tanpa mengetahui tarian adat yang ada di Aceh.
Tarian adat dari Aceh yang sangat terkenal adalah Tari Saman. Tari Saman memiliki unsur-unsur
keindahan seni yang unik dan khas.

Tarian Tradisional yang Berasal Dari Aceh:

 Tari Saman.
 Tari Laweut Aceh.
 Tari Tarek Pukat.
 Tari Bines.
 Tari Didong.
 Rapai Geleng.
 Tari Ula ula lembing.
 Tari Ratoh Duek Aceh.
 Tari Pho.
6. Senjata Tradisional Aceh

Senjata tradisional Suku Aceh dikenal dengan nama Rancong. Rancong sendiri merupakan senjata
yang memiliki ukuran relatif kecil berbentuk sejenis keris yang mulai dipakai oleh Suku Aceh sejak
zaman kesultanan Aceh. Selain Rancong, ada juga Siwah dan Peudeung yang juga merupakan senjata
adat Suku Aceh.

7. Makanan Adat NAD

Makanan adat yang biasa disajikan masyarakat Aceh memiliki corak yang mirip dengan masakan
India. Di antaranya seperti rti canai dan gulai atau kerambi kering. Ada juga makanan yang berbahan
dasar ikan atau yang dikenal dengan nama eungkot paya. Saat Anda berkunjung ke suku Aceh,

8. Suku Adat Aceh

Aceh terdiri dari berbagai suku dan marga yang mendiami tempat ini. Seperti Suku Aceh, Suku Alas,
Suku Tamiang, Suku Gayo, Suku Ulu, Suku Singkil, Suku Simelu, Suku Jamee, Suku Ulet dan lain
sebagainya. Berbagai suku yang mendiami Aceh ini hidup secara berdampingan dan mewarnai
keindahan corak budaya yang ada di Aceh tersebut.

10 Suku di Aceh:
1. Suku Gayo.
2. Suku Aneuk Jamee.
3. Suku Singkil.
4. Suku Alas.
5. Suku Tamiang.
6. Suku Kluet.
7. Suku Devayan.
8. Suku Sigulai.
9. Suku Batak Pakpak.
10. Suku Haloban.

9. Bahasa Daerah Aceh

Berbicara tentang 10 budaya Aceh hal yang wajib dan tidak boleh terlewatkan adalah mengenal
bahasa daerah yang digunakan di sana. Aceh sendiri mempunyai beberapa bahasa daerah yang biasa
digunakan sebagai bahasa keseharian seperti Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Bahasa Alas dan
sebagainya.

10. Lagu Daerah Aceh

Tidak lengkap rasanya mengenal kebudayaan Aceh sebelum mengetahui lagu daerah yang menjadi
kesenian Aceh ini. Aceh mempunyai beberapa lagu daerah yang nyaman didengarkan sebagai teman
bersantai seperti Bungong Jeumpo dan Piso Surit.

Macam macam lagu daerah Aceh:

 Bungong Jeumpa.
 Tawar Sedenge.
 Aceh Lon Sayang.
 Aneuk Yatim.
 Sepakat Segenap.
 Lembah Alas.
SUMATERA UTARA

1. Rumah Adat

Rumah adat provinsi Sumatera Utara menjadi ciri khas kecantikan budaya bangsa kita, terdiri dari
berbagai budaya bangsa yang semakin mewarnai keindahan Nusantara, termasuk kebudayaan di
Sumatera Utara. Dalam pembahasan 7 dari 10 kebudayaan Sumatra Utara ini, kita mulai dengan
mengenal rumah adat yang ada di Sumut.

2. Pakaian Adat

Tempat pembuatan kain tenun ini ada di daerah Tapanuli Utara yang merupakan bagian dari kawasan
Sumut. Tenunan tradisional Tapanuli ini dikenal dengan nama kain ulos. Kain ulos ini disediakan
dengan berbagai variasi yang unik dan khas, seperti Ulos Sibolang, Ulos Godang, Sitoluntoho,
Mangiring, Ragi Hidup, Ragi Hotang, dan Sadum.

Pada Upacara Adat bagi kaum pria mengenakan tutup kepala yang dinamakan sabe-sabe dari jenis
Ulos Mangiring. Pada bahu juga ditambahi dengan sampiran Ulos Ragi Hotang dan dengan
mengenakan kain sarung. Sedangkan bagi kaum wanita, mengenakan Ulos Sadum yang disampirkan
pada bagian kedua bahunya dengan cara dililit dengan Ulos Ragi Hotang dan tidak lupa untuk
mengenakan sarung suji.
3. Tarian Adat

Seperti Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor, Tari Marsia Lapari, dan Tari Manduda. Tari
Serampang Dua Belas merupakan salah satu tarian adat Sumatera Utara yang paling terkenal. Tarian
ini merupakan tarian melayu yang diiringi dengan irama musik joget. Dengan sentuhan pukulan-
pukulan gendang ala Amerika Latin, Tari ini asyik sekali untuk dinikmati sambil berjoget ria.

4. Senjata Tradisional

Untuk mengenal kebudayaan Sumatera Utara ini Anda wajib mengetahui senjata tradisional yang ada
di Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Piso Surut. Senjata ini jika dilihat dari bentuk dan
rupanya mirip dengan sebuah pisau belati yang biasa Anda temui.

5. Suku Bangsa

Ada beragam suku yang bisa Anda temui saat berada di Sumatera Utara seperti Suku Melayu, Suku
Batak, Suku Nias dan masih banyak lagi. Dari berbagai suku ini memiliki gaya dan ragam bahasa
yang berbeda. Jangan kaget saat Anda mendengar bagaimana mereka berbicara dengan bahasa dan
logat yang pasti terdengar asing di telinga.
Suku Asli Sumatra Utara:

 Suku Angkola.
 Suku Batak.
 Suku Batak Pakpak.
 Suku Mandailing.
 Suku Mandahiling.
 Suku Nias.
 Suku Pesisir.
 Siladang.
 Suku Simalungun.

6. Lagu Daerah

Sebut saja lagu Butet yang kini banyak dinyanyikan oleh anak-anak di seluruh Nusantara. Umumnya
pengenalan lagu dari masing-masing daerah yang ada di Nusantara dikenalkan sejak masih ada di
bangku sekolah dasar. Hal ini akan rasa cinta terhadap tanah air menjadi semakin kokoh dan dalam.

Selain lagu Butet tadi, Sumatera Utara juga masih mempunyai lagu-lagu daerah yang lainnya seperti
Pantun Lama dan Sengko-Sengko. Ketiga lagu ini mempunyai nada segi bahasa yang menarik untuk
Anda pelajari agar semakin dekat dengan kebudayaan Nusantara khususnya yang ada di Sumatera
dengan mengenal kebudayaan Sumatera Utara ini.

7. Bahasa Daerah

Untuk mengenal ciri khas budaya Sumatera Utara, tidak lengkap rasanya jika belum tahu nama-nama
bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara Sendiri. Sumatera Utara Memiliki
bahasa beberapa bahasa yang biasa digunakan dalam berkomunikasi di sana. Seperti Bahasa Batak,
Bahasa Karo, Bahasa Nias, Bahasa Mondaling dan lain-lain.
SUMATERA BARAT

Rumah Adat Sumatera Barat

Pada rumah Gadang Anda juga akan menjumpai 2-3 lumbung padi seperi Si Bayo-bayo yang artinya
adalah persediaan padi untuk keluarga rantau, Si Tinjau Lauik yaitu yang padinya dberikan untuk
orang tidak mampu serta Si Tangguang Litak yang padinya dikhususnya untuk pemilik rumah.

Pakaian Adat Sumatera Barat

 Busana tradisional wanita Minang


– Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang
– Baju Batabue (Baju Bertabur)
– Minsie
– Tingkuluak (Tengkuluk)
– Lambak atau Sarung
– Salempang
– Dukuah (Kalung)
– Galang (Gelang)
– Palaminan
 Busana tradisional pria Minang
– Pakaian Penghulu
– Destar
– Baju
– Sarawa
– Sasampiang (Sesamping)
– Cawek (Ikat Pinggang)
– Sandang
– Keris
– Tungkek (Tongkat)

Tarian Sumatera Barat

1. Tari Alang Babega.


2. Indang.
3. Lilin.
4. Pasambahan Minang.
5. Piring.
6. Payung.
7. Rantak.
8. Ambek-ambek Koto Anau.
9. Randai.
10. Sabalah.
11. Barabah.
12. Gelombang.
13. Kain Paisia Selatan.
14. Indang Badindin.
15. Kiek Gadih Minang.

Tarian merupakan salah satu bentuk kesenian daerah yang tak hanya menampilkan kreatifitas
masyarakat sekitar namun juga menyampaikan makna yang tersemat dalam tarian tersebut. Ya, setiap
kebudayaan Sumatera Barat dalam bentuk tarian adat masing-masing memiliki makna tersendiri.
Seperti tari piring yang melambangkan suasana gotong royong di masyarakat. Yaitu gambaran ketika
siang mengerjakan pekerjaan sawah dan malam harinya bersukaria bersama.
Senjata tradisional

 Kerambit.
 Karih.
 Kalewang.
 Ruduih.
 Piarik.

Pada zaman dahulu, senjata merupakan satu benda yang wajib di bawa kemanapun Anda pergi.
Bagaimana tidak, dengan ancaman bahaya dimana-mana tentu Anda membutuhkan perlindungan diri
menggunakan senjata tradisional ini. Di Sumbar sendiri senjata tradisional yang dimilii adalah Keris
dan Kerambit atau Kurambiak. Umumnya, keris digunakan oleh kaum pria dan diletakkan pada
bagian depan tubuh. Sedangkan untuk Karimbit merupakan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat
dalam bentuk senjata kecil. Dengan modelnya yang melengkung seperti kuku harimau, senjata
tradisional ini sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan hanya dalam sekali

Suku di Sumatera Barat

 Suku Minangkabau.
Sakai
Talang Mamak
Kerinci
Kubu
 Suku Melayu.
 Suku Mentawai.
 Suku Bonai.

Bahasa Daerah Sumatera Barat

 Bahasa Minangkabau / Baso Minang.


 Bahasa Mentawai.
 Bahasa Melayu.

Lagu Daerah Sumatera Barat

1. Ayam Den Lapeh.


2. Kampuang Nan Jauh Di Mato.
3. Bareh Solok.
4. Kambanglah Bungo.
5. Kaparak Tingga.
6. Malam Bainai.
7. Rang Talu.
8. Dayuang Palinggam.
9. Anak Dara.
10. Tari Payuang.
11. Mak Inang.
12. Paku Gelang.
13. Cubo Ranungkan.
14. Denai Sansai.
15. Jikok Bapisah.

Sebagai pelengkap budaya Sumatera Barat, lagi daerah dari provinsi ini pun ikut turun serta. Ya,
berbagai lagu daerah asal Sumatera Barat bisa Anda dengarkan dan mainkan, seperti Kampung nan
Jauh di Mato, Dayuang Palinggam, Ayam Den Lapeh dan lain-lain. Yang perlu Anda ketahui,
beberapa lagu daerah ini bukan hanya menampilkan keindahan seninya saja namun juga memiliki
makna yang cukup dalam dan perlu diresapi.

Alat Musik Tradisional Sumatera Barat

 Alat Musik Talempong.Bansi.


 Gendang Tabuik.
 Serunai.
 Pupuik Tanduak.
 Rabab.
 Tambua.
 Pupuik Batang Padi.

Untuk melengkapi keindahan lagu daerah Sumatera Barat, tentu dibutuhkan alat musik yang akan
membuatnya terdengar lebih sempurna. Nah di Sumatra Barat sendiri musik tradisional yang
digunakan antara lain adalah rabab, serunai, bansi, saluang, talempong, pupuik dan gadang tabuik.
Beberapa musik tradisional tersebut bahkan tak hanya dapat digunakan untuk mengiringi lagu daerah
namun juga beragam jenis lagi, sebab musik terdisional ini dapat dimainkan bersama dengan jenis
musik lainnya.
Makanan Khas Sumatera Barat

 Rendang.
 Randang Lokan.
 Dendeng Balado.
 Dendeng Batokok.
 Gulai banak.
 Gulai kambiang.
 Gulai manih.
 Gulai pucuak ubi.
 Gulai asin padeh.
 Gulai Tunjang.
 Gulai paku.
 Gulai toco.
 Gulai itiak.
 Pangek masin.
 Pangek padeh.
 Kalio dagiang.
 Ikan baka.
 Soto padang.
 Goreng baluik.
 Goreng lauak.
 Palai Bada.
 Kalio jariang.
 Sambalado tanak.
 Sambalado matah.
 Cancang.
 Ikan balado.
KEPULAUAN RIAU

Rumah adat

Rumah Lipat Kajang

 Rumah Belah Bubung (disebut juga Rabung atau Bumbung Melayu)

Rumah Belah Bubung dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut bentuk atapnya, yaitu :

 Rumah Lipat Pandan (atapnya curam)


 Rumah Lipat Kajang (atapnya agak mendatar)
 Rumah Atap Layar (disebut juga Ampar Labu, bagian bawah atap ditambah dengan atap lain)
 Rumah Perabung Panjang (perabung atapnya sejajar dengan jalan raya)
 Rumah Perabung Melintang (perabung atapnya tidak sejajar dengan jalan)

Upacara Adat

Beberapa upacara adat tradisional yang dilaksanakan oleh masyarakat Kepulauan Riau antara lain :

 Basuh lantai di Lingga


 Haul Jama' di Lingga
 Makan sirih di Kepulauan Riau
 Malam kue bulan oleh umat Tionghoa di Tanjungpinang
 Malam tujuh likur di Lingga

Tarian

Tarian yang paling terkenal di Kepulauan Riau adalah tari Zapin. Selain itu, terdapat beberapa jenis
tarian lainnya antara lain :

Tari Zapin berpasangan


 Tari Alu
 Tari Ayam Sudur
 Tari Betabik
 Tari Boria
 Tari Damnah
 Tari Dayung Sampan
 Tari Dendang Dangkong
 Tari Engku Puteri
 Tari Gobang dari Kepulauan Anambas

Lagu daerah

Beberapa lagu daerah yang berasal dan berkembang di Kepulauan Riau antara lain :

 Anak Kepulauan Riau dari Kepulauan Riau


 Bahtera Merdeka dari Kepulauan Riau dan Malaysia
 Bandara Palmatak dari Kepulauan Anambas
 Bujang Lagak dari Natuna
 Bunda Tanah Melayu dari Lingga
 Dendang Nelayan dari Kepulauan Riau
 Dikir Kepri Bermadah dari Kepulauan Riau
 Gunung Bintan dari Bintan
 Hang Tuah dari Kepulauan Riau

Pakaian Adat

Beberapa pakaian adat di Kepulauan Riau :

Pemakaian lengkap baju Teluk Belanga.

 Baju cekak musang


 Baju kurung
 Baju kurung keke
 Baju gunting Cina
 Baju telepuk
 Baju teluk belanga (Baju pria)
RIAU

1. Rumah Adat

Rumah adat daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Rumah ini merupakan tempat tinggal para
datuk, pemangku adat. Ruangan rumah terdiri dari: ruangan besar yang dipergunakan untuk tempat
tidur, ruang bersila, anjungan dan dapur. Tiang-tiang rumah, sirip atap, loteng, tangga dan
alasnyasemua berhiasan ukiran.

2. Pakaian Adat

Pakaian Adat Riau Bukti bahwa Melayu Riau memiliki budaya yang maju adalah bahwa
masyarakatnya memiliki pakaian adat yang bermacam-macam sesuai dengan keperluannya.

3. Tari-tarian Daerah Riau


1. Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat digemari di daerah Riau.
2. Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi.

4. Senjata Tradisional

Senjata Tradisional yang terkenal dinamakan Pedang Jenawi. Pedang ini biasanya dipergunakan oleh
panglima perang, sedangkan para prajuritnya memakai klewang. Selain klewang para prajurit yang
dipersenjatai pula dengan tombak.

5. Suku : Melayu, Sakai, Anak Dalam, Hutan, Bonai, Laut, Talang Mamak.

6. Bahasa Daerah :

Melayu (dengan berbagai logat masing-masing daerah/kabupaten)


7. Lagu Daerah :

 Soleram,
 Nirmala,
 Lancang kuning,
 Zapin,
 Selayang pandang,
 Bunga tanjung

8. Makanan Khas Provinsi Riau

Bolu Kemojo

Bolu Kemojo adalah panganan khas Melayu dari Riau. Kue ini sering disajikan pada hajatan, buka
puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran.
JAMBI

1. Rumah Adat

Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako. Rumah adat tersebut
merupakan rumah tinggal yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruangan tersebut adalah: pertama Jogan,
merupakan tempat istirahat dan menaruh air. Kedua Serambi Depan, merupakan ruangan untuk tamu
laki-laki juga ruangan untuk mengaji anak-anak lelaki. Ketiga,

2. Pakaian Adat

Pria dari Jambi memakai mahkota dan kalung bersusun. Ia juga memakai pending dengan keris
terselip di depan perut serta gelang emas pada kedua belah lengan dan tangan. Baju dan celananya
bersuji dengan model yang khas dan kain songket melingkar di tengah badan.

Pakaian yang dipakai wanitanya serupa benar dengan sang pria seperti mahkota, kalung bersusun,
pending serta gelang emas pada kedua belah lengan, tangan dan kaki. Ia juga memakai baju kurung
serta kain songket. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan.

3. Tari-tarian Daerah Jambi

1. Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat Jambi ini banyak persamaannya
dengan tari Melayu.
2. Tari Selampit Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah
Jambi.
3. Tari Rangguk, tarian Jambi yang lincah untuk menyambut tamu.
4. Skin adalah sejenis keris kecil. Sesuai dengan namanya, tari "skin" menggambarkan
ketangkasan kaum wanita dalam ulah keprajuritan. Tari ini merupakan tari kreasi yang tetap
memanfaatkan perbendaharaan gerak tari tradisi.

4. Senjata Tradisional

1.Badik Tumbuk Lada

Badik Tumbuk Lada adalah senjata tradisional khas melayu yang ada di Sumatera dan Kepulauan
Riau serta Semenanjung Melayu. Senjata tradisional Jambi ini bentuknya seperti badik khas Sulawesi
hanya saja pada sarung Tumbuk Lada terdapat benjolan bundar yang dihias dengan ukiran pahat.
Sarung senjata ini dilapis dengan kepingan perak yang diukir dengan pola-pola rumit. Bentuk badik
tumbu ladak juga menyerupai keris akan tetapi tidak bergelombang.

2. Senjata Tradisional Jambi - Keris Siginjai

Keris Siginjai adalah senjata tradisional Jambi yang dikenal milik Raja Rangkayo Hitam, seorang raja
Jambi yang gagah berani. Disebut Siginjai karena keris ini dahulu sering disimpan dirambut
Rangkayo Hitam sebagai tusuk konde (Ginjai). Sehingga kelamaan keris ini disebut keris siginjai.
Keris Siginjai ini terbuat dari bahan-bahan berupa kayu, emas, besi, dan nikel. Bilah/Wilahan Keris
Siginjai panjang lebih kurang 39 cm dan berlekuk (luk) 5. keris Siginjai tidak telah menjadi lambang
mahkota kesultanan Jambi sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi. Sultan terakhir yang memegang
benda kerajaan itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke 20.

3. Senjata Tradisional Jambi - Sumpit Suku Kubu

Sumpit sebagai senjata tradisional banyak dipergunakan oleh suku adat yang ada di Indonesia. Tidak
terkecuali di Jambi. Di Suku Kubu terdapat sumpit yang dipergunakan masyarakat untuk berburu
binatang.
4. Senjata Tradisional Jambi - Keris Senja Merjaya

5. Suku
Suku dan marga yang terdapat didaerah Jambi adalah: Melayu, Kerinci, Kubu, Penghulu, Bajau,
Batin, Suku Anak Dalam dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah
Bajau, Melayu, Kubu, dan lain-lain.

7. Lagu Daerah
Batanghari
Dodoi Si Dodoi
Pinang Muda
SUMATERA SELATAN
1. Rumah Adat Sumatera Selatan

Di Sumatra Selatan, seperti halnya dengan daerah lain di Indonesia, terdapat karya seni arsitektur
yaitu Rumah Limas dan masih bisa kita temukan sebagai rumah hunian di daerah Palembang. Rumah
Limas Palembang telah diakui sebagai Rumah Adat Tradisional Sumatera Selatan.

2. Seni Tari Sumatera Selatan

1. Tari Gending Sriwijaya

2. Tari Tanggai
3. Tari Tenun Songket
4. Tari Rodat Cempako
5. Tari Madik (Nindai)

3. Pakaian Adat Sumatera Selatan


Pakaian Adat Sumatra Selatan bisa dikatakan sebagai simbol peradaban budaya masyarakat Sumatra
Selatan. Karena di dalamnya terdapat unsur filosofi hidup dan keselarasan. Hal ini bisa dilihat dari
pilihan warna dan corak yang menghiasi pakaian adat tersebut. Ditambah dengan kelengkapannya,
makin menambah kesakralan yang nampak pada tampilan pakaian adat yang berfungsi sebagai
identitas budaya masyarakat Sumatra Selatan.

4. Senjata Tradisonal Sumatera Selatan

1. Senjata Tradisional Tombak Trisula


5. Lagu Daerah Sumatera Selatan

 Pempek Lenzer
 Kabile Bile
 Dirut
 Dek Sangke
 Kapal Selam

6. Bahasa Daerah Sumatera Selatan

Bahasa Palembang berasal dari bahasa Melayu Tua yang berbaur dengan bahasa Jawa dan diucapkan
menurut logat/dialek wong Palembang. Seterusnya bahasa yang sudah menjadi milik wong
Palembang ini diperkaya pula dengan bahasa-bahasa Arab, Urdhu, Persia, Cina, Portugis, Iggris dan
Belanda.

7. Suku Sumatera Selatan

Suku Kubu merupakan suku asli pedalaman yang menempati wilayah Sumatera Selatan dan Jambi
selain tu terdapat 12 Suku Besar yang ada di Sunmatera Selatan, diantaranya :

1. Suku Komering
2. Suku Palembang
3. Suku Gumai
4. Suku Semendo
5. Suku Lintang
6. Suku Kayu Agung
7. Suku Lematang
8. Suku Ogan
10. Suku Sekayu
11. Suku Rawas
12. Suku Banyuasin

8. Makanan Khas Sumatera Selatan


1.Pempek

Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan
bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan
bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan
tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut.
BANGKA BELITUNG
1. Rumah adat Bangka Belitung

Rumah Limas
Rumah panggung, rumah limas dan rumah rakit merupakan rumah tradisional Bangka Belitung.
Hampir sama dengan propinsi lain yang ada di Pulau Sumatera model arsitektur rumah adat Bangka
Belitung berciri arsitektur Melayu. Terdapat tiga macam ciri arsitektur rumah adat yaitu arsitektur
Melayu awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas.

2. Pakaian Adat Tradisional Bangka Belitung

Pakaian Adat Pengantin Perempuan terdiri dari baju kurung dengan bahan beludru merah
yangdilengkapi dengan teretai atau penutup dada serta menggunakan kain Cual yaitu kain tenun
asliBangka yang berasal dari Mentok. Selain itu para Pengantin Perempuan juga menggunakanHiasan
Kepala dan dilengkapi dengan asesoris-asesoris.

3. Lagu Daerah
Miak Serumpun, Bujang Lapok, Men Sahang Lah Mirah
4. Suku
Suku Melayu Belitung merupakan suku asli, Arab, dan Jawa
5. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan
bahasa Melayu.

6. Senjata Tradisonal
Jika Masyarakat Jawa memiliki senjata tradisional keris, kujang dan sebagainya. Bangka Belitung
juga memiliki senjata tradisional yaitu parang, kedik dan siwar panjang..
Parang
Parang hampir menyerupai golok dari betawi namun bukan golok. Parang berbentuk seperti layar
kapal, yang digunakan untuk perkelahian jarak dekat. Ujung parang dibuat berat dan lebar yang mana
fungsi nya untuk meningkatkan beban saat memotong sesuatu, agar sasaran dapat terpotong dengan
cepat.
7. Seni Tari
1. Campak darat dan Campak laut
Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang
dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau
sepulang dari ume (kebun).
LAMPUNG
1.Rumah Adat

Rumah adat daerah Lampung dinamakan Rumah Nuwo Sesat. Rumah sesat tersebut digunakan untuk
musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambat Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga
menuju Rumah Nuwo Sesat sebagai perlambang marga Lampung. Di atas Lorong Agung terdapat 3
macam payung berwarna : putih, kuning, dan merah. Putih untuk tingkat marga, kuning untuk tingkat
kampong, dan merah untuk tingkat suku.

2.Pakaian Adat

Pria Lampung memakai pakaian adat berupa tutup kepala, baju jas dengan leher tertutup, celana
panjang dan berkain songket yang melingkar di pinggang.

3.Tari-tarian Daerah Lampung


a.Tari Sigeh Pengunten

Tari sigeh pengunten (siger penguntin) merupakan salah satu tari kreasi baru dari daerah Lampung.
Tari ini merupakan pengembangan dari tari sembah yang merupakan tari tradisi asli masyarakat
Lampung.

b.Tarian Cangget
Tarian Cangget merupakan Tarian yang menggambarkan pergaulan yang dilakukan oleh muda mudi
untuk mencari jodoh.

c.Tarian Bedana

Tarian Bedana merupakan tarian muda mudi yang dilakukan atas kegembiraan yang dipentaskan di
daerah lampung.

d.Tari Melinting

Tari Melinting merupakan Tarian yang menjadi aset Bandar Lampung sejak dahulu kala yang
merupakan peninggalan dari Ratu Melinting.
e.Tari Merak

Tari Merak banyak dipentaskan di seluruh Indonesia bahkan ada beberapa provinsi juga memiliki Tari
Merak. Begitu juga dengan lampung memiliki tarian merak yang berfungsi untuk penyambutan gelar.

4.Senjata Tradisioal
Masyarakat Lampung sebetulnya mengenal banyak ragam senjata dalam kehidupannya. Namun,
sebagian telah mengalami kepunahan akibat kemajuan teknologi dan pengaruh perkembangan zaman.
Adapun dari penelusuran arkeologi yang dilakukan para budayawan dan sejarahwan Lampung
ditemukan adanya 4 jenis senjata yang hingga kini masih sering digunakan. Keempat senjata
tradisional Lampung tersebut yaitu Terapang, Payan, Badik, dan Candung.

A. Senjata Tradisional Terapang

B. Senjata Tradisional Payan

C. Senjata Tradisional Badik

D. Senjata Tradisional Candung

5.Etnis Lampung
Etnis Lampung yang biasa disebut Lampung-Ulun (Ulun Lampung, Orang Lampung) secara
tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi
Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah. Orang Lampung yang dimaksud adalah penduduk asli
yang sudah mendiami daerah Provinsi Lampung jauh sebelum kedatangan kaum transmigran dan
berbagai pendatang dari suku bangsa lain.

6.Bahasa Suku Lampung


Bahasa Lampung terbagi ke dalam dialek Abung yang dipakai oleh kelompok masyarakat beradat
Pepadun dan dialek Pubiyan yang dipakai oleh kelompok masyarakat beradat Peminggir.
7.Mata Pencaharian Suku Lampung
Mata pencaharian awal suku ini adalah berladang tebang bakar dan berpindah-pindah serta meramu
hasil hutan. Akibat pengaruh suku lain yang datang ke daerah Lampung suku ini mulai
mengembangkan sistem pertanian irigasi di sawah-sawah, beternak kerbau, sapi, kambing, unggas dan
lain-lain.

8.Tradisi Suku Lampung


A.Upacara Pernikahan
Dalam hal perkawinan ada 2 jenis Status Perkawinan, yaitu:
a. Djujor
Djujor adalah proses dimana Muli yang diambil oleh Mekhanai untuk menjadi istrinya, maka sang
Mekhanai dan Keluarganya harus menyerahkan atau membayar Uang Adat kepada ahli si Muli
berdasarkan permintaan dari ahli Keluarga si Muli. Sedangkan permintaaan si Muli kepada sang
Mekhanai disebut Kiluan juga harus dibayar atau dipenuhi oleh sang Mekhanai Kiluan yang menjadi
hak si Muli.

b. Semanda Raja Raja


Pada Semanda Raja Raja awalnya sang pria setelah pernikahan harus tinggal terlebih dahulu di tempat
si wanita dengan tidak ditentukan masanya, artinya si suami boleh menunggu istrinya di rumah
mertuanya sampai mati atau boleh juga untuk beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Tetapi bisa
juga bila keduanya sepakat dan menginginkan tinggal di tempat lain yang menurut perkiraan mereka
akan mendapat kehidupan yang lebih baik maka keluarga kedua belah pihak tidak boleh menahannya.
DKI JAKARTA

1. Rumah Adat

Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah Kebaya. Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda
ada pengaruh bentuk rumah tradisonal Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan
yang disebut paseban. Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu itu diberi ukiran
dan tingginya sekitar 80 cm.

2. Pakaian Adat

Pakaian adat pria Betawi (Jakarta) berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher
(jas tutup). Ia juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar pada pinggang dan sebilah
belati terselip di depan perut. Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya, selendang panjang serta
kain yang dibatik.
3. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

1. Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisoanl


2. Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.
3. Tari Serondeng, merupakan tari garapan yang mengambil unsur-unsur gerak tari Wayang
Betawi. Nama serondeng digunakan sesuai dengan nama lagu yang dimainkan oleh Musik
Ajeng Betawi yang mengiri tarian ini.
4. Tari Sembah adalah suatu tarian untuk menyambut tamu dengan adat Betawi.

4. Senjata Tradisional

Badik Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang atau golok
banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah keris, tombak, toya,
cabang dan parang.

5. Suku
Suku dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang Depok, Orang Tugu,
Cina, Arab, dan lain-lain.
Suku Betawi
Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal
di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis
dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah
keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke
Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di
Jakarta.
7. Lagu Daerah : Kicir-kicir, Jali-jali, Surilang.

8.Ondel-ondel

Salah satu bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat adalah
ondel-ondel. Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah
± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari
dalarnnya.
JAWA BARAT
1. Pakaian Adat/Khas jawa Barat
Suku sunda mempunyai pakaian adat/tradisional yang sangat terkenal, yaitu kebaya. Kebaya
merupakan pakaian khas Jawa Barat yang sangat terkenal, sehingga kini kebaya bukan hanya menjadi
pakaian khas sunda saja tetapi sudah menjadi pakaian adat nasinal. Itu merupakan suatu bukti bahwa
kebudayaan daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional.

2. Kesenian Khas Jawa Barat

a. Wayang Golek
Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan
membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah.

b. Jaipong
Jaipong merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat, yang biasanya menampilkan penari dengan
menggunakan pakaian khas Jawa Barat yang disebut kebaya.

3.Rumah Adat
Salah satu contoh rumah adat Jawa Barat dinamakan Keraton Kasepuhan Cirebon yang di depannya
terdapat pintu gerbang. Keraton Kasepuhan Cirebon ini terdiri dari 4 ruangan.
4. Tari-tarian Jawa Barat
a. Tari Topeng Kuncaran
Merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.

b. Tari Merak
Sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

5.Senjata Tradisional
Di Jawa Barat senjata tradisional yang terkenal adalah kujang. Pada mata kujang terdapat 1-5 buah
lubang dan sarungnya terbuat dari kain hitam.

Senjata Tradisional Kujang


Senjata lainnya adalah keris kirompang, keris kidongkol, golok, bedok, panah bambu, panah kayu dan
tombak.
6. Suku
: Sunda, Badui, Betawi, Banten, dan lain-lain.
7. Bahasa Daerah
: Sunda, Betawi
8. Lagu Daerah
: Sintren, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan.
BANTEN
A. Budaya dan Nilai
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi,
tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai. Potensi dan kekhasan budaya
masyarakat Banten, antara lain Seni Bela Diri Pencak Silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman,
Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di samping itu juga terdapat
peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama, Makam Keramat Panjang, dan
masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli Sunda Banten
yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku
Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di
daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Baduy
umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal
sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak
boleh dirusak.

B.Bahasa
Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan
dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda
modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar (informal), yang
pertama tercipta pada masa Kesultanan Mataram menguasai Priangan (bagian tenggara Provinsi Jawa
Barat). Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglangmenggunakan
Bahasa Sunda Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan
Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang,
bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping
bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh
pendatang dari bagian lain Indonesia.

C.Senjata tradisional

Golok adalah pisau besar dan berat yang digunakan sebagai alat berkebun sekaligus senjata yang
jamak ditemui di Asia Tenggara. Hingga saat ini kita juga bisa melihat golok digunakan sebagai
senjata dalam silat. Ukuran, berat, dan bentuknya bervariasi tergantung dari pandai besi yang
membuatnya. Golok memiliki bentuk yang hampir serupa dengan machete tetapi golok cenderung
lebih pendek dan lebih berat, dan sering digunakan untuk memotong semak dan dahan pohon. Golok
biasanya dibuat dari besi baja karbon yang lebih lunak daripada pisau besar lainnya di dunia. Ini
membuatnya mudah untuk diasah tetapi membutuhkan pengasahan yang lebih sering.
D. Pakaian Adat
Pakaian adat Banten pada Pria mengenakan pakaian model baju koko dengan lehernya yang tertutup.
Serta pakaian bawahnya dilengkapi celana panjang serta diikatkan dengan kain batiknya. Pada
bajunya dikenakan ikat pinggang dan diselipkan sebilah parang di bagian depan. Serta di bahu
diselempengkan sehelai kain.

Sedangkan pakaian adat Banten pada wanitanya, memakai baju adat kebaya serta kain batin sebagai
bawahannya. Pakaian ini juga diselempangkan sehelai kain di bahu dan dihiasi dengan bros kerajinan
tangan pada bagian depan kancing kebayanya. Pada rambut di sanggul dan dihiasi dengan kembang
goyang berwarna keemasan.

E. Tarian Daerah: Tari Topeng

Tarian ini dilakukan oleh satu orang pria atau lebih sesuai dengan kebutuhan. Gerakkan tari ini
tempak gemulai.Tarian topeng mengisahkan tentang seorang rasa yang balas dendam karena cintanya
yang ditolak.

F. Alat Musik
: Angklung Buhun, Pantung Bambu, Rampak Beduk.
G.Rumah adat

Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari
pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk
penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang
ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini
masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.

H.Tradisi masyarakat
Tradisi masyarakat Banten pada umumnya berhubungan dengan keaganmaan . tradisi yang sudah
sering kita lihat pada masyarakat banten yang masih bertahan hingga sekarang antara lain :

1. Peringatan maulid nabi


2. Memperingati 7 hari meninggalnya kerabat
3. Memperingati 40 hari meninggalnya kerabat
4. Arak- arakan saat sahur ramadhan
5. Khaulan
6. Dan lain- lain
7. Kesenian

Mengenai kesenian lain, ada pula yang teridentifikasi kesenian lama (dulu) yang belum berubah,
kecuali mungkin kemasannya. Kesenian-kesenian dimaksud ialah:

1. Seni Debus Surosowan


2. Seni Debus Pusaka Banten
3. Seni Rudat
4. Seni Terbang Gede
5. Seni Patingtung
6. Seni Wayang Golek
7. Seni Saman
8. Seni Sulap-Kebatinan
9. Seni Angklung Buhun
10. Seni Beluk
11. Seni Wawacan Syekh
12. Seni Mawalan
13. Seni Kasidahan
14. Seni Gambus
15. Seni Reog
16. Seni Calung
17. Seni Marhaban
18. Seni Dzikir Mulud
19. Seni Terbang Genjring
20. Seni Bendrong Lesung
21. Seni Gacle
22. Seni Buka Pintu
23. Seni Wayang Kulit
24. Seni Tari Wewe
25. Seni Adu Bedug
26. Dan lain-lain
DI. YOGYAKARTA
Rumah Adat

Rumah adat Yogyakarta bernama Rumah Bangsal Kencono Keraton. Rumah yang dibangun oleh
Sultan Hamengkubuwono I pada tahun ini merupakan rumah kediaman sekaligus istana bagi raja
Ngayogyakartan Hadiningrat dari dulu hingga sekarang. Oleh banyak pihak, Bangsal Kencono
Keraton dianggap sebagai bangunan dengan desain terbaik yang sudah menerapkan tata kelola ruang
seperti rumah modern. Selain itu, rumah adat ini juga punya beragam keunikan dari sisi arsitekturnya
maupun dari sisi nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

3. Pakaian Adat

1. Pakaian Adat Yogyakarta untuk Laki-Laki Dewasa

Pada umumnya, pakaian / baju adat laki-laki dewasa di Jogja adalah mengenakan surjan serta
kebawahan berupa kain batik atau yang disebut jarik. Penggunaan Blankon (penutup kepala) juga
menjadi keharusan pada saat penggunaan pakaian / baju surjan. Selain blankon, lelaki dewasa
Yogyakarta juga menggunakan alas kaki berupa sendal / selop.

2. Pakaian Adat Yogyakarta untuk Wanita Dewasa


Wanita dewasa di Yogyakarta menggunakan pakaian adat berupa kebaya dengan bawahan kain
batik/jarik. Ciri khas lainnya adalah tatanan rambut yang disanggul / konde. Bahan kain yang dipakai
untuk pembuatan pakaian adat yogyakarta antara lain berasal dari bahan katun, bahan sutera, kain
sunduri, nilon, lurik, atau bahan-bahan estetis. Teknik pembuatannya ada yang ditenun, dirajut,
dibatik, dan dicelup. Sementara untuk kebaya sendiri kebanyakan menggunakan bahan beludru,
brokat, atau sutera.

4. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

 Tari Serimpi Sangupati, sebuah tarian keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut dan menawan hati.

 Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang ditarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah
gemulai dan lembut.
 Tari Merak, suatu tari yang mengisahkan keindahan dan kebebasan alam bebas yang dialami
burung merak.
 Tari Beksan Srikandi Suradewati adalah tari tradisional Yogyakarta yang menceritakan
tentang peperangan Dewi Suradewati dengan Dewi Srikandhi yang diambil dari serat
Mahabaratha.
 Tarian ArjunaWiwaha adalah salah satu tarian tradisional yang dipentaskan di Keraton
Yogyakarta. Tari Arjuna Wiwaha menceritakan ketika Arjuna yang bertapa di Indrakila
mengalami berbagai macam godaan.

5. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Yogyakarta - Keris

Di Yogyakarta pun kerus merupakan senjata tradisional yang paling terkenal. Keris-keris itu diberi
pula gelar-gelar kehormatan seperti "Kanjeng Kyai Kpek" dan sebagainya. Selain keris terdapat pula
tombak sebagai benda pusaka. Benda-benda itu sangat dihormati dan diberi gelar kehormatan. Antara
lain "Kajeng Kyai Ageng Plered", Kanjeng Kyai Ageng Baru", "Kanjeng Kyai Gadapan" dan
"Kanjeng Ageng Megatruh"."Kyai Plered" mempunyai sejarah tersendiri, karena Untung Suropati
berhasil menewaskan opsir Belanda Kapten Tack dengan menggunakan "Kyai Plered" Oleh karena
itu, tombak ini dianggap keramat.

6. Upacara Adat dan Kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Sendratari Ramayana

Sendratari Ramayana merupakan satu kesenian yang paling terkenal di Yogyakarata, biasanya turis
mancanegara sangat menyukai pertunjukan ini. Biasanya sendratari ini dipertunjukan di Candi
Prambanan.
Sendratari ini menceritakan tentang perlawanan antara budi perekrti yang baik yang ada dalam diri Sri
Rama (dari negara Ayodhiyapala) melawan sifat jahat yang ada dalam diri Rahwana (maharaja
angkara murka dari negara Alengka). Sendratari ini memiliki empat episode berbeda disetiap
pertunjukannya diantaranya, Hilangnya Dewi Shinta, Hanoman Duta, Kombokarno Leno, dan Api
Suci. Sendratari ini dipentaskan setiap bulan Mei sampai Oktober.

7. Suku:
Jawa

8. Bahasa Daerah:
Jawa

9. Lagu Daerah:

Lagu daerah Yogyakarta hampir tidak dapat dibedakan dengan lagu daerah Jawa Tengah, karena
bahasanya memang sama. Berikut lagu-lagu daerah Yogyakarta, yang mungkin juga merupakan lagu
daerah Jawa Tengah.

1. Suwe Ora Jamu


2. Pitik Tukung
3. Kidang Talun
4. Menthok- menthok
5. Kupu Kuwi
6. Jamuran
7. Caping Gunung
8. Gethuk
9. Gek Kepriye
10. Sinom
11. Te Kate Dipanah
12. Ande-ande Lumut
JAWA TIMUR

1. Rumah Adat Jawa Timur

Rumah adat Jawa Timur Joglo dasar filosofi dan arsitekturnya sama dengan rumah adat di Jawa
Tengah Joglo. Rumah adat Joglo di Jawa Timur masih dapat kita temui banyak di daerah Ponorogo.
Pengaruh Agama Islam yang berbaur dengan kepercayaan animisme, agama Hindu dan Budha masih
mengakar kuat dan itu sangat berpengaruh dalam arsitekturnya yang kentara dengan filsafat
sikretismenya. Rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk
atapnya, mengambil stilasi bentuk sebuah gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk
pengambilan filosofi yang terkandung di dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah
hunian atau sebagai tempat tinggal, atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atap Joglo/Juglo / Tajug
Loro.

Rumah Joglo mempunyai banyak jenis seperti

1. Joglo Lawakan
2. Joglo Sinom
3. Joglo Jompongan
4. Joglo Pangrawit
5. Joglo Mangkurat

2. Pakaian Adat Jawa Timur

Pakaian Adat Jawa Timur Jika kita lihat sekilas, pakaian ini sebetulnya memiliki beberapa kesamaan
dengan pakaian adat yang biasa dikenakan orang-orang Jawa Tengah ( Baju Adat Jawa Tengah ). Hal
ini disebabkan juga karena masyarakat Jawa Timur tersebut secara historis memang memperoleh
banyak sekali pengaruh kebudayaan dari Jawa Tengah yang berkembang lebih dominan pada masa
silam lalu. Akan tetapi, meskipun memiliki banyak sekali kemiripan, ada juga beberapa hal yang
membedakan kedua jenis pakaian adat tersebut. Pertama, mungkin dari segi coraknya. Corak pakaian
adat Jawa Tengah ini yang banyak melambangkan nilai-nilai segi kesopanan dan tatakrama, namun
sangat kontras jika dibandingkan dengan baju adat jawa timur yang lebih menonjolkan kepada nilai-
nilai ketegasan dan tetap terlihat sederhana juga menjunjung tinggi pada etika.

3. Tari-tarian Daerah Jawa Timur


Tari Reog Ponorogo

Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan 6-8 wanita.
Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang terbilang panjang. Tapi kalau kamu
suka dengan seni, tidak akan bosen deh melihatnya.Menurut sejarah, tarian ini diambil dari perjalanan
Prabu Kelana Sewandana yang sedang mencari pujaan hatinya, perjalanan beliau ditemani oleh
prajurit dan patihnya yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya bertemulah ia dengan Dewi Sanggalangit
seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima cintanya bila Sang Prabu berhasil menciptakan
sebuah kesenian.

4. Senjata Tradisional Jawa Timur

Senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat hubungannya dengan suatu masyarakat.
Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, senjata tradisional juga digunakan dalam
kegiatan berladang dan berburu. Lebih dari fungsinya, senjata tradisional kini menjadi identitas suatu
bangsa yang turut memperkaya khazanah kebudayaan nusantara.

Keris Jawa Timur


Awal mula munculnya senjata keris tidak ada kepastian. Namun pada jaman Pajajaran dan Majapahit
(abad XI), senjata Keris sudah di kenal di kalangan masyarakat luas, khususnya di Pulau Jawa dan
Madura. Dan sumber buku Babad di sebutkan bahwa pada jaman sudah ada beberapa orang Empu di
Pulau Jawa. Di Pulau Madura, menurut berbagai informasi, banyak di jumpai Empu. Nama Empu
yang di populerkan di Pulau Madura: Empu Keleng, Empu Pandhewu, Empu Luwih, dan Empu
Sanung. Senjata keris ini berfungsi untuk alat menyerang, membela diri dan berburu.

5.Suku bangsa

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih
heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura
mendiami di Pulau Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah
pesisir utara, dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan
mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka
bekerja di sektor informal.

1. Suku Jawa
2. Suku Madura
3. Suku Osing
4. Tionghoa
5. Suku Bawean
6. Suku Sunda
7. Suku Tengger
8. Arab
9. Suku Bugis
10. Suku Banjar
11. Suku Betawi
12. Suku Minangkabau
13. Suku Banten
14. Lain-lain

6. Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa
dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek Bahasa Jawa timur
dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa
Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya
Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal
cukup fanatik, dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab.

Bahasa Jawa dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang
umumnya hampir sama dengan dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman
(Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek Malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif
tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau
'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara
bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai
oleh arek-arek Malang.

Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa Walikan atau Osob Kiwalan.
Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan
telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut
lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina, dan
Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi
diucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan
munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania.
Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti
Ongisnade atau Singo Edan, Otruham, Rajajowas, Ongisiras, dan Utab untuk menyebut wilayah
Muharto, Sawojajar, Singosari dan Batu. Terlepas dari tiga kelompok dialek bahasa Jawa tersebut
(Malangan atau Kiwalan, Boso Suroboyoan, dan Mataraman) saat ini Bahasa Jawa merupakan salah
satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.

Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa
Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar),
engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang
sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di
daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa, dan Bahasa
Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan
dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau
Madura (mutually unintellegible).

Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang
digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuno.
BALI

Rumah Adat Bali

Salah satu dari contoh rumah adat bali disebut dengan Gapura Candi Bentar. Gapura Candi Bentar ini
adalah puntu masuk menuju istana raja yang merupakan rumah adat bali juga, Gapura Candi Bentar
dibuat dari batu yang berwarna merah dan diukir oleh batu cadas.

Balai Benggong posisinya terletak di sisi kanan dan Balai Wantikan ini posisinya terletak pada sisi
sebelah kiri. Apa sih Balai Benggo itu? Balai Benggo ialah tempat peristirahatan raja dan
keluarganya, lalu dengan Balai Wantikan? Balai Wantikan ini ialah tempat pagelaran kesenian.

Pakaian Tradisional Bali

Pakaian tradisional bali laki-laki berbentuk destra (ikat kepala), kain songket, saput, dan dilengkapi
dengan sebilah keris yang diselipkan didaerah pinggang bagian belakang.

Sedangkan dengan pakaian adat bali wanita ini menggunakan dua helai kaing songket, setagen
songket dan selendang, selain menggunakan dua helai kain songket dan lain sebagainya, pakaian adat
bali untuk wanita ini dilengkapi dengan hiasan-hiasan bunga emas dan hiasan bunga kamboja diatas
tepat pada kepala.

Perhiasan-perhiasan untuk menghias pakaian adat bali khusus wanita ini adalah seperti kalung,
subang, dan gelang.
Tarian Tradisional Bali

Tari Panji Semirang

Tarian tradisional ini namanya Tari Panji Semirang. Tari Panji Semirang ini dimainkan oleh wanita,
Tari Panji Semirang ini ialah tarian yang melambangkan seorang putri raja yang bernama Galuh
Cadrakirana, yang mana putri raja itu menyamar menjadi seorang laki-laki sesudah kehilangan
suaminya

Didalam lambangnya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji, maka dari itulah tarian tersebut
disebut dengan Tari Panji Semirang

Senjata Tradisional Bali – Keris Bali

Menurut kisah cerita, keris bali ini merupakan salah satu peninggalan dai kekuasan Kerajaan
Majapahit. Konon katanya, keris ini kebudayaan Majapahit yang sangat kuat, sehingga alat
pertempuran seperti keris ini diangkat oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Bali atau bisa disebut dengan
Pulau Dewata.

Menurut filosofi, keris bali ini dilihat sebagai simbol dari nilai ajaran-ajaran tentang kehidupan agama
Hindu. Bahkan, mereka mempunyai hari-hari tertentu untuk beribadah ketika akan merawat kesucian
keris pusaka yang dimiliki olehnya.
Adat Istiadat Bali

Didaerah Bali terdapat beberapa kebiasaan yang unik pada masyarakat yang ada kaitannya dengan
Agama Hindu dan adat istiadat yang terlahir pada dirinya masing-masing. Pulau Bali ini mempunyai
banyak sekali warisan-warisan dari nenek moyang atau leluhur mereka, yang mana warisan-warisan
budaya tersebut sampai saat ini maih tertanam dan melekat.

Selain dari warisan-warisan peninggalan dari nenek moyang mereka, masyarakat atau penduduk yang
asli terlahir di Pulau Bali ini mempunyai suatu kebiasaan yang sangat unik sekali, yang mana
kebiasan-kebiasaan unik tersebut hingga saat ini masih dipegang dengan teguh oleh penduduk-
penduduk setempat.

Bahasa Daerah Bali

Negara Indonesia ini terdiri dari berbagai macam daerah, dan pada setiap daerah tersebut memiliki
budaya dan bahasa daerah masing-masing. Contoh misal daerah Bali, Bali adalah pulau yang
memiliki kekayaan budaya dan nuansa alam yang sangat indah, selain itu Bali juga terdiri dari 3
bahasa, yakni bahasa kasar, halus, dan madya.

Misal kita ambil kata “makan” untuk dijadikan salah satu contoh dari bahasa bali, kata makan apabila
diartikan oleh basa bali adalah Ngajeng, Medar, dan Ngiunan. Ketiga bahasa tersebut dimulai dari
bahasa yang kasar, halus, dan madya.

Dari ketiga bahasa Bali tersebut adalah aspek atay faktor penting yang membedakan antar satu kasta
dengan kasta-kasta yang lainnya. Karena, bahasa bali yang alus biasanya digunakan oleh para kaum
Brahmana, kemudian bahasa madya digunakan oleh para Ksatria dan Waisya, dan bahasa bali kasar
pada umumnya digunakan oleh kaum-kaum sudra.
Agama di Bali

Penduduk yang memang asli kelahiran dari Bali dulunya merupakan penganut kepercayaan-
kepercayaan yang mana dulunya mereka percaya kepada alam, tetapi sesudah melewati proses-proses
adaptasi dari penduduk keterunan kerajaan Majapahit, umumnya masyarakat yang tinggal di Bali
menganut kepada agama Hindu.

Tetapi pada zaman sekarang ini sudah banyak penduduk Bali yang menganut agama lain selain dari
agama hindu. Kepercayaan agama Hindu di Bali ini ada sedikit perbedaan dibandingkan dengan
kepercayaan agama Hindu yang berasal dari kerajaan Majapahit, yang mana asal mulanya berasal dari
Negara India, karena kebudayaan di Bali telah melewati proses-proses adaptasi atau penyesuaian dari
dua macam penduduk tersebut.

Upacara Adat Bali

Upacara Ngaben

Upacara Ngaben ialah suatu upacara pembakaran mayat atau jenazah yang dilakukan oleh umat Hindu
di daerah bali, upacara adat ini dilakukan untuk mensucikan roh-roh leluhur orang yang telah
meninggal dunia dan menuju kepada tempat peristirahatannya dengan melaksanakan pembakaran
zenazah.
Wisata di Bali

Pantai Kuta Bali

Pantai Kuta ialah obyek wisata di Pulau Bali yang sangat amat populer dikalangan wisata-wisatawan
dan juga obyek wisata pantai kuta ini paling banyak didatangi oleh wisatawan karena letak lokasi
pantai tersebut dekat dengan kebaradaan bandara, nuansa pantainya yang indah, biaya yang cukup
murah, dan ombak yang sangat cocok untuk peselancar pemula.
NUSA TENGGARA BARAT

1. Rumah Adat

Salah satu contoh rumah adat Nusa Tenggara Barat disebut Istana Sultan Sambawa. Istana tersebut
bertingkat tiga. Lantai bawah atau pertama merupakan tempat pengawalan. Bila ada upacara, maka
para pengawal berbaris didepan tangga, sesuai urutan pangkatnya. Anak tangga menandakan urutan
pangkat tersebut.
Lantai kedua adalah tempat kediaman Sultan dan Permaisuri. Disebalah kana berhapan dengan kamar
Sultan alah tempat pangeran pangeran. Sedangkan lantai tiga disediakan untuk para putri dan keluarga
lainnya dari Sultan.

2. Pakaian Adat

Pakaian adata pria Lombok berupa tutup kepala dengan baju berlengan panjang, kain sarung sebatas
dengkul dan kain sarung yang ditenun. Sedangakan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain
songket. Perhiasannya yang dipakai adalah hiasan bunga dikepala, anting anting, kalung bersusun,
pending, dan gelang.
Pakaian adat pria Sumbawa berupa tutup kepala,baju jas tutup, kain songket dan kain tenun yang
melingkar dipinggang. Wanitanya memakai model baju bodo, dan kain songket. Perhiasan yang
dipakai berupa hiasan bunga dikepala, kalung bersusun, pending, dan gelang tangan.

3. Tari tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

A. Tari Mpaa Lenggogo


Sebuah tarian guna menyambut kehadiran Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Tari ini juga sering
dipertunjukkan pada upacara upacara perkawinan atau upacara khinatan keluarga raja.
B. Tari Batu Nganga
Tari Batu Nganga adalah sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan
rakyat terhadap putri raja yang mesuk kedalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar
dari dalam batu itu.

4. Senjata Tradisional

Di NTB, senjata tradisional adalah keris. Ada berbagai jenis keris, misalnya sampari dan sondi. Di
Lombok, sondi bernama grantin.
Keris merupakan benda pusaka yang diperoleh secara turun temurun. Dipakai pada saat upara upara
adat, juga pada waktu upacara keagaaman, seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idut Fitri, Idul
Adha dan pada waktu menerima tamu negara.

5. Suku :
Suku dan marga yang terdapat di daerah Nusa Tenggara Barat adalah : Sasak, Bali, Sumbawa, dan
Bima.

6. Bahasa Daerah :
Sumbawa, Sasak, dan lain lain.
7. Lagu Daerah :
- Halele U Ala De Teang
- Pai Mura Rame
- Tebeb O Nana
- Tutu Koda

8. Kerajinan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai beragam kerajinan tangan. Diantaranya adalah Gerabah
Banyumulek dan Kain Tenun khas Nusa Tenggara Barat. Kerajinan tangan khas Busa Tenggara Barat
ini telah dilakukan secara turun menurun sejak dahulu kala. Gerabah Banyumulek adalah kerajinan
tangan khas Nusa Tenggara Barat yang dibuat dengan alat berupa lempengan bulat yang dapat diputar
dengan tangan. Gerabah Banyumulek terbuat dari bahan tanah liat dan tanah liat tersebut dibentuk
dengan alat pemutar , setelah jadi tanah liat yang tadi sudah dibentuk dijemur dan dibakar. Jadilah
kerajinan tangan khas Nusa Tenggara Barat yang bernama Gerabah Banyumulek.

NUSA TENGGARA TIMUR

1. Rumah Adat

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beragam rumah adat, 2 rumah adat yang unik dan menarik
yaitu Mbaru Niang dan Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara.

A.Mbaru Niang
Mbaru Niang adalah rumah adat yang berada di Wae Rebo, yaitu sebuah desa yang letaknya berada di
pedalaman dan diarungi oleh pegunungan dan panorama hutan tropis lebat di Desa Satar Lenda,
Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Rumah adat Mbaru Niang bentuknya seperti cone yang dibalik, yaitu kerucut menjulur ke bawah dan
hampir menyentuh tanah. Strukturnya setinggi 5 lantai dengan tinggi sekitar 15 meter. Atap rumah
adat Nusa Tenggara Timur ini diisi oleh daun lontar yang ditutupi ijuk atau ilalang dan kerangka atap
terbuat dari bambu sedangkan pilar rumah menggunakan kayu worok yang besar dan kuat. Hebatnya
rumah adat ini tidak memakai paku tetapi menggunakan tali rotan untuk mengikat konstruksi
bangunan. Meski bangunannya tidak terlalu besar, setiap mbaru niang bisa diisi oleh enam sampai
delapan keluarga.

2. Pakaian Adat

Pakaian Adat Suku Rote


Pakaian adat Suku Rote merupakan simbol pakaian adat NTT di kancah nasional. Pakaian ini dipilih
karena memiliki desain yang sangat unik dan sarat nilai filosofis. Salah satu keunikannya terletak
pada desain Ti’i langga. Ti’i langga adalah sebuah penutup kepala dengan bentuk seperti topi
sombrero khas Meksiko yang dibuat dari daun lontar kering. Selain untuk pelengkap penampilan, topi
adat suku Rote ini juga dianggap sebagai simbol wibawa dan kepercayaan diri bagi para pria Rote.
Topi Ti’i langga adalah pelengkap utama pakaian adat Rote yang bernama pakaian Tenun Ikat. Sesuai
dengan namanya, pakaian tenun ikat lebih didominasi oleh kain tenun khas Rote. Untuk para pria
Rote, kemeja putih lengan panjang menjadi atasan dan sarung tenun ikat warna gelap menjadi
bawahan. Selendang dari kain dengan motif yang sama juga diselempangkan di bahu untuk penutup
dada. Sementara untuk para wanita Rote, perpaduan kebaya dan bawahan berupa tenunan tangan
menjadi pilihan utama.

3. Tari tarian Daerah Nusa Tenggara Timur


A.Tari Hopong

Tari Hopong adalah merupakan salah satu ritual adat yang ada di masyarakat Helong yang bermukim
di Pulau Timor dan Pulau Semao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Upacara Hopong adalah
merupakan ritual yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan dan
Nenek Moyang. Upacara dan tarian Hopong ini dilakukan pada masa panen di sebuah rumah yang
telah ditentukan bersama dengan dihadiri oleh para tetua adat serta lapisan masyarakat Helong. Tarian
Hopong menggambarkan kehidupan bersama, nilai religius dan gotong royong masyarakat Helong.
Tarian Hopong diiringi dengan musik tradisional yang dimainkan dari gendang, tambur dan gong.

4. Senjata Tradisional
Sundu
Senjata tradisional menyerupai Keris, berbentuk lurus dan pegangannya menyerupai bentuk sayap
burung. Ada pula motif horizontal melingkar pada sarung Sundu. Senjata yang umumnya dipakai oleh
penduduk NTT adalah Sundu atau Sudu, semacam keris. Penduduk menganggapnya sebagai senjata
tikam yang keramat.

B. Kabeala (Parang Pinggang)

Senjata sejenis parang berasal dari pulau Sumba dengan variasi ukuran panjang 48, 50,5; 53 dan 58,5
Cm. Parang yang selalu di pinggang pria dewasa menjadi pemandangan luas di Sumba yang kini
merupakan wilayah empat kabupaten, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba
Barat Daya. Pemandangan seperti itu dijumpai mulai dari pedesaan hingga kota. Membawa parang
belum tentu berhubungan dengan kebutuhan kerja.

5. Suku :
Suku dan marga yang terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur adalah : Timor, Rote, Flores, Sabu,
Dawan, Belu, Sumba, Helong, dan lain lain.

6. Bahasa Daerah :
Sumba Timor, Hawu, Beku.

7. Lagu Daerah :
Potong Bebek, Desaku, Anak Kambing Saya.

KALIMANTAN BARAT

1. Rumah Adat
Rumah Panjang adalah salah satu rumah adat dari daerah Kalimantan Barat. Rumah Panjang adalah
ciri khas dari masyarakat Dayak yang tinggal di daerah Kalimantan Barat. Hal ini dikarenakan rumah
panjang adalah gambaran sosial kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Rumah panjang
juga merupakan pusat kehidupan dari masyarakat Dayak. Saat ini, rumah panjang di Kalimantan Barat
dapat dikatakan hampir punah karena jumlahnya yang sedikit. Pada tahun 1960, pemerintah
menghancurkan beberapa rumah panjang karena dicurigai menganut paham komunis.

2. Pakaian Adat

Di masa silam, penduduk Kalimantan Barat mengenakan pakaian adat yang sangat sederhana. Pakaian
adat Kalimantan Barat tersebut bernama King Baba dan King Bibinge.

Pakaian Adat untuk Laki-laki

Pakaian adat Kalimantan Barat untuk Laki-laki bernama King Baba. Dalam bahasa Dayak, King
berarti pakaian dan Baba berarti laki-laki. Pakaian ini terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro
atau kayu kapuo. Kedua jenis kayu ini adalah tumbuhan endemik Kalimantan yang mempunyai
kandungan serat tinggi. Untuk membuat king baba, kulit kayu tersebut dipukul-pukul menggunakan
palu bulat di dalam air, sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Setelah lentur, kulit tersebut
kemudian dijemur dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik khas Dayak menggunakan bahan pewarna
alami. Kulit kayu dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai rompi tanpa lengan dan sebuah
celana panjang.
Sebagai hiasan, serat kulit kayu tersebut juga dibuat menjadi semacam ikat kepala. Sebagai pelengkap
hiasan, biasanya laki-laki adat suku Dayak di Kalimantan Barat juga akan menyelipkan sehelai bulu
burung enggang, burung khas Borneo yang kini mulai langka. Tak lupa, senjata tradisional berupa
mandau dan perisai juga dikenakan, terlebih ketika mereka hendak berperang. Oleh karena itu, tak
jarang pakaian adat Kalimantan Barat ini juga dikenal dengan nama pakaian perang.

Burung Enggang atau Rangkong adalah burung dengan paruh menyerupai tanduk sapi dengan warna
terang. Burung ini merupakan burung endemik di wilayah Kalimantan.

Pakaian Adat Perempuan

Sama seperti pakaian laki-laki, pakaian adat Kalimantan Barat untuk para perempuan juga dibuat dari
bahan dan cara yang sama. Namun, desainnya lebih sopan dengan perlengkapan antara lain penutup
dada, stagen, kain bawahan, serta berbagai pernik lain seperti kalung, manik-manik, dan hiasan bulu
burung enggang di kepalanya. Beberapa perhiasan lain yang dikenakan di antaranya:

1. Jarat tangan (gelang tangan) adalah gelang yang dibuat dari pintalan akar tanaman tengang
untuk dikenakan di tangan sebagai penolak bala.
2. Kalung dari bahan-bahan seperti akar kayu atau kulit (tulang) hewan sebagai penangkal
gangguan dari roh-roh halus, terutama sering digunakan pada bayi.
3. Beragam jenis gelang, di antaranya tjuk bulu tantawan, tajuk bulu area, kalung manik
lawang, galling gading, galang pasan manik, galang pasan, sa’sawak tali mulung, sa’sawat
pirak kurumut, dan posong.

3. Tari-tarian Daerah Kalimantan Barat

 Tari Monong, merupakan sebuah tari penolak penyakit, agar si penderita dapat sembuh
kembali. Penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampinya.
 Tari Zapin Tembung, merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
 Tari Menoreh Getah, tari ini menggambarkan gerak kehidupan masyarakat pedesaan
Kalimantan Barat yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan menoreh getah. Berpijak
pada ide itu tari ini digarap berdasarkan unsur-unsur gerak dari tari Melayu dan Dayak yang
ada di daerah Kalimantan Barat.
 Tari Tandak Sambas, adalah bentuk tari-tarian pergaulan rakyat Kalimantan Barat.
 Tari Mandau, Tarian Mandau merupakan simbolisasi dari semangat juang masyarakat Suku
Dayak dalam membela harkat dan martabatnya.
 Tari Jonggan Merupakan tari pergaulan masyarakat Dayak Kanayan di daerah Kubu Raya,
Mempawah, Landak. Tarian ini menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan
muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu yang datang umumnya diajak untuk menari
bersama
4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Sipet

Sipet adalah bahasa Dayak untuk menyebutkan senjata tiup bernama sumpit. Senjata ini terdiri dari 2
bagian, sipet atau selongsong yang terbuat dari bambu atau kayu berongga, serta damek atau anak
sumpit. Selongsong sipet umumnya memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2,5 meter. Sementara rongga
di bagian tengah ukurannya antara 0,35 sampai 0,75 cm. Kayu dan rongga sipet harus lurus 100%
untuk membuat tembakan menjadi akurat. Selongsong sipet digunakan dengan damek sebagai anak
sumpitnya.

5. Suku :

Suku dan marga yang terdapat didaerah kalimantan Barat adalah : Dayak (Ngaju, Apa Kayan,
Kalimantan, Murut, Punan, Ot Danun, dan lain-lain).

6. Bahasa Daerah :
Dayak, Kayan, Ot Danun dan lain-lain.

7. Lagu Daerah :
Cik-cik Periok.
KALIMANTAN TENGAH

1. Rumah Adat

Rumah adat Kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang, Bentuk rumahnya panjang, bawah
kolongnya digunakan untuk pertenun dan menumbuk padi dan dihuni oleh lebih kurang 20 kepala
keluarga.

Rumah terdiri dari 6 kamar antara lain untuk penyimpanan alat-alat perang, kamar untuk pendidikan
gadis, tempat sesajian, tempat upacara adat dan agama, tempat penginapan dan ruang tamu. Pada kiri-
kanan ujung atap dihiasi tombak sebagai penolak mara bahaya.

2. Pakaian Adat

Pakaian adatnya pria Kalimantan Tengah berupa kepala berhiasankan bulu-bulu enggang, rompi dan
kain-kain yang menutup bagian bawah badan sebatas lutut. Sebuah tameng kayu hiasan yang khas
bersama mandaunya berada di tangan. Perhiasan yang dipakai berupa kalung-kalung manik dan ikat
pinggang.

Wanitanya memakai baju rompi dan kain (rok pendek), tutup kepala berhiaskan bulu-bulu enggang,
kalung manik, ikat pinggang dan beberapa gelang tangan.

3. Tari-tarian Daerah Kalimantan Tengah


1. Tari Tambun dan Bungai, merupakan sebuah tari yang mengisahkan kepahlawanan
Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
2. Tari Balean Dadas, merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
3. Tari Sangkai Tingang, tari garapan yang memanfaatkan perbendaharaan gerak tari tradisi ini
menggambarkan sikap sekelompok wanita dalam mencintai lingkungan hidupnya. Mereka
berusaha dan berdoa agar burung enggang yang indah itu tetap dilindungi kelestariannya.
4. Tari Punan Letto adalah tari tradisional Kalimantan Timur, kata “Punan” artinya merebut,
“letto” artinya gadis/wanita. Tarian ini memang menceritakan tentang dua orang pemuda
yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya.

4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Sumpit / Sipet

Sumpit dalam bahasa Kalimatan Tengah disebut Sipet, yaitu senjata tradisional yang digunakan untuk
berburu, pertempuran terbuka maupun sebagai senjata pembunuh diam-diam. Penggunaan sumpit
yaitu dengan cara ditiup. Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan
tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan
pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki akurasi
tembak yang dapat mencapai 200 meter
5. Suku :
Dayak, Ngaju, Maanyan, Dusun, Lawangan Bukupai, Ot Danun, dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah :
Dayak, Ngayu, Ot Danun, dan lain-lainnya.

7. Lagu Daerah :
Kalayar, Palu Lempangpupoi.

8.Makanan Khas Kalimantan Tengah

Juhu Singkah adalah makanan khas masyarakat Dayak, Kalimantan Tengah, yang sangat lezat.
Makanan ini bisa dijumpai di Kota Palangkaraya, Kalteng. Makanan yang terbuat dari umbut rotan ini
lebih lezat bila dipadukan dengan ikan betok. Umbut rotan diperoleh warga dengan mencarinya di
sekitar hutan tempat mereka tinggal.

Ciri Khas dari Daerah Kalimantan Tengah

Suku Dayak

Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup secara berkelompok tinggal di pedalaman. Kata
Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-
orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif.
Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang
memiliki kekuatan gagah berani, tidak kenal menyerah atau pantang mundur.
Khusus untuk para wanita dibiasakan dari kecil memakai anting yang mempunyai berat yang lebih .
Lama- kelamaan telinga mereka semakin panjang. Katanya, semakin lebar dan panjang telinga
mereka maka semakin cantik.

Upacara tiwah (adat)

Upacara Tiwah merupakan acara yang paling terkenal adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara
yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di
buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka
yang sudah meninggal dunia. Mereka juga membuat patung yang di persembahkan untuk orang yang
meninggal tersebut. Konon, patung ini akan semakin mirip dengan wajah orang yang meninggal
tersebut. Upacara ini disertai dengan menombak kerbau sebagai lambang menolak kejahatan dan
nasib buruk.
KALIMANTAN SELATAN

1. Rumah Adat

Seperti halnya dalam kegiatan jual beli, aktivitas masyarakat Kalimantan Selatan memang lebih
banyak dilakukan di atas sungai. Berdasarkan hal ini, maka rumah yang mereka tinggali
konstruksinya juga sering disesuaikan dengan aktivitasnya tersebut, contohnya seperti pada konstruksi
rumah adat Baanjung yang berupa rumah pangung.

Rumah adat Baanjung adalah nama dari rumah adat Kalimantan Selatan, salah satu rumah adat yang
cukup unik gaya arsitekturnya. Berikut ini penjelasan mengenai Rumah adat tersebut secara lengkap
mulai dari konstruksi, gambar, dan filosofinya.

2. Pakaian Adat

Pria : Mengenakan rompi lengan panjang yang dihias dengan motif khusus serta dipadu celana
panjang warna serupa. Di bagian pinggang memakai sarung sampai bagian dengkul. Kepala pria
memakai destar yang bagian ujungnya agak naik. Sedangkan sebilah keris diselipkan didepan perut.
Wanita : Bagi kaum wanita memakai baju kurung basisit lengkap dengan tapihnya. Disebut baju
kurung basisit lenngkap karena di bagian leher dan tangan dilengkapi tali pengikat (tali penyisit).
Bahan baju ini dapat dibuat dari kain sutra. Baju ini dikombinasi dengan tapih di bagian kepala,
rambutnya di sanggul serta memakai hiasan kembang goyang yang di sebut sumping. Pakaian
pengantin ini berdasarkan adat Banjar.

3. Tari tarian Daerah Kalimantan Selatan

1. Tari Baksa Kembang, merupakan tai selamat datang pada tamu agung
dengan menyampaikan untaian bunga.
2. Tari Radap Rahayu, dipertunjukkan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantun pria
dan wanita dipersandingkan dipelaminan.
3. Tari Mantang Gandut, tari gandut merupakan jenis tari garapan yang diangkat dari tari
tradisional Kalimantan Selatan. Tari ini termasuk jenis tari pergaulan, dimana penari wanita,
yang dinamakan Gandut, berusaha menarik simpati penonton, sedangkan penari
pria(Mantang) menyambut tantangan itu dengan memilih pasangannya.

4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Bujak Beliung

Merupakan senjata tradisional khas banjar dalam bentuk keris yang terbuat dari campuran besi dan
logam dengan panjang sekitar 30 cm
Bentuknya memang hampir sama dengan keris keris dari daerah lainnya, hanya saja yang
membedakannya adalah ukuran serta motif ukiran dan lekukan kerislah yang membedakannya dengan
keris dari daerah lain

5. Suku :
Suku dan marga yang terdapat didaerah Kalimantan Selatan adalah : Banjang Hulu dan Banjang
Kuala.

6. Bahasa Daerah :
Banjar

7. Lagu Daerah :
Sapu Tangan Bapucu Ampat, Ampar Ampar Pisang.

8. Makanan Khas
Ketupat kandangan

Ketupat kandangan ini sangat beda dari ketupat biasanya dari bumbu atau rempah-rempah yang
digunakan sampai dengan cara penyajiannya,Cara menyantapnya juga cukup unik, yaitu ketupat
diremas dengan tangan, begitu tercampur dengan kuah santan, lalu kemudian disantap.

Dodol Kandangan
Pembuatan Dodol Kandangan ini telah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat.
Di sepanjang jalan terdapat banyak toko yang menjual Dodol Kandangan dengan berbagai macam
rasa.
KALIMANTAN TIMUR

1. Rumah Adat

Rumah adat Kalimantan Timur dinamakan Rumah Lamin. Rumah Lamin adalah rumah adat suku
Dayak Kenyah diKalimantan Timur. Rumah itu berbentu panggung setinggi 3m dari tanah dan dihuni
oleh 25-30 kepala keluarga. Ujung atap rumah diberi hiasan kepala naga, simbol keangungan, budi
luhur, dan kepahlawanan. Halaman rumah diisi oleh patung patung Blontang, menggambarkan dewa
dewa sebagai penjaga rumah atau kampung

Rumah lamin terbagi atas ruang dapur, ruang tidur dan ruang tengah guna menerima tamu atau
pertemuan adat. Tangga untuk naik kerumah lamin terbuat dari satu pohon. Bentuk tangga ini tak
berbeda antara rumah bangsawan dan rumah rakyat biasa. Dinding rumah terbuat dari katu diselingi
daun rumbia, sedangkan kolong rumah dapan dipergunakan untuk memelihara ternak.

2. Pakaian Adat

Pria dari Kalimantan Timur memakai tutup kepala (topi) berhiaskan bulu bulu enggang, baju rompi
dan kain tenun sebatas lutut. Sebuah tameng dengan hiasan yang khas berada ditangannya. Hiasan
lainnya adalah kalung yang terbuat dari tulang atau gigi binatang.
Sedangkan wanitanya memakai topi dengan hiasan yang khas baju rompi dan kain (rok) dengan
warna dan hiasan yang khas pula. Perhiasan yang dipakai adalah kalung dan beberapa gelang dikedua
belah tangannya.

3. Tari tarian Daerah Kalimantan Timur

1. Tari Gong, dipertunjukkan pada waktu upacara penyambutan terhadap tamu agung. Dapat
pula dipertunjukkan sewaktu kelahiran seorang bayi kepala suku. Tari ini bersumber dari tari
tradisi Dayak Kenyah, yang merupakan gabungan dari tari perang dan tari gong.
Keseluruhannya menggambarkan kisah dua orang pemuda yang memperebutkan seorang
putri yang kemudian menjelma menjadi seekor burung.
2. Tari Perang, tari yang mempertunjukkan pertarungan dua orang pemuda salam
memperebutkan seorang gadis.
3. Hudug dan Belian, adalah tari tarian yang mengandung kepercayaan magic untuk mengusir
roh jahat yang menganggu.

4. Senjata Tradisional
Senjata Tradisional Kalimatan Timur - Mandau

Mandau adalah senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat suku dayak yang ada di
Kalimatan Timur. Untuk mengenal lebih lengkap mengenai Mandau ini, sobat bisa kunjungi artikel :
Mandau, Senjata Tradisional Kalimatan Utara.
5. Suku :
Suku dan marga yang terdapat didaerah Kalimantan Timur adalah : Dayak, Tidung, Kenyah,
Bulungan, Berusu, Kayan, Abai, dan lain lain.
6. Bahasa Daerah
: Kenyah, Kayan, dan lain lain.
7. Lagu Daerah
: Indung indung.
KALIMANTAN UTARA

1. Rumah Adat

Budaya masyarakat Suku Tidung sebagai suku asli provinsi yang beribukota di Tanjung Selor ini
justru telah berkembang sejak lama. Salah satu ikon budaya yang dapat menjadi buktinya adalah
rumah adat Baloy yang kini dikenal sebagai rumah adat Kalimantan Utara.

Rumah Suku Tidung di Kalimantan Utara sebetulnya merupakan salah satu dari 420 sub suku Dayak
yang ada di Kalimantan. Akan tetapi, setelah budaya dan ajaran Islam masuk ke budaya suku ini,
sebutan bagi suku Tidung yang awalnya adalah suku Dayak Tidung perlahan diganti dengan nama
suku Tidung saja. Karena suku Tidung adalah salah satu sub suku Dayak, desain rumah Baloy yang
menjadi rumah adat suku Tidung juga mirip dengan rumah adat Lamin dari Kalimantan Timur.
Beberapa ahli bahkan menyebutkan bahwa rumah Baloy merupakan rumah dengan hasil
pengembangan arsitektur rumah adat Lamin.

2. Pakaian Adat
Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali sub suku. Adapun yang
menjadi suku Dayak mayoritas di Kalimantan Utara adalah suku Dayak Kenyah. Sub suku yang
orangnya dicirikan mirip keturunan Tionghoa ini memiliki pakaian adat bernama Ta’ a dan Sapei
Sapaq.

Ta’a dan Sapei Sapaq dikenal luas sebagai pakaian adat Kalimantan Timur. Kendati begitu, provinsi
Kalimantan Utara juga mengakui bahwa kedua pakaian ini sebagai pakaian adatnya. Adapun meski
memiliki nama yang sama, Ta’a dan Sapei Sapaq khas Kalimantan Timur dan yang khas Kalimantan
Barat sebetulnya mempunyai perbedaan mencolok.

3. Tarian Tradisional:
Tari Magunatip / Lalatip
Tari Magunatip atau Tari Lalatip merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Tarakan dan
Malinau Kalimantan Utara. Pada jaman dahulu tarian magunatip digunakan sebagai latihan
ketangkasan kaki dalam melompat dan menghindari rintangan. Hal ini dilakukan karena adanya
perang antar suku. Kemudian latihan ketangkasan itu kini dijadikan sebuah tarian.

Dalam tarian magunatip atau lalatip yang merupakan tarian tradisional Kalimantan Utara ini terdapat
tiga kelompok pemain yaitu kelompok penjepit kaki dengan menggunakan batang kayu, kelompok
penari sambil menari juga menghindari jepitan kayu dan kelompok pemain musik dengan alat musik
tradisional Kalimantan Utara berupa gong dan kendang. Tarian ini mendebarkan karena penari dapat
terjepit atau terapit kakinya oleh batang kayu bila terlambat menghindar apalagi saat penari menari
dengan ditutup kedua matanya.

4. Senjata Tradisional:
Senjata tradisional mandau
Senjata tradisional mandau ini adalah senjata tradisional yang berasal dari suku kebudayaan dayak
yang ada di Kalimantan Utara. Mandau ini merupakan salah satu senjata tradisional yang ada di
Negara Indonesia. Senjata mandau tersebut mempunyai beberapa ukiran-ukiran pada keping-nya yang
mana ukiran-ukiran itu mempunyai makna tersendiri/makna tertentu.

5. Suku Bangsa:
Sepertiga penduduk Kalimantan Utara adalah Suku Jawa yang merupakan kelompok terbesar, disusul
penduduk asal Sulawesi Selatan. Selebihnya merupakan penduduk asli Kalimantan yaitu Suku Banjar,
Suku Bulungan, Suku Dayak, Suku Tidung dan Suku Kutai.

6. Bahasa :
Bahasa Indonesia, bahasa Tidung, Bahasa Dayak.
SULAWESI TENGGARA

Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara


Provinsi Sulawesi Tenggara yang dihuni beberapa suku bangsa memiliki sejumlah bahasa daerah
yang berbeda. Bahasa daerah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Bahasa Tolaki meliputi dialek Mekongga, Wawonii, Kulisusu, Konawe, Mororene, dan Kabaena.
Bahasa Muna (Wuna) meliputi dialek Mawasangka, Tiworo, Siompu, Kotabengke, dan Kadatua, dan
Gu.
Bahasa Pancana meliputi dialek Kamaru, Lasalimu, Kapontori, dan Kaisabu.
Bahasa Wolio (Buton) meliputi dialek Pesisir, Keraton, Tolandona, Bungi, dan Talaga.
Bahasa Cia-Cia meliputi dialek Batauga, Wabula, Sampolawa, Takimpo, Kondawa, Laporo,
Halimambo, Wali dan Batu Atas.
Bahasa Suai meliputi dialek Kaledupa, Tomia, Wanci dan Binongko.

Selain bahasa-bahasa daerah di atas, di beberapa daerah digunakan pula bahasa Bajo dan Bugis. Jadi,
di Sulawesi Tenggara sekurang-kurangnya menggunakan sembilan kelompok bahasa daerah.

Arsitektur Tradisional
Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai ciri khas dalam seni bangunan, yaitu segi empat memanjang
berbentuk panggung (pile dwelling) yang agak tertutup.

Rumah adat Sulawesi Tenggara terdiri atas ruangan untuk menerima tamu pada bagian depan dan
dalam, ruang pertemuan adat, kamar tidur, dan ruang makan dan dapur di bagian belakang. Di bagian
bawah rumah digunakan untuk kandang ayam atau ternak babi.

Rumah ini terbuat dari balok kayu sebagai tiang dan badan rumah. lantai dan dinding menggunakan
papan, atap dari bahan rumbia, alang-alang dan nipah.

Selain bangunan rumah penduduk, juga terdapat rumah adat untuk pertemuan yang disebut Baruga
dan rumah yang didirikan di kebun atau ladang yang disebut Pineworuai.

Pakaian Tradisional
Pakaian Adat Muna
Suku Muna mendiami kabupaten Muna. Kaum Pria di suku Muna biasanya mengenakan baju (bhadu),
sarung (bheta), celana (sala), dan kopiah (songko) atau ikat kepala (kampurui) untuk pakaian sehari-
hari.

Kesenian Tradisional
Tarian Tradisional
Tari Malulo
Tarian lulo atau malulo merupakan tarian yang identik dengan Sulawesi Tanggara. Pada awalnya
tarian ini merupakan tarian sakral dan penuh filosofis.
Akan tetapi, dalam perkembangannya Malulo sekarang sudah menjadi tarian pergaulan atau tarian
rakyat yang biasanya dilakukan secara spontan pada setiap acara-acara pesta ataupun acara yang
dilaksanakan oleh instansi atau organisasi.

Alat Musik Tradisional


Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki beberapa alat musik tradisional, seperti okanda, karandu, yaitu
gong yang dibunyikan untuk mementaskan tarian yang disebut lulo, mengantar pengantin, menyambut
tamu. Ada juga oer-orenggoe, yaitu sejenis tambur yang dibuat dari kayu khusus. Alat musik petik
yang namanya Kabosi dimba-dimba, dan alat musik tiup yang namanya wuwuho.
Lagu Daerah
Lagu daerah Sulawesi Tenggara jumlahnya sangat banyak. Ada yang digunakan untuk mengiringi
upacara adat atau mengiringi jenis kesenian. Salah satu lagu daerah tersebut adalah Peia Tawa-Tawa.

Seni Kerajinan Rakyat


Hasil budaya berupa seni kerajinan masyarakat Sulawesi Tenggara salah satunya adalah tenun kain
yang terletak di desa Masalili. Jenis seni kerajinan lain diantaranya adalah kerajinan emas, kerajinan
akar, kerajinan perak, serta kerajinan rotan.

Upacara Tradisional
Masyarakat Sulawesi Tenggara melakukan serangkaian upacara adat daur hidup yang dimulai dari
kelahiran, masa dewasa, perkawinan, dan kematian serta upacara adat lainnya.

Upacara Adat.

Upacara Monahu Ndau


Upacara ini dilakukan setelah panen padi yang dilaksanakan di lapangan terbuka. Dalam upacara ini
para pengunjung menarikan tari lulo ngganda yang diiringi tetabuhan okanda.
Senjata Tradisional
Senjata khas masyarakat Sulawesi Tenggara adalah keris dari besi dengan pamor perak, dan hulunya
terbuat dari gigi ikan duyung. Selain itu ada juga lolabi (Muna), yaitu senjata sejenis badik,serta
sapinggara, yaitu tombak dengan banyak ujung.

Makanan Tradisional
Sinonggi
Bubur yang terbuat dari sagu yang disiram air mendidih. Sinonggi dimakan dengan sayur kerang dan
sup ikan sebagai pelengkap.

SULAWESI TENGAH

1. Rumah Adat Sulawesi Tengah - Rumah Tambi


Rumah Tambi adalah rumah adat masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya, yaitu dari bebagai
golongan masyarakat. Bentuk rumah tambi ini adalah persegi panjang dengan ukuran rata-rata 7x5
m2. Rumah tambi dibuat menghadap kearah utara-selatan, dan tidak boleh menghadap atau
membelakangi arah matahari. Apabila dilihat secara sekilas, konstuksi rumah ini seperti jamur
berbentuk prisma yang terbuat dari daun rumbia atau ijuk.

Salah satu keunikan rumah tambi yang berbentuk rumah panggung ini adalah atapnya yang juga
berfungsi sebagai dinding. Alas rumah tersebut terdiri dari susunan balok kayu, sedangkan
pondasinya terbuat dari batu alam. Akses masuk ke rumah ini melalui tangga, jumlahnya berbeda
sesuai tinggi rumahnya. Tambi yang digunakan masyarakat biasa memiliki anak tangga berjumlah
ganjil dan untuk ketua adat berjumlah genap.

2. Pakaian Adat Sulawesi Tengah


Dari demografi suku bangsanya, penduduk Sulawesi Tengah terdiri atas campuran dari sedikitnya 8
suku besar, yaitu Suku Kaili, suku Bugis, suku Mori, suku Toli Toli, suku Saluan, suku Babasal,
Gorontalo, dan suku Pamona. Mengetahui kenyataan ini, maka ketika kita akan berbicara mengenai
pakaian adat Sulawesi Tengah, kita tidak bisa hanya membahas satu pakaian adat dari salah satu suku
tersebut.

Pakaian Adat Suku Kaili


Suku Kaili adalah suku mayoritas di Provinsi Sulawesi Tengah yang mendiami Kabupaten Donggala,
Sigi, Parigi-Moutong, Tojo-Una Una, Kabupaten Poso, dan Kota Palu. Karena menjadi suku
mayoritas dengan persentase >20%, maka kebudayaan suku Kaili lah yang sering mewakili provinsi
ini di kancah nasional, termasuk juga dalam hal pakaian adatnya. Pakaian adat suku Kaili Sulawesi
Tengah bernama Baju Nggembe dan Baju Koje.
Baju Nggembe adalah baju adat khusus wanita atau remaja putri yang dikenakan saat pesta atau
upacara adat. Baju ini memiliki bentuk yang unik, yakni segi empat dengan kerah bulat dan blus
longgar yang panjang sampai ke pinggang. Penggunaan baju Nggembe dilengkapi dengan beberapa
aksesoris di antaranya sampo dada (penutup dada), dali taroe (anting panjang), gemo (kalung
beruntai), ponto date (gelang panjang), dan pende (pending).

3. Tari tarian Sulawesi Tengah

Tari Tradisional Sulawesi Tengah - Tari Pontanu

Tari Pontanu adalah tari tradisional Sulawesi Tengah yang menggambarkan kegiatan para penenun di
daerah Donggala, Sulawesi Tengah. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dan gerakan
dalam tarian ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun Sarung Donggala, yaitu
jenis sarung yang khas dari daerah Donggala. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti
penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata

4. Senjata Tradisional
Sejenis senjata tradisional yang terkenal di Sulawesi Tengah adalah pasatimpo, yaitu sejenis parang
yang hulunya bengkok dan sarungnya diberi tali. Jenis senjata panjang yang sering digunakan
masyarakat berupa tombak, yang terdiri atas kanjae dan surampa (bermata tiga seperti senjata trisula).

5.Suku:
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas 15 kelompok etnis atau suku, yaitu:

 Etnis Kaili berdiam di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu
 Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Sigi
 Etnis Lore berdiam di kabupaten Poso
 Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso
 Etnis Mori berdiam di kabupaten Morowali
 Etnis Bungku berdiam di kabupaten Morowali
 Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai
 Etnis Balantak berdiam di kabupaten Banggai
 Etnis Mamasa berdiam di kabupaten Banggai
 Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai
 Etnis Bare'e berdiam di Kabupaten Poso,Kabupaten Tojo Una-Una
 Etnis Banggai berdiam di Banggai Kepulauan
 Etnis Buol mendiami kabupaten Buol
 Etnis Tolitoli berdiam di kabupaten Tolitoli
 Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong
 Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli
 Etnis Dondo berdiam di Dondo, kabupaten Tolitoli
 Etnis Pendau berdiam di kabupaten Tolitoli
 Etnis Dampelas berdiam di kabupaten Donggala

6. Bahasa Daera :

 Kulawi,
 Kaili,
 Blatar,
 Mori,
 Banggai,
 dan lain lain.

7. Lagu Daerah :

 Tope Gugu,
 Tondok,
 Kadadingku.
SULAWESI BARAT

1. Rumah adat

A. Struktur dan Arsitektur Rumah Adat Provinsi Sulawesi Barat

Seperti kebanyakan rumah adat di Indonesia, rumah Boyang juga merupakan rumah berstruktur
panggung yang disusun dari material kayu-kayuan. Rumah adat Sulawesi Barat ini ditopang oleh
tiang-tiang dari kayu balok berukuran besar setinggi 2 meter. Tiang-tiang tersebut menopang lantai
sekaligus atap rumah. Tiang tidak ditancapkan ke tanah, melainkan ditumpangkan pada sebuah batu
datar untuk mencegah kayu cepat melapuk. Mengingat strukturnya yang berupa rumah panggung,
rumah adat suku Mandar ini juga dilengkapi dengan 2 buah tangga, satu di bagian depan dan satu lagi
di belakang rumah. Tangga-tangga tersebut memiliki anak tangga yang berjumlah ganjil, biasanya
antara 7 sampai 13 buah dan dilengkapi dengan pegangan di sisi kanan dan kirinya. Untuk dinding
dan lantai, rumah Boyang menggunakan material papan.
2. Pakaian Tradisional

Sulawesi Barat mempunyai keragaman baju tradisionalnya. Pakaian tradisional Sulawesi Barat
biasanya dikenakan dalam pertunjukan tari, acara pernikahann, dll yang memiliki keragaman dalam
busananya.Pakaian adat Sulawesi Barat khas Suku Mandar bernama Busana Pattuqduq Towaine.

3. Tari Daerah
Tari Bamba Manurung, ditujukan sewaktu acara pesta Adat Mamuju yang dihadiri oleh para
penghulu adat beserta para tokok adat. Pakaian tari ini disebut baju Badu, dan di hiasi oleh bunga
melati beserta kipas sebagai perlengkapan tarinya.

 Tari Bulu Londong, ditujukan pada acara Rambutuka sebagai rasa syukur penduduknya.Pakaian
tari ini mengenakan baju adat Mamasa yang berbahan bulu burung. Perlengkapan tari yang dipakai
adalah terompet, pedang atau tombak, sengo, kepala manusia dll.
 Tari patuddu ditujukan dalam acara untuk menyambut para tetamu dari luar maupun dalam
negeri. Tarian ini merupakan tarian suku Mandar yang tinggal di Sulawesi Barat.

4. Senjata Tradisional
1.Belati (Jambia)
Merupakan Senjata tradisional, sejenik badik. Bentuknya agak melebar pada bagian tengah bilah
(seqde ‘pinggang’ samping’) dan ujungnya runcing.

5. Suku-suku Sulawesi Barat:


Ada terdiri dari Makassar (1,59%),Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Suku Mandar
(49,15%), dan suku lainnya (19,15%).

6. Lagu Daerah:
Bulu Londong,

1. Malluya, Io-Io,
2. Ma'pararuk.

7. Bahasa Daerah:
Bahasa Mandar,

1. Bahasa Bugis,
2. Bahasa Toraja,
3. Bahasa Makasar

SULAWESI UTARA

1. Rumah Adat
Salah satu contoh rumah adat Sulawesi Utara dinamakan “Rumah Pewaris”. Rumah ini dihuni oleh
para pemimpin maupun rakyat biasa. Rumah tersebut harus dibuat dari balok atau papak tanpa
sambungan. Kayunya tak boleh bengkok sebagai pelambang ketulusan lahir dan batin. Atapnya dari
daun rumbia dan dikanan kiri rumah terdapat tangga. Rumah pewaris mempunyai ruang tamu, ruang
keluarga, dan kamar kamar.

Kolong rumah tersebut dapat digunakan untuk tempat menyimpan alat alat pertanian maupun alat alat
perikanan.didepan rumahnya, pada bagian kanan dan kiri masing masing terdapat sebuah tangga
untuk memasuki rumah, kita harus menaiki tangga yang sebelah kanan, sedangkan untuk keluar dari
rumah, kita harus menuruni tangga yang sebelah kiri. Seluruh rumah terbuat dari bahan kayu.

2. Pakaian Adat

1. Pakaian Adat Bolaang Mangondow

Adapun dalam perhelatan upacara adat, pakaian adat Sulawesi Selatan yang digunakan masyarakat
Bolaang Mangondow diberi nama baniang untuk pria dan salu untuk para wanita. Baniang adalah
pakaian dari perpaduan antara destar yang diikat di kepala dan pomerus yang diikatkan dipinggang.
Sedangkan salu adalah baju dengan kelengkapan kain senket pelekat sebagai atasan dan bawahan
serta hiasan emas untuk bagian dada yang disebut hamunse.

3. Tarian Daerah Sulawesi Utara


1. Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang pasangan.
Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
2. Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda mudi daerah Gorontalo.
3. Tapi Panen, tari ini menggambarkan kegembiraan masyarakat Minahasa yang secara gotong
royong melaksanakan panen cengkeh dan kopra. Ditarikan oleh sekelompok wanita, garapan tai ini
didasarkan atas unsur unsur gerak tari tradisi setempat.
4. Tari Cakalele, adalah tari yang melambangkan keprajuritan dan kegagahan.

4. Senjata Tradisional

Keris merupakan senjata tradisional yang biasa dipakai oleh rakyat di Sulawesi Utara. Bentuknya
lurus tanpa berlekuk lekuk. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah peda (semacam parang),
sabel,tombak, dan perisai.

5. Suku :
Minahasa suku terbesar di Provinsi Sulawesi Utara (30%)

1. Sangir (19.8%)
2. Mongondow (11.3%)
3. Gorontalo (7.4%)
4. Tionghoa (3%)
5. Lainnya ( Jawa, Sunda, Bugis, Makasar, Bali, dan kaum pendatang (29.5%)

6. Bahasa Daerah :
Gorontalo, Mongondow, Sangir, Minahasa, dan lain lain.

7. Lagu Daerah
Esa Moka

 Gadis Teruna
 O Ina Ni Keke
 Si Patokan
 Sitara Tillo
 Tahanusangkara
 Tan Mahurang

Anda mungkin juga menyukai