Anda di halaman 1dari 10

Keberagaman Suku Bali

1. Sejarah
Suku Bali (bahasa Bali: Anak Bali, Wong Bali, atau Krama Bali) adalah suku bangsa mayoritas
di pulau Bali, yang menggunakan bahasa Bali dan mengikuti budaya Bali. Menurut hasil Sensus
Penduduk 2010, ada kurang lebih 3,9 juta orang Bali di Indonesia. Sekitar 3,3 juta orang Bali
tinggal di Provinsi Bali dan sisanya terdapat di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah,
Lampung, Bengkulu dan daerah penempatan transmigrasi asal Bali lainnya.

Asal usul suku Bali terbagi ke dalam tiga periode atau gelombang migrasi: gelombang pertama
terjadi sebagai akibat dari persebaran penduduk yang terjadi di Nusantara selama zaman
prasejarah; gelombang kedua terjadi secara perlahan selama masa perkembangan agama Hindu
di Nusantara; gelombang ketiga merupakan gelombang terakhir yang berasal dari Jawa, Ketika
Majapahit runtuh pada abad ke-15 seiring dengan Islamisasi yang terjadi di Jawa sejumlah rakyat
Majapahit memilih untuk melestarikan kebudayaannya di Bali, sehingga membentuk sinkretisme
antara kebudayaan Jawa klasik dengan tradisi asli Bali.

Bangsa ini juga memiliki kehidupan yang teratur dan membentuk suatu persekutuan hukum yang
dinamakan thana atau dusun yang terdiri dari beberapa thani atau banua. Persekutuan hukum
inilah yang diperkirakan menjadi cikal-bakal desa-desa di Bali. Bangsa inilah yang kemudian
menurunkan penduduk asli pulau Bali yang disebut Orang Bali Mula atau ada juga yang
menyebutnya Bali Aga.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa suku asli Bali ialah suku Aga yakni salah satu subsuku
bangsa Bali yang bermukim di Desa Trunyan.Masyarakat Bali Aga dianggap sebagai orang
gunung yang bodoh. Karena masyarakatnya tinggal di pegunungan yang sangat terpencil dan
pedalaman sekali serta belum terjamah oleh teknologi sama sekali. Penduduk asli suku Bali Aga
ini bermukim di pegunungan karena masyarakatnya menutup diri dari pendatang yang mereka
sebut dengan Bali Hindu, yakni penduduk keturunan Majapahit.Selain itu, masyarakatnya juga
menganggap bahwa daerah di pegunungan ialah tempat suci karena daerah tersebut banyak
sekali puri dan kuil yang dianggap suci oleh masyarakat Bali.

Selain suku Aga yang ada di Bali, ada pula suku Bali Majapahit.Suku ini berasal dari pendatang
Jawa yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah.Masyarakat
suku Bali ini berasal dari masyarakat Jawa pada kerajaan Majapahit yang menganut agama
Hindu.Mata pencaharian dari masyarakat suku ini ialah bercocok tanam.Suku ini juga menjadi
salah satu pengaruh dari sejarah suku Bali.

2. Mencakup Daerah Mana Saja


Mencakup seluruh pulau Bali :
1.Kabupaten Badung

2.Kabupaten Bangli
3.Kabupaten Buleleng

4.Kabupaten Gianyar

5. Kabupaten Jembrana

6. Kabupaten Karangasem

7. Kabupaten Klungkung

8. Kabupaten Tabanan
9.Kota Denpasar

3. Bahasa

4. Rumah Adat
Rumah adat Bali dikenal dengan “Gapura Candi Bentar“, sebuah rumah adat yang didalamnya
memiliki banyak bangunan-bangunan pendukung sebagai kesatudan dari Gapura Candi Bentar.

Pada bagian depan terdapat gapura yang merupakan dua bangunan candi yang sejajar. Ini adalah,
untuk masuk ke area halaman rumah. Di bagian depan rumah, setelah memasuki gapura candi
bentar, biasanya terdapat Pura atau tempat ibadah umat Hindu. Pada Gapura Candi Bentar
biasanya juga terdapat anak tangga dan pagar besi yang terhubung dengan gapura.

Sementara letak Pura, biasanya terpisah dari bangunan lainnya. Hampir setiap rumah adat di Bali
memiliki Gapura Candi Bentar di bagian depan rumah mereka. Aturan pembagian rumah adat
Bali disebut Asta Kosala Kosali. Secara filosofi dapat diartikan sebagai terbangunnya
keselarasan dan kedinamisan dalam hidup apabila tercapai dalam suatu hubungan yang
harmonis. Terdiri dari bebatuan yang disusun dan diukir atau dipahat hingga membentuk sebuah
seni berdasar religi. Terdapat patung-patung dan ornamen khas Bali sebagai simbol dari
mayoritas keyakinan kebanyakan masyarakat asli Bali.
5. Pakaian
1. Baju Safari
Baju Safari merupakan baju adat Bali yang dikenakan oleh kaum laki-laki. Bentuk baju safari
adalah seperti kemeja pada umumnya, dan komplit disertai dengan kerah dan kancing.
Terdapat juga saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan. Warna Baju Safari identik dengan
bersih, sehingga warna untuk kemeja yang tepat adalah putih bersih.

2. Udeng
Udeng merupakan nama lain dari ikat kepala atau penutup kepala yang dikenakan bersama
dengan baju adat bali. Ikat kepala ini menjadi sesuatu yang spesial bagi masyarakat Bali.
Selain udeng digunakan bersamaan dengan baju khas Bali, udeng juga dipakai ketika
penduduk beribadah di dalam candi.
3. Kamen
Kamen merupakan kain bawahan pada pakaian adat bali yang dikenakan oleh penduduk asli
Bali. Bila diamati, kamen memiliki persamaan dengan sarung yang berbentuk persegi dengan
kain tertentu. Kain pembuat kamen terbuat dari kain yang tipis.

4. Kebaya Bali
Kebaya Bali berbeda dengan kebaya Jawa. Ciri khas yang membedakan adalah kebaya Bali
memiliki lengan dan bahu dengan desain terbuka serta dikenakannya juga sebuah sabuk yang
pada bagian tengah dada.

5. Selendang
Selendang menjadi pakaian pengganti untuk pakaian adat dalam melakukan ritual
penyembahan atau sesajen/canang yang biasanya dapat dengan mudah anda temui ketika
mengunjungi lokasi tertentu di Bali.
6. Sanggul (Pusung)
Hiasan kepala wanita atau sanggul (Pusung) Bali berbeda dengan sanggul yang dikenakan
pada adat masyarakat Jawa Tengah. Ada beberapa macam  sanggul yang digunakan oleh
wanita Bali, yakni pusung gonjer dan pusung kepupu. Untuk pusung gonjer, biasa dipakai
oleh wanita yang masih lajang atau belum menikah. Sedangkan pusung kepupu, biasa dipakai
oleh wanita yang berstatus janda.

6. Tarian
1. Tari Trunajaya
2. Tari Barong

3. Tari Legong

4. Tari Kecak

5. Tari Pendet
6. Tari Baris

7. Tari Panji Semirang

8. Tari Puspanjali

9. Tari Margapati

Anda mungkin juga menyukai