Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi Analisis Suku Polahi

Kelompok 2 - X IPS 1

Nama Anggota :

1. Alisya Fadzia Rahmadhani (2)


2. Amanda Mustafa (3)
3. Feby Amalia (8)
4. Gabriella Lawdyananta (10)
5. Kaymelia Mareta Soetanto (12)
6. Nazwa Almira Saviera (24)
7. Shofa Nur Fathinah (32)
Suku Polahi

Suku Polahi adalah sebutan untuk suku terasing yang hidup di hutan pedalaman
Gorontalo. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, polahi adalah masyarakat pelarian
zaman dahulu yang melakukan eksodus ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh
Belanda sehingga menjadikan mereka sebagai suku terasing sampai dengan saat ini. Suku ini
mengasingkan diri sekitar abad ke-17 dan kini hidup di pedalaman hutan daerah Boliyohuto,
Paguyaman dan Suwawa, Provinsi Gorontalo.

Aspek-aspek yang perlu dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Cara hidup :

Suku Polahi masih hidup berpindah pindah. Mereka hidup memanfaatkan sumber air.
Mereka pun menggantungkan hidup dengan bercocok tanam dan tidak jarang para penambang
emas disekitar perbukitan itu juga menggunakan jasa mereka sebagai buruh, angkut peralatan,
maupun keperluan tambang.

2. Hasil kebudayaan:

Suku Polahi asal Gorontalo yang paling nggak harus kamu tahu eksistensinya. Suku
pedalaman asli Indonesia yang saat ini masih diteliti adat dan budayanya karena menyimpan
sebuah misteri yang menarik. Kalau di dunia selalu mendebatkan kepercayaan masing-masing
umat, Suku Polahi ini justru memiliki tiga kepercayaan yang nggak pernah mereka debatkan.
Dari ketiga Tuhan yang mereka percayai, mereka selalu patuh dan menaatinya.
Yang pertama adalah Pulohuta, Tuhan yang digambarkan sebagai sosok hidup yang
berkuasa atas tanah dan dicirikan sebagai leluhur (pasutri). Konon, kalau mereka ingin
membuka lahan untuk berkebun, mereka harus meminta izin pada Poluhuta terlebih dulu agar
berkah dan selamat.

Yang kedua adalah Lati. Tuhan yang dikatakan menyerupai makhluk-makhluk kecil yang
mendiami pepohonan. Kalau Suku Polahi pengen menebang pohon, mereka harus membakar
meyan dan merapal mantra untuk ‘mengusir’ Lati dari tempat tinggalnya.

Dan yang terakhir adalah Lausala, yang menjadi Tuhan ketiga yang mereka percayai akan
keberadaannya. Lausala adalah makhluk yang selalu berkeinginan untuk membunuh
masyarakat Suku Polahi. Digambarkan sebagai sosok protagonis yang haus akan darah. Meski
sebenarnya mereka sendiri pun belum pernah bertemu langsung dengan Lausala.

3. Tradisi:

Tradisi Inses / Perkawinan Sedarah

Kehidupan para penduduk suku Polahi diwarnai pula dengan adanya tradisi atau
kebudayaan yang bersifat kontroversial. Bahkan, sampai sekarang ini tradisi kontroversial
tersebut masih sering dijalankan.

Tradisi ini adalah tradisi inses atau perkawinan sedarah. Inses atau perkawinan sedarah
oleh kebanyakan orang memang dianggap sebagai hal tabu dan bahkan menjadi aib bagi
siapapun. Namun, ternyata inses atau perkawinan sedarah ini kerap dilakukan oleh masyarakat
Polahi.

Perkawinan antara ibu dan anak, atau ayah dan anak, serta perkawinan antara para
saudara kandung sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh warga suku ini. Perkawinan
sedarah dianggap wajar dan biasa saja bagi warga suku Polahi.

Inses atau perkawinan sedarah sebenarnya dilarang baik dari sudut pandang agama
maupun karena alasan medis. Menurut medis, perkawinan sedarah dapat menghasilkan
keturunan yang cenderung cacat. Anak hasil dari perkawinan sedarah diduga akan mengalami
beberapa kelainan baik secara fisik maupun mental. Namun anehnya, hal ini tidak pernah
dijumpai pada Suku Polahi.
Anak-anak yang lahir dari perkawinan sedarah tetap lahir dalam kondisi normal dan
tidak memiliki cacat sama sekali. Anak-anak mereka juga mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang baik.

Tradisi inses sebenarnya terjadi sejak adanya pendudukan Belanda di Indonesia.


Pemerintahan Belanda di Indonesia membuat Suku Polahi melarikan diri hingga ke dalam
hutan. Mereka pergi ke hutan untuk bersembunyi hingga akhirnya terisolasi.

Dengan jumlah masyarakat yang sedikit ini, mereka melakukan perkawinan dengan
keluarga intinya sendiri untuk mendapatkan dan mempertahankan keturunan. Hal inilah yang
menjadi tradisi turun-temurun bagi warga suku Polahi.

Sumber Essay Penelitian :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Polahi

https://news.detik.com/foto-news/d-4562257/mengenal-kehidupan-suku-pedalaman-polahi-
di-gorontalo/6

https://www.hipwee.com/hiburan/cowok/berkenalan-dengan-suku-polahi-suku-di-
pedalaman-gorontalo-yang-punya-budaya-meniikah-sedarah/

https://rimbakita.com/suku-polahi

www.theplaidzebra.com

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai