Anda di halaman 1dari 4

KEBUDAYAAN SUKU BADUY

KEBUDAYAAN SUKU BADUY JAWA BARAT

Provinsi Banten memiliki masyarakat


tradisional yang masih memegang teguh adat
tradisi yaitu suku baduy yang tinggal di Desa
Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten
Lebak. Perkampungan masyarakat baduy pada
umumnya terletak pada daerah
Baduy atau biasa disebut juga dengan
masyarakat kanekes adalah nama sebuah
kelompok masyarakat adat Sunda di Banten. Suku Baduy tinggal di pedalaman Jawa Barat,
desa terakhir yang bisa di jangkau oleh kendaraan adalah DESA Ciboleger (jawa barat). Dari
desa ini kita baru bisa memasuki wilayah suku baduy luar. Tetapi sebelum kita masuk
kewilayah suku baduy kita harus melapor dulu dengan pimpinan adatnya yang di sebut Jaro.
Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping,
dan dangka.

* Kelompok tangtu (baduy dalam).


suku Baduy Dalam tinggal di pedalaman hutan dan masih terisolir dan belum masuk
kebudayaan luar.selain itu orang baduy dalam merupakan yang paling patuh kepada seluruh
ketentuan maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Pu’un (Kepala Adat). Orang
Baduy dalam tinggal di 3 kampung,yaitu Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang
Baduy Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat
kepala putih dan golok. Pakaian mereka tidak berkerah dan berkancing, mereka juga tidak
beralas kaki. Meraka pergi kemana-mana hanya berjalan kaki tanpa alas dan tidak pernah
membawa uang. mereka tidak mengenal sekolah, huruf yang mereka kenal adalah Aksara
Hanacara dan bahasanya Sunda. Mereka tidak boleh mempergunakan peralatan atau sarana
dari luar. Jadi bisa di bayangkan mereka hidup tanpa menggunakan listrik, uang, dan mereka
tidak mengenal sekolahan. Salah satu contoh sarana yang mereka buat tanpa bantuan dari
peralatan luar adalah Jembatan Bambu. Mereka membuat sebuah Jembatan tanpa
menggunakan paku, untuk mengikat batang bambu mereka menggunakan ijuk, dan untuk
menopang pondasi jembatan digunakan pohon-pohon besar yang tumbuh di tepi sungai.
* Kelompok masyarakat panamping (baduy Luar),
mereka tinggal di desa Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, yang mengelilingi
wilayah baduy dalam. Masyarakat Baduy Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat
kepala berwarna hitam. suku Baduy Luar biasanya sudah banyak berbaur dengan masyarakat
Sunda lainnya. selain itu mereka juga sudah mengenal kebudayaan luar, seperti bersekolah.

* Kelompok Baduy Dangka,


mereka tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa,
yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut
berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar
Mata pencarian masyarakat Baduy yang paling utama adalah bercocok tanam padi huma dan
berkebun serta membuat kerajinan koja atau tas dari kulit kayu, mengolah gula aren, tenun
dan sebagian kecil telah mengenal berdagang.
Kepercayaan yang dianut masyarakat Kanekes adalah Sunda Wiwitan.didalam baduy dalam,
Ada semacam ketentuan tidak tertulis bahwa ras keturunan Mongoloid, Negroid dan
Kaukasoid tidak boleh masuk ke wilayah Baduy Dalam. Jika semua ketentuan adat ini di
langgar maka akan kena getahnya yang disebut kuwalat atau pamali adalah suku Baduy
sendiri.
Inti dari kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat
mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes. Isi terpenting dari ‘pikukuh’
(kepatuhan) Kanekes tersebut adalah konsep “tanpa perubahan apapun”, atau perubahan
sesedikit mungkin:
“Lojor heunteu beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung”
(Panjang tidak bisa/tidak boleh dipotong, pendek tidak bisa/tidak boleh disambung)
suku Baduy memiliki tata pemerintahan sendiri dengan kepala suku sebagai pemimpinnya
yang disebut Puun berjumlah tiga orang. Pelaksanaan pemerintahan adat kepuunan
dilaksanakan oleh jaro yang dibagi kedalam 4 jabatan yang setiap jaro memiliki fungsi dan
tugasnya masing-masing. Yaitu jaro tangtu, jaro dangka, jaro tanggungan, dan jaro
pamarentah. Jaro tangtu bertanggung jawab pada pelaksanaan hukum adat pada warga tangtu
dan berbagai macam urusan lainnya. Jaro dangka bertugas menjaga, mengurus, dan
memelihara tanah titipan leluhur yang ada di dalam dan di luar Kanekes. Jaro dangka
berjumlah 9 orang, yang apabila ditambah dengan 3 orang jaro tangtu disebut sebagai jaro
duabelas. Pimpinan dari jaro duabelas ini disebut sebagai jaro tanggungan. Adapun jaro
pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara masyarakat adat Kanekes
dengan pemerintah nasional, yang dalam tugasnya dibantu oleh pangiwa, carik, dan kokolot
lembur atau tetua kampong

Hukum di didalam Masyarakat Baduy


Hukuman disesuaikan dengan kategori pelanggaran, yang terdiri atas pelanggaran berat dan
pelanggaran ringan. Hukuman ringan biasanya dalam bentuk pemanggilan sipelanggar aturan
oleh Pu’un untuk diberikan peringatan. Yang termasuk ke dalam jenis pelanggaran ringan
antara lain cekcok atau beradu-mulut antara dua atau lebih warga Baduy.
Hukuman Berat diperuntukkan bagi mereka yang melakukan pelanggaran berat. Pelaku
pelanggaran yang mendapatkan hukuman ini dipanggil oleh Jaro setempat dan diberi
peringatan. Selain mendapat peringatan berat, siterhukum juga akan dimasukan ke dalam
lembaga pemasyarakatan (LP) atau rumah tahanan adat selama 40 hari. Selain itu, jika
hampir bebas akan ditanya kembali apakah dirinya masih mau berada di Baduy Dalam atau
akan keluar dan menjadi warga Baduy Luar di hadapan para Pu’un dan Jaro. Masyarakat
Baduy Luar lebih longgar dalam menerapkan aturan adat dan ketentuan Baduy.

menariknya, yang namanya hukuman berat disini adalah jika ada seseorang warga yang
sampai mengeluarkan darah setetes pun sudah dianggap berat. Berzinah dan berpakaian ala
orang kota.
Banyak larangan yang diatur dalam hukum adat Baduy, di antaranya tidak boleh bersekolah,
dilarang memelihara ternak berkaki empat, tak dibenarkan bepergian dengan naik kendaraan,
dilarang memanfaatkan alat eletronik, alat rumah tangga mewah dan beristri lebih dari satu.

Dari segi berpakain, didalam suku baduy terdapat berbedaan dalam berbusana yang
didasarkan pada jenis kelamin dan tingkat kepatuhan pada adat saja, yaitu Baduy Dalam dan
Baduy Luar.Untuk Baduy Dalam, para pria memakai baju lengan panjang yang disebut
jamang sangsang, Potongannya tidak memakai kerah, tidak pakai kancing dan tidak memakai
kantong baju. Warna busana mereka umunnya adalah serba putih.
Untuk bagian bawahnya menggunakan kain serupa sarung warna biru kehitaman, yang hanya
dililitkan pada bagian pinggang. Serta pada bagian kepala suku baduy menggunakan ikat
kepala berwarna putih. bagi suku Baduy Luar, busana yang mereka pakai adalah baju
kampret berwarna hitam. Ikat kepalanya juga berwarna biru tua dengan corak batik. Terlihat
dari warna, model ataupun corak busana Baduy Luar, menunjukan bahwa kehidupan mereka
sudah terpengaruh oleh budaya luar. Sedangkan, untuk busana yang dipakai di kalangan
wanita Baduy dalam maupun Baduy Luar tidak terlalu menampakkan perbedaan yang
mencolok. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru kehitam-hitaman dari
tumit sampai dada. Bagi wanita yang sudah menikah, biasanya membiarkan dadanya terbuka
secara bebas, sedangkan bagi para gadis buah dadanya harus tertutup.
Blog dengan ID 26250 Tidak ada Di dalam proses pernikahan pasangan yang akan menikah
selalu dijodohkan dan tidak ada yang namanya pacaran. Orang tua laki-laki akan
bersilaturahmi kepada orang tua perempuan dan memperkenalkan kedua anak mereka
masing-masing.

Setelah mendapatkan kesepakatan, kemudian dilanjutkan dengan proses 3 kali pelamaran.


Tahap Pertama, orang tua laki-laki harus melapor ke Jaro (Kepala Kampung) dengan
membawa daun sirih, buah pinang dan gambir secukupnya. Tahap kedua, selain membawa
sirih, pinang, dan gambir, pelamaran kali ini dilengkapi dengan cincin yang terbuat dari baja
putih sebagai mas kawinnya. Tahap ketiga, mempersiapkan alat-alat kebutuhan rumah
tangga, baju serta seserahan pernikahan untuk pihak perempuan. Uniknya, dalam ketentuan
adat, Orang Baduy tidak mengenal poligami dan perceraian. Mereka hanya diperbolehkan
untuk menikah kembali jika salah satu dari mereka telah meninggal.

Anda mungkin juga menyukai