Anda di halaman 1dari 7

Fungsi Garam

Ikan , dalam hal ini ikan air tawar, di dalam air ibarat sekantung garam. Ikan harus selalu menjaga
dirinya agar garam tersebut tidak melarut, atau lolos kedalam air. Apabila hal ini terjadi maka ikan
yang bersangkutan akan mengalami masalah. Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap,
sehingga garam didalam tubuhya tidak mudah “bocor” kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang
berinteraksi dengan air adalah insang.

Air secara terus menerus masuk kedalam tubuh ikan melalui insang. Proses ini secara pasif
berlangsung melalui suatu proses osmosis yaitu, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh
ikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Sebaliknya garam akan cenderung keluar.
Dalam keadaan normal proses ini berlangsung secara seimbang. Peristiwa pengaturan proses
osmosis dalam tubuh ikan ini dikenal dengan sebutan osmoregulasi. Tujuan utama osmoregulasi
adalah untuk mengontrol konsentrasi larutan dalam tubuh ikan. Apabila ikan tidak mampu
mengontrol proses osmosis yang terjadi, ikan yang bersangkutan akan mati., karena akan terjadi
ketidak seimbangan konsentrasi larutan tubuh, yang akan berada diluar batas toleransinya.

Pada saat ikan sakit, luka, atau stress proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih banyak
masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari tubuh, akibatnya beban kerja ginjal
ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Bila hal ini terus berlangsung, bisa
sampai menyebabkan ginjal menjadi rusak (gagal ginjal) sehingga ikan tersebut tewas. Selain itu, hal
ini juga akan diperparah oleh luka dan atau penyakitnya itu sendiri. Dalam keadaan normal ikan
mampu memompa keluar air kurang lebih 1/3 dari berat total tubuhnya setiap hari. Penambahan
garam kedalam air diharapkan dapat membantu menjaga ketidak seimbangan ini, sehingga ikan
dapat tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk memulihkan dirinya dari luka, atau
penyakitnya. Tentu saja dosisnya harus diatur sedemikan rupa sehingga kadar garamnya tidak lebih
tinggi dari pada kadar garam dalam darah ikan. Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar
garam darah, efek sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk
kedalam darah, akibatnya ikan menjadi terdehidrasi dan akhirnya mati.

Pada kadar yang tinggi garam sendiri dapat berfungsi untuk mematikan penyakit terutama yang
diakibatkan oleh jamur dan bakteri. Meskipun demikian lama pemberiannya harus diperhatikan
dengan seksama agar jangan sampai ikan mengalami dehidrasi.Beberapa Keunggulan Garam Ikan
Pemberian garam termasuk aman bagi ikan, asal diberikan dengan dosis yang sesuai. Selain itu juga
aman bagi manusia.

Seperti disebutkan sebelumnya, garam akan membantu menyeimbangkan kembali proses


osmoregulasi dan memicu daya tahan tubuh ikan terhadap penyakit yang dideritanya.

Sampai tahap tertentu diketahui garam mampu memblokir efek nitrit. Nitrit dalam air dapat
terserap kedalam system peredaran darah ikan, sehingga darah berubah menjadi kecoklatan.
Kehadiran nitrit akan menyebabkan kemampuannya untuk membawa oksigen menjadi menurun,
sehingga pada kondisi kelebihan nitrit sering terjadi “penyakit darah coklat”. Dengan adanya garam
kejadian demikian bisa dihindari.
Garam mampu membunuh parasit-parasit bersel tunggal seperti Ich (white spot), jamur dan bakteri
lainnya. Terakhir garam mudah didapat dan mudah dibeli, sehingga bisa tersedia setiap saat pada
waktu diperlukan.

Dosis dan Cara Pemberian


Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain itu juga kerap digunakan
sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai
fungisida relatif jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat khusus untuk
ikan.

Beberapa dosis penggunaan garam adalah:

Sebagai profilaktik:
Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk
menggunakan garam sebanyak 1 – 2 sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per
liter. Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam disiapkan di suatu wadah.
Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru
dimasukan kedalam akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu persis
penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga digunakan apabila ikan terluka, stress
dan sejenisnya. Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan mudah
melakukan pemulihan.

Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan atau bakteri


Untuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan
1 liter air. Pemberian larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga
konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan diberikan sekaligus sebanyak 1
%, tapi diberikan secara perlahan-lahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan
osmotic, atau stress pada ikan yang bersangkutan.

Pada awalnya konsentrasi larutan dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur
garam ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali. Apabila pada saat
peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami stress, hentikan segera perlakuan, kemudian
ganti air sebagian sehingga konsentrasi garam turun ketingkat semula.

Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.


Untuk mengurangi pengaruh nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.
Untuk melepaskan lintah pada ikan

Dapat dilakukan dengan merendam ikan yang bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5
%. Perendaman pada dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan.
Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu sendiri.

Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).


Pengobatan terhadap infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang
dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1 sendok teh per 4 liter air.
Perhitungan
Untuk memberikan perlakuan garam yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari
akuarium yang akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium dengan
ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm saja, maka volume airnya adalah 100 x
50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.

Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang diperlukan adalah 1 % (0.01) x
200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan
adalah 0.1 % (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian garam. Oleh karena
itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam, yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang
dipelihara bukan termasuk ikan yang peka terhadap garam.

10 fungsi garam
Garam (Sodium Klorida) yang sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah
didapatkan dan sangat murah.
Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang dengan teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir
pantai dan bahkan ada dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.
Beberapa manfaat garam diuraikan sebagai berikut :

1. Kendali Parasit.
Perendaman ikan dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada kolam
atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2 kali per jam, sangat manjur dalam
menggendalikan parasit yang menyerang tubuh ikan .
Yang tergolong parasit antara lain adalah :
Gangguan fungsi insang karena Dactylogyrus;
serangan lernea semacam cacing yang menempel ditubuh ikan ;
kutu ikan Argulus ;
bintik-bintik bening atau kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan
ikan merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar kolam.
Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap larutan garam, oleh karena itu sejak
mulai perendaman harus selalu diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.
Bila ikan tampak lemas, Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi
penuh untuk pengembalian kesengaran.

2. kendali kolmnaris
Penambahan garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri fexibactercolumnaris,
yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih di mulut koi seperti terserang jamur.
Perawatan secara rutin minimal sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca
panas seharian yang rata-rata diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu sekali.
Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka di ingsang bila sudah demikian
garam saja tak akan cukup. Segera beri pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per
20kg berat ikan )untuk 10 hari.
3.kendali jamur sprolegnia
Perawatan rutin dengan rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur,
termasuk saprolegnia yang tanda seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas berwarna
kehijauan.
Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3% selama 15% hari sekali sangat efektif dalam
mencegah pertumbuhan telur saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih
lama diperlukan.

4.Mengurangi keasaman air hujan .


Penurunan pH secara mendadak akan menyebabkan stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah dan
mencoba untuk lari kesana kemari,bahkan ada yang melompat-lompat.
Ketika kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi stress pada ikan. Bila
keasaman air kolam meningkat maka pemberian air garam berlanjut sampai 3 hari.
Pada kasus tertentu dimana tingkat keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan
buffer untuk menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko ikan.

5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh


Jika air menjadi keruh setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter chamber
yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam, penambahan garam akan
membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang melekat pada ingsang ikan.

6.Mengurangi Stress Saat Handling & Penyortiran


Pembilasan dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir atau penaganan lainya, akan
membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti
dikejar kejar jaring, diangkat, dibolak-balik, dll.
Garam akan membebaskan ingsan dari kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat dari
dalam darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan jaringan tubuh
lainya.

7.Mengurangi Stres saat Pengangkutan ikan


Pengunaan garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi stres
perjalanan.
Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman dalam kurun waktu yang agak lama,
sesampai di-tempat tujuan, garam juga masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi
stress dan relak sasi bagi otot- otot tubuh ikan.

8.Kendali problem ingsang


Salah satu masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian berlebihan) yang
berakumulasi dan menjadi `tamu`asing di jaringan ingsang.
Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan ingsang.Pemberian garam
secara rutin, sedikitnya semingu sekali akan membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari
kelebihan lendir yang berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang menempel.

9.Pertolongan Saat Kandungan Oksingen Rendah


Ketika ikan tampak megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian
garam1-3% akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu mengurangi resiko
kematian

10 Kendali Alga
Garam akan menyatu di filamen alga yang licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol
pertumbuhan alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan tanpa
dipengaruhi suhu kolam.
Meskipun demikian, pengunaan garam tidak dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita
perhatikan dalam pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan dalam
kolam dan juga menghundari pemberian pakan berlebihan
TEKNIK MENUMBUHKAN PLANKTON
PADA KOLAM TERPAL

Budilaksonoputra....Green water adalah media air tempat untuk mengembangkan plankton


sebagai pakan alami ikan yang akan dibudidayakan. Untuk aplikasi green water langsung 
bisa pada tenpat budidaya ikan pada kolam beton, kolam tanah baik secara semi intensif
maupun intensif.

Teknik mengaplikasikan green water pada kolam terpal agar cepat menjadi hijau adalah :

1. Isi kolam dengan air bersih yang bebas dari kadar zat besi  dan mangan dengan
ketinggian air 30-40 cm tergaung wadah yang digunakan. 
2. Bila menggunakan air dari sumur atau mata air, maka kehadiraan micro alga perlu
dipancing dengan cara pemupukan mengunakan pupuk orea 8 gr/m3 dan kapur
dolomit sebanyak  200 gr/m3.
3. Pupuk  dan kapur ditebar pada kolam air dipagi hari setelah sinar matahari mulai
terbit.
4. Dibolehkan pemberian perlakukan probiotik sebanyak 10 gr/m3 air serta ditebar
merata pada permukaan air kolam.
5. Melakukan pemberian kapor dolomit dan pupuk orea selama 3-5 hari berturut-turut
sampai diperoleh air berwarna hijau cerah.
6. Bila air sudah berwarna hijau cerah maka bibit ikan siap dimasukkan dalam kolam
tersebut, tetapi secara berk

Anda mungkin juga menyukai