Anda di halaman 1dari 12

Koi Diseases (Beberapa Macam Penyakit Pada Koi) :

Feb 17, '08 1:13 AM for everyone

1. ANCOR WORM DISEASE (Penyakit Cacing Berbenruk Jangkar) Adalah binatang air berkulit keras yang temasuk Antropoda yang menempelkan dirinya pada kulit ikan, dimana cacing ini menyerap cairan tubuh ikan. Parasit ini dapat dilihat sepanjang tahun, terutama pada air yang mempunyai suhu diatas 15o celcius. Nama lain yang lebih popular adalah Kutu Jarum. a. G e j a l a : o Sering meloncat di permukaan air o Sering menempelkan tubuhkan pada dinding atau bagian bawah kolam o Cacing penimbul parasit kira-kira 5-10mm yang menonjol pada tubuh b. Cara Pengobatan : o Menghilangkan secara manual dengan jalan mencabut satu persatu dengan memakai penjepit/pinset o Untuk larva yang masih kecil, dapat dibasmi dengan menaburkan obat Masoten ke kolam koi, dengan ukuran 0.3-0.5 gram/1 ton air kolam. Jika sekali pengobatan belum tuntas, maka dapat diulang sampai 3 kali dengan interval waktu 1-2 minggu 2. FISHLICE DISEASE (Penyakit Kutu Ikan) Penyakit ini disebabkan oleh kutu air yang hidup di permukaan tubuh. Berbagai parasit yang panjangnya beberapa millimeter bergerak mengelilingi tubuh ikan. Parasit ini menimbulkan bintik-bintik merah di berbagai tempat dengan menghisap darah dan berbagai luka yang ditimbulkan ini mengarah kepada infeksi microbial sekunder. a. G e j a l a : o Koi memperlihatkan pola berenang yang tidak normal, seperti melompat ke atas permukaan air o Menggosokkan tubuhnya pada samping dan bawah kolam o Berkumpul di dekat permukaan air dengan ekor muncul di permukaan b. Cara Pengobatan : o Pemberian Demilin dengan dosis 1 gram/ton air kolam o Pemberian Masoten dengan dosis 0.3-0.5 gram/ton air kolam o Kedua cara tersebut dapat diulangi 2-3 kali dengan interval 1-2 minggu 3. ABRASION (Penyakit Disebabkan Gesekan) Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang timbul secara kebetulan pada saat pengangkutan yang tidak hati-hati atau pada saat penangkapan yang tidak hati-hati dengan jalan ikan. a. G e j a l a : o Kurangnya slime bisa mengurangi kemilau koi dan menimbukan bekas pada sirip dada dan sirip ekor yang terlihat keptihan

b. Cara Pengobatan : o Berhati-hati pada saat penangkapan atau pengangkatan koi, untuk menghindari terjadinya luka pada badan koi o Menambahkan obat furan di air yang dipakai untuk mengangkat koi. Ikan yang berumur kurang dari satu tahun sangat rawan akan gesekan dan temperature 4. MATSUKASA/PENECONE (Penyakit Berbentuk Kerucut) Beberapa penyebab penyakit ini adalah infeksi bakteri seperti aeromonas dan tidak berfungsinya organ-organ internal. a. G e j a l a : o Sisik ikan terlihat berdiri pada ujungnya satu-persatu, yang disebabkan kumpulan cairan tubuh yang berlebihan di bagian bawah. Oleh karena itu Matsukasa dalah bahasa Jepang artinya Kerucut Cemara b. Cara Pengobatan : o Penyakit ini sangat sulit diobati, tetapi kemungkinan dapat diobati lewat mulut ikan, yaitu obat-obat jenis sulfa atau antibiotic 5. HOLE DISEASE (Penyakit Berbentuk Lubang) Penyakit ini disebabkan oleh infeksi ganda pada Aeromonas dan tempat-tempat lainnya. a. G e j a l a : o Pada awalnya, beberapa sisik terlihat berdiri pada ujungnya o Ketika meningkat parah, sisik akan jatuh dan kulit local terkelupas, sehingga memperlihatkan daging bagian bawah, seperti lubang menganga b. Cara Pengobatan : o Pemberian Malachite Green dan Parazan, dengan cara mencampur 0.3 ppm/ton air o Membersihkan bagian yang sakit dengan memoleskan Malachite Green o Memberi makanan ikan yang dicampur dengan Parazan 6. WHITE SPOT (Penyakit Bintik Putih) Penyakit ini disebabkan oleh Parasitic Ciliates yang dinamakan Lehthyoplithitius a. G e j a l a : o Bintik-bintik kecil berwarna putih kurang dari 1 mm yang menempel di permukaan koi o Koi yang terinfeksi menjadi tidak aktif dan mudah terkena infeksi sekunder b. Cara Pengobatan : o Pemberian garam 5 kg/ton air kolam o Atau dengan pemberian temperature diatas 25o celcius (dengan heater) 7. CHOMAN

Sebagian orang berpendapat bahwa penyakit ini disebabkan karena pemberian makan yang berlebihan yang mengandung banyak lemak. Akan tetapi penyebab yang sebenarnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti. a. G e j a l a : o Daerah perut membengkak secara abnormal o Bola mata mulai keluar dari rongganya o Tumor di perut biasanya dideteksi melalui operasi perut b. Cara Pengobatan : o Di Jepang, penyakit ini ditangani dengan cara operasi, suatu hal yang tidak mungkin dilakukan oleh penghobi koi amatir 8. SEKOKE (Penyakit Punggung Tenggelam) Penyakit ini merupakan penyakit gurang gizi yang disebabkan oleh ingesti lemak yang dioksidasikan. Biasanya terjadi pada makanan Koi yang sudah rusak (terlalu lama disimpan/kadaluarsa) a. G e j a l a : o Punggung koi yang terpengaruh, terlihat kurus ketika daging pada kedua sirip punggung melorot b. Cara Pengobatan : o Pencegahan dini dengan tidak memberi makan ikan koi yang sudah kadaluarsa o Sedapat mungkin memberi makanan koi yang mengandung vitamin E 9. PARALIS TULANG BELAKANG Penyakit ini merupakan bentuk keracunan kimiawi, misanya pemakaian bahan campuran OrganoPhosporus yang berlebihan untuk membasmii kutu jarum atau kutu ikan. a. G e j a l a : o Jika otot tulang belakang terpengaruh, makan terlihat ikan koi tenggelam ke bagian bawah kolam atau berputas-putar pada saat berenang o Bengkoknya tulang belakang, yang dapat mengakibatkan kasus yang lebih parah b. Cara Pengobatan : o Cara pencegahan dengan memperhatikan dosis yang benar pada saat pemberian obat kutu jarum 10. INSANG MEMBUSUK Penyakit yang menyebabkan pembusukan pada insang ikan yang disebabkan oleh jamur lumut. a. G e j a l a : o Ikan kehilangan berat badan, kemudian mati o Jika terlihat ikan yang mencurigakan, segera diambil dan diperiksa insangnya o Jika insang berwarna merah keabu-abuan, banyak yang gripis, itu tandanya ikan terserang

b. Cara Pengobatan : o Pemberian antibiotic Teramycin dengan dosis 20 gram/ton air kolam o Penggantian air setiap hari dibarengi dengan penggantian antibiotic akan membantu mempercepat proses penyembuhan 11. PENUTUP Pencegahan lebih dini merupakan hal yang paling baik dilakukan oleh para pemelihara koi. Mengingat harganya yang relative mahal, kiranya para penggemar perlu memperhatikan semua hal yang berkaitan dengan : o Kualitas air o Makanan koi o Beberapa penyakit yang mungkin timbul

Ikan Koi sangat rentan terkena berbagai penyakit terutama pada musim hujan. Udara kota dipenuhi dengan polusi yang berbahaya. Nah, pada saat hujan turun, polusi berbahaya yang mengandung penyakit itu masuk melalui air hujan kekolam ikan Koi. Bisa dibayangkan ikan Koi yang kita sayangi itu langsung gelisah dan berpotensi keracunan terkena penyakit berbahaya. Cara untuk mengatasinya mudah, taburkan garam kedalam air sesuai aturan, yaitu 1-3 liter garam untuk setiap 3 M3 air dalam kolam atau untuk setiap 3-ribu liter air. Garam akan menetralisir racun2 yang turun bersamaan dengan hujan dan memasuki kolam. Garam yang digunakan adalah garam kasar untuk ikan yang banyak dijual di pasar2 tradisional dengan harga relatif murah. Bila hujan pertama turun berikan 3 liter garam kasar per 3 M3 air kolam. Selanjutnya bila keesokan harinya hujan turun lagi kurangi dosisnya hanya 1 liter garam saja per 3 M3 air kolam. Bilamana 2-3 hari baru turun hujan dosisnya adalah 2 liter garam saja per 3 M3 air kolam. Jadi sebagai contoh : kalau air kolam 10 M3, maka masukkan garam untuk awal sebanyak 3-4 liter sudah cukup. Setiap bulannya, atau bilamana terlihat ada kutu, penyakit yang menghinggapi tubuh ikan, maka segera masukkan Abate yang biasanya ditebarkan untuk membunuh jentik nyamuk di dalam bak mandi kita. Dosisnya tolong diperhatikan, adalah 100 gram abate per M3 air kolam Koi. Langsung bisa dilihat kutu, siput kecil2, jentik di filter langsung mati tanpa ampun.

CARA MENGOBATI IKAN YANG SAKIT :


Sedangkan ikan yang luka2 atau agak parah penyakitnya angkat dan masukkan kedalam bak penampungan / karantina yang diperlengkapi dengan pompa arus 100 Watt, dan pompa yang biasanya di aquarum yaitu pompa yang bisa mengeluarkan gelembung2 dalam air sebagai supply oksigennya. Jangan beli di warung atau di pasar, karena sering palsu, beli (1) Antibiotik misalnya Super Tetra 500mg, dan (2) Vitamin B serta (3) Vitamin C yang generik saja murah. Kedalam bak karantina kita berikan 1 kapsul Antibiotik bila ikannya kecil atau 2 bh setiap harinya kalau ikan yang sakit besar dan banyak. begitu juga tablet vitanin B kompleks dan C, berikan masing2 1 butir setiap harinya, kalau ikan sakit jangan diberi makan selama 3-5-7 hari, kalau setelah 7 hari puasa, berikan makanan sedikit saja. Karena Ikan yang kenyang susah sembuhnya, lagi pula kotoran ikan jadi tempat berkembang biaknya virus, kuman dan bakteri yang berbahaya selama tidak tersedot masuk kedalam filter.

Berikan juga Elbayau atau Gold-100 sesuai dosisnya yang tertera pada bungkusnya. Jangan kurang dan jangan berlebihan harus sesuai dosis karena ini obat untuk ikan Koi tercinta Anda. Pada bak karantina, bila air telah agak keruh, biasanya 3-5 hari, ganti air setengahnya dengan air yang baru sambil menyedot kotoran2 yang ada pada dasar bak hingga bak kembali kelihatan bersih, dan beri Elbayau atau Gold-100 secukupnya. Kalau ikan koi lukanya agak berat, bubuk antibiotik dibubuhkan langsung ke lukanya agar lebih efektif pengobatannya. Caranya mudah ikan Koi dijaring diangkat dari air, kemudian bubuk obat diletakkan pada ujung jari dan langsung diborehkan pada luka. Bila ini dilakukan secara rutin, dalam waktu singkat bisa dilihat lukanya kering dan berproses menyembuh.

Jamur sering menyerang koi terutama Jika kolam kotor dan koi mengalami luka. Jamur akan tumbuh pada lingkungan yang berbahan organik tinggi dan tumbuh pada jaringan yang mati seperti tubuh yang luka pada ikan. Bisa juga ikan yang semula sudah sakit, karena parasit lain seperti kutu ikan, akan ditumbuhi jamur. Jamur yang menyerang tubuh ikan akan kelihatan seperti lapisan kapas yang tipis. Jamur akan menyerap cairan tubuh ikan dan memperluas daerah serangannya, sehingga koi semakin kurus dan merana sampai akhirnya mati karena tidak mampu bertahan lagi. Pada kondisi yang lemah tidak jarang koi juga terserang parasit lainnya. Untuk mengobati koi yang terserang jamur bisa dengan larutan NaCl (garam dapur) dengan konsentrasi 1,5-2,5% dengan pencelupan. Buang bulu-bulu halus jamur dengan mengolesnya memakai kapas yang diberi obat merah. Langkah berikutnya adalah memandikan ikan yang sakit pada larutan mona-furacin yang biasa untuk ikan.

Kutu Ikan
Kutu ikan juga sering ditemukan menyerang koi. Bentuknya pipih berwarna abu-abu muda dan tetgolong ke dalam udang-udang renik. Berbeda dengan white spot, seekor kutu ikan ukurannya cukup besat sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Jika hanya satu atau dua ekor kutu ikan yang menempel pada tubuh koi, kita bisa mencomot kutu ikan tersebut dengan pinset dan mengolesi bekas lukanya dengan obat merah. Jika jumlahnya cukup banyak dan sudah menyerang seluruh ikan yang ada di dalam kolam, maka tidak ada jalan lain kecuali mengobatinya dengan Diphterex berdosis 0,5 - 1,0 ppm selama 24 jam. Pengobatan bisa dengan garam dapur sebanyak 2-3% selama 10-15 menit. Pengobatan dilakukan dengan perendaman. Pelaksanaan-nya harus hati-hati, untuk mencegah semakin parah-nya koi yang kita pelihara.

Tanda-tanda Koi Sakit

1. Perubahan sekujur tubuh Perubahan pada permukaan tubuh misalnya timbulnya bercak-bercak merah seperti darah, munculnya lendir yang kelewat banyak, dan hadirnya binatang-binatang asing pada beberapa bagian atau sekujur badannya. Jika muncul serabut seperti cacing pada tubuhnya, berarti ikan terserang Lernaea, sedangkan bila ada binatang putih, bulat, itu pertanda kena serangan kutu ikan (Argulus). 2. Menyendiri Koi yang sehat akan berenang riang gembira me-ngelilingi kolam tempat hidupnya. Bila kita temu-kan koi yang menyendiri di sudut kolam dan tidak mau bergabung dengan kelompoknya, kita harus mulai curiga bahwa koi tersebut menderita sakit. Bila hanya sesekali saja seekor koi meninggalkan kelompoknya kemudian balik lagi bergabung, maka hal tersebut biasa dan tidak perlu dicurigai sebagai ikan yang sakit. Pada tahap yang lebih parah, koi ini akan mengambang dan ketika deritanya sudah me-muncak koi ini akan menghantam dinding kolam. 3. Megap-megap Biasanya koi yang sehat akan bernapas dengan teratur, tenang dan seirama dengan gerakannya. Koi yang sakit akan bernapas dengan cepat dan mengesankan megap-megap. Gerakan mereka sudah tampak tidak serasi, dan sering terlihat di permukaan air. Koi bukanlah golongan ikan yang dilengkapi alat pernapasan tambahan yang harus menyempat-kan menghirup oksigen dari udara langsung. Oleh karenanya kalau ada gerakan koi yang seperti itu kita sudah harus curiga, terlebih Jika kita lihat ketika bernapas mulutnya terbuka lebar. 4. Diam di dasar dan strip dada terbuka Koi yang sehat umumnya akan aktif bergerak kian kemari bersama kelompoknya. Koi yang sakit akan berdiam diri di dasar kolam dengan posisi ship dada terbuka lebar. Bagaimana membedakannya dengan koi yang sedang tidur? Koi yang sedang tidur akan memilih tempat yang sesuai, dan akan diam dengan posisi sirip dada tertutup. Sedangkan koi yang sakit akan tidur di mana saja, tidak peduli tempat itu datar, berbatu-batu, atau di pojok kolam yang menonjol. Lagipula koi sehat yang sedang tidur ketika kita ganggu akan sigap berenang berpindah tempat, sedangkan yang sakit hanya sebentar saja bereaksi, kemudian akan kembali pada posisi semua dan diam tak bergerak. Malahan gerakannya mengesankan kalau koi tersebut tidak memilih tempat baru, melainkan tenggelam. 5. Tidak bernafsu makan Koi yang sehat akan memburu dengan sigapmakanan yang disodorkan dan berebut sesama kawannya. Namun koi yang sakit tidak akan ikut-ikut-an bereaksi. Selain itu, koi yang sakit biasanya di-tandai dengan cairan yang dikeluarkan dari dubur-nya. Karena makanannya tidak teratur, maka kotoran yang dikeluarkannya pun berpengaruh. Ketika kotoran koi sudah encer, itu suatu indikasi bahwa penyakitnya sudah sangat serius. 6. Insangnya terdapat parasit Jika permukaan tubuhnya terlihat biasa-biasa saja, artinya tidak mengalami perubahan yang"berarti, tapi dari aktifitasnya mereka terlihat sangat lelah, maka boleh jadi koi tersebut terserang penya-kit. Langkah yang mesti dilakukan adalah melihat insangnya. Ikan yang napas dan aktifitasnya ter-ganggu, biasanya insangnya berubah putih atau ke-hitaman. Bisa juga bentuk

insangnya berubah. Warna merah pada insang yang sehat tidak bakal kita temukan lagi. Dan bila sudah demikian koi harus ditangani dengan serius, Jika kita tidak inginkan koi yang lain turut terserang. Tidak jarang juga pada insang koi kita temukan binatang seperti cacing atau kutu yang menempel, karena kita tahu serangan kedua parasit ini meliputi sekujur tubuh tanpa kecuali. 7. Berenang menyentak-nyentak Koi yang sehat akan berenang dengan mulusnya, kadang cepat, kadangkala lambat dan berirama. Namun, Jika kita temukan koi yang berenang menyentak-nyentak secara terus menerus itu pertan-da koi tersebut sedang menderita sakit. Tidak jarang koi yang berenang menyentaknyentak ini menabrak temannya. Dan sering perilaku berenang menyentak-nyentak ini dilakukan seiring dengan gerakan megap-megap dari mulut dan insang dan dilakukan di permukaan air. 8. Gerakan salto Suatu kali mungkin akan kita temukan koi yang bergulingan ketika berenang, baik berguling ke sam-ping atau ke arah bawah. Jika demikian kemungkin-an besar gelembung renangnya berfungsi tidak sem-purna.

I. PENDAHULUAN

Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air.

Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya. Disisi lain koi sudah menjadi prestise . Salah satu ajang untuk mendongkrak prestise koi adalah lewat kontes. Koi yang berhasil menyabet gelar juara bakal terangkat pamornya sehingga harganya melambung. Si pemilik biasanya tidak rela melepaskan koi kesayangannya meski ditawar dengan harga 4-5 kga koi kali semula.

Tingginya harga koi menjadikan bisnis ikan yang menjadikan bisnis ikan yang menjadi kebanggaan masyarakat Jepang ini tidak pernah surut. Dalam perkembangannya , budidaya koi juga selalu melahirkan strain-strain baru . Bagaimana perkembangan koi di Indonesia? Pada hakikatnya kondisi alam Indonesia sangat menunjang untuk budidaya koi. Sayangnya, usaha produksi koi masih terbatas. Para pengusaha koi di dalam negeri belum memanfaatkan peluang pasar koi secara optimal. Alasannya, membudidayakan koi membutuhkan lahan dan dana yang tidak sedikit. Padahal di sisi lain, budidaya koi di Indonesia berpeluang menyaingi Jepang. Sebab, budidaya koi di Jepang juga terhambat akibat beberapa persoalan, antara lain: terbatasnya lahan, mahalnya upah tenaga kerja, dan pengaruh empat musim yang menjadi kendala terbesar dalam budidaya koi di Jepang. Adapun mengenai mutu, kualitas ikan koi sangat ditentukan oleh tipe bentuk badan yang sempurna, warna tubuh yang cemerlang, dan pola warna tubuh yang unik. Keindahannya merupakan perpaduan antara keelokan warna dan bentuk tubuh, disertai perlakuannya secara keseluruhan.

II. TEKNIK PEMIJAHAN IKAN KOI


Hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memijahkan ikan koi adalah ketersediaan kolam, persediaan induk koi, penyediaan pakan benih, dan perlakuan seleksi yang ketat. 2.1. Kolam Pemijahan Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna. Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.

Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m. Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai. Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan. 2.2. Seleksi Induk Syarat utama induk adalah calon induk sudah matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif. Syarat lain fisiknya prima, tidak cacat. Sirip-siripnya lengkap, juga sisiknya. Gerakannya anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibandingkan jantan, perutnya terlihat lebih besar dibandingkan punggung. Jantan sebaliknya, lebih langsing dan perutnya rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih. Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Jika seekor betina hanya diberi seekor jantan di kolam pemijahan dan tak disangka jantannya ngadat, gagallah pemijahan. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari. Disarankan untuk tidak menggunakan stok induk yang paling bagus, karena keturunannya biasanya jelek. Anak keturunannya belum tentu sebagus induknya. Yang dipijahkan sebaiknya koi biasa saja, tetapi masih memiliki sifat-sifat unggul, seperti warnanya pekat. Pada saat seleksi benih, nantinya bisa dipilh mana yang bagus dan mana yang diafkir.

2.3. Persiapan Kolam Pertama kali yang harus dipersiapkan untuk pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah terik matahari. Pintu pemasukan dipasang saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut. Telur koi menempel (adesif) sifatnya. Biasanya koi akan bertelur dibawah tanaman atau bahan apa saja yang bisa dipakai untuk menempelkan telurnya. Oleh karena itu sediakan penempel telur yang memadai agar telur koi bisa selamat. Penempel telur bisa menggunakan kakaban, yang dipakai untuk memijahkan ikan mas. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dipaku. Kakaban yang baik terbuat dari ijuk yang panjang dan rata, panjang 120 cm lebar 40 cm. Jumlah kakaban yang diperlukan disesuaikan dengan besar induk betina, biasanya 4-6 buah untuk setiap 1 kg induk betina. Agar bisa mengapung, kakaban disusun di atas sepotong bambu yang masih utuh. Diataskakaban diberi bilah bambu dan diikat agar kumpulan kakaban tidak tercerai-berai ketika pasangan induk memijah. Sebelum dipasang, kakaban dibersihkan, dicuci, dan dibilas agar terbebas dari lumpur. Kakaban dipasang setelah kolam diisi air. Air selalu mengalir ke kolam pemijahan untuk merangasang pasangan koi yang akan memijah. Selain kakaban, tempat penempel telur bisa juga menggunakan tanaman air seperti Hydrilla yang disusun atau potongan tali rafia sebagai pengganti ijuk. 2.4. Pelaksanaan Pemijahan Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakangya. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telurnya dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma.

Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lainnya dan susah lepas. Juga ada sebagian telur uyang jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Induk segera dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya. Ada dua cara untuk memisahkan induk dari telur yang dihasilkan.Pertama, dengan memindahkan induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam tersenur. Cara kedua dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Cara pertama lebih praktis karena lebih menghemat lahan (kolam). Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyang-goyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas. 2.5 Penetasan Telur Agar menetas dengan baik, telur harus selalu terendam dan suhu air tetap konstan. Jika suhu terlalu dingin, penetasan akan berlangsung lama. Jika suhu terlalu tinggi, telur bisa mati dan membusuk. Agar telur bisa terendam semua, rangkaian kakaban harus ditenggelamkan ke dalam kolam. Untuk itu bisa memakai jasa gedebog pisang. Potong tiga buah gedebog pisang sepanjang 40 cm, lalu letakkan diatas kakaban dengan dua ruas bambu sebagai alasnya. Agar bisa stabil, gedebog diratakan salah atu sisinya. Dalam tempo 2 3 hari telur koi sudah mulai menetas. Setelah menetas kakaban diangkat dan dipindahkan ke tempat lain. Nantinya kakaban bisa dipakai lagi di lain kesempatan. Benih koi umur seminggu masih lembut. Umumnya orang menetaskan telur koi dalam hapa yaitu kantong yang bermata lembut yang biasa untuk menampung benih. Di hapa, benih koi lebih mudah dikumpulkan dan tidak hanyut terbawa aliran air. Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai persediaan pakan utama yang pertama.

Selama itu mereka belum membutuhkan pakan dari luar karena pencernaannya belum terbentuk sempurna. Dua atau tiga hari kemudian, mereka sudah mulai berenang. Saat ini sudah waktunya menyediakan pakan bagi benih. Benih ini harus dipindahkan ke kolam pembesaran yang banyak mengandung pakan alami. 2.6 Perawatan Benih Benih yang sudah berenang bebas harus dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pembesaran ini harus dipersiapkan, agar ditumbuhi pakan alami, seminggu sebelum pemijahan. Adapun langkah langkah persiapannya sebagai berikut. Kolam dikeringkan selama dua hari di bawah terik matahari dan disemprot dengan pestisida agar binatang yang tidak dikehendaki mati. Pestisida yang dipakai Dipherex atau Nogos dengan dosis 0,5 1,0 ppm. Kemudian untuk menyediakan pakan alami berupa binatang renik, kolam dipupuk dengan kotoran ayam dan jerami. Jerami ditindih dengan batu dan diletakkan di sudut sudut kolam. Volume kotoran ayam 1,5 kg/m2. pintu pemasukan air ke kolam harus diberi saringan. Dalam beberapa hari, air yang terkena jerami akan berubah warna menjadi merah kecoklatan. Namun, beberapa hari kemudian akan jernih kembali. Jika pemberian kotoran ayam dan jeramitepat, dalam beberapa hari kemudianakan tumbuh infusoria dan fitoplankton. Pada saat ini benih benih koi sudah bisa dimasukkan setelah kurang lebih sepuluh hari, daphnia akan tumbuh. Jika tidak dapat menumbuhkan pakan alami, terpaksalah memberi pakan benih koi dengan pakan buatan seperti kuning telur yang direbus, tepung udang, susu bubuk untuk anak sapi, dan pakan tepung khusus untuk koi. Untuk menjaga agar air tidak busuk oleh sisa pakan buatan, di kolam dimasukkan air baru agar sisa pakan hanyut.

Anda mungkin juga menyukai