Kurikulum Pelatihan
ADVANCE CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS) bagi DOKTER
di FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (FASYANKES)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN
-2019-
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. FILOSOFI PELATIHAN
A. Peran
B. Fungsi
C. Kompetensi
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
WAKTU (JPL)
NO MATERI
T P OL JML
A. Materi Dasar.
1. Aspek Legal dan Etik Resusitasi 2 2 0 4
2. Filosofi ACLS/ BHJL 2 0 0 2
Sub Total 4 2 0 6
B. Materi Inti.
1. BHD dengan Automatic External
2 3 0 5
Defibrilator (AED) pada Dewasa, Anak
Dan Bayi
2. Tatalaksana Obstruksi Benda Asing
1 2 0 3
Pada Dewasa, Anak Dan Bayi
3. Tatalaksana Jalan Nafas 1 3 0 4
4. Interpretasi EKG 1 3 0 4
5. Terapi Listrik 1 3 0 4
6. Tatalaksana Henti Jantung 1 2 0 3
7. Tatalaksana Takiaritmia 1 2 0 3
8. Tatalaksana Bradiaritmia 1 2 0 3
9. Tatalaksana Sindrom Koroner Akut 1 2 0 3
10. Tatalaksana Kegawatan Sirkulasi 1 2 0 3
11. Tindak Lanjut Pasca Henti Jantung 1 2 0 3
12. Pemberian Obat-Obat Resusitasi Jantung 1 2 0 3
Sub Total 13 28 0 41
C. Materi Penunjang
1. Building Learning Commitment (BLC) 0 3 0 3
2. Anti Korupsi 2 0 0 2
3. RTL 0 2 0 2
Sub Total 2 5 0 7
TOTAL 19 35 0 54
Keterangan :
T = Teori; P = Penugasan; OL = Observasi Lapangan.
T dan P : 1 JPL @ 45 menit; OL: 1 JPL = 60 menit
Megacode/simulasi gabungan dilakukan diakhir sesi dengan
mnggunakan waktu: 4 Jpl diluar waktu struktur program
Nomor: MD 1
Materi: Aspek Legal dan Etik Resusitasi
Waktu: 2 Jpl(T = 2; P = 2; PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami aspek legal dan etik
resusitasi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Filosofi ACLS/ BHJL
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan BHD dengan AED
pada Dewasa, Anak, dan Bayi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini pesertamampu melakukan tatalaksana obstruksi
benda asing pada dewasa, anak, dan bayi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi ini,
peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana jalan nafas
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan non advanced Air 1. Non Advanced Air Way CTJ Bahan tanyang Atkins JM.
Way (NAAW) (NAAW) Simulasi Video Emergency medical
a. Pengertian NAAW Modul services system in
b. Jenis-jenis alat bantu Laptop acute cardiac care
NAAW LCD state of the art.
c. Teknik NAAW ATK Circulation. 1986;74
Head tilt chin lift Oropharingeal (pt2):IV 4-8
Jaw Thrust Airway Kleinman ME,
Nasopharingeal Brennan EE,
2. Melakukan Advanced Air Way 2. Advanced Air Way(AAW) Airway Goldberger ZD, et al.
(AAW) a. Pengertian AAW Endotrachel tube 2015 American Heart
b. Jenis dan karakteristif (ETT) Association
alat bantu AAW Laryngeal Mask Guidelines Update for
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 20
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
c. Teknik AAW sesuai Airway Cardiopulmonary
karakteristik Combi tube Resuscitation and
Nasal canule Emergency
Bag mask Cardiovascular Care;
ventilation Part 5: Adult Basic
Manekin airway Life Support and
Mandrain/ ET Cardiopulmonary
Introducer Resuscitation Quality.
Laryngoscope Circulation.
dgn berbagai 2015;132[suppl
ukuran 2]:S414–S435
Stetoscope
Spuit
Jely
Mask
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan interpretasi EKG
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan terapi listrik
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan tindakan 1. Tindakan defibrilasi CTJ Bahan Link MS, Atkins DL,
defibrilasi a. Persiapan pasien Simulasi tanyang Passman RS, et al.
b. Persiapan penolong Modul 2010 American Heart
c. Persiapan alat defibrilator Laptop Association Guidelines
dan penunjang LCD for Cardiopulmonary
d. Tindakan defibrilasi ATK Resuscitation and
Manekin Emergency
2. Melakukan kardioversi 2. Kardioversi Cardiovascular Care
Defibrilator
a. Persiapan pasien Part 6: Electrical
yang
b. Persiapan penolong Therapies. Circulation.
dilengkapi
c. Persiapan alat kardioversi 2010;122:S706-S719
dengan
dan penunjang Kosasih A, Sugiman T,
pacu
d. Tindakan kardioversi Hakim AA, dkk.
jantung
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 23
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
3. Melakukan pacu jantung 3. Pacu jantung transkutan transcutan “Terapi Listrik
transkutan a. Persiapan pasien Jely Defibrilasi,
b. Persiapan penolong Checlist Kardioversi, AED dan
c. Persiapan alat defibrilator simulasi Pacu Jantung”. Buku
dan penunjang Panduan Ajar Kursus Bantuan
d. Tindakan pacu jantung simulasi Hidup Jantung Lanjut.
transkutan Penerbit Perhimpunan
Dokter Spesialis
Kardiovaskular
Indonesia. 2018: 31-37
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana henti
jantung
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan tata laksana henti 1. Tata laksana henti jantung CTJ Bahan tanyang Neumar RW, Otto CW,
jantung shockable shockable Simulasi Modul Link MS, et al. Part 8:
a. Pengertian henti jantung Laptop Adult Advanced
shockable LCD Cardiovascular Life
b. Tatalaksana henti ATK Support : 2010
jantung shockable Dummy obat American Heart
Manekin Association Guidelines
2. Melakukan tatalaksana henti 2. Tatalaksana henti jantung for Cardiopulmonary
megacode
jantung non shockable non shockable Resuscitation and
Defebrilator
a. Pengertian henti jantung Emergency
Advanced
non shockable Cardiovascular Care.
airway
b. Tatalaksana henti Circulation
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 25
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
jantung non shockable Infus set 2010;122:S729-S76
Spuit
Cateter urine
Stetoscope
Airway Suction
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana takiaritmia
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan takiaritmia dengan 1. Takiaritmia dengan QRS CTJ Bahan Neumar RW, Otto CW,
QRS sempit sempit Simulasi tanyang Link MS, et al. 2010
a. Pengertian Modul American Heart
b. Tatalaksana Takiaritmia Laptop Association Guidelines
dengan QRS Sempit LCD for Cardiopulmonary
Stabil ATK Resuscitation and
Tidak stabil Dummy obat Emergency
Manekin Cardiovascular Care.
2. Melakukan takiaritmia dengan 2. Takiaritmia dengan QRS Circulation.
megacode
QRS lebar Lebar 2010;122:S729–S767.
Defebrilator
a. Pengertian Advanced
b. Tatalaksana Takiaritmia
airway
dengan QRSLebar
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 27
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Stabil Infus set
Tidak stabil Spuit
Cateter urine
Stetoscope
Airway
Suction
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana
bradiaritmia
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan tata laksana low 1. Tata laksana low degree AV CTJ Bahan tanyang Neumar RW, Otto
degree AV block block Simulasi Modul
CW, Link MS, et al.
a. Pengertian low degree Laptop
2010 American Heart
AV block LCD
Association
b. Tatalaksna low degree ATK
Guidelines for
AV block Dummy obat
Cardiopulmonary
Stabil Manekin
Resuscitation and
Tidak stabil megacode Emergency
Cardiovascular Care.
Defebrilator
2. Melakukan tata laksana high 2. Tata laksana high degree AV Circulation.
yang
degree AV block block 2010;122:S729–S767
dilengkapi
a. Pengertian high degree Transcutaneus
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 29
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
AV block Pacing (TCP)
b. Tatalaksana high degree Advanced
AV block airway
Stabil Infus set
Tidak stabil Spuit
Cateter urine
Stetoscope
Airway
Suction
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana sindrom
koroner akut
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan tatalaksana umum 1. Tatalaksana umum SKA CTJ Bahan Perhimpunan Dokter
SKA a. Pengertian Simulasi tanyang Spesialis
b. Tatalaksana Modul Kardiovaskular
Laptop Indonesia. Pedoman
2. Melakukan tata laksana non ST 2. Tata laksana non ST LCD Tata Laksana
Elevasi Elevasi ATK Sindrom Koroner
a. Pengertian Dummy Akut. Edisi Ketiga.
b. Tatalaksana obat Jakarta: PERKI;
Manekin 2015.
3. Melakukan tata laksana ST 3. Tata laksana ST Elevasi
megacode
Elevasi a. Pengertian
Defebrilator
b. Tatalaksana
Advanced
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 31
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
airway
Infus set
Spuit
Cateter
urine
Stetoscope
Airway
Suction
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana kegawatan
sirkulasi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan stroke iskemik 1. Stroke iskemik akut CTJ Bahan Zamroni D et al. 2018.
akut a. Pengertian strok Simulasi tanyang Hipotensi Syok dan
b. Klasifikasi stroke Modul Edema Paru Akut.
c. Tatalaksana umum Laptop Buku Ajar Kursus
LCD Bantuan Hidup Lanjut.
2. Melakukan tatalaksana 2. Tatalaksana hipotensi dan ATK Edisi 2018. Jakarta:
hipotensi dan syok syok Dummy obat PERKI, 2018
a. Tatalaksana hipotensi
Manekin
Pengertian hipotensi megacode
Tatalaksana Defebrilator
b. Tatalaksana syok
Advanced
airway
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 33
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pengertian syok Infus set
Tanda dan gejala syok Spuit
Klasifikasi syok Cateter urine
Tatalaksana syok Stetoscope
Airway
3. Melakukan tata laksana edem 3. Tatalaksana edem paru akut Suction
paru akut a. Pengertian edem paru Checklist
akut simulasi
b. Tanda dan gejala Panduan
c. Tatalaksana simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan tindak lanjut pasca
henti jantung
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan tindak lanjut pasca 1. Tindak lanjut pasca henti CTJ Bahan Zamroni D et al. 2018.
henti jantung jantung tanyang
Simulasi Perawatan Pasca Henti
a. Evaluasi airway Modul Jantung. Buku Ajar
b. Evaluasi breathing Laptop Kursus Bantuan Hidup
c. Evaluasi terhadap LCD Lanjut. Edisi 2018.
sirkulasi ATK Jakarta: PERKI. 2018
d. Evaluasi penyebab henti Dummy obat
jantung
Manekin
megacode
Defebrilator
Advanced
airway
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 35
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Infus set
Spuit
Cateter urine
Stetoscope
Airway
Suction
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pemberian obat-obat
resusitasi jantung
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah selesai mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1. Melakukan pemberian obat 1. Pemberian oabat resusitasi CTJ Bahan Perhimpunan Dokter
resusitasi jantung jantung Simulasi tanyang Spesialis Kardiovaskular
a. Jenis obat jantung Modul Indonesia. Obat Yang
b. Indikasi Laptop Digunakan Dalam
c. Cara pemberian LCD Bantuan Hidup Jantung
ATK Lanjut. Edisi Ketiga.
Dummy obat Jakarta: PERKI; 2015
Checklist
simulasi
Panduan
simulasi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
selama proses pelatihan.
1. Melakukan perkenalan dan 1. Perkenalan dan pencairan Curah Bahan Depkes RI, Pusdiklat
pencairan diantara peserta, diantara peserta, fasilitator dan pendapat tayangan Kesehatan, 2004,
fasilitator dan panitia. panitia. Permainan (Slide power Kumpulan Games
2. Merumuskan kesepakatan 2. Perumusan kesepakatan tentang Diskusi point) dan Energizer,
tentang harapan peserta harapan peserta terhadap kelompok Laptop Jakarta.
terhadap pelatihan, nilai, norma, pelatihan, nilai, norma, LCD Munir, Baderel, 2001,
kekhawatiran mencapai harapan kekhawatiran mencapai harapan Flip chart Dinamika Kelompok,
dan secara kolektif yang dan secara kolektif yang White board Penerapannya Dalam
disepakati bersama sebagai disepakati bersama sebagai Spidol (ATK) Laboratorium Ilmu
komitmen belajar. komitmen belajar. Panduan Perilaku, Jakarta
3. Menetapkan organisasi kelas. 3. Penetapan organisasi kelas. diskusi
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami anti korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut
pasca pelatihan
Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu:
Pembukaan
Metode:
CTJ
Simulasi
RTL
1. Pre Test
Sebelum acara pembukaan dilakukan pre test terhadap
peserta, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi
awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta
terkait materi.
2. Pembukaan
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan
pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan
meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelanggara pelatihan
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang
latar belakang perlunya pelatihan
b. Storming
Pada tahap ini mulai terjadi debat yang makin lama
suasananya makin memanas karena ide yang
diberikan mendapatkan tanggapan yang saling
mempertahankan idenya masing-masing. Pelatih
berperan memberikan rangsangan pada peserta yang
kurang terlibat agar ikut aktif menanggapi.
c. Norming
Pada tahap ini suasana yang memanas sudah mulai
reda karena kelompok sudah setuju dengan
klarifikasi yang dibuat dan adanya kesamaan
persepsi. Masing-masing peserta mulai menyadari
dan muncul rasa mau menerima ide peserta lainnya.
Dalam tahap ini sudah terbentuk norma baru
disepakati kelompok. Pelatih berperan membulatkan
ide yang telah disepakati menjadi ide kelompok.
d. Performing
Pada tahap ini kelompok sudah kompak, diliputi
suasana kerjasama yang harmonis seusai dengan
norma baru yang telah disepakati bersama. Pelatih
berperan memacu kelompok agar masing-masing
peserta ikut serta aktif dalam setiap kegiatan
kelompok dan tetap menjalankan norma yang telah
disepakati.
4. Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
materi sebagai dasar pengetahuan wawasan yang perlu
diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu:
a. Aspek Legal dan Etik Resusitasi
b. Filosofi ACLS
c. Anti korupsi
8. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap
proses pembelajaran setiap hari dan terhadap pelatih.
a. Evaluasi tiap hari dilakukan dengan cara mereview
kegiatan proses pembelajaran yang sudah
berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
9. Penutupan
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian
kegiatan.
A. Peserta
1. Kriteria peserta
Peserta pelatihan Advanced Cardiac Life Support
(ACLS)/ Bantuan Hidup Jantung Lanjut (BHJL) Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah
dokter yang bekerja di Fasyankes dengan kriteria
sebagai berikut:
a. Latar belakang pendidikan minimal dokter umum.
b. Bersedia mengikuti peraturan yang berlaku.
2. Jumlah Peserta:
Jumlah Peserta dalam 1 kelas maksimal 25 orang,
dengan perbandingan instruktur 1:5
2. Kriteria Instruktur
a. Latar belakang pendidikan minimal dokter
spesialis jantung
b. Pengalam bekerja di ruang intensif minimal 1
tahun
c. Diutamakan yng telah mengikuti pelatihan
Clinical Instruktur bagi Dokter.
A. Penyelenggara
B. Tempat Penyelenggaraan
A. Peserta
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil
pembelajaran dari peserta. Evaluasi terhadap peserta
dilakukan melalui:
1. Penjajagan awal melalui pre test.
2. Ujian megacode
3. Post test untuk mengukur pemahaman peserta
terhadap materi yang telah diterima.
B. Pelatih/ Fasilitator
C. Penyelenggara
Materi Dasar. 1
Aspek Legal dan Etik Resusitasi
Tujuan:
Setelah mengikuti studi kasus peserta mampu memahami
aspek legal dan etik resusitasi.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @
5 orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1
(satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan Instruktur membagikan panduan studi kasus
dan lembar kasus kepada tiap kelompok.
3. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk melakukan
studi kasus terkait aspek etik dan legal kegawatdaruratan
selama 10 menit.
4. Pelatih memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil studi kasus kelompoknya @ 5
menit/ kelompok, dan kelompok lain menanggapi/
memberi masukan.
5. Pelatih melakukan klarifikasi terhadap hasil presentasi
sesui dengan waktu yang masih tersedia
LEMBAR KASUS
Kasus I
Anda adalah seorang dokter yang harus menghadiri wisuda
anaknya namun di tengah perjalanan Anda menemui ada
seorang ibu yang tergeletak tidak sadarkan diri di pinggir
jalan. Hanya ada masyarakat awam yang mengerumuni
pasien, tidak tampak ada petugas medis yang datang, apa
yang akan Anda lakukan?
Kasus II
Anda adalah seorang dokter yang menjumpai korban
kecelakaan mobil di jalan tol. Korban berlumuran darah dan
menurut keluarga korban yang selamat, korban menderita
HIV/AIDS. Anda berniat untuk melakukan upaya resusitasu
namun Anda tidak memiliki alat pelindung diri yang
memadai, apa yang Anda lakukan?
Kasus III
Salah seorang pasien lama Anda datang ke IGD diantar oleh
keluarganya dalam kondisi tidak sadarkan diri, tidak
bernafas, dan tidak ada nadi. Tidak ada yang mengetahui
pasti kapan pasien tidak sadarkan diri. Keluarga pasien
menangis meminta Anda untuk melakukan usaha resusitasi.
Namun pada pemeriksaan Anda menemukan adanya kaku
mayat. apa yang akan Anda lakukan?
Kasus V
Anda adalah seorang dokter jaga di IGD yang sedang
memberikan bantuan hidup lanjut pada pasien henti jantung.
Bantuan hidup jantung lanjut sudah diberikan selama 30
menit, namun irama EKG tetap asistol (tidak ada respons),
apa yang akan Anda lakukan?
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan BHD
dengan AED pada Dewasa, Anak, dan Bayi
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu yang akan digunakan dalam kegiatan simulasi kepada
tiap kelompok.
3. Pelatih/ Instruktur memutar video simulasi tatalaksana BHD
dengan AED pada dewasa, anak dan bayi
4. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi BHD dengan Automatic External
Defibrilator (AED) pada Dewasa, Anak, dan Bayi @ 20
menit/ orang, meliputi:
a. Rantai kelangsungan hidup dan survei primer pada bantuan
hidup dasar, terdiri dari:
Tahapan pertolongan di RS
Tahapan pertolongan di luar RS
b. Bantuan hidup dasar pada orang dewasa, anak dan pada
kondisi khusus dengan AED (Automatic External
Defibrilator)
5. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist simulasi yang telah disiapkan.
6. Pelatih melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan
peserta untuk melakukan simulasi ulang pada peserta yang
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 58
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
dianggap kurang kompeten berdasarkan ceklist, @ 5 menit
perorang.
7. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang tepat, sesuai dengan waktu yang
masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nama Peserta:……………………………………………..
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Cek respons: Tepuk dan teriak “Anda
baik-baik saja?” dan perhatikan
pergerakan dada (5–10 detik)
2. Minta seseorang untuk mengaktifkan
sistem emergensi (minta tolong) dan
mengambil AED
3. Cek pulsasi karotis (minimum 5 detik,
maksimum 10 detik)
4. Buka baju yang menutupi dada pasien dan
tentukan lokasi tangan pada posisi RJP
5. Berikan siklus pertama kompresi dengan
kecepatan yang benar (Dapat diterima: 18
detik atau kurang untuk 30 kompresi)
6. Beri 2 napas bantuan (masing-masing 1
detik)
AED Tiba
AED Nyalakan AED, pilih pad yang sesuai, dan
1 letakkan pad dengan benar
AED Jangan menyentuh pasien untuk analisis
2 (peserta harus memeriksa dengan melihat
dan instruksi verbal)
AED Jangan sentuh pasien untuk memberikan
3 shock/ menekan tombol shock (peserta
harus melihat dan instruksi verbal; waktu
Pelatih/Instruktur,
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nama Peserta:……………………………………………………..
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
Cek respons: Tepuk dan teriak “Anda baik-baik
1. saja?” dan perhatikan pergerakan dada
(5–10 detik)
Minta seseorang untuk mengaktifkan sistem
2.
emergensi (minta tolong) dan mengambil AED
Cek pulsasi brachialis atau femoralis (minimum 5
3.
detik, maksimum 10 detik)
Buka baju yang menutupi dada pasien dan
tentukan lokasi tangan pada posisi RJP
4.
(perhatikan teknik serta posisi tangan untuk RJP
pada anak)
Berikan siklus pertama kompresi dengan
5. kecepatan yang benar (Dapat diterima: 18 detik
atau kurang untuk 30 kompresi)
6. Beri 2 napas bantuan (masing-masing 1 detik)
AED Tiba
AED Nyalakan AED, pilih pad yang sesuai, dan
1 letakkan pad dengan benar
AED Jangan menyentuh pasien untuk analisis (peserta
2 harus memeriksa dengan melihat dan instruksi
verbal)
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nama Peserta:……………………………………………..
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Cek respons: lakukan rangsang taktil telapak kaki
bayi dan perhatikan pergerakan dada (5–10 detik)
2. Minta seseorang untuk mengaktifkan sistem
emergensi (minta tolong) dan mengambil AED
3. Cek pulsasi brachialis dan femoralis (minimum 5
detik, maksimum 10 detik)
4. Buka baju yang menutupi dada pasien dan
tentukan lokasi tangan pada posisi RJP (perhatikan
posisi tangan, ujung jari pada dada bayi)
5. Berikan siklus pertama kompresi dengan
kecepatan yang benar (Dapat diterima: 18 detik
atau kurang untuk 30 kompresi)
6. Beri 2 napas bantuan (masing-masing 1 detik)
AED Tiba (optional)
AED Nyalakan AED, pilih pad yang sesuai, dan
1 letakkan pad dengan benar
AED Jangan menyentuh pasien untuk analisis (peserta
2 harus memeriksa dengan melihat dan instruksi
verbal)
AED Jangan sentuh pasien untuk memberikan shock/
3 menekan tombol shock (peserta harus melihat
dan instruksi verbal; waktu maksimum dari AED
tiba kurang dari 45 detik)
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana obstruksi benda asing pada dewasa, anak, dan bayi
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tatalaksana Obstruksi Benda Asing
Pada Orang Dewasa, Anak, Dan Bayi @ 15 menit/ orang,
meliputi:
a. Metode Batuk Efektif
b. Metode back blow
c. Metode Abdominal Thrust
d. Metode chest thrust
e. Metode Heimlich maneuver
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Evaluasi tanda-tanda obstruksi jalan napas total
(tersedak)
Respon pasien
Buka jalan napas: head tilt chin lift
Periksa jalan napas dan keluarkan semua
benda asing yang terlihat
Bila tidak ada napas, berikan ventilasi
2. Letakkan kepala dan tubuh bayi diantara
kedua lengan anda menggunakan maneuver
sandwich
Tundukkan kepala bayi dan letakkan lengan
anda pada paha
Jaga agar kepala bayi lebih rendah dari
badannya
Lakukan 5 back blow dengan kuat
menggunakan tumit telapak tangan diantara
dua tulang skapula
3. Putar bayi sampai terlentang, istirahatkan
diatas paha anda
Jaga agar kepala bayi lebih rendah dari
badannya
Berikan 5 chest thrust pada separuh bawah
sternum sambil menghitung keras “1, 2, 3,
4, 5”
Pelatih/ Instruktur
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Evaluasi tanda-tanda obstruksi jalan
napas total (tersedak)
Respon pasien (tidak berespon)
Buka jalan napas: head tilt chin lift
Periksa jalan napas dan keluarkan
semua benda asing yang terlihat
Bila tidak ada napas, berikan ventilasi
(pertama)
2. Berespon, Sumbatan Total: Manuver
Heimlich
Penolong berdiri di belakang penderita,
kemudian lingkarkan kedua lengan
pada bagian atas abdomen.
3. Condongkan penderita ke depan,
kepalkan tangan penolong dan letakkan
di antara umbilikus dan iga.
4. Raih kepalan tangan tersebut dengan
lengan yang lain, dan tarik ke dalam
dan atas secara mendadak sebanyak 5
kali. Bila tindakan tersebut gagal,
lakukan kembali 5 abdominal thrusts
berulang-ulang sampai sumbatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 69
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
berhasil dikeluarkan atau penderita
tidak sadarkan diri.
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan tata
laksana jalan nafas.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu simulasi (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam
kegiatan simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tata laksana Jalan Nafas @ 20 menit/
orang, meliputi:
a. Non Advanced Air Way (NAAW)
Head tilt chin lift
Jaw Thrust
b. Advanced Air Way (AAW) sesuai karakteristik
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Pelatih melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan
peserta untuk melakukan simulasi ulang pada peserta yang
dianggap kurang kompeten berdasarkan ceklist, waktu sekitar
5 menit.
6. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang tepat, sesuai dengan waktu yang
masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Melakukan head tilt-chin lift
2. Melakukan jaw thrust secara benar
3. Pemberian terapi oksigen
4. Melakukan suctioning dalam 10 detik
5. Memilih ukuran masker yang tepat
6. Menentukan ukuran oropharingeal airway
(OPA) atau nasopharingeal airway (NPA)
yang tepat dan memasukan alat tersebut
7. Memegang dan menahan masker dalam 1
tangan
8. Ventilasi dengan kecepatan yang tepat (1 napas
setiap 5 sampai 6 detik)
9. Menghasilkan pengembangan dada yang
adekuat
10. Melakukan simulasi ventilasi manual secara
tepat disertai kompresi dengan perbandingan
30:2
11. Memberikan setiap ventilasi selama 1 detik
12. Melepaskan bag diantara ventilasi
13. Memegang dan menahan dengan 2 tangan
14. Memasang mandrin ke selang ETT
15. Membuka jalan napas dengan laryngoscope
16. Mempertahankan jalan napas
17. Melakukan simulasi insersi intubasi dengan
laringoskop selama 20- 30 detik tanpa
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 72
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
kompresi
18. Melakukan simulasi insersi intubasi disertai
kompresi (interupsi minimal)
19. Memastikan selang ETT sudah masuk ke paru-
paru
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
interpretasi EKG
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Interpretasi EKG @ 20 menit/ orang,
meliputi:
a. Interpretasi EKG Normal
b. Interpetasi EKG pada Pasien Kritis
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Pelatih melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan
peserta untuk melakukan simulasi ulang pada peserta yang
dianggap kurang kompeten berdasarkan ceklist, waktu sekitar
5 menit.
6. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang tepat, sesuai dengan waktu yang
masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
No Nilai
Prosedur
. 0 1 2
1. Mengetahui gambaran EKG normal
2. Mengetahui ada atau tidaknya kompleks QRS
3. Mengetahui cepat atau lambatnya kompleks
QRS
4. Mengetahui lebar atau sempitnya kompleks
QRS
5. Mengetahui regularitas irama
6. Mengetahui ada atau tidaknya gelombang P
7. Mengetahui hubungan antara gelombang P
dengan kompleks QRS serta ada tidaknya
pemanjangan interval PR
8. Melakukan langkah interpretasi dengan urut
9. Mengambil kesimpulan irama jantung
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan terapi
listrik.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Terapi Listrik @ 20 menit per-orang,
meliputi:
a. Tindakan defibrilasi
Persiapan pasien
Persiapan penolong
Persiapan alat defibrilator dan penunjang
Tindakan defibrilasi
b. Kardioversi
Persiapan pasien
Persiapan penolong
Persiapan alat defibrilator dan penunjang
Tindakan kardioversi
c. Pacu jantung transkutan
Persiapan pasien
Persiapan penolong
Persiapan alat defibrilator dan penunjang
Tindakan pacu jantung transkutan
CHECKLIST SIMULASI
No Nilai
Prosedur
. 0 1 2
1. Lakukan RJP sambil mempersiapkan alat
defibrilator
2. Persiapan alat defibrilator
3. Memasang elektroda pada pasien
4. Menghentikan resusitasi untuk membaca irama
EKG, memastikan irama shockable
5. Mengatur dosis energi defibrilasi dan memastikan
unsynchronized
6. Pemberian jely
7. Melakukan charging sambil melanjutkan resusitasi
sampai energi terisi penuh
8. Memastikan keadaan CLEAR
9. Memastikan irama shockable dengan melihat
monitor EKG
10. Melakukan defibrilasi
11. Melanjutkan resusitasi
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 78
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Inti. 5: Terapi Listrik
Kardioversi
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Melakukan informed consent
2. Persiapan alat defibrilator dan sedasi
3. Memasang elektroda pada pasien
4. Memberikan sedasi
5. Mengatur dosis energi kardioversi dan
memastikan energi synchronized
6. Pemberian jely
7. Melakukan charging sambil sampai energi terisi
penuh
8. Memastikan keadaan CLEAR
9. Memastikan irama dengan melihat monitor EKG
10. Melakukan kardioversi tersinkronisasi
11. Melakukan evaluasi irama setelah kardioversi
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Melakukan penjelasan atas rencana tindakan yang
akan dilakukan
2. Persiapan alat defibrilator (dirubah ke mode
pacing) dan sedasi
3. Memasang pad pacu jantung pada pasien
4. Memberikan sedasi
5. Memilih mode pacu demand dengan laju 60-
70x/menit
6. Atur output pacu. Bila hemodinamik tidak stabil
pacu dapat dimulai dari output maksimal kemudian
dirutunkan bertahap dan dipertahankan 5-10 mA di
atas batas ambang pacu
7. Perhatikan cardiac capture, ditandai dengan
timbulnya satu kompleks QRS setelah setiap
stimulus pacu
8. Melakukan konfirmasi cardiac capture dengan
perabaan nadi
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 80
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Inti. 6
Tata Laksana Henti Jantung
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan tata
laksana henti jantung.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tata laksana Henti Jantung @ 15
menit/ orang, meliputi:
a. Tata laksana henti jantung shockable
b. Tata laksana henti jantung non shockable
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Mengenali pasien tidak responsif
2. Memanggil bantuan (tim kode biru) dan troli
emergency
3. Memeriksa monitor EKG / meraba nadi
4. Mengetahui perbedaan shockable dan non shockable
5. Menentukan dan membagi tugas kepada anggota tim
6. Melakukan kompresi kuat (kedalaman 5-6 cm) DAN
cepat 100-120 x/menit, recoil dada sempurna,
meminimalisir interupsi pada kompresi
7. Tidak melakukan ventilasi yang berlebihan
8. Melakukan rotasi penolong yang melakukan kompresi
tiap 2 menit
9. Melakukan pemasangan advanced airway/ intubasi
10. Pemberian dosis obat yang sesuai
11. Memastikan anggota tim melakukan tindakan dengan
benar
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 82
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Inti. 7
Tata Laksana Takiaritmia
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana takiaritmia.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tatalaksana Takiaritmia @ 15 menit/
orang, meliputi:
a. Tata laksana Takiaritmia dengan QRS sempit
Stabil
Tidak stabil
b. Tata laksana Takiaritmia dengan QRS lebar
Stabil
Tidak stabil
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Menentukan dan membagi tugas kepada anggota tim
2. Memastikan anggota tim melakukan tindakan dengan
benar
3. Berikan oksigen bila diperlukan, cari akses IV/IO,
pasang monitor tekanan darah, nadi, dan irama
4. Meletakkan elektroda monitor dengan benar
5. Mengidentifikasi irama yang ada pada monitor
6. Mengecek tanda kestabilan: hipotensi, penurunan
kesadaran, gejala syok, nyeri dada iskemik, gagal
jantung akut
Jika STABIL: lanjut ke poin 7
Jika TIDAK STABIL: lanjut ke poin 13
7. Cek EKG 12 lead jika stabil
8. Cek tanda kestabilan kembali (lihat poin 6)
9. Apabila stabil: tentukan apakah kompleks QRS lebar/
sempit
Jika QRS sempit (< 0,12 detik): lanjut ke poin 10
Jika QRS lebar (> 0,12 detik): lanjut ke poin 13
10. Lakukan manuver vagal selama 5-10 detik sambal
terus memperhatikan monitor. Hati-hati
kontraindikasi! Manuver vagal dapat diulang 1x di sisi
kontralateral jika tidak berhasil
11. Apabila irama tidak berubah, cek tanda kestabilan
kembali (lihat poin 6)
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana bradiaritmia.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @
5 orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1
(satu) orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi
dan alat bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam
kegiatan simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi tata laksana bradiaritmia @ 15
menit/ orang, meliputi:
a. Tata laksana low degree AV block
1) Stabil
2) Tidak stabil
b. Tata laksana high degree AV block
1) Stabil
2) Tidak stabil
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta
dalam kelompok yang melakukan simulasi dengan
menggunakan checklist yang telah disiapkan.
5. Pelatih melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan
peserta untuk melakukan simulasi ulang pada peserta
yang dianggap kurang kompeten berdasarkan ceklist,
waktu sekitar 5 menit.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 86
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
6. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang tepat, sesuai dengan waktu
yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No. Prosedur
0 1 2
1. Menugaskan anggota tim pada peran masing-
masing
2. Memastikan anggota tim melakukan tindakan
dengan benar
3. Berikan oksigen bila diperlukan, cari akses
intravena, pasang monitor tekanan darah, nadi,
dan irama
4. Mengidentifikasi irama yang ada pada monitor
5. Cek EKG 12 lead, jangan menunda terapi
6. Mengecek tanda kestabilan: hipotensi, penurunan
kesadaran, gejala syok, nyeri dada iskemik, gagal
jantung akut
Jika tidak ada tanda tidak stabil: lanjut ke poin 7
Jika ada tanda tidak stabil: lanjut ke poin 8
7. Observasi dan monitoring jika stabil
8. Jika tidak stabil: mengenali apakah irama pasien
merupakan high degree atau low degree AV
block
Jika low degree AV block: lanjut ke poin 9
Jika high degree AV block: lanjut ke poin 10
9. Memberikan atropin IV 0,5 mg bolus, diulang
setiap 3-5 menit dengan sebelumnya mengecek
tanda kestabilan terlebih dahulu
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana sindrom koroner akut.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tata laksana Sindrom Koroner Akut
@ 15 menit/ orang, meliputi:
a. Tata laksana umum ACS
b. Tata laksana non ST Elevasi
c. Tata laksana ST Elevasi
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Memposisikan pasien, berikan suplementasi
oksigen jika SpO2 < 90%, pasang IV line, dan
monitor tekanan darah, nadi, dan irama
2. Mengidentifikasi irama pada monitor, meminta
pemeriksaan EKG 12 lead
3. Melakukan anamnesis dan PF terarah kearah
SKA dan menyingkirkan diagnosis banding
nyeri dada lainnya (emboli paru, diseksi aorta,
tension pneumothorax)
4. Memberikan aspirin 160-325 mg
5. Untuk mengatasi nyeri dada akut, memberikan
nitrat sublingual/spray kepada pasien dengan
dosis yang tepat dan memastikan tidak ada
kontraindikasi nitrat (severe tachycardia, severe
bradycardia, hipotensi, penggunaan sildenafil
dalam 24 jam atau tadalafil dalam 48 jam
terakhir). Nitrat boleh diulang hingga 3x.
6. Jika masih ada nyeri dada, memberikan morfin
dengan dosis, cara pengenceran dan cara
pemberian yang tepat, memastikan tidak ada
kontraindikasi morfin dan mempersiapkan
nalokson dan peralatan resusitasi. Morfin dapat
diulang hingga 2x.
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
tatalaksana kegawatan sirkulasi.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang perkelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tata laksana Kegawatan Sirkulasi @
15 menit perorang, meliputi:
a. Tata laksana hipotensi dan syok
b. Tata laksana edem paru akut
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Mengenali pasien dalam keadaan stroke
iskemik akut
2. Mengenali gejala dan tanda stroke
3. Mampu melakukan tata laksana umum stroke
iskemik akut
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Mengenali pasien dalam keadaan hipotensi/ syok
2. Mengidentifikasi penyebab syok dari problem irama
jantung, problem volume, atau problem kontraktilitas
pompa jantung
3. Melakukan tatalaksana syok dari gangguan irama
(lihat algoritma takiaritmia dan bradiaritmia)
4. Melakukan tes uji cairan (fluid challenge test) untuk
menentukan gangguan pompa/ volume
5. Menilai respon terhadap pemberian cairan
6. Mengidentifikasi masalah problem pompa jantung dan
memberikan inotropik/vasopressor yang tepat sesuai
tekanan darah
7. Melakukan up-titrasi inotropik/ vasopressor dengan
benar hingga mencapai target MAP
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Menegakkan diagnosis edema paru akut
2. Memposisikan pasien kondisi fowler/ semifowler
3. Memberikan terapi oksigen non-rebreathing
mask
4. Memasang IV line, melakukan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan (Lab, AGD, EKG,
rontgen bila memungkinkan)
5. Memberikan tatalaksana lini pertama (terapi
nitrat sublingual/ furosemid IV dan morfin bila
diindikasikan)
Memberikan nitrat kepada pasien dengan dosis,
cara pemberian yang tepat dan memastikan
tidak ada kontraindikasi nitrat (severe
tachycardia, severe bradycardia, hipotensi,
penggunaan sildenafil dalam 24 jam atau
tadalafil dalam 48 jam terakhir). Nitrat boleh
diulang hingga 3x.
Memberikan furosemide kepada pasien dengan
dosis, cara pemberian yang tepat dan
memastikan tidak ada kontraindikasi.
Furosemide dapat diulang hingga 2x.
Memberikan morfin dengan dosis, cara
pengenceran dan cara pemberian yang tepat,
memastikan tidak ada kontraindikasi morfin
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan tindak
lanjut pasca henti jantung.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Tindak Lanjut Pasca Henti Jantung @
15 menit perorang, meliputi:
a. Evaluasi airway
b. Evaluasi breathing
c. Evaluasi terhadap sirkulasi
d. Evaluasi penyebab henti jantung
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
1. Identifikasi ROSC
2. Memastikan tidak ada sumbatan pada airway, lakukan
suction bila curiga ada sumbatan
3. Memastikan ada tidaknya napas spontan dan melakukan
inspeksi dan auskultasi napas pasien (simetris/ tidak)
4. Memastikan posisi ETT dengan melakukan inspeksi
kesimetrisan dinding dada dan auskultasi
5. Memastikan saturasi O2 >94%
6. Memastikan sirkulasi tidak dalam keadaan syok,
tatalaksana syok sesuai penyebab (irama/ volume/ pompa)
7. Mengidentifikasi penyebab reversibel dari henti jantung
(5H5T)
8. Melakukan EKG 12 lead untuk menentukan perlu tidaknya
revaskularisasi segera
9. Melakukan evaluasi status neurologis dengan melihat
apakah pasien mengikuti perintah
10. Merencanakan targeted temperature management pada
pasien yang tidak mengikuti perintah
11. Melakukan evakuasi pasien ke ruangan ICU
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 99
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Materi Inti. 12
Pemberian Obat-Obat Resusitasi Jantung
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini peserta mampu melakukan
pemberian obat-obat resusitasi jantung.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 5 (lima) kelompok, @ 5
orang/ kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu)
orang instruktur.
2. Pelatih dan instruktur membagikan panduan simulasi dan alat
bantu (lihat GBPP) yang akan digunakan dalam kegiatan
simulasi kepada tiap kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk
melakukan simulasi Pemberian Obat-Obat Resusitasi
Jantung @ 15 menit perorang.
4. Pelatih bersama instruktur mengamati setiap peserta dalam
kelompok yang melakukan simulasi dengan menggunakan
checklist yang telah disiapkan.
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam
kelompok, pelatih melakukan evaluasi dan memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang tepat,
sesuai dengan waktu yang masih tersedia.
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
A. Persiapan Alat:
a. Spuit 2.5 mL
b. Spuit 20 mL
c. Spuit 50 mL
d. Three way
e. Syringe pump
B. Prosedur:
1. Obat Epinefrin
a. Persiapan obat
NaCl 0.9 %
Epinefrin 1/1000 (1 ampul)
b. Tata Cara Pemberian
1) Bolus
Ambil obat epineprin 1 ampul dalam
spuit 2.5 mL (tidak perlu diencerkan)
Masukkan secara intravena atau
intraosseus
Kemudian flush dengan NaCl 0.9 %
sebanyak 20 mL
Setelah di flush tangan diangkat
selama 10 detik
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur 1 2
0
A. Persiapan Alat
1. Spuit 2.5 mL
2. Spuit 20 mL
3. Spuit 50 mL
4. Three way
5. Syringe pump
B. Prosedur
1. Obat Lidokain
a. Persiapan Obat
NaCl 0.9 %
Lidokain sediaan 100 mg
b. Tata Cara Pemberian
1) Bolus
Diberikan dosis awal 1–1,5
mg/kgBB/bolus IV
Lakukan flush NaCl 0.9 % sebanyak
20 mL
Lakukan pengulangan 5–10 menit
pada kondisi cardiac arrest shockable
dengan dosis 0,5–0,75 mg/kgBB/IV
(maks pemberian: 3 kali atau dengan
total dosis 3 mg/kgBB)
2) Pemberian Melalui Trakea
1 ampul diencerkan sampai dengan 10
mL dengan NaCl 0.9%
Berikan dengan dosis 2–4 mg/kgBB
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
A. Persiapan Alat
1. Spuit 2.5mL
2. Spuit 20 mL
3. Spuit 50 mL
4. Three way
5. Syringe pump
B. Prosedur
1. Obat Aspirin
160–320 mg tablet (bukan salut selaput)
secepat mungkin (dikunyah lebih baik)
Diikuti dosis 80 mg/hari besoknya
Dapat digunakan sediaan supositoria
sebesar 300 mg bila tidak dapat diberikan
per-oral
2. Obat Clopidogrel
Dosis awal 300 mg (600 mg jika
direncanakan IKP), diikuti 75 mg/hari
besoknya
3. Obat Ticagrelor
Dosis awal 180 mg, diikuti 90 mg per 12
jam
4. Obat Heparin
Bolus 60 unit/kgBB (maksimum bolus 4000
IU), dilanjutkan 12 unit/KgBB/jam (dosis
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 108
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
maksimum 1000 IU/jam).
5. Obat Enoxaparin
Protokol IMA EST
Usia < 75th, creatinin clearance normal;
bolus inisial 30 mg IV dengan bolus
kedua 1mg/kgBB subkutan 15 menit
kemudian, ulangi tiap 12 jam (maksimal
100 mg/dosis untuk 2 dosis pertama).
Usia > 75th, tidak diberikan dosis bolus
IV, berikan 0,75 mg/kgBB subkutan tiap
12 jam (maksimal 75 mg untuk 2 dosis
pertama).
Jika creatinin clearance < 30 mL/menit
berikan 1 mg/kgBB subkutan tiap 24 jam
Protokol APTS/IMA NEST
Bolus inisial 30 mg IV, dosis
pemeliharaan 1 mg/kgBB subkutan tiap
12 jam.
Jika klirens kreatinin < 30 mL/menit
berikan tiap 24 jam.
6. Obat Fondaparinux
IMA EST: Dosis awal 2,5 mg IV bolus
diikuti 2,5 mg subkutan setiap 24 jam
hingga 8 hari
IMA NEST/ APTS: 2,5 mg subkutan
setiap 24 jam
7. Obat Streptokinase
Selalu pastikan tidak ada kontraindikasi
pemberian
Informed consent sebelum memberikan
obat
Dosis obat 1,5 juta Unit, diencerkan
dalam dekstrosa 5% 100 cc, diberikan
dalam 30-60 menit
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
(…………………………)
CHECKLIST SIMULASI
Nilai
No Prosedur
0 1 2
A. Persiapan Alat
1. Spuit 2.5 mL
2. Spuit 20 mL
3. Spuit 50 mL
4. Three way
5. Syringe pump
Prosedur
1. Obat Diuretik
Furosemid:
0.5–1mg/kgBB diberikan selama 1-2
menit
Jika tidak ada respon, dosis dinaikkan
hingga 2 mg/kgBB, diberikan perlahan-
lahan selama 1- 2 menit.
Pada kondisi edema paru akut (new onset)
yang disertai hipovolemia: <0.5mg/kgBB.
Pasang kateter urine
2. Obat Vasodilator
Nitrogliserin:
Pastikan tidak ada kontraindikasi sebelum
pemberian
Tablet: 1 tablet (0,3–0,4 mg nitrogliserin
atau 5 mg ISDN) sublingual, dapat
diulang hingga 3 dosis, interval 5 menit.
Keterangan
0= tidak dilakukan
1=dilakukan tetapi tidak sempurna
2=dilakukan dengan sempurna
Pelatih/ Instruktur,
(…………………………)
PELATIH
WAKTU MATERI JPL
T P
Hari ke-1
Hari/ Tanggal
07.00-08.00 Registrasi
08.00-08.30 Pretest
08.30-09.00 Pembukaan
09.00-11.15 Membangun Komitmen 3
Belajar (Building
Learning Commitment/
BLC)
11.15-11.30 Istirahat
11.30-13.00 Aspek Legal dan Etik 2
Resusitasi
13.00-14.00 ISHOMA
14.00-15.30 Aspek Legal dan Etik 2
Resusitasi (Lanjutan)
15.30-17.00 Filosofi ACLS 2
Hari ke-2
Hari/ Tanggal
07.15-07.30 Refleksi
07.30-09.00 BHD dengan Automatic 2
External Defibrilator
(AED) pada dewasa,
anak dan bayi
09.00-09.15 Istirahat
09.15-11.30 BHD dengan Automatic 3
External Defibrilator
(AED) pada dewasa,
anak dan bayi (Lanjutan)
Petunjuk:
1. Jawablah soal-soal di bawah ini pada lembar jawaban
yang telah disediakan.
2. Tuliskan nama Saudara pada lembar jawaban.
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap
benar.
4. Pilih jawaban yang menurut Saudara paling tepat
5. Untuk setiap soal hanya ada satu pilihan jawaban.
6. Apabila ada pilihan jawaban yang dianggap belum tepat,
berilah tanda bulatan (○) pada jawaban yang sudah diberi
tanda silang dan silahkan memilih jawaban lain yang
dianggap benar.
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 6. B
2. D 7. C
3. C 8. A
4. D 9. B
5. B 10. D
SOAL:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. C 6. B
2. A 7. B
3. B 8. C
4. D 9. A
5. C 10. B
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. B
2. C 12. C
3. B 13. D
4. C 14. D
5. D 15. D
6. A 16. D
7. A 17. A
8. C 18. C
9. D 19. A
10. C 20. B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 135
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
MI.2 Tatalaksana Obstruksi Benda Asing Pada Dewasa,
Anak Dan Bayi
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. C 11. C
2. E 12. E
3. C 13. B
4. D 14. A
5. D 15. C
6. D 16. E
7. C 17. E
8. A 18. A
9. B 19. D
10. D 20. A
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. C
2. C 12. D
3. B 13. D
4. C 14. E
5. C 15. D
6. A 16. A
7. E 17. C
8. C 18. A
9. D 19. B
10. D 20. E
SOAL:
A. AV block derajat 1
B. AV block mobitz I
C. AV block mobitz II
D. AV block derajat 3
E. Sinus bradikardia
A. Olahraga
B. Sesak napas
C. Hipertiroid
D. Demam
E. Semua di atas benar
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. C 11. C
2. E 12. C
3. E 13. D
4. C 14. B
5. D 15. E
6. E 16. A
7. C 17. A
8. D 18. D
9. D 19. C
10. B 20. C
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. E 11. A
2. E 12. E
3. A 13. B
4. D 14. E
5. E 15. B
6. E 16. A
7. D 17. D
8. E 18. C
9. D 19. E
10. C 20. A
SOAL:
A. Adenosin 6 mg
B. Atropin 0.5 mg
C. Magnesium sulfat 2 gr IV
D. Insulin 10 unit + D40%
E. Sodium Bicarbonat 1 Meq/kgBB
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. D
2. E 12. C
3. C 13. B
4. D 14. D
5. E 15. A
6. B 16. A
7. D 17. D
8. A 18. B
9. E 19. C
10. B 20. A
SOAL:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. C
2. C 12. B
3. C 13. A
4. A 14. C
5. C 15. D
6. A 16. A
7. E 17. B
8. A 18. D
9. C 19. A
10. B 20. A
SOAL:
A. Sinus bradikardia
B. AV blok derajat 1
C. AV blok derajat 2 tipe I (Mobitz I)
D. AV blok derajat 2 tipe II (Mobitz II)
E. Total AV blok
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 180
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
2. Apabila tekanan darah pasien 70/40 mmHg, dengan
HR 40x/min, RR 20x/min dan afebrile maka terapi
yang paling tepat untuk pasien di atas adalah…
A. Atropin
B. Pacu jantung transkutan jika tersedia
C. Norepinefrin
D. Dobutamin
E. Fluid challenge test
A. Sinus bradikardia
B. AV blok derajat 1
C. AV blok derajat 2 tipe I (Mobitz I)
D. AV blok derajat 2 tipe II (Mobitz II)
E. Total AV blok
A. Sinus bradikardia
B. AV blok derajat 1
C. AV blok derajat 2 tipe I (Mobitz I)
D. AV blok derajat 2 tipe II (Mobitz II)
E. Total AV blok
A. Sinus bradikardia
B. AV blok derajat 1
C. AV blok derajat 2 tipe I (Mobitz I)
D. AV blok derajat 2 tipe II (Mobitz II)
E. Total AV blok
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. D
2. B 12. C
3. A 13. E
4. D 14. A
5. D 15. C
6. E 16. A
7. C 17. C
8. B 18. A
9. A 19. D
10. E 20. C
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. E 11. C
2. A 12. B
3. C 13. D
4. E 14. B
5. A 15. E
6. E 16. C
7. A 17. E
8. D 18. C
9. C 19. C
10. D 20. B
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN-2019
Hal: 197
Standar KURIKULUM Pelatihan
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)/
BANTUAN HIDUP JANTUNG LANJUT (BHJL) BAGI DOKTER
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
MI.10 Tatalaksana Kegawatan Sirkulasi
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. E 11. B
2. D 12. A
3. A 13. C
4. B 14. A
5. C 15. E
6. E 16. E
7. A 17. C
8. E 18. A
9. B 19. E
10. B 20. B
SOAL:
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. C
2. E 12. E
3. C 13. C
4. A 14. C
5. A 15. A
6. A 16. C
7. E 17. A
8. E 18. A
9. E 19. C
10. E 20. D
SOAL:
17. Anda tiba di tempat code blue dan melihat bahwa RJP
sedang berlangsung. Perawat melaporkan bahwa pasien
sedang pemulihan dari emboli paru. Pasien kemudian
tiba-tiba pingsan. Tidak ada nadi dan pernapasan
spontan. RJP kualitas tinggi dan ventilasi dengan bag
mask sudah diberikan. Akses intravena sudah
terpasang. Apakah yang anda lakukan berikutnya?
A. Berikan atropine 1 mg IV.
B. Berikan atropine 0.5 mg IV
C. Perintahkan pemasangan intubasi endotrakeal
D. Berikan epinephrine 1 mg IV.
E. Mulai pacing transkutan
JAWABAN:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. D 11. A
2. C 12. D
3. A 13. A
4. D 14. B
5. D 15. B
6. D 16. A
7. A 17. D
8. D 18. B
9. A 19. C
10. E 20. C
SOAL:
NO JAWABAN NO JAWABAN
1. A 11. E
2. D 12. E
3. A 13. B
4. B 14. E
5. E 15. D
6. E 16. C
7. E 17. D
8. D
9. E
10. E
FORM EVALUASI
PELATIH dan PENYELENGGARAAN
NILAI
NO KOMPONEN
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan
Materi
b. Ketepatan
Waktu
c. Sistematika
Penyajian
d. Penggunaan
Metode, media
dan Alat Bantu
pelatihan
e. Empati, Gaya
dan Sikap
terhadap
Peserta
f. Penggunaan
Bahasa dan
Volume Suara
g. Pemberian
Motivasi Belajar
kepada Peserta
h. Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Umum
i. Kesempatan
Tanya Jawab
10. j. Kemampuan
Menyajikan
11. k. Kerapihan
Pakaian
12. l. Kerjasama antar
Tim Pengajar
(apabila team
teaching)
NILAI
NO KOMPONEN
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
1 Pengalaman belajar
dalam pelatihan ini
2 Rata-rata penggunaan
metode pembelajaran
oleh pengajar
3 Tingkat semangat
belajar saudara
mengikuti program
pelatihan ini
4 Tingkat kepuasan
terhadap
penyelenggaraan
proses belajar mengajar
5 Kenyamanan ruang
belajar
6 Penyediaan alat bantu
pelatihan di dalam kelas
7 Penyediaan dan
pelayanan bahan
belajar (seperti
pengadaan, bahan
diskusi )
8 Penyediaan dan
kebersihan kamar kecil
9 Pelayanan sekretariat
10 Penyediaan pelayanan
akomodasi
11 Penyediaan dan
pelayanan konsumsi
1. FASILITATOR:
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………
2. PENYELENGGARAAN/PELAYANAN PANITIA:
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………………………………………
3. PENGENDALI DIKLAT:
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………