Anda di halaman 1dari 5

Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik 

Indonesia
     Berdasarkan Undang-Undang No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, negara
Indonesia merupakan negara kepulauan. Dalam negara kepulauan diterima asas bahwa segala
perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau
yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak memperhitungkan luas atau
lebarnya merupakan bagian integral dari wilayah daratan
Negara Republik Indonesia sehingga merupakan bagian
dari perairan Indonesia yang berada di bawah kedaulatan
Negara Republik Indonesia. Pernyataan dalam undang-
undang ini didasarkan pada fakta sejarah dan cara
pandang bangsa Indonesia bahwa Negara Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945 secara geografis adalah negara kepulauan.
        Kedaulatan Negara Republik Indonesia di perairan Indonesia meliputi laut teritorial,
perairan kepulauan, dan perairan pedalaman serta ruang udara di atas laut teritorial, perairan
kepulauan, dan perairan pedalaman, serta dasar laut dan tanah di bawahnya termasuk sumber
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan hak ini, maka wilayah negara
Kesatuan Republik Indonesia meliputi tanah (daratan) dan air (lautan) serta udara di atasnya.
1)      Wilayah Daratan
        Wilayah daratan adalah daerah di permukaan bumi dalam batas-batas tertentu dan di
dalam tanah permukaan bumi. Untuk menentukan batas wilayah daratan biasanya dilakukan
dengan negara-negara yang berbatasan darat. Batas-batas dapat dibuat dengan sengaja atau
dapat pula ditandai dengan benda-benda alam, seperti gunung, hutan, dan sungai. Indonesia
memiliki wilayah daratan yang berbatasan dengan Malaysia (Serawak dan Sabah), Papua
Nugini, dan Timor Leste.
2)      Wilayah Perairan
      Wilayah Perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan
perairan pedalaman. Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 (dua belas) mil laut
yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia. Perairan kepulauan Indonesia adalah
semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa
memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantai. Perairan pedalaman Indonesia adalah
semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia,
termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu
garis penutup. Penentuan batas perairan khususnya yang berbatasan dengan negara tetangga
dilakukan dengan perjanjian bilateral. Contoh; Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan
Filipina.
3)      Wilayah Udara
      Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan lautan (perairan)
negara itu. Dalam menentukan seberapa jauh kedaulatan negara terhadap wilayah udara di
atasnya, terdapat banyak aliran atau teori. Batas udara wilayah Indonesia ditentukan oleh
garis tegak lurus 90o yang ditarik dari batas wilayah daratan dan perairan.
Unsur Konstitutif dan Deklaratif Terbentuknya Suatu Negara

Unsur Konstitutif dan Deklaratif Terbentuknya Suatu Negara - Unsur-unsur berdirinya


suatu negara terdiri atas 2 unsur yang sangat penting, yakni unsur pokok (konstitutif) dan
unsur deklaratif. Serangkaian syarat tersebutlah yang harus dipenuhi oleh sebuah negara
sehingga negara tersebut layak disebut sebagai negara.

Unsur konstitutif adalah unsur yang paling penting di mana menjadi syarat wajib yang harus
dimiliki oleh calon negara.

Unsur deklaratif adalah unsur tambahan yang boleh saja tidak dimiliki oleh suatu negara.

Mengenai unsur negara, di tahun 1933, adanya suatu konvensi yang mengatur mengenai apa
yang harus dimiliki oleh suatu calon negara untuk menjadikannya negara, yang disebut
dengan Konvensi Montevideo.

Unsur Konstitutif
Berdirinya suatu negara terdiri atas unsur-unsur pembentuknya yang tak dimiliki oleh
organisasi lain. Unsur pembentuk berdirinya suatu negara yakni rakyat, wilayah serta
pemerintah yang berdaulat.

Ketiga poin penting ini disebut sebagai unsur pokok yang menjadi syarat mutlak untuk
terbentuknya suatu negara.

Suatu negara tak bisa disebut sebagai negara apabila salah satu unsur di atas tidak ada!

1. Rakyat

Rakyat, sumber : muhfarizmaulana.blogspot.com

Rakyat merupakan semua orang yang ada di wilayah suatu negara dan taat pada peraturan di
negara tersebut. Berdasarkan dengan hal tersebut, maka, keberadaan rakyat di sini merupakan
unsur penting bagi terbentuknya negara.

Sedangkan rakyat itu sendiri dikategorikan menjadi penduduk dan pukan penduduk, serta
warga negara dan bukan warga negara.
Atas adanya rakyat inilah yang merencanakan, merintis, mengendalikan bahkan
menyelenggarakan pemerintahan suatu negara.

Kewajiban Rakyat dalam Politik

 Ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum (pemilu).


 Ikut mengkritik dan membangun roda pemerintahan.
 Menjadi elemen penting dalam setiap aspek politik.
 Memiliki kewajiban untuk mengikuti politik praktis.
 Berkewajiban untuk mengikuti peraturan-peraturan politik yang telah ditetapkan oleh
negara dan siap menerima sanksi apabila peraturan tersebut dilanggar.

2. Wilayah

Wilayah, sumber : khairinawati.blogspot.com

Setelah rakyat terpenuhi, unsur selanjutnya yang diperlukan adalah wilayah. Wilayah ini
memiliki peran yang sangat penting.

Tanpa adanya wilayah, mustahil bagi suatu negara bisa terbentuk. Wilayah ini yang ditempati
oleh rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan.

Wilayah suatu negara merupakan kesatuan ruang yang meliputi berbagai aspek seperti
daratan, lautan, udara dan wilayah ekstrateritorial.

Daratan :

Di dalam geografi, daratan merupakan bagian permukaan bumi yang secara tetap tidak
tertutup oleh air laut. Permukaan bumi yang tertutup oleh air lainnya seperti halnya sungai,
rawa, ataupun danau, merupakan salah satu bagian dari daratan, akan tetapi secara umum
tidak disebut sebagai darat.

Lantas, daratan inilah yang menjadi tempat bermukimnya warga maupun penduduk suatu
negara, atau dengan kata lain tempat yang dihuni oleh wakyat.

Untuk wilayah daratan dari suatu negara, pasti memiliki yang namanya batas-batas tertentu
yang telah diatur oleh hukum Negara dan perjanjian dengan Negara Tetangga.

Laut :

Laut merupakan kumpulan air asin yang begitu banyak dan luas di permukaan bumi yang
memisahkan atau menghubungkan suatu benua yang satu dengan benua yang lain dan suatu
pulau dengan pulau yang lain.
Sementara itu, maka lautan merupakan wilayah suatu Negara yang terdiri atas laut teritorial,
ZEE dan landasan kontinen.

Laut teritorial merupakan batas sepanjang 12 mil laut yang diukur dari garis pantai.

ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) merupakan wilayah lautan sepanjang 200 mil laut yang
diukur dari garis pantai.

Landasan kontinen merupakan wilayah lautan yang terletak di luar teritorial, yang berjarak
sekitar 200 mil laut diukur dari garis pantai yang meliputi dasar laut dan daerah di bawahnya.

Udara :

Udara merupakan seluruh ruang yang berada di atas batas wilayah suatu negara, entah baik
daratan maupun lautan.

Ekstrateritorial :

Wilayah ekstrateritorial merupakan tempat di mana menurut hukum internasional diakui


sebagai wilayah kekuasaan suatu negara meski letaknya berada di negara lain.

Contohnya kedutaan besar Indonesia di luar negeri, itu bisa disebut sebagai wilayah
ekstrateritorial Indonesia.

3. Pemerintahan yang Berdaulat

Pemerintahan yang Berdaulat, sumber : pelajaranpyo.blogspot.com

Unsur Pemerintahan juga memiliki peran yang penting di sini. Sebagaimana dimaksudkan
bahwa pemerintahan di sini merupakan pemerintahan yang sah dan berdaulat.

Pemerintahan yang sah berarti pemerintah yang diakui oleh rakyat untuk menjalankan roda
pemerintahan. Sedangkan itu, pemerintahan yang berdaulat memiliki arti kekuasaan penuh
untuk mengatur suatu jalannya negara.

Unsur Deklaratif (Pengakuan dari Negara Lain)


Pengakuan dari negara lain dimaksudkan perbuatan bebas olah satu negara atau lebih negara
untuk mengakui keberadaan suatu wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang secara politis
terorganisasi.

Pengakuan negara yang satu dengan negara yang lain untuk memungkinkan adanya
hubungan antar negara-negara tersebut, misal dalam hubungan diplomatik, hubungan
perdagangan, hubungan kebudayaan dan lain sebagainya.
Pengakuan ini hanyalah bahwa negara yang telah ada itu diakui oleh negara yang mengakui
tersebut. Pengakuan tersebut tidak bersifat konstitutif, melainkan bersifat deklaratif.
Pengakuan ada 2 jenis, yakni :

Pengakuan secara De Facto

Merupakan pengakuan atas fakta adanya suatu negara. Pengakuan tersebut diberikan berdasar
realita jika suatu masyarakat politik tersebut telah memenuhi syarat utama sebagai sebuah
negara.

Pengakuan secara de facto bisa dibedakan menjadi 2, yakni :

Pengakuan de facto bersifat sementara

Artinya pengakuan yang diberi suatu negara tanpa melihat bertahan atau tidaknya negara
tersebut di masa depan. Apabila negara baru tersebut kemudian jatuh dan hancur, maka
negara tersebut akan menarik kembali pengakuannya.

Pengakuan de facto bersifat tetap

Artinya pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara hanya bisa menimbulkan hubungan
di bidang ekonomi dan perdagangan. Sementara itu, hubungan untuk tingkat duta belum bisa
terlaksana.

Pengakuan secara De Jure

Merupakan pengakuan akan sahnya suatu negara berdasar pertimbangan yuridis menurut
hukum. Dengan mendapatkan pengakuan secara de jure, suatu negara mendapatkan hak-
haknya di samping kewajibannya sebagai anggota keluarga bangsa sedunia.

Berdasarkan sifatnya, pengakuan secara de jure dibedakan sebagai berikut :

Pengakuan de jure bersifat tetap

Artinya pengakuan dari negara lain berlaku dalam jangka waktu selama-lamanya setelah
melihat adanya jaminan bahwa pemerintahan negara baru tersebut akan stabil dalam jangka
wak tu yang lama.

Pengakuan de jure bersifat penuh

Artinya terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan seperti
hubungan dagang, ekonomi serta diplomatik. Negara yang mengakuinya berhak untuk
menempati konsular atau membuka kedutaan.

Anda mungkin juga menyukai