PENDAHULUAN
sebagai factor kunci yang memainkan peran penting dalam segala segi. Proses
sipil, pemerintah dan swasta. Oleh karena itu SDM/ masyarakat menjadi pilar
1
Dengan adanya pemberdayaan, masyarakat dapat menjalankan
pembangunan dengan diberikan hak untuk mengelola sumber daya yang ada.
ada tiga hal, yaitu pengembangan (enabling), memperkuat potensi atau daya
tetapi masyarakat tidak menyadari, atau bahkan belum diketahui. Oleh karena
upaya menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Sementara itu, dalam
memiliki persepsi dan harapan bahwa output dari lembaga pendidikan dapat
2
menjadi pekerja (karyawan, administrator atau pegawai) oleh karena dalam
yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh masyarakat.
Akan tetapi, melihat kondisi objektif yang ada, persepsi dan orientasi
di atas musti diubah karena sudah tidak lagi sesuai dengan perubahan maupun
yang mutlak untuk mulai dibangun, paling tidak dengan melihat realitas
sebagai berikut:
yang ada. Tentu saja kondisi seperti ini akan mengakibatkan persaingan
ini tetap harus berjalan dan penghasilan tetap harus dicari untuk menutup
hukum insani berlaku, bahwa yang mampu bertahan adalah mereka yang
3
sebagai alat produksi (subordinasi) sehingga tidak memiliki daya tawar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
3. Untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan tahap-tahap dan proses dalam
berwirausaha.
pandangan Islam.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pribadi
berwirausaha.
proses-prosesnya.
berwirausaha.
Islam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengelolaan
ditetapkan.(Stoner, 1981)
Mempunyai tujuan.
6
2. Pengertian Kewirausahaan
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
7
Jean Baptista Say (1816)
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru
atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3)
membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan
baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru
Penrose (1963)
kapasitas kewirausahaan.
8
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.
muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif.
kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya
dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
9
Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam
kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima
1. Ciri-ciri Kewirausahaan
Percaya diri.
Pengambilan resiko.
Kepemimpinan.
Keorisinilan.
10
2. Watak Kewirausahaan
inisiatif
1999) :
11
C. Tahap-tahap dan Proses dalam Kewirausahaan
1. Tahap-tahap Kewirausahaan
1. Kepercayaan diri
melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
12
2. Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di
dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
13
D. Faktor-faktor Motivasi Dalam Berwirausaha
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang
waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus
4. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
maupun waktu.
5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada
merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan.
14
6. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik
tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh
tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para
15
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa
tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat
dipraktikkan oleh Nabi, istrinya, para sahabat, dan juga para ulama di
16
DAFTAR PUSTAKA
http://insaniaku.files.wordpress.com/2009/03/4-islam-dan-mental-kewirausahaan-
subur.pdf
http://islamkuno.com/2008/02/01/pemberdayaan-masyarakat-dan-kewirausahaan/
http://www.scribd.com/doc/4933265/PENGELOLAAN-KEWIRAUSAHAAN
http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=10450
17