Anda di halaman 1dari 20

BAB II

A. Ringkasan Buku Utama

1. Ringkasan Bab 1 Buku Utama.

Menurut JA Schumpeter, wirausahawan adalah seorang inovator,

individu yang mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk

menaklukkan cara berpikir yang lamban dan malas Seorang

wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi baru, yang

merupakan gabungan dari lima hal, yaitu: (1) pengenalan barang dan

jasa baru; (2) metode produksi baru; (3) sumber bahan mentah baru; (4)

pasar-pasar baru; (5) organisasi industri baru.

Daoed Yoesoef (1988) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah

orang yang memenuhi kriteria berikut:

- Memimpin usaha, baik secara teknis maupun ekonomis, dengan

berbagai aspek fungsional.

- Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal

- Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan,

melalui jalan kepemimpinan ekonomi.

Menurut Savary, entrepreneur adalah orang yang membeli barang

dengan harga pasti, meskipun belum tahu harga guna ekonominya.

Entrepreneur adalah (1) orang yang menanggung risiko; (2) orang yang

mengurus perusahaan; (3) orang yang memobilisasi dan

mengalokasikan modal; (4) orang yang mencipta barang baru, dan

sebagainya Sebagai contoh, di Amerika istilah entrepreneur

digambarkan secara berbedabeda Misalnya, entrepreneur atau

enterprising man adalah orang yang: (1) mengambil risiko; (2) berani

menghadapi ketidakpastian; (3) membuat rencana kegiatan sendiri; (4)


dengan semangat kebangsaan melakukan kebaktian dalam tugas; (5)

menciptakan kegiatan usaha dan kegiatan industri yang sebelumnya

tidak ada.

Ada beberapa prinsip wirausahawan dan orang-orang sukses, di

antaranya sebagai berikut.

- Winners continue working while others have stopped; losers stop

working begor others

- Winner regard “man” as highest and greatest value; losers as tools

to realize their goals

- Winners serve problems; losers are dissolved by problem.

- Winners are self-confident and never jealous of others; losers have

inferiority complex and are always jealous of others

- Winners are self-disciplined; losers self-indulgent.

- Winners are positive; losers negative.

Dengan penerapan mata kuliah Manajemen Kewirausahaan,

diharapkan perguruan tinggi dapat mendukung pembangunan

manusia Indonesia secara komprehensif Pembangunan manusia secara

komprehensif, sebagaimana tersirat dalam UU Sisdiknas No 20 tahun

2003 bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara”

2. Ringakasan Bab 2 Buku Utama.

Esensi kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar

melalui proses pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru


dan berbeda agar dapat bersaing Menurut Zimmerer (1996: 51), nilai

tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara berikuta Pengembangan

teknologi baru (developing new technology) b Penemuan pengetahuan

baru (discovering new knowledge) c Perbaikan produk (barang dan

jasa) yang sudah ada (improving existing products or services) d

Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa

yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding

different ways of providing more goods and services with fewer

resources).

Secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu penemu (inovator)

dan perencana (planner) Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan

menciptakan produk, teknologi dan cara, ide-ide, dan organisasi

usahaAdapun sebagai perencana, wirausaha berperan merancang

usaha, merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan

peluang dalam perusahaan, serta menciptakan organisasi perusahaan

baru.

Suryana (2005) mendefinisikan kewirausahaan eksistensial sebagai jalur

aktualisasi potensi-potensi diri (bakat, sikap, pengetahuan,

keterampilan) untuk menciptakan “dunia esok” lebih baik dari “dunia

kini” dengan menghasilkan produk/jasa yang berfungsi meningkatkan

kualitas hidup sesama manusia dan menyajikannya pada tingkat harga

dan tempat yang terjangkau oleh pemakai (konsumen) yang

membutuhkan serta mengendalikan konsekuensi penerimaan yang

wajar bagi dirinya dan para stakeholders dan mengendalikan dampak

ke arah positif bagi komunitas lokal, komunitas bisnis, dan lingkungan

global dengan menjadikan entitas bisnisnya sebagai simpul komunitas

stakeholders.
Keuntungan Kewirausahaan berasal dari inovasi. Keuntungan tersebut

bersifat sementara dan akan berkurang dengan adanya persaingan Hal

ini berarti tidak ada perusahaan yang bisa bergantung pada produk

yang telah di hasilkannya.

Salim Siagian (1999) mendefinisikan kewirausahaan sebagai semangat,

perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif

terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/atau

pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu

berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik,

serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat

dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian

mengambil risiko, kreativitas, dan inovasi, serta kemampuan

manajemen.
3. Ringkasan Bab 3 Buku Utama.

Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis risiko Oleh

karena itu, untuk memulai bisnis baru, kita harus dapat menilai

tingkat kemampuan dan mempunyai rasa percaya diri terhadap

kemampuan untuk berhasil atau justru kita lebih berhasil jika

bekerja untuk orang lain Tidak ada cara yang akurat untuk

mengetahui hal tersebut setepat mungkin, tetapi ada suatu cara yang

dapat membuat kita mampu menilai kualifikasi untuk memulai dan

mengelola bisnis baru agar berhasil, yaitu sebagai berikut:

.Kemampuan Inovatif, Keinginan untuk Berprestasi, Kemampuan

Perencanaan Realistis, Kepemimpinan Terorientasi pada Tujuan,

Objektivitas, Tanggung Jawab Pribadi, Kemampuan Beradaptasi,

Kemampuan sebagai Pengorganisasi dan Administrator.

Metode Analisis Diri Sendiri. Mc Clelland (Hasibuan 1999: 162–163)

mengemukakan teorinya yang disebut Mc. Clelland’s achievement

motivation theory atau teori motivasi berprestasi Mc Clelland’s Teori

ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi

potensial Cara energi dilepaskan dan digunakan bergantung pada

kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang

yang tersedia Energi dimanfaatkan oleh karyawan karena dorongan:

(1) kekuatan motif dan kekuatan dasar yang terlibat; (2) harapan

keberhasilannya; (3) nilai insentif yang melekat pada tujuan Adapun

hal-hal yang memotivasi seseorang adalah sebagai berikut:

Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement), Kebutuhan Afiliasi

(Need for Affiliation), Kebutuhan Kekuasaan (Need for Power).

Need for Achievement dalam Manajemen Kewirausahaan. Terdapat

faktor-faktor di samping need for achievement yang dapat diajarkan


untuk melahirkan seorang wirausahawan, yaitu pendekatan

sistematis untuk mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisis risiko,

dan perolehan kompetensi manajerial. Identifikasi Kesempatan

Kewirausahaan berputar di sekitar inovasi Inovasi termasuk cara

terbaru dan lebih baik dalam mengerjakan sesuatu dan hal terbaru

dan lebih baik dalam mengerjakannya.

4. Ringkasan Bab 4 Buku Utama.

Robbins (1996: 198) mendefinisikan motivasi sebagi kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan

organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk

memenuhi kebutuhan individual Menurut Wahjosumidjo (1984: 50),

motivasi merupakan proses psikologi yang mencerminkan interaksi

antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada

diri sesorang Proses psikologi timbul diakibatkan oleh faktor di

dalam diri seseorang yang disebut intrinsic dan extrinsic.

Sardiman (1990) mengemukakan, pada prinsipnya motivasi

mempunyai tiga fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu: a

mendorong manusia untuk berbuat, dalam arti motivasi penggerak

dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan oleh wirausahawan; b

berfungsi sebagai penentu arah perbuatan Dengan demikian,

motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya; c menyeleksi

perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi untuk

mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.


Menurut Hoy dan Cecil (1978: 113), motivator utama manusia untuk

melaksanakan aktivitas adalah adanya harapan Lebih lanjut, Hoy

dan Cecil mengemukakan tiga faktor yang menentukan tinggi-

rendahnya motivasi, yaitu harapan, valensi, dan peralatan.

Model motivasi kebutuhan dan tujuan dimulai dengan perasaan

kebutuhan individu Kebutuhan ini ditransformasi menjadi perilaku

yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan

Tujuan perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan yang

dirasakan Secara teoretis, perilaku mendukung tujuan dan perilaku

tujuan berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat

berkurang.

Pada kenyataannya, proses motivasi adalah situasi yang lebih rumit

dibandingkan yang digambarkan oleh model motivasi

kebutuhanModel ekspektasi Vroom mengatasi beberapa kerumitan

tambahanSeperti halnya dengan model kebutuhan-tujuan, model

ekspektasi Vroom didasarkan pada premis bahwa kebutuhan yang

dirasakan menyebabkan perilaku kemanusiaan.

Para pendiri usaha yang memiliki pertumbuhan tinggi memiliki

karakteristik yang mampu memberi kontribusi untuk keberhasilan

usaha baru berupa pertumbuhan usaha yang cepat Karakteristik

tersebut di antaranya adalah passion dan tenacity (Baron dan Shane,

2007) 

- Passion dalam arti sederhana adalah semangat yang besar

disertai emosi yang kuat, hasrat yang membara (burning desire),

sebuah determinasi untuk mewujudkan suatu tujuan (Gunawan,

2009)
- Tenacity dapat diartikan sebagai keuletan, ketekunan,

ketabahan, dan kegigihan Ketekunan merupakan dimensi

motivasi yang merupakan ukuran mengenai waktu

mempertahankan usahanya Individu-individu yang termotivasi

bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang lama demi

mencapai tujuan mereka (Robbins dan Judge, 2008).

Dengan kata lain, semakin baik seorang wirausahawan dalam

memahami dan memandang kemampuan yang dimilikinya,

semakin dapat diprediksi motivasinya yang tinggi dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang diterimanya Berdasarkan

kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep diri dan

motivasi memainkan peran penting dalam tingkah laku yang

ditampilkan seseorang dalam proses menyelesaikan tugasnya,

meskipun konsep diri dan motivasi antara wirausahawan satu

dengan lainnya berbeda.


5. Ringkasan Buku Utama Bab 5

Melalui daya khayal kreatif, alam pikiran manusia yang terbatas

dapat berhubungan langsung dengan alam pikiran halusnya

Mungkin alam pikiran yang menyalurkan inspirasi atau ilham dan

menyampaikan gagasan baru Dalam hubungan ini, berpikir

kreatifnya seorang wirausaha dapat merombak dan mendorongnya

dalam pengembangan lingkungan menjadi berhasil.

Kreativitas merupakan hasil pemikiran dan gagasan Ada rangkaian

proses yang panjang dan harus digarap terlebih dahulu sebelum

gagasan menjadi suatu karya Rangkaian tersebut meliputi fiksasi

(pengikatan, pemantapan) dan formulasi gagasan, penyusunan

rencana, dan program tindakan nyata yang harus dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah disusun untuk mewujudkan gagasan

tersebut.

Zimmerer, dkk (2009) mendefinisikan kreativitas sebagai

kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan

cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.

Randsepp (199) menyatakan ciri-ciri tentang pemikiran kreatif

sebagai berikut: a sensitif terhadap masalah; b mampu menghasilkan

sejumlah ide besar; c fleksibel; d keaslian; e mau mendengarkan

perasaan; f keterbukaan pada gejala bawah sadar; g mempunyai

motivasi; h bebas dari rasa takut gagal; i mampu berkonsentrasi; j

mempunyai kemampuan memilih.

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membantu mengembangkan

kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas

sebagaimana dikemukakan oleh James L Adams (1986).:

- Mengenali Hubungan
- Kembangkan Perspektif Fungsional

- Gunakan Akal.

- Hapus Perasaan Ragu-ragu.

Para peneliti yang mempelajari kreativitas mengatakan bahwa

menjadi kreatif menyangkut keputusan-keputusan pribadi tentang:

- Dalam berwirausaha, apa yang Anda inginkan?

- Bagaimana Anda melakukan usaha tersebut?

- Bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik?

Para peneliti yang mempelajari kreativitas mengatakan bahwa menjadi

kreatif menyangkut keputusan-keputusan pribadi tentang: a Dalam

berwirausaha, apa yang Anda inginkan? b Bagaimana Anda melakukan

usaha tersebut? c Bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik?

Apapun dasar untuk meningkatkan kemampuan inovasi di bidang

produk dan pelayanan adalah sebagai berikut: 1 memulai belajar

berinovasi dari pengalaman; 2 menghargai karyawan yang memiliki

gagasan inovasi; 3 berorientasi pada tindakan untuk berinovasi;

- Prinsip-Prinsip Inovasi.

- Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Inovasi.

- Fase dan Sumber Penerapan Sikap Inovasi.

Pemahaman kreatif dan inovatif sering dipertukarkan satu sama

lainMenurut Zimmerer dkk (2009), kreativitas adalah kemampuan

untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru

dalam melihat masalah dan peluang Adapun inovasi adalah

kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan

peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan

orang-orang, Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana

Kuncinya adalah kepekaan dalam membaca peluang dan kemampuan


pasar. merupakan penerapan secara praktis gagasan kreatif Inovasi

tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi Kreativitas adalah

kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.

6. Ringkasan Bab VI Buku Utama.

Morrow menyatakan bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh

karakter personal (individu) yang mencakup usia, masa kerja,

pendidikan, dan jenis kelamin (Prayitno, 2005).

Model-model Karakteristik Wirausahawan Pada umumnya,

wirausahawan mempunyai sifat yang sama Mereka mempunyai

tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif,

kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam

mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan

keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. :

- Karakteristik Wirausahawan Model McClelland

- Karakteristik Wirausahawan Model Kao

- Karakteristik Wirausahawan Model Gooffrey.

- Karakteristik Wirausahawan Model Kasmir.

Pengelompokan ciri dan karakter wirausahawan secara umum adalah

sebagai berikut

- Percaya Diri

- Berani Mengambil Risiko.

- Kreatif-Inovatif.

- Berorientasi Tugas dan Hasil.

- Kepemimpinan.

- Sadar Arus Waktu.

- Terobsesi oleh Kesempatan.


- Mampu Mengerjankan Tugas dengan Lebih Baik.

- Kesabaran dan Kesiapan

Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas

stakeholder dalam membuat keputusan perusahaan dalam

memecahkan persoalan perusahaan Hal ini disebabkan semua

keputusan perusahaan sangat memengaruhi dan dipengaruhi oleh

stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang

berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan

perusahaan.

Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual Dalam

hal ini, tanggung jawab sosial mencoba untuk menjembatani

komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial

Tanggung jawab perusahaan meliputi hal-hal berikut:

- Tanggung jawab terhadap lingkungan.

- Tanggung jawab terhadap karyawan.

- Tanggung jawab terhadap pelanggan.

- Tanggung jawab terhadap investor.

- Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Proses profesional adalah proses evolusi yang menggunakan

pendekatan organisasi dan sistemastis untuk mengembangkan

profesi ke arah status professiona l (peningkatan status) Secara

teoretis, menurut Gilley dan Eggland (1989), pengertian profesional

dapat didekati dengan empat prespektif pendekatan, yaitu sebagai

berikuT.:

- Orientasi Filosofi.

- Orientasi Perkembangan.

- Orientasi Karakteristik.
- Orientasi Nontradisional.

7. Ringasan BAB 7 Buku Utama


Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerja
keras, menurut Wafiduddin merupakan langkah nyata yang dapat
menghasilkan kesuksesan (rezeki), tetapi harus melalui proses yang
penuh dengan tantangan (risiko). Dengan kata lain, orang yang
berani melewati risiko akan memperoleh peluang rezeki yang besar.
Ciri-ciri dan sifat-sifat berikut memberikan sebuah profil dari
wirausaha sebagaimana profil kewirausahaan (Zimmerer 2003: 3).:
- Menyukai Tanggung Jawab.
- Lebih Menyukai Risiko Menengah.
- Keyakinan atas Kemampuan Mereka untuk Berhasil.
- Hasrat untuk Mendapatkan Umpan Balik Langsung.
- Tingkat Energi yang Tinggi.
- Orientasi ke Depan.
- Keterampilan Mengorganisasi.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kewirausahaan serta Keuntungan


dan Kerugiannya. Faktor Internal merukan dari dalam individu,
sedangkan faktor eksternal merupakan hasil interaksi individu
dengan lingkungannya (Suryana, 2001: 34). Faktor-faktor yang
memengaruhi kewirausahaan.

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003: 44–45) ada beberapa faktor


yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya, yaitu sebagai berikut:

- Tidak kompeten dalam manajerial atau tidak memiliki


kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan
faktor penyebab utama kegagalan wirausaha.
- Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan
mengoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya
manusia maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
- Kurang dapat mengendalikan keuangan, misalnya memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat
operasional perusahaan.
- Gagal dalam perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan, akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
- Lokasi Yang tidak Memadai
- Kurangnya pengawasan peralatan.

8. Ringkasan Bab 8 Buku Utama PERANAN WIRAUSAHA DAN ETIKA BISNIS

UU No. 9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil, menyebutkan: a. usaha


kecil memiliki tenaga kerja 5 s.d. 19 orang yang termasuk pekerja
kasar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai
industri rumah tangga; b. memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp200.000.000,- tidak termasuk tanah dan tempat usaha; atau c.
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000,-.
Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang
berisikan misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian
finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh,
dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Perencanaan
keuangan dan penggunaan dana, hal-hal yang harus diperhatikan,
yaitu: (1) biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika
perusahaan akan berdiri; (2) proyeksi atau rancangan keuangan.
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan
konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan
tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal
konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat
konsumen (place). Tujuan pemasaran adalah barang dan jasa yang
dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen.
- Perencanaan pemasaran meliputi beberapa langkah, yaitu
menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Segmentasi pasar adalah menempatkan strategi pemasaran
dalam persaingan
- Produk.
- Harga.

Ada beberapa argumen yang dapat dikemukakan untuk menjawab


pertanyaan tersebut.
- Pertama, bisnis diibaratkan dengan judi dalam arti tertentu
karena dalam bisnis orang dituntut untuk berani mengambil
risiko.
- Kedua, tidak benar bahwa sebagai dunia bisnis mempunyai
aturanaturan sendiri yang berbeda dari aturan yang berlaku
dalam kehidupan sosial pada umumnya.
- Ketiga, dalam bisnis ada persaingan yang sangat hebat. Tidak
ada orang yang menyangkal hal ini.
- Keempat, adanya situasi khusus atau pengecualian yang
menyimpang dalam kegiatan bisnis dan dari segi etika
dibenarkan, tidak dengan sendirinya membenarkan bahwa
bisnis tidak mengenal etika.
- Kelima, pemberian dan berbagai aksi protes yang terjadi untuk
mengecam berbagai pelanggaran dalam kegiatan bisnis yang
tidak baik.

9. Ringakasan BAB 9 Buku Utama MANAJEMEN STRATEGI PENGEMBANGAN


KEWIRAUSAHAAN

Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa aktivitas manajemen


dalam mencapai tujuan organisasi merupakan fungsi-fungsi
manajemen. Sampai saat ini, belum ada pendapat yang dapat
diterima mengenai fungsi-fungsi manajemen. Akan tetapi, pada
awal abad ke-20, seorang ahli manajemen bernama Henry Fayol
menyarankan bahwa para manajer harus melaksanakan lima fungsi,
antara lain merencanakan, mengorganisasi, memerintah,
mengoordinasi, dan mengawasi. Pada perkembangan berikutnya,
fungsi-fungsi manajemen yang ditetapkan sebagai kerangka kerja
adalah: (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian
(organizing); (3) penyusunan personalia (staffing); (4) penggerakan
(actuating); (5) pengawasan (controlling). Kemudian, para ahli
merumuskan fungsi-fungsi manajemen yang berbeda, tetapi secara
umum prinsipnya mengacu pada Henri Fayol (Wilson Bangun, 2008:
5).
Menurut Martin L. Maehr (1973), ada tiga strategi yang dapat
ditelusuri untuk menjelaskan motivasi.:
pertama, dapat digambarkan sebagai berikut.
C  P  M
C adalah budaya (culture) atau pengalaman belajar kemasyarakatan
yang diberikan oleh lingkungan tempat seseorang berkembang. P
adalah kepribadian (personality) atau beberapa watak asli yang
diduga akan tampak jika menghadapi situasi tertentu. M adalah
kecenderungan bertindak (motivation) yang terlihat dalam berbagai
situasi yang perilakunya disebut motivasi.
Strategi kedua, dapat digambarkan sebagai berikut.
S  (P)  M
S adalah situasi (situation) atau konteks yang berpengaruh terhadap
motivasi. (P) adalah kepribadian (personality) ditempatkan dalam
tanda kurung, yang menunjukkan bahwa dalam pola ini secara
relatif variabel kepribadian tidak penting. Diperkirakan minatnya
terarah pada aspek S yang langsung berpengaruh pada aspek M,
yaitu pola perilaku yang terlihat.
Strategi ketiga, menggambarkan kombinasi dari kedua strategi
terdahulu. Strategi ini dapat digambarkan sebagai berikut.
C  P  S = M
Hal ini menggambarkan bahwa belajar dari lingkungan (C) akan
membentuk watak-watak kepribadian tertentu (P) dan pola-pola ini
menghasilkan perilaku motivasi yang berbeda (M) bergantung pada
situasi atau konteks (S).
Baik strategi pertama, kedua maupun ketiga menggambarkan
pengaruh pengalaman dan belajar terhadap kepribadian serta
pengaruh kepribadian terhadap perilaku.

10. Ringkasan Bab 10 Buku Utama. 0 KEMITRAAN ANTARWIRAUSAHA


Kemitraan dalam wirausaha sangat penting Jika kita mempunyai ide
bisnis yang brilian dan prospektif, tetapi tidak memiliki modal atau
keterampilan yang dibutuhkan, bukan berarti kita harus berhenti
mewujudkan mimpi Ada banyak cara untuk mengatasinya Di sini,
kemitraan dalam wirausaha sangat penting Apabila kekurangan
modal, kita dapat meminjam kepada saudara, teman, atau bank.
Kemitraan mengandung beberapa unsur pokok yang merupakan
kerja sama usaha dengan prinsip saling menguntungkan, saling
memperkuat, dan saling memerlukan, yaitu sebagai berikut:
- Kerja Sama Usaha Dalam konsep kerja sama usaha melalui
kemitraan, jalinan kerja sama yang dilakukan antara perusahaan
besar atau menengah dengan perusahaan kecil didasarkan pada
kesejajaran kedudukan atau mempunyai derajat yang sama
terhadap kedua belah pihak yang bermitra.
- Pengusaha Besar atau Menengah dengan Pengusaha Kecil.
- Pembinaan dan Pengembangan.

Prinsip-prinsip kemitraan pada hakikatnya adalah sebagai berikut:

- Saling Memerlukan
- Saling Memperkuat.
- Saling Menguntungkan.

Kemitraan yang dihasilkan merupakan proses yang dibutuhkan


bersama oleh pihak yang bermitra dengan tujuan memperoleh nilai
tambahHanya dengan kemitraan yang saling menguntungkan,
saling membutuhkan, dan saling memperkuat dunia usaha, baik
kecil maupun menengah akan mampu bersaing Adapun secara
lebih terperinci tujuan kemitraan meliputi beberapa aspek berikut.

- Tujuan dari Aspek Ekonomi.


- Tujuan dari Aspek Sosial dan Budaya.
- Tujuan dari Aspek Teknologi.
- Tujuan dari Aspek Manajemen.

Dasar dilakukannya kemitraan adalah kebutuhan yang dirasakan


oleh pihak yang akan bermitra; persoalan intern dan ekstern yang
dihadapi dalam mengembangkan agribisnis; kegiatan yang
dijalankan dapat memberikan manfaat nyata yang bersifat mutual
benefit bagi pihak-pihak yang bermitra.

- Kemitraan Vertikal adalah strategi perusahan dengan membafi


ke unit di bawahnya dalam mata rantai produksi perdagangan.
- Kemitraan horizontal adalah upaya pihak-pihak yang bermitra
dengan membagi beban tertentu yang merendahkan daya saing,
untuk menghadapi bersama para pesaing.
- Kemitraan Agribsinis dengan Bentuk Ikatan.
- Kemitraan Produksi dengan Bentuk Ikatan.

Negosiasi merupakan pertemuan antara dua orang atau kubu yang


masing-masing berada di posisi yang sesuai dengan kepentingan
masingmasing dengan tujuan mendapatkan kepuasan yang
diharapkanNegosiasi merupakan metode untuk mencapai
perjanjian dengan unsur kooperatif ataupun kompetitif Intisari
negosiasi adalah kompromiTiga perkiraan kondisi yang
menentukan negosiasi dibutuhkan atau tidak, yaitu: (1) adanya
konflik interes antarpihak yang berkepentingan; (2) adanya
dualisme kemungkinan pemecahan yang terbaik; (3) adanya
peluang kompromis yang dapat dirumuskan kedua belah pihak
yang berkepentingan.

11. Ringakasan Buku Utama BAB 11.


Studi kelayakan bisnis/usaha adalah kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut
dijalankan (Kasmir dan Jakfar, 2003: 10) Objek yang diteliti tidak
hanya pada bisnis atau usaha yang besar, tetapi juga pada bisnis
atau usaha yang sederhana.
Ada lima tujuan perlunya studi kelayakan sebelum suatu usaha atau
bisnis dijalankan (Kasmir Jakfar, 2003: 20), yaitu sebagai berikut:.
- Menghindari risiko kerugian Untuk mengatasi risiko kerugian
pada masa yang akan datang harus ada semacam kondisi
kepastian
- Memudahkan perencanaan.
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan Berbagai rencana yang
sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha
Pedoman yang telah tersusun secara sistematis.
- Memudahkan pengawasan.
- Memudahkan pengendalian.

lingkungan (eksternal dan internal) memainkan peranan penting


dalam pengembangan rencana pemasaranDengan demikian,
analisis lingkungan akan memberikan pandangan awal terhadap
pembuatan rencana pemasaran

- Analisis Lingkungan.
- Riset Pasar.
- Analisis Potensi Pasar.
- Identtifikasi Pasar Potensial.
- Identifikasi Pelanggan Potensial.
- Estimasi Hubungan Harga (Biaya)-Volume.
- Sumber Informasi Pasar
- Peranan Uji Coba Pasar

Banyak dana yang telah dikeluarkan dalam memulai usaha


baruBanyak pula ventura baru yang mengalami kebangkrutan
dalam satu atau dua tahun, dan hanya sedikit yang berhasil dalam
usahanya Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha
baru adalah kendala bagi wirausahawan, yaitu sebagai berikut. :

- Pengetahuan Pasar yang Tidak Memadai.


- Kinerja Produk yang Salah.
- Tidak Disadarinya Tekanan Persaingan.
- Keusangan Produk yang Terlalu Cepat.
- Waktu Memulai Usaha Baru yang Tidak Tepat.
- Kapitalisasi yang Tidak Memada.

Banyak orang sukses menyatakan bahwa banyak orang maju karena


mereka menggunakan waktu yang disia-siakan oleh orang lain
Banyak waktu yang tersia-sia, bukan hanya dalam hitungan jam,
melainkan dalam menit.

- Berpacu dengan Waktu Orang-orang yang sukses menyadari


pentingnya waktu Kita semua mengetahui bahwa waktu itu
sangat berharga bagi kehidupan.
- Mencoba untuk Memikul Beban Seorang Diri Kita dapat
meningkatkan produktivitas dengan bekerja sama dengan orang
lain.
- Menentukan Prioritas Sebaiknya kita meluangkan waktu 80%
dari waktu kita di tempattempat yang akan paling
menguntungkan dan 20% sisanya di tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai