Nama Anggota:
1. Romdin Romeo Hakim 22210105
2. Yudistira Setia Nugraha 22210125
3. Ridho Ramdhani A 22210140
4. Listia Rizkiyani 22210062
5. Siti Astri Karisma 22210061
6. Dinda Amandaq 22210095
7. Anita Surgiati Dewi 22210109
8. Riska Maulani 22210065
Berdasarkan fakta dan cara pandang bangsa Indonesia bahwa Negara Republik
Indonesiayang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, secara geografis
adalah negara kepulauan. Oleh sebab itu, pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah
Republik Indonesia mengumumkan suatu pertanyaan (deklarasi) mengenai Wilayah
Perairan Indonesia. Deklarasi tersebut mengandung makna bahwa Negara Indonesia
adalah satu kesatuan yang meliputi tanah (daratan) dan air (lautan) secara tidak
terpisahkan sebagai “Negara Kepulauan”.
Perubahan kedudukan Negara Republik Indonesia sebagai negara kepulauan
membawa implikasi yang luas tidak hanya terhadap kepentingan nasional, tetapi juga
terhadap kepentingan internasional di perairan Indonesia. Pengakuan dunia
internasional terhadap asas negara kepulauan sebagai penjelmaan aspirasi bangsa
Indonesia, membawa konsekuensi bahwa Indonesia juga harus menghormati hak-hak
masyarakat internasional di perairan-perairan yang kini menjadi menjadi perairan
nasional, terutama hak lintas damai dan hak lintas alur laut kepulauan bagi kapal-
kapal asing.
Ditinjau dari segi ketatanegaraan, Deklarasi tanggal 13 Desember 1957 dan
Undang-Undang Nomor 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia merupakan
tonggak sejarah dalam perkembangan ketatanegaraan Indonesia bahwa negara
Republik Indonesiasebagai negara kepulauan yang kemudian diakui oleh dunia
internasional dengan dimuatnya asas dan rezim hukum negara kepulauan dalam BAB
IV Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982.
Tugas Projec Berkelompok
Seperti pada Pasal 6 (1) : Batas wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, meliputi :
a) Di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini Dan Timor
Leste.
b) Di laut berbatas dengan Wilayah Malaysia, Papua Nugini, Singapura, Dan
Timor Leste; dan
c) Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya
dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum
internasional.
Potensi yang dapat dimanfaatkan dari laut Indonesia
Laut mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia seperti sumber makanan,
sebagai jalan raya perdagangan, sebagai sarana penaklukan, tempat pertempuran, sebagai
tempat rekreasi dan sebagai alat pemisah atau pemersatu bangsa.
Potensi sumber daya mineral kelautan ini tersebar di seluruh wilayah perairan
Indonesia. Sumber daya mineral ini diantaranya minyak gas bumi, timah, emas dan perak, ,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
Laut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan beragam, termasuk:
1. Sumber daya ikan dan kelautan lainnya
Laut Indonesia memiliki kekayaan ekosistem laut yang melimpah, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan dan industri kelautan, seperti perikanan,
beternak laut, pengumpulan garam, dan produksi minyak ikan.
2. Energi terbarukan
Laut Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi terbarukan,
seperti energi angin, energi pasang surut, dan energi gelombang laut.
3. Pariwisata Bahari
Laut Indonesia menyimpan keindahan alam yang luar biasa, seperti terumbu
karang, pantai, dan pulau-pulau yang eksotis. Selain itu, banyak aktivitas wisata
bahari yang dapat dilakukan, seperti snorkeling, selam, keliling pulau, dan kegiatan
olahraga air lainnya.
4. Minyak dan gas bumi
Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang melimpah,
khususnya di perairan timur Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi penting bagi negara ini.
5. Transportasi laut
Laut Indonesia merupakan jalur penting untuk pengiriman barang dan
penumpang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk transportasi laut yang efektif dan
efisien.
Identifikasi perubahan dan tantangan di masa sekarang
Salah satu tantangan di masa sekarang yang dapat menggangu kutuhan wilayah
bangsa dan negara adalah dampak dari globalisasi. Secara efisien dan efektif. Namun
berbagai kemudahan ini tidak serta merta memberikan dampak postif. Ada banyak
ancaman tantangan yang mengintai di baliknya. Misalnya saja penyebaran berita bohong
atau hoaks yang mudah didapatkan. Berita semacam ini dapat mengakibatkan disintegrasi
bangsa.
Sebagai solusinya, berbagai tindakan preventif bisa kita lakukan :
1. Rasa Toleransi
Dengan menumbuhkan rasa toleransi sejak dini niscaya dapat menghambat proses
disintegrasi. Karena melalui tahap toleransi, kita bisa saling pengertian, menemukan
titik tengah dari setiap permasalahan
2. Menanamkan nilai-nilai Pancasila
Sebagai Bangsa Indonesia yang memiliki jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan,perlunya menanamkan nilai pancasila agar tercipta kekuatan dan
kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan
dari ancaman luar.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, potensi positif yang ada dapat digali
dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai kemakmuran rakyat. Hal ini
diyakini akan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,
menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.