Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 5

Nama Anggota:
1. Romdin Romeo Hakim 22210105
2. Yudistira Setia Nugraha 22210125
3. Ridho Ramdhani A 22210140
4. Listia Rizkiyani 22210062
5. Siti Astri Karisma 22210061
6. Dinda Amandaq 22210095
7. Anita Surgiati Dewi 22210109
8. Riska Maulani 22210065

Kelas A2 PBSI 2022

1. Apa itu negara kepulauan dan apa itu berciri nusantara?

Kepulauan adalah sebuah sebutan untuk kumpulan pulau-pulau atau gugusan


beberapa buah pulau. Sedangkan yang dimaksud dengan negara kepulauan adalah
suatu negara yang yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat
mencakup pulau-pulau lain. Negara kepulauan terbesar di Dunia adalah negara
Indonesia dengan luas wilayah sekitar 1.904.569 km2 dengan jumlah pulau sekitar 17
ribu lebih.
Sesuai dengan pasal 25A Amandemen Keempat UUD NRI 1945 menyebutkan
bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang”.

2. Mengulik lebih lanjut dari berbagai referensi

Berdasarkan fakta dan cara pandang bangsa Indonesia bahwa Negara Republik
Indonesiayang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, secara geografis
adalah negara kepulauan. Oleh sebab itu, pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah
Republik Indonesia mengumumkan suatu pertanyaan (deklarasi) mengenai Wilayah
Perairan Indonesia. Deklarasi tersebut mengandung makna bahwa Negara Indonesia
adalah satu kesatuan yang meliputi tanah (daratan) dan air (lautan) secara tidak
terpisahkan sebagai “Negara Kepulauan”.
Perubahan kedudukan Negara Republik Indonesia sebagai negara kepulauan
membawa implikasi yang luas tidak hanya terhadap kepentingan nasional, tetapi juga
terhadap kepentingan internasional di perairan Indonesia. Pengakuan dunia
internasional terhadap asas negara kepulauan sebagai penjelmaan aspirasi bangsa
Indonesia, membawa konsekuensi bahwa Indonesia juga harus menghormati hak-hak
masyarakat internasional di perairan-perairan yang kini menjadi menjadi perairan
nasional, terutama hak lintas damai dan hak lintas alur laut kepulauan bagi kapal-
kapal asing.
Ditinjau dari segi ketatanegaraan, Deklarasi tanggal 13 Desember 1957 dan
Undang-Undang Nomor 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia merupakan
tonggak sejarah dalam perkembangan ketatanegaraan Indonesia bahwa negara
Republik Indonesiasebagai negara kepulauan yang kemudian diakui oleh dunia
internasional dengan dimuatnya asas dan rezim hukum negara kepulauan dalam BAB
IV Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut Tahun 1982.
Tugas Projec Berkelompok

1. Apa yang dimaksud dengan laut teritorial?


Laut teritorial, laut kewilayahan atau perairan teritorial (bahasa inggris:
territorial sea) adalah wilayah kedaulatan suatu negara pantai selain wilayah daratan
dan perairan pedalamannya; sedangkan bagi suatu negara kepulauan seperti Indonesia,
Jepang, dan Filipina, laut teritorial meliputi pula suatu jalur laut yang yang berbatasan
dengan perairan internal termasuk dalam laut teritorial.
Istilah laut teritorial dan perairan teritorial kadang-kala digunakan pula secara informal
untuk menggambarkan di mana negara memiliki yurisdiksi, termasuk perairan internal,
zona tambahan, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen berpotensi.

2. Peraturan PerUU yang berkaitan dengan wilayah negara


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah
Negara.

3. Isi pokok dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008


Tentang Wilayah Negara ialah tentang :
1) Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Wilayah Perairan Pedalaman, Perairan Kepulauan, Dan Laut Teritorial.
3) Wilayah Yurisdiksi adalah wilaya di luar Wilayah Negara yang terdiri atas Zona
Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen dan Zona Tambahan di mana negara
memilikii hak-hak berdaulat dan kewenangan tertentu lainnya sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
4) Batas Wilaya Negara adalah garis batas yang merupakann pemisah kedaulatan
suatu negara yang didasarkan atas hukum internasional.
5) Batas Wilayah Yurisdiksi adalah garis batas yang merupakan pemisah hak
berdaulat dan kewenangan tertentu yang dimiliki oleh negara yang didasarkan
atas peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
6) Kawasan Perbatasan adalah bagian dari wilayah negara yang terletak pada sisi
dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal Batas
Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di kecamatan.
7) Zona Tambahan Indonesia adalah zona yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut
yang diukur dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
8) Zona Ekonomi Eksklusif adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan
laut teritorial Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang
mengatur mengenai perairan Indonesia dengan batas terluar 200 mil laut dari
garis garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur.
9) Landas kontinen indonesia adalah meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya
dari area di bawah permukaan laut yang terletak di luar laut teritorial. Sepanjang
kelautan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran luat tepi kontinen atau
hingga jarak 200 mil laut dari garis panjang dari mana lebar laut teritorial
diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut,
hingga paling jauh 350 mil laut sampai dengan jarak 100 mil laut dari garis
kedalaman 2.500 meter.
10) Perjanjian Internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang
diatur dalam hukum internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan
hak dan kewajiban di bidang hukum publik.
11) Badan Pengelola adalah badan yang diberi kewanangan oleh Undang-Undang
ini di bidang pengelolaan batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan.
12) Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara
13) Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.

Serta dalam tiap BAB yang meliputi ;


1) BAB I : Ketentuan Umum
2) BAB II : Asas dan Tujuan
3) BAB III : Ruang Lingkup Wilayah Negara
4) BAB IV : Hak-Hak Berdaulat
5) BAB V : Kewenangan
6) BAB VI : Kelembagaan
7) BAB VII : Peran Serta Masyarakat
8) BAB VIII : Larangan
9) BAB IX : Ketentuan Pidana
10) BAB X : Ketentuan Lain-Lain
11) BAB XI : Ketentuan Peralihan
12) BAB XII : ketentuan Penutup

Seperti pada Pasal 6 (1) : Batas wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5, meliputi :
a) Di darat berbatas dengan Wilayah Negara Malaysia, Papua Nugini Dan Timor
Leste.
b) Di laut berbatas dengan Wilayah Malaysia, Papua Nugini, Singapura, Dan
Timor Leste; dan
c) Di udara mengikuti batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya
dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum
internasional.
Potensi yang dapat dimanfaatkan dari laut Indonesia
Laut mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia seperti sumber makanan,
sebagai jalan raya perdagangan, sebagai sarana penaklukan, tempat pertempuran, sebagai
tempat rekreasi dan sebagai alat pemisah atau pemersatu bangsa.
Potensi sumber daya mineral kelautan ini tersebar di seluruh wilayah perairan
Indonesia. Sumber daya mineral ini diantaranya minyak gas bumi, timah, emas dan perak, ,
dan masih banyak lagi yang lainnya.
Laut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan beragam, termasuk:
1. Sumber daya ikan dan kelautan lainnya
Laut Indonesia memiliki kekayaan ekosistem laut yang melimpah, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan dan industri kelautan, seperti perikanan,
beternak laut, pengumpulan garam, dan produksi minyak ikan.
2. Energi terbarukan
Laut Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi terbarukan,
seperti energi angin, energi pasang surut, dan energi gelombang laut.
3. Pariwisata Bahari
Laut Indonesia menyimpan keindahan alam yang luar biasa, seperti terumbu
karang, pantai, dan pulau-pulau yang eksotis. Selain itu, banyak aktivitas wisata
bahari yang dapat dilakukan, seperti snorkeling, selam, keliling pulau, dan kegiatan
olahraga air lainnya.
4. Minyak dan gas bumi
Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang melimpah,
khususnya di perairan timur Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi penting bagi negara ini.
5. Transportasi laut
Laut Indonesia merupakan jalur penting untuk pengiriman barang dan
penumpang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk transportasi laut yang efektif dan
efisien.
Identifikasi perubahan dan tantangan di masa sekarang
Salah satu tantangan di masa sekarang yang dapat menggangu kutuhan wilayah
bangsa dan negara adalah dampak dari globalisasi. Secara efisien dan efektif. Namun
berbagai kemudahan ini tidak serta merta memberikan dampak postif. Ada banyak
ancaman tantangan yang mengintai di baliknya. Misalnya saja penyebaran berita bohong
atau hoaks yang mudah didapatkan. Berita semacam ini dapat mengakibatkan disintegrasi
bangsa.
Sebagai solusinya, berbagai tindakan preventif bisa kita lakukan :
1. Rasa Toleransi
Dengan menumbuhkan rasa toleransi sejak dini niscaya dapat menghambat proses
disintegrasi. Karena melalui tahap toleransi, kita bisa saling pengertian, menemukan
titik tengah dari setiap permasalahan
2. Menanamkan nilai-nilai Pancasila
Sebagai Bangsa Indonesia yang memiliki jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan,perlunya menanamkan nilai pancasila agar tercipta kekuatan dan
kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan
dari ancaman luar.

Potensi positif yang perlu digali, diolah, didayagunakan, dan dimanfaatkan


sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat

Langkah-langkah untuk mengolah dan memanfaatkan potensi positif yang ada


untuk kemakmuran rakyat adalah:

1. Identifikasi potensi positif yang ada: Langkah pertama adalah mengidentifikasi


potensi positif yang ada di wilayah tersebut, seperti sumber daya alam, potensi
wisata, sumber daya manusia, dan lain sebagainya.
2. Evaluasi potensi positif: Selanjutnya, dilakukan evaluasi terhadap potensi positif
yang telah diidentifikasi untuk mengetahui sejauh mana potensi tersebut bisa
dioptimalkan.
3. Rencanakan pengembangan potensi: Setelah melalui evaluasi, kemudian dibuat
rencana pengembangan potensi yang ada. Rencana tersebut dapat berupa
program, kegiatan, atau strategi dalam memanfaatkan potensi positif.
4. Kembangkan infrastruktur pendukung: Infrastruktur pendukung berupa sarana
dan prasarana seperti jalan, air bersih, dan listrik perlu dikembangkan agar dapat
mendukung pengembangan potensi positif yang ada.
5. Bangun kemitraan: Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi positif, penting
untuk membangun kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat,
pemerintah, dan pelaku usaha.
6. Berikan pelatihan: Pelatihan dan pembinaan perlu dilakukan terhadap masyarakat
setempat untuk dapat memanfaatkan potensi positif dengan baik dan optimal.
7. Promosikan potensi positif: Agar potensi positif yang ada dapat dikenal oleh
masyarakat luas, maka promosi dan branding dilakukan melalui berbagai media,
termasuk media sosial, brosur, dan sebagainya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, potensi positif yang ada dapat digali
dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai kemakmuran rakyat. Hal ini
diyakini akan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,
menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai