Pertemuan ke-4
BATAS MARITIM
2. UU No. 5/1983 Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar Hak berdaulat:
dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia Eksplorasi dan eksploitasi,
sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang Pengelolaan dan konservasi sumber daya alam hayati dan non
yang berlaku tentang perairan Indonesia yang hayati dari dasar laut dan tanah di bawahnya serta air di
meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti pembangkitan
atasnya dengan batas terluar 200 mil laut diukur dari tenaga dari air, arus dan angin
garis pangkal laut wilayah Indonesia. Yurisdiksi
Pembuatan dan penggunaan pulau-pulau buatan, instalasi-
instalasi dan bangunan-bangunan lainnya.
Penelitian ilmiah mengenai kelautan.
Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.
Hak-hak lain dan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan
Konvensi Hukum Laut yang berlaku.
Kebebasan:
Pelayaran dan penerbangan internasional
Pemasangan kabel dan pipa bawah laut
1. Perairan Pedalaman
4. UU No. Wilayah Perairan Indonesia meliputi laut teritorial Penegakan kedaulatan dan hukum di perairan Indonesia, ruang udara
6/1996 Indonesia, perairan, kepulauan, dan perairan di atasnya, dasar laut dan tanah di bawahnya termasuk kekayaan
pedalaman. alam yang terkandung di dalamnya serta sanksi atas pelanggarannya,
Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Konvensi hukum internasional
laut yang dikukur dari garis pangkal kepulauan lainnya, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia. Yurisdiksi adalah penegakan kedaulatan dan hukum terhadap kapal
Perairan Kepulauan Indonesia adalah semua perairan asing yang sedang melintasi laut teritorial dan perairan kepulauan
yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus Indonesia dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Konvensi, hukum
kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman atau internasional lainnya, dan peraturan perundang-undangan yang
jaraknya dari pantai. berlaku.
Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan
yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari
pantai-pantai Indonesia, termasuk kedalamannya
semua, bagian dari perairan yang terletak pada sisi
darat dari suatu garis penutup.
Kedaulatan Negara Republik Indonesia di perairan
Indonesia meliputi laut teritorial, perairan kepulauan,
dan perairan pedalaman serta ruang udara di atas laut
teritorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman
serta dasar laut dan tanah di bawahnya termasuk
sumber kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
1. Perairan Pedalaman
5. UU 43 tahun 2008 Wilayah Wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya Batas wilayah negara:
Negara disebut dengan Wilayah Negara adalah salah satu unsur negara Di darat berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Lester.
yang merupakan satu kesatuan wilayah daratam, perairan, Di laut berbatas dengan Wilayah Negara: Malaysia, Papua Nugini, Singapura, dan
pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar Timor Lester.
laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, Di udara mengakui batas kedaulatan negara di darat dan di laut, dan batasnya
termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan perkembangan hukum internasional.
dalamnya. Batas wilayah yurisdiksi:
Wilayah Perairan Indonesia adalah perairan pedalaman, perairan Wilayah yurisdiksi Indonesia berbatas dengan Wilayah Yurisdiksi: Australia, Filipina,
kepulauan, dan laut teritorial. India, Malaysia, Papua Nugini, Palau, Thailand, Timor Lester, dan Vietnam.
Wilayah Yurisdiksi adalah wilayah di luar Wilayah Negara yang
terdiri atas Zona Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen, dan Zona
Tambahan dimana negara memiliki hak-hak berdaulat dan
kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.
Zona Tambahan Indonesia adalah zona yang lebarnya tidak
melebihi 24 mil laut yang diukur dari garis pangkal darimana laut
teritorial diukur.
Zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah suatu area di luar dan
berdampingan dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai
perairan Indonesia dengan batas terluar 200 mil laut dari garis
pangkal darimana lebar laut teritorial diukur.
Landas kontinen Indonesia adalah meliputi dasar laut dan tanah
di bawahnya dari area di bawah permukaan laut yang terletak di
luar laut teritorial, sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratan
hingga pinggiran luar tepian kontinen, atau hingga suatu jarak
200 mil laut dari garis pangkal darimana lebar laut teritorial
diukur, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai
jarak tersebut, hingga paling jauh 350 mil laut sampai dengan
jarak 100 mil laut dari garis kedalaman 2.500 meter.
2 Status Perjanjian Batas Maritim
1. Perairan Pedalaman
Cara-cara penyelesaian sengketa yang tertuang pada Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB, yaitu:
1. Negosiasi
2. Penyelidikan
3. Dengan Peraturan
4. Konsiliasi
5. Arbitrasi
6. Penyelesaian Menurut Hukum
7. Melalui Badan-badan atau Perjanjian Setempat
8. Dengan cara damai lain yang dipilihnya sendiri
Pilihan Prosedur Penyelesaian Sengketa