Anda di halaman 1dari 4

Laut Teritorial, Zona Tambahan, Zona Ekonomi Eksklusif

Apa yang disebut Laut Teritorial?

Laut territorial atau dalam Bahasa inggrisnya disebut territorial sea, adalah wilayah kedaulatan
suatu negara pantai selain wilayah daratab dan perairan pedalamannya, sedangkan bagi suatu
negara kepulauan seperti Indonesia, Jepang, dan Filipina, laut territorial meliputi pula suatu
jalur laut berbatasan dengan perairan kepulauan.

Kedaulatannya dilaksanakan menurut Kovensi Perserikatan Bangsa-bangsa Tentang Hukum


Laut (United Nations Convention on The Law of The Sea), lebar laut territorial adalah seluas
12 mil (tidak dapat melebihi 12 mil) dari garis dasar pantai (baseline-sea).

HINT : Garis dasar merupakan garis khayal yang digambarkan


pada titik pasang surut pantai untuk negara pantai,
sedangkan untuk negara kepulauan, melalui titik terluar
pulau-pulau.
Apa itu Zona Tambahan?

Menurut J.G Starke, zona tambahan adalah suatu jalur perairan yang berdekatan dengan batas
jalur maritime atau laut territorial, bukan merupakan kedaulatan suatu negara, tetapi dalam
zona tersebut negara pantai dapat melaksanakan hak- hak pengawasan tertentu untuk
mencegah pelanggaran peraturan perundang-undangan dalam hal, Saniter, Bea Cukai, Fiskal
atau perpajakan, dan Imigrasi di wilayah laut teritorialnya.

Luas zona tambahan adalah 12 mil atau tidak melebihi 24 mil dari garis dasar pantai.

Pasal 24 ayat (1) UNCLOS III menyatakan tentang tugas-tugas yang dapat dilakukan di
dalam zona tambahan, adalah sebagai berikut :

a. Mencegah pelanggaran perundang-undangan yang berkenaan dengan masalah bea


cukai (customs), perpajakan (fiscal), keimigrasian (immigration) atau kesehatan
(sanitarian).
b. Menghukum pelanggaran-pelanggaran atau peraturan-peraturan perundang-undangan
tersebut diatas.

Hint : Tindakan penenggelaman kapal yang beberapa tahun ini


sering diterapkan oleh bu Susi mantan Menteri perikanan
dilakukan di dalam zona tambahan. Patroli keamanan laut
berbagai negara melakukan pengamanan di area zona
tambahan secara berkala.
Apa itu Zona Ekonomi Eksklusif?

Zona ekonomi Eksklusif atau yang biasa disingkat ZEE, adalah zona yang luasnya 200 mil
dari garis dasar pantai, yang mana dalam zona tersebut sebuah negara mempunya ha katas
kekayaan alam di dalamnya, dan berhak menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan
bernavigasi, terbang diatasnya, ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa.

Bab III Pasal 4 UU. No. 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
menyebutkan, bahwa :

(1) Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Republik Indonesia mempunyai dan


melaksanakan :
a. Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, pengelolaan dan
konservasi sumber daya alam hayati, dan non hayati dari dasar laut dan tanah
dibawahnya, serta air di atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk eksplorasi
dan eksploitasi ekonomis zona tersebut, seperti pembangkitan tenaga dari air, arus
dan angin.
b. Yurisdiksi yang berhubungan dengan :
1. Pembuatan dan penggunaan pulau-pulau buatan, instalasi-instalasi dan
bangunan-bangunan lainnya,
2. Penelitian ilmiah mengenai kelautan.
3. Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.
c. Hak- hak lain dan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan Konvensi Hukum
Laut yang berlaku.
(2) Sepanjang yang bertalan dengan dasar laut dan tanah di bawahnya, hak berdaulat,
hak-hak lain, yurisdiksi, dan kewajiban-kewajban Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
(3) Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kebebasan pelayaran dan penerbangan
internasional serta kebebasan pemasangan kabel dan pipa bawah laut diakui sesuai
dengan prinsip-prinsip hukum laut internasional yang berlaku.

Hint : ZEE merupkan tempat startegis untuk eksplotasi kekayaan laut,


maka dari itu banyak negara yabg saling bersiteru untuk wilayah
kelautan di ZEE, salah satunya adalah Indonesia dan Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai