HUKUM BENDA DALAM ISLA

A.PENGERTIAN BENDA DALAM ISLAM.

MENURUT ISTILAH FIKHI BENDA ADALAH SESUATU YANG MUNGKIN DIMILIKI SESEORANG DAN DAPAT
DIAMBIL MANFAATNYA DENGAN CARA BIASA YANG DITERJAMAHKAN SEBAGAI HARTA ( AL-MAAL ).

IBNU NAJM MENYATAKAN BAHWA HARTA/BENDA ADALAH SESUATU YANG DAPAT DIMILIKI DAN
DISIMPAN UNTUK KEPERLUAN TERTENTU.

PENGERTIAN HUKUM BENDA

MENURUT SIMANJUNTAK HUKUM BENDA ADALAH; PERATURAN-2 HUKUM YANG MENGATUR

MENGENAI HAK KEBENDAAN YANG SIFATNYA MUTLAK.

MENURUT SOEDIMAN KARTOHADIPROJO HUKUM BENDA ADALAH SEMUAH KAIDAH HUKUM YANG
MENGATUR APA YANG DIARTIKAN BENDAN DAN HAK-HAK ATAS BENDA.
B.MACAM-MACAM BENDA BERDASARKAN ISLAM.
DILIHAT DARI BERBAGAI ASPEK BENDA DIBAGI PADA BEBERAPA
MACAM ANTARA LAIN:
1. DILIHAT DARI SEGI UNSURNYA.
MENURUT FUQAHA HARTA/BENDA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
BERSENDI PADA DUA UNSUR YAITU:
a. UNSUR ‘ANIYYAH BENDA YANG BERWUJUD (NYATA/KONGKRIT)
YAITU BENDANYA, KARENA ITU MANFAAT SEBUAH RUMAH YANG
DIPELIHARA MANUSIA TIDAK DISEBUT BENDA.
b. UNSUR ‘URF ADALAH SEGALA SESUATU YANG DIPANDANG HARTA
OLEH SELURUH MANUSIA ATAU SEBAGIAN MANUSIA BERUPA
MANFAAT BAIK MANFAAT BERSIFAT MADIYAH MAUPUN
MA’NAWIYYAH.
2. DILIHAT DARI SEGI DAPAT ATAU TIDAK DAPAT DIPINDAHKAN, BENDA ADA DUA
MACAM YAITU:
a. BENDA GHAIRU AL-MANQUL ( TETAP) YAITU BENDA YANG TIDAK DAPAT
DIPINDAHKAN DAN DIUBAH POSISINYA DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT
YANG LAIN, TETAP TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN. MISALNYA; TANAH,
RUMAH, POHON. ( PENDAPAT IMAM MALIK).

b. BENDA MANQUL (TIDAK TETAP/BERGERAK) YAITU BENDA YANG DAPAT

DIPINDAHKAN KE TEMPAT LAIN, NAMUN TETAP TIDAK MENGALAMI
PERUBAHAN. MISALNYA; MOBIL, MOTOR, SURAT-SURAT BERHARGA.

TUJUN PEMBAGIAN BENDA TETAP DAN BERGERAK INI, ADALAH KHUSUSNYA

DALAM KAITAN HUKUM PERJANJIAN, APABILA SESEORANG JATUH PAILIT, MAKA YANG
HARUS DIJUAL TERLEBIH DAHULU UNTUK MELUNASI UTANG ADALAH BENDA BERGERAK.
 3. DILIHAT DARI SEGI DAPAT ATAU TIDAK DAPAT DIGANTI, BENDA ADA DUA
MACAM YAITU:
a. BENDA MITSLI YAITU BENDA YANG MEMPUNYAI PERSAMAAN
DI PASARAN, KALAU PUN ADA PERBEDAAN SANGAT
SEDIKIT.
b. BENDA’ QIMI YAITU BENDA YANG TIDAK MEMPUNYAI
PERSAMAAN DI PASARAN, KALAUPUN ADA PERSAMAAN
SANGAT SEDIKIT.
TUJUAN PEMBAGIAN BENDA MITSLI DENGAN BENDA QIMI’ INI SANGAT
PENTING DALAM KAITAN DENGAN HUKUM MU’AMALAH, SEBAB APABILA
SESEORANG MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN BENDA SESEORANG, MAKA
KALAU YANG DIRUSAK ATAU DIHILANGKAN TERMASUK BENDA MITSLI, MAKA
HARUS DIGANTI SESUAI BENDA YANG DIRUSAK. TETAPI KALAU BENDA
QIMI’, CUKUP DIGANTI DENGAN NILAI JUAL DIPASARAN ( HARGA).
4. DILIHAT DARI SEGI BERNILAI ATAU TIDAK BERNILAI, BENDA ADA DUA
MACAM YAITU;
a. BENDA MUTAQAWWIM YAITU BENDA YANG DAPAT DIMILIKI SECARA RIIL
DAN DAPAT DIKUASAI DENGAN PEKERJAAN DAN DIBOLEHKAN SYARA’
MENGAMBIL MANFAATNYA. MISALNYA AIR DI SUNGAI, IKAN DI LAUT.
b. BENDA GHAERU AL-MUTAQAWWIM YAITU BENDA YANG TIDAK DAPAT
DIMILIKI SECARA RIL DAN TIDAK DAPAT DIKUASAI DENGAN PEKERJAAN DAN
DILARANG OLEH SYARA’ MENGAAMBIL MANFAATNYA KECUALI ALASAN
DARURAT. MISALNYA BABI, BURUNG TERBANG DI UDARA.
TUJUAN PEMBAGIAN BENDA MUTAQAWWIM DAN GHAERU
MUTAQAWWIM SANGAT PENTING UNTUK MEMPEROLEH KEPASTIAN HUKUM.
MISALNYA DALAH HAL JUAL BELI, HIBAH, MAKA BENDA YANG DAPAT
DIPERJUAL BELIKAN ATAU DIHIBAHKAN ADALAH BENDA MUTAQAWWAM.
5. DILIHAT DARI SEGI PENGGUNAANNYA.
BENDA DAPAT DIBAGI PADA DUA MACAM YAITU

a. BENDA ISTIHLAK YAKNI BENDA YANG PENGGUNAANNYA HANYA SEKALI PAKAI. MISALNYA;

PULPEN

b. BENDA ISTI’MAL YAKNI BENDA YANG PENGGUNAANNYA BISA BERKALI-KALI. MISALNYA;

PAKAIAN.

TUJUAN PEMBAGIAN BENDA INI PENTING DALAM KAITAN SEBAGAI OBYEK PINJAM

MEMINJAM, BENDA ISTIHLAK TIDAK BISA DIJADIKAN OBYEK PINJAM MEMINJAM, SEBAB

BENDANYA HABIS, JADI BENDA YANG BOLEH DIJADIKAN OBYEK PINJAM MEMINJAM HANYA

BENDA ISTI’MAL .
6. DILIHAT DARI SEGI BOLEH DIAMBIL MANFAATNYA SECARA UMUM

ATAU SECARA KHUSUS.

a. BENDA KHAS YAKNI BENDA YANG DIMILIKI SECARA INDIVIDU,

SEHINGGA TIDAK BOLEH DIAMBIL MANFAATNYA JIKA TIDAK

DISETUJUI PEMILIKNYA,SEPERTI; RUMAH, TANAH, PAKAIAN.

b. BENDA ‘AM YAITU BENDA UMUM YANG DIBEBASKAN DALAM

MENGAMBIL MANFAATNYA. SEPERTI AIR DI SUMUR,