Anda di halaman 1dari 14

HUKUM LAUT

Dr. Muhammad Darwis, SHI, SH, MH


MATERI KEDUA

ANATOMI DAN GARIS BESAR


ISI UNCLOS 1982
SEJARAH HUKUM LAUT
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya
pada abad ke-20. Faktor-faktor yang mempengaruhi negara-negara
di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih
sempurna adalah:Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
 Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
 Bertambah pesatnya perdagangan dunia
 Bertambah canggihnya komunikasi internasional
 Pertambahan penduduk dunia yang membawa konsekuensi
bertambahnya perhatian pada usaha penangkapan ikan
Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk
memperoleh suatu himpunan tentang hukum laut.
KONFRENSI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
1. Konferensi kodifikasi Den Haag (1930), di
bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
2. Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 
UNCLOS I
3. Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 
UNCLOS II
4. Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982)
 UNCLOS III
KONFERENSI HUKUM LAUT
PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957
menyetujui untuk mengadakan konferensi
Internasional tentang hukum laut pada bulan
Maret 1958.
Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb –
27 April 1958 yang dihadiri oleh 700 delegasi dari
86 negara, yang dikenal dengan UNCLOS I (United
Nations Convention on The Law of The Sea) atau
konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang
hukum laut
HASIL KONVENSI DARI
UNCLOS I
1.Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on
the territorial sea and contiguous zone)  belum ada kesepakatan
dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2.Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
1.Kebebasan pelayaran
2.Kebebasan menangkap ikan
3.Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
4.Kebebasan terbang di atas laut lepas

Konvensi ini telah disetujui


3.Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati
di laut lepas (convention on fishing and conservation of the living
resources of the high seas)
4.Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
HASIL KONVENSI DARI
UNCLOS II
Pada 17 Maret – 26 April 1960 
UNCLOS II, membicarakan tentang
lebar laut teritorial dan zona
tambahan perikanan, namun masih
mengalami kegagalan untuk
mencapai kesepakatan, sehingga
perlu diadakan konferensi lagi.
KONFERENSI HUKUM
LAUT PBB III
Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak
karya dari PBB tentang hukum laut, yang disetujui
di Montego Bay, Jamaica (10 Des 1982),
ditandatangani oleh 119 negara.
Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar:
Amerika Serikat, Australia, Indonesia, New
Zealand, Kanada, Uni Soviet, Jepang, Brazil,
Mexico, Chili, Norwegia, India, Filipina, Portugal,
dan Republik Malagasi.
ANTOMI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
1. LAUT TERITORIAL
 Konvensi Hukum Laut 1982: setiap Negara pantai mempunyai laut
teritorial (territorial sea) Bab II Pasal 2-32.
 Pasal 2 : kedaulatan negara pantai mencakup wilayah darat, perairan
pedalaman, perairan kepulauan kalau negara kepulauan, dan sampai
laut territorial atau laut wilayah. Kedaulatan tersebut meliputi ruang
udara di atasnya dan dasar laut serta tanah di bawahnya.
 Pasal 3 : setiap Negara mempunyai hak untuk menetapkan lebar laut
teritorialnya tidak melebihi 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal.
ANTOMI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
2. ZONA TAMBAHAN
 Setiap Negara pantai mempunyai zona tambahan yang jauhnya tidak
boleh melebihi 24 mil yang diukur dari garis pangkal di mana lebar
laut teritorial diukur atau sejauh 12 mil diukur dari laut teritorial suatu
Negara pantai
 Di zona tambahan setiap Negara pantai dapat melaksanakan
pengawasan yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran peraturan
perundang-undangan bea cukai, fiskal, imigrasi atau sanitasi, dan
menghukum para pelakunya
ANTOMI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
3. ZONA EKONOMI EKSKLUSIF
 Ada 15 negara yang mempunyai leading exclusive economic zone,
yaitu Amerika Serikat, Prancis, Indonesia, Selandia Baru, Australia,
Rusia, Jepang, Brasil, Kanada, Meksiko, Kiribati, Papua Nugini, Chili,
Norwegia, dan India.
 Indonesia mempunyai ZEE (1.577.300 square nautical miles) 3 besar
setelah AS dan Prancis
 Lebar ZEE bagi setiap Negara pantai adalah 200 mil dari garis pangkal
di mana laut territorial diukur.
ANTOMI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
4. LANDAS KONTINEN
 Pengertian Landas kontinen, psl 76 (1&2) KHL 1982 sbb :
 (a) dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya
sepanjang adanya kelanjutan ilmiah dari wilayah daratannya sampai ke
pinggiran tepi kontinen
 (b) dasar laut dan tanah di bawahnya sampai jarak 200 mil laut dari garis
pangkal di mana laut teritorial diukur
 (c) landas kontinen dimungkinkan mencapai 350 mil laut dari garis pangkal
di mana laut teritorial diukur
 (d) tidak melebihi 100 mil laut dari kedalaman (isobath) 2500 meter.
ANTOMI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
5. LAUT LEPAS
KHL 1982 (psl 86) pengertian laut lepas adalah semua bagian laut yang tidak termasuk zona
ekonomi eksklusif, laut territorial atau perairan pedalaman suatu negara dan perairan
kepulauan dalam Negara kepulauan.
Psl 87: laut lepas adalah terbuka bagi semua Negara baik Negara pantai (costal States) maupun
Negara tidak berpantai (land-locked States).
Semua Negara mempunyai kebebasan di laut lepas (freedom of the high seas), yaitu sebagai
berikut : kebebasan pelayaran, kebebasan penerbangan, kebebasan memasang kabel dan pipa
bawah laut, kebebasan membangun pulau buatan dan instalasi lainnya sesuai dengan hukum
internasional, kebebasan penangkapan ikan, kebebasan riset ilmiah kelautan
Kebebasan di laut lepas dilaksanakan untuk tujuan-tujuan damai (peaceful purposes) dan tidak
boleh negara melaksanakan kedaulatannya di laut lepas (psl 88-89)
Setiap kapal yang berlayar di laut lepas harus ada kebangsaannya karena ada ikatan antara
kapal dengan Negara (genuine link) dan apabila kapal menggunakan dua negara atau lebih
bendera Negara karena ingin mendapat kemudahan (flag of convenience) dianggap sebagai
kapal tanpa kebangsaan
ANTOMI HUKUM LAUT
INDONESIA
Laut teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut yang diukur dari
garis pangkal kepulauan Indonesia
Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta perairan
kepulauan dan perairan pedalamannya.
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) adalah jalur di luar dan berbatasan
dengan laut teritorial Indonesia sebagaimana ditetapkan berdasarkan
undang-undang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi
dasar laut, tanah dibawahnya, dan air di atasnya dengan batas terluar 200
mil laut yang diukur dari garis pangkal laut teritorial Indonesia.
Laut lepas adalah bagian dari laut yang tidak termasuk dalam ZEEI, laut
teritorial Indonesia, perairan kepulauan Indonesia, dan perairan pedalaman
Indonesia.
Landas kontinen Indonesia adalah dasar laut dan tanah di bawahnya, di luar
perairan wilayah Republik Indonesia sampai kedalaman 200 meter atau
lebih, dimana masih mungkin diselenggarakan eksploitasi kekayaan alam.

Anda mungkin juga menyukai