Anda di halaman 1dari 13

MERAKIT WAHANA GRAVITASI BERBAHAN KERTAS DENGAN

BERAT MIAKSIMUM 200 GRAM

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

Ditujukan sebagai tugas akhir semester mata kuliah Fisika Dasar I

NAMA NIM
DINDA GUSTI SEKAR 104219050
FIDELIA INDHIRA 104219012
M. BAGAS RAKASYA 104219055
RIKA MAYANG SARI 104219005
TAZKIYA MUTIA YOGASANI 104219045

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

UNIVERSITAS PERTAMINA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya gravitasi adalah gaya tarik bumi,

proses gaya tarik bumi dan gaya berat benda. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gravitasi terjadi

karena adanya gaya tarikan dari bumi yang menyebabkan setiap benda yang ada selalu mengarah

kebumi, seperti buah yang jatuh dari pohonnya, kaki manusia yang menapak tanah dan air yang

mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.

Isaac Newton (1687) dalam teorinya "Hukum Gravitasi Universal Newton" yang

berbunyi "Setiap massa menarik massa yang lain dengan gaya segaris yg menghubungkan antara

kedua inti massa dan besarnya gaya tarik yg terjadi, berbanding lurus dgn perkalian kedua massa

& berbanding terbalik dgn kuadrat jarak antara kedua titik massa tersebut." menyatakan bahwa

gaya gravitasi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

sumber : https://rumusrumus.com/hukum-gravitasi-newton/

Melalui Hukum Gravitasi Universal Newton inilah, Isaac Newton menyimpulkan bahwa

gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara dua buah benda yang memiliki

massa.
Pada sejarahnya, Newton menemukan hukum ini ketika dia memperhatikan peristiwa

apel jatuh. Ketika itu dia berpikir ada suatu gaya belum diketahui yang menyebabkan benda yang

awalnya diam menjadi bergerak. Newton juga menyadari bahwa gaya itu juga yang

menyebabkan bulan selalu berada didekat bumi dan tetap dalam lintasan orbit yang mengelilingi

bumi. Newton menyebut gaya tersebut sebagai gaya ‘gravitasi’ dan menetapkan bahwa gaya ini

pasti ada diantara semua benda. Di bawah ini adalah salah satu contoh dari benda yang memiliki

gaya gravitasi :

Gambar 1.1 Menunjukkan benda yang bermassa M dan jari-jari R menggelinding pada bidang
miring sepanjang sumbu x dengan sudut kemiringan 𝜃.

sumber : https://id.scribd.com/document/427965936/Modul-06-Gerak-Menggelinding-Pada-Bidang-
Miring

Benda tersebut mengalami dua gerakan, yaitu gerak rotasi terhadap sumbu bola dan
translasi terhadap bidang yang dilalui. Berdasarkan Hukum II Newton, persamaan gerak yang
terjadi adalah :

Gerak Translasi : ∑ F=m∙ a

Gerak Rotasi : ∑ τ =I ∙ α
Pada komponen sumbu x di bidang miring tersebut, dapat diperoleh persamaan :

∑ Fx=m∙ ax

fs−mgsinθ=−ma (1)

Untuk gerak rotasi yang berpusat pada titik pusat massa adalah :

∑τ =I ∙ α

a
R ∙ fs=I
R

a
fs=I (2)
R2

Dari persamaan 1 dan 2, dapat diperoleh :

a
I −mgsinθ=−ma
R2

2
R
I=( mgsinθ−ma )
a

m ( gsinθ−a ) 2
I= R
a

2 gsinθ
I =m R ( −1) (3)
a

gsinθ
Dengan persamaan k = −1 maka diperoleh :
a

2
I =k m R (4)
Persamaan ini biasa dikenal dengan Momen Inersia.

1.2 Desain dan Rancangan

Gambar 1.2 Menunjukkan desain wahana gravitasi yang telah dirakit

Wahana yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah yang dapat bergerak cepat

mencapai titik akhir pada ujung bidang miring. Berdasarkan Hukum Gravitasi Universal

Newton, gaya gravitasi terjadi pada benda yang memiliki massa. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa, semakin berat wahana gravitasi yang dibuat, semakin besar gaya gravitasi yang terjadi,

akibatnya wahana tersebut akan lebih cepat mencapai titik akhir pada ujung bidang miring.

Selain itu, bentuk roda pada pembuatan wahana gravitasi dipilih karena lebih dapat

bergerak dengan bebas dibandingkan bentuk yang lainnya, seperti persegi dan segitiga. Hal ini

dikarenakan oleh permukaan benda berbentuk lingkaran yang tidak memiliki titik sudut,

sehingga benda tersebut memiliki luas permukaan yang sejajar dengan gesekan suatu jalan yg

datar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perakitan Wahana

2.1.1 Pembagian Tugas

Demi kelancaran dalam pembuatan wahana gravitasi ini, setiap anggota kelompok
memiliki tugas masing-masing, yaitu :

Nama Tugas Deskripsi

Dinda Gusti Sekar Menggunting Kertas Buffalo Menggunting kertas buffalo

dan Menimbang Wahana menjadi berbentuk lingkaran

sebanyak 30 lingkaran yang

memiliki diameter yang sama

serta memastikan berat wahana

gravitasi yang telah dibuat tidak

lebih dari 200 gram.

Fidelia Indhira Membuat Roda dari Kertas Membuat roda dari kertas

buffalo yang telah digunting,

dengan cara menggabungkan

beberapa lingkaran kertas buffalo

tersebut menjadi satu, sehingga

berbentuk roda. Dilakukan

sebanyak 2 kali sehingga

terdapat 2 roda yang kemudian


disatukan dengan gulungan

kertas buffalo berbentuk tabung

seperti pipet.

M. Bagas Rakasya Melakukan Uji Coba Melakukan uji kecepatan pada

Kecepatan Wahana wahan yang telah dibuat untuk

memastikan bahwa wahana

tersebut dapat melaju dengan

kecepatan yang maksimum.

Rika Mayang Sari Membuat Laporan Mencatat dan membuat laporan

tentang hasil perakitan dan

percobaan uji kecepatan wahana

tersebut dengan menyertakan

dasar teori yang menjelaskan

gaya yang terjadi pada wahana

tersebut, desain dan rancangan

wahan gravitasi, alat dan bahan

yang dibutuhkan, pembagian

tugas setiap anggota, anggaran

dana yang dikeluarkan serta hasil

dari analisis uji kecepatan pada

wahana gravitasi tersebut.

Tazkiya Mutia Yogasani Membuat Roda dari Kertas Membuat roda dari kertas

buffalo yang telah digunting,


dengan cara menggabungkan

beberapa lingkaran kertas buffalo

tersebut menjadi satu, sehingga

berbentuk roda. Dilakukan

sebanyak 2 kali sehingga

terdapat 2 roda yang kemudian

disatukan dengan gulungan

kertas buffalo berbentuk tabung

seperti pipet.

2.1.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat wahana ini adalah :

1. Kertas Karton

2. Lem Kertas

3. Gunting

4. Timbangan

5. Pensil

6. Penggaris

2.1.3 Anggaran Dana

Rincian dana yang dikeluarkan dalam pembuatan wahana gravitasi ini antara lain:

Alat dan Bahan Kuantitas Harga Satuan Total


Kertas Buffalo 3 lembar Rp3.000,00 Rp9.000,00

Lem Kertas 1 buah Rp4.000,00 Rp4.000,00

Gunting 1 buah Rp0 Rp0

Timbangan 1 buah Rp0 Rp0

Pensil 2 buah Rp0 Rp0

Penggaris 2 buah Rp0 Rp0

Total Rp13.000,00

2.2 Prosedur Perakitan

Kertas Buffalo digunting


Alat dan Bahan menjadi berbentuk lingkaran
disiapkan sebanyak 30 buah

Langkah sebelumnya Kertas Buffalo yang telah


diulangi sehingga berbentuk lingkaran digabung
mendapatkan 2 buah menjadi satu menggunakan lem
roda yang sama besar. sehingga membentuk roda.

Kedua roda dihubungkan Wahana gravitasi yang


dengan menggunakan telah dirakit ditimbang
gulungan kertas buffalo dan dipastikan beratnya
berbentuk tabung seperti tidak melampaui 200
pipet. gram.

Dilakukan uji coba terhadap


wahana gravitasi yang telah
dirakit
2.3 Analisis Uji Kecepatan

Pada percobaan pertama, kami membuat wahana gravitasi dengan roda yang berdiameter

kecil, sehingga memiliki berat hanya sekitar 4 gram. Setelah dilakukan uji coba kecepatan,

ternyata wahana gravitasi ini dapat bergerak namun dengan kecepatan yang tidak terlalu besar.

Sehingga kami memutuskan untuk membuat wahana gravitasi dengan diameter yang lebih besar.

Pada percobaan kedua, dengan wahana gravitasi berdiameter lebih besar dibanding wahana

pertama, benda dapat bergerak sediki lebih cepat dibandingkan dengan percobaan yang pertama.

Kembali lagi, kami membuat wahana gravitasi dengan diameter yang lebih besar lagi. Pada

percobaan yang ketiga, dengan wahana gravitasi berdiameter lebih besar dibanding wahana

gravitasi pertama dan kedua, wahana gravitasi ini dapat bergerak dengan kecepatan yang lebih

besar dibandingkan dengan percobaan pertama dan kedua.

Dari ketiga percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa semakin besar diameter rodanya,

akan semakin besar massa dari wahana gravitasi tersebut, sehingga gaya gravitasi yang terjadi

pada wahana tersebut juga semakin besar dan mengakibatkan wahana tersebut bergerak lebih

cepat untuk mencapai titik akhir pada ujung bidang miring. Hal ini selaras dengan Hukum

Gravitasi Universal yang disampaikan oleh Isaac Newton.

Selain itu, kami juga melakukan percobaan pada bidang miring yang berbeda, yaitu

bidang miring kasar dan bidang miring licin. Dari percobaan ini, diperoleh bahwa wahana

gravitasi yang diluncurkan pada bidang miring licin dapat melaju lebih cepat dibandingkan

wahana gravitasi pada bidang miring kasar. Sehingga didapat kesimpulan yang kedua yaitu

wahana gravitasi dapat bergerak dengan cepat untuk mencapai titik akhir pada ujung bidang

miring apabila diluncurkan pada bidang yang memiliki gaya gesek yang lebih kecil.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari perakitan wahana gravitasi ini adalah :

1. Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi pada benda yang memiliki massa.
Hal ini didukung dengan Hukum Gravitasi Universal yang disampaikan oleh Isaac
Newton.

2. Semakin besar massa benda maka semakin besar pula gaya gravitasi yang dimiliki oleh
benda tersebut.

3. Kecepatan benda saat bergerak pada bidang miring juga dipengaruhi oleh gaya gesekan
yang terjadi antara benda dengan bidang miringnya. Semakin besar gaya geseknya,
semakin kecil kecepatan benda tersebut untuk bergerak.

3.2 Referensi

1. Wardaya, 2019. Gaya & Percepatan Gravitasi.


https://www.wardayacollege.com/fisika/gravitasi/hukum-newton-tentang-gravitasi/gaya-
percepatan-gravitasi/ diakses pada Sabtu, 23 November 2019 pukul 23:09 WIB

2. Hadi, Abdul.2019. Pengertian, Rumus, dan Aplikasi Gravitas. Jakarta: Soft Ilmu.

3. Axja, 2019. MODUL 06 GERAK MENGGELINDING PADA BIDANG MIRING


https://id.scribd.com/document/427965936/Modul-06-Gerak-Menggelinding-Pada-Bidang-
Miring diakses pada Minggu, 24 November 2019 pukul 16:11 WIB
LAMPIRAN

Dokumentasi Proses Perakitan Wahana Gravitasi

Alat dan bahan dipersiapkan Kertas Buffalo digunting menjadi


berbentuk lingkaran

Kertas Buffalo yang telah digunting Kertas Buffalo digulung sehingga


menjadi lingkaran berbentuk tabung seperti pipet
Kertas Buffalo yang telah dibentuk menjadi lingkaran dihubungkan dengan kertas buffalo yang
telah digulung sehingga terbentuk seperti dua buah roda.

Anda mungkin juga menyukai