RENVOI
– Penunjukan Kembali atau Penunjukan Lebih Lanjut pada kaidah-
kaidah HPI dari suatu sistem hukum asing yang ditunjuk oleh kaidah
HPI Lex Fori
• Merupakan salah satu pranata HPI tradisional yang berkembang
di dalam tradisi Civil Law.
– Tujuannya menghindarkan pemberlakuan kaidah/sistem
hukum yang seharusnya berlaku (Lex Causae).
– Dimungkinkan karena adanya berbagai sistem hukum di
dunia yang masing-masing memiliki sistem dan kaidah-
kaidah HPI-nya sendiri.
2 2
DEFINISI
RENVOI
– Ruang lingkup “penunjukan ke arah sistem hukum
asing/tertentu” :
1.Sachnormverweisung
Penunjukan pada kaidah-kaidah hukum intern
(sachnormen) dari suatu sistem hukum tertentu.
2.Gezamtverweisung
Penunjukan ke arah keseluruhan sistem hukum
tertentu, yaitu kaidah-kaidah HPI (kollisionsnormen)
dari sistem hukum tersebut.
3 3
JENIS-JENIS RENVOI
SINGLE RENVOI
Disebut juga Renvoi Continental
Penunjukan kembali oleh hukum asing terhadap hukum
intern/domestik dari Lex Fori
DOUBLE RENVOI
Disebut juga Renvoi Anglo Saxon
Dikenal dengan istilah Foreign Court Theory
Pengadilan Inggris (negara Anglo Saxon lain) harus bertindak sebagai
suatu Forum asing (yang telah ditunjuk oleh kaidah HPI Inggris/negara Anglo
Saxon lain) dan memutus perkara dengan cara yang sama seperti badan
peradilan asing itu.
4
ARGUMENTASI PENGGUNAAN
RENVOI
5
ILUSTRASI
LANJUT
6 6
ILUSTRASI PROSES SINGLE RENVOI
Third Legal
Kaidah HPI asing System
TRANSMISS
ION
7 7
CONTOH SINGLE RENVOI (REMISSION)
• Apabila seorang WN Inggris yang berdomisili di Indonesia, untuk
menentukan sudah dewasa atau belum (atau akan menikah atau
akan melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan
personilnya), maka menurut HPI Indonesia (berdasarkan Pasal 16
AB Hukum nasional mengikuti personilnya) yang harus
digunakan adalah hukum Inggris.
• Menurut Hukum Inggris, berdasarkan kaedah-kaedah HPI-nya,
untuk status personil yang dipakai adalah hukum dimana
domisilinya, dalam hal ini di Indonesia, maka yang berlaku adalah
hukum Indonesia.
8
CONTOH SINGLE RENVOI (TRANSMISSION)
10
YURISPRUDENSI ASING TERKENAL
KASUS FORGO
•Forgo WN Bavaria anak luar kawin, sejak kecil sampai meninggalnya
bertempat tinggal di Perancis, meninggalkan harta warisan seperti deposito-
deposito pada Bank-bank di Perancis. Menurut hukum Perancis pada waktu itu
Forgo dianggap belum mempunyai domisili di Perancis, ia masih dianggap
mempunyai domisili asalnya (domicile of origin) dimana ia dilahirkan. Forgo
tidak meninggalkan surat wasiat, sehingga warisannya akan jatuh kepada ahli
waris ab intestato.
•Saudara-saudara kandung Forgo mengklaim harta warisan tersebut
berdasarkan ketentuan hukum Bavaria yang mengakui hak warisan dari anak
luar kawin , di lain pihak Pemerintah Perancis berdasarkan hukum intern
(nasional) Perancis yang tidak mengenal warisan anak luar kawin, sehingga
warisan Forgo dianggap harus jatuh kepada Pemerintah Perancis.
11
YURISPRUDENSI ASING TERKENAL
KASUS FORGO
•Menurut HPI Perancis warisan benda-benda bergerak berlaku hukum
domisili asal (domicile of origin) dari pewaris (WN Jerman), dalam hal
ini HPI Perancis menunjuk hukum Bavaria, tetapi HPI Bavaria
menentukan bahwa warisan benda-benda bergerak akan berlaku
hukum tempat tinggal sebenarnya dari si Pewaris, dalam hal ini hukum
Perancis.
• Persoalan/Isu:
“ Apakah penunjukan HPI Perancis kepada Hukum Bavaria, meliputi
seluruh hukumnya (termasuk HPI Bavaria), atau hanya kepada Hukum
Intern Bavaria?”
Jika seluruhnya, maka ada penunjukan kembali kepada Hukum Perancis
dan renvoi akan diterima dengan memberlakukan hukum intern
Perancis, jika hanya kepada hukum Intern Bavaria, maka hukum warisan
Bavaria yang diberlakukan.
COUR DE CASSATION dalam putusannya
tahun 1878, telah menerima penunjukan
kembali hukum Perancis dan
menggunakan hukum Intern Perancis.
Warisan Forgo jatuh ke tangan Pemerintah
12
Perancis.
CONTOH DOUBLE RENVOI
FOREIGN COURT THEORY
KASUS ANNESLEY
•Ny. Annesley WN Inggris, domisili dan meninggal (1942) di Perancis,
membuat testament / wasiat berdasarkan hukum Inggrissedemikian
rupa sehingga anak laki-lakinya tidak mendapatkan warisan. Hukum
Inggris membolehkan.
•TerjadiHPI Inggris Vs HPI Perancismenurut HPI Inggris, wasiat
tersebut sah, sedangkan HPI Perancis mengenal adanya “legitime
portie” yang memberikan hak pada sang anak sekurangnya sepertiga
bagian harta warisan.
15
KONTRA RENVOI
Tidak logis
Penyerahan kedaulatan legislatif
Membawa ketidakpastian hukum
Membawa kesukaran bagi hakim
16
PENGGUNAAN RENVOI
Cheshire:
“ Doktrin renvoi tidak dapat digunakan di semua jenis perkara
HPI ”
Terutama dilarang untuk perkara-perkara yang
berkaitan dengan transaksi bisnis jika ada « Pilihan
Hukum ».
P.15 Konvensi Roma 1980 dan Konvensi Mexico
1994 Menolak Renvoi (lex causae sengaja
diarahkan ke/menunjuk HPI)
Masih memungkinkan untuk perkara testamenter,
tuntutan atas benda tetap dan bergerak, perkara
bidang keluarga/status personal.
17
BEBERAPA TREATY MENGENAI
RENVOI
18
STATUS PERSONAL
Hukum Pribadi
Sumber HPI
Pasal 16, 17 dan 18 Algemeene
Bepalingen van wetgeving voor
Indonesie (AB)
TITLE HERE
Pasal 16 AB
“Ketentuan-ketentuan dalam undang-undang
mengenai status dan wewenang seseorang tetap
berlaku bagi kawula negara Belanda, apabila ia
berada di luar negeri. Akan tetapi apabila ia menetap
di Negeri Belanda atau di salah satu daerah koloni
Belanda, selama ia mempunyai tempat tinggal di situ
berlakulah mengenai bagian tersebut dan hukum
perdata yang berlaku di sana.”
THANK YOU
VESTED RIGHTS
Terkait persoalan
Apakah hak-hak & kewajiban yang dimiliki seseorang berdasarkan kaidah hukum
asing tertentu, perlu diakui oleh Lex Fori?
Atau
Sejauh mana perubahan-perubahan yang terjadi terhadap fakta-fakta akan
mempengaruhi berlakunya kaidah-kaidah hukum yang semula digunakan [Sudargo
04/14/19 32
DEFINISI VESTED RIGHTS
Pengakuan terhadap apa yang telah dimiliki oleh, atau yang telah
menjadi hak, atau yang telah melekat secara hukum pada suatu subjek
hukum
04/14/19 33
HAK APA YANG DIPEROLEH?
Hak subjektif/Hak Hukum berupa
04/14/19 34
KONSEKUENSI VESTED RIGHTS
PERUBAHAN FAKTA TIDAK MEMPENGARUHI BERLAKUNYA
KAIDAH HUKUM YANG SEMULA DIPAKAI
Negara Spanyol
New York
35
BAGAIMANA NEGARA-NEGARA
MEMANDANG…
HPI Inggris « Conflict of Laws » [Dicey]
04/14/19 36
BAGAIMANA PARA AHLI HUKUM
MEMANDANG…
Teori Vested Rights ini masih dianut, meskipun tidak absolut melainkan terbatas (teori
Vested Rights yang qualified) [ Van Brakel & Gouwgioksiong
04/14/19 38
ISU-ISU YANG BERSINGGUNGAN…
KETERTIBAN UMUM « Public Order »
Ilustrasi Seorang Arab memiliki 2 istri. Pindah ke
Perancis dan melahirkan anak-anaknya di Perancis.
Ingat
Saudi Arabia: Status Personil ditentukan oleh
Nasionalitas
Perancis: Status Personil ditentukan oleh
Nasionalitas
Hukum intern Saudi Arabia----Poligami sah
•Hukum intern Perancis-----Monogami
BAGAIMANA STATUS PERKAWINAN?
BAGAIMANA STATUS KEDUA ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA?
APAKAH HUKUM PERANCIS AKAN MENGAKUI STATUS PERKAWINAN
ORANG ARAB TERSEBUT SEBAGAI SAH DAN STATUS ANAK-ANAKNYA
SEBAGAI SAH JIKA TERJADI PERSOALAN DI FORUM PERANCIS?
04/14/19 39
ISU-ISU YANG BERSINGGUNGAN DENGAN
VESTED RIGHTS
RESIPROSITAS atau TIMBAL BALIK-prinsip yang diakui dalam pergaulan internasional (hubungan internasional)-
PENYELUNDUPAN HUKUM
Namun, Ketertiban Umum
didahulukan, jika amat
sangat bertentangan
sedemikian rupa dengan
perasaan keadilan rakyat
Ketentuan tambahan Sepanjang tidak bertentangan dengan « Public Policy » Inggris
04/14/19 40
Berkaitan isu-isu tersebut, ANGLO SAXON
menerima Vested Rights
INGGRIS MENGAKUI VESTED RIGHTS
o Alasan « COMITY » atau « COURTOISIES »
o Alasan PENGHINDARAN INCONVENIENCE…
Tapi « sesuatu hak yang diperoleh secara sah « duly acquaired » ada pembatasannya menurut Anglo Saxon.
04/14/19 41
Berkaitan isu-isu tersebut, ANGLO SAXON
menerima Vested Rights
AMERIKA SERIKAT
Beale « Doctrine of Vested Rights » salah satu doktrin di AS yang menerima Vested Rights
« A right having been created by the applicable law, the recognition of its existence should follow everywhere.
Thus, an act valid where done cannot be called in question anywhere. »
04/14/19 42
BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA…..
INGGRIS
Tengok doktrin HPI Inggris tentang Vested Rights (Dicey)
04/14/19 43
BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA…..
BELANDA
Van Brackel Harus ada Pengakuan terhadap Vested Rights !
Karena sebenarnya, doktrin Vested Rights ini sudah tersimpul dalam asas-asas HPI yang penting…
Status Personil
Lex Rei Sitae
Locus Regit Actum
04/14/19 44
BAGAIMANA PERKEMBANGANNYA…..
INDONESIA
Wirjono Projodikoro mendefinisikan Vested Rights sebagai « Pelanjutan Keadaan Hukum »
Vested Rights itu merupakan penghormatan atas hak yang telah diperoleh secara sah, termasuk penghormatan terhadap
peraturan perundang-undangan suatu negara
Aturan dasar HPI Indonesia menerima Vested Rights Pasal 16 dan 17 AB.
04/14/19 45
PUBLIC ORDER
KETERTIBAN UMUM
49
Image Internet’s Archieve
DEFINISI KETERTIBAN UMUM MENURUT PANDANGAN
AHLI HPI DI AMERIKA
[Bayu Seto]
Konsep Public Order menunjuk pada situasi
dimana pengadilan tidak mengakui suatu
tuntutan yang seharusnya tunduk pada suatu
hukum negara lain. Jika hakikat dari tuntutan itu
diakui, maka akan menyebabkan:
50
Image Internet’s Archieve
APAKAH PENGGUNAANYA TANPA BATAS…..
Penggunaannya
hanya bertujuan
sebagai
defensif/perlindungan
Demi alasan keadilan bagi para pihak dan
perkembangan HPI itu sendiri.
Konsep Ketertiban Umum ini sulit didefinisikan
karena faktor waktu & tempat, filsafah
kenegaraan, sistem perekonomian, sistem politik
dan pola kebudayaan masyarakat yang berbeda
[Sunaryati Hartono] 51
Image Internet’s Archieve
APAKAH PENGGUNAANYA TANPA BATAS…..
54
Image Internet’s Archieve
PENERAPANNYA DI INDONESIA
Konsep Ketertiban Umum berbeda-beda di berbagai negara.
Pada umumnya, Public Order selalu bersumber dari pertimbangan-
pertimbangan yang sifatnya politis (Public Policy Making atau Kebijakan
Yurisprudensi
Publik) : PN Jakarta 1953 (Lie Kwie Hien lawan Tjin
Tjheuw Jie)
Pasangan suami istri WN RRC bermaksud
bercerai berdasarkan
persetujuan bersama. KUHPerdata tidak
mengenal perceraian
berdasarkan persetujuan [P.208
KUHPerdata]
Bidang perkawinan masuk pada katergori status personil, HPI di
Indonesia untuk menentukan status personil
dianut Prinsip Nasionalitas (P.16 AB).
Lex Causae (hukum yang seharusnya berlaku) seharusnya hukum
perkawinan RRC, namun karena alasan
ketertiban umum, maka ditolak gugatan cerai
Argumen Penggugat sangat menarik :
tersebut.
1.Ketertiban umum dalam KUHPer merupakan konsep atau pandangan politis
dari pemerintah kolonial, sedangkan Indonesia sudah merdeka.
2.Dalam HATH Intern Indonesia (interreligieuse), terdapat lembaga TALAK
maupun REFERTE, yang intinya sama dengan perceraian atas persetujuan
55
bersama.
DUA FUNGSI KETERTIBAN UMUM
1. POSITIF
Menjamin agar aturan-aturan tertentu dari Lex Fori
tetap diberlakukan (tidak dikesampingkan)
sebagai akibat dari pemberlakuan hukum asing
yang ditunjuk oleh kaidah HPI.
2. NEGATIF
Menghindarkan pemberlakuan kaidah hukum asing
jika pemberlakuan itu akan menyebabkan
pelanggaran terhadap konsep-konsep dasar Lex
Fori.
56
CONTOH KETERTIBAN UMUM DALAM SISTEM HPI
INGGRIS
Lembaga “Public Order” digunakan oleh hakim dalam
perkara-perkara hukum yang menyangkut persoalan-
persoalan:
1.Hubungan-hubungan keperdataan yang karena
tujuan & akibatnya tidak sah (illegal purpose) yang
dapat mengakibatkan gangguan persahabatan 2
negara;
2.Transaksi hukum yang akibat/hasil/tujuannya
menguntungkan pihak asing yang sedang berperang
dengan Inggris;
3.Suatu transaksi yang dibuat sah di LN tetapi
mempengaruhi bahkan membatasi persaingan usaha
di Inggris maka tidak dapat dilaksnakan;
4.Perbuatan-perbuatan yang dilaksanakan dengan
melakukan penyelundupan hukum (evasion of law).
57
KETERTIBAN UMUM BERUBAH,
BERKEMBANG…
CONTOH
o Perceraian dulu tidak dikenal di Perancis; namun
sejak tahun 1884 perceraian dibolehkan.
04/14/19 58
HUBUNGAN ANTARA
PUBLIC ORDER DAN VESTED RIGHTS [Sunaryati Hartono]
RESIPROSITAS DAN
PEMBALASAN
KETERTIBAN UMUM
PENYELUNDUPAN
HUKUM
Wetsont-duiking, Fraude à Menolak
l Loi, Fraus Legis berlakunya HUKUM
ASING
RESIPROSITAS DAN
PEMBALASAN
PENYELUNDUPAN HUKUM
PENYELUNDUPAN HUKUM
DEFINISI
Reciprocity (Eng)...
Réciprocité (Fr)...
Penyesuaian
Hukum Perdata Internasional –Kelas D
80
PERSOALAN PENDAHULUAN
81
PERSOALAN
PENDAHULUAN
Terminologi Asing
Preliminary Question, Incidental Question
(Eng)… Question Préalable/Preliminaire,
Incidente (Fr)…Vorvrage, Inzident Frage
(Grm)…Prealable of Voorvraag (NL).
Definisi:
Suatu persoalan / masalah HPI dalam sebuah
perkara yang harus dipecahkan terlebih dahulu
sebelum putusan terhadap masalah HPI yang
menjadi pokok perkara dapat ditetapkan oleh
Hakim
82
PERSOALAN
PENDAHULUAN
“Adakalanya dalam suatu perkara HPI, pengadilan
tidak saja dihadapkan pada masalah utama, tetapi
juga suatu masalah subsider. Setelah hukum yang
harus diberlakukan (lex causae) terhadap masalah
utama ditetapkan melalui penerapan kaedah HPI
yang relevan, maka kemungkinan ada kebutuhan
untuk menentukan kaedah HPI lain untuk menjawab
masalah subsider yang berpengaruh terhadap
penyelesaian masalah utama.” [Cheshire].
83
PERSOALAN PENDAHULUAN
• Untuk menentukan ada tidaknya Persoalan
Pendahuluan :
• “Main issue” yang dihadapi dalam perkara harus merupakan masalah
HPI yang berdasarkan kaedah HPI forum harus tunduk pada hukum
asing;
•Kaedah HPI untuk menentukan Lex causae bagi subsidiary issue akan
menghasilkan kesimpulan yang berbeda dari kesimpulan yang akan
dihasilkan seandainya Lex causae dari main issue yang digunakan;
84
PERSOALAN PENDAHULUAN
Tiga pandangan untuk menyelesaikan:
1.Absorption
2.Repartition
Pada dasarnya, melalui repartition, hakim harus menetapkan Lex causae
untuk masalah pendahuluan secara khusus dan tidak perlu menetapkan Lex
causae dari masalah pokoknya terlebih dahulu. Dengan mengabaikan Lex
causae dari masalah pokok, hakim akan melakukan kualifikasi berdasarkan
Lex fori dan menggunakan kaedah HPInya yang relevan khusus untuk
menetapkan Lex causae masalah pendahuluan. Cara ini disebut
penyelesaian dengan Lex fori. Contoh: Belanda
85
PERSOALAN PENDAHULUAN
Tiga pandangan untuk menyelesaikan:
86
PERSOALAN PENDAHULUAN
Kasus Referensi :
Kasus « Mays Estate » (1953)
Persoalan pendahuluan muncul untuk menentukan sah tidaknya perkawinan antara
Paman dan Keponakan Yahudi yang menikah di Rhode Island dan diajukan perkara
utamanya mengenai Wenang tidaknya Suami menguasai harta kekayaan istri di Forum
New York oleh sang anak. Hukum intern New York melarang perkawinan semacam
itu, namun lex causae yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan pendahuluan
adalah « lex loci celebrationis » dari perkawinan (Negara bagian Rhode Island).
89
Dalam HPI, Depeçage harus
diterapkan?
HPI Traditional secara teoritis bertitik tolak dari prinsip bahwa
sebuah hubungan hukum seharusnya tunduk pada satu
sistem hukum (jurisdiction selecting approach).
Namun Depecage bisa diterapkan dalam keadaan
tertentu :
Pelaksanaan kewajiban para pihak dalam kontrak harus
dilaksanakan di tempat-tempat yang berbeda;
Para pihak sepakat untuk “memecah” sebuah kontrak
kedalam bagian-bagian tertentu dan menundukkan masing-
masing bagian itu pada sistem hukum yang berbeda-beda,
atau
Karena submasalah tertentu dari suatu hubungan hukum
tertentu ternyata memiliki kaitan nyata yang lebih besar pada
sebuah sistem hukum tertentu daripada sistem hukum yang
seharusnya berlaku berdasarkan pilihan hukum para pihak atau
90
PENYESUAIAN
91
PENYESUAIAN,
Terminologi asing
Anpassung, Angleichung (Grm)….,
Adjustement, Adaptation (Fr)…,
Addatamento (It)…, Adaptation (Eng)…,
Aanpassing, Adaptatie (NL).
Definisi:
Penerapan hukum asing dimana hakim perlu untuk
melakukan penyesuaian mengenai pengertian-
pengertian (konsep) hukum dan lembaga hukum asing
yang relevan dengan perkara HPI yang dihadapi.
92
PENYESUAIAN,
Mengapa Perlu..?
Sistem hukum yang ada di dunia ini bervariasi, termasuk
kaidah HPI nya.
E.g.
Adopsi.
Ada negara menganut Adopsi sempurna yang konsekuensinya
mempersamakan anak tersebut seperti anak sah, tapi ada
negara yang menganut Adopsi tidak sempurna pula.
Akta Otentik
Ada negara yang mengatur bahwa lawyer bisa membuat
akta otentik.
Trust (lembaga yang mengurus perwalian dan pengelolaan
harta kekayaan)
93
PENYESUAIAN,
Apa yang dilakukan Hakim?
1. Transposition (transfer)
Pemindahan hubungan-hubungan hukum yang diatur menurut
sistem suatu stelsel hukum tertentu ke dalam sistem dan
pengertian-pengertian stelsel hukum lain.
e.g. Di Indonesia suatu peristiwa merupakan PMH, tapi menurut
hukum Inggris merupakan wrongful death action.
2. Substitution (mengganti)
Hukum intern yang digantikan dengan suatu pengertian hukum
asing yang sama nilainya.
e.g. Hipotik(Indonesia) = Mortgage (AS)?
Tort (Inggris)=PMH/Onrechtmatigedaad (Indonesia)?
3. Adaptation (menyesuaikan)
Melakukan kombinasi dan penghalusan sistem dan kaidah hukum.
94
CONTOH KASUS ILUSTRASI
98
KAJIAN RANCANGAN UNDANG-
UNDANG HUKUM PERDATA
INTERNASIONAL INDONESIA