Contoh:
• Apabila seorang WN Inggris yang berdomisili di Indonesia, untuk menentukan
sudah dewasa atau belum (atau akan menikah atau akan melakukan tindakan
hukum yang berkaitan dengan personilnya), maka menurut HPI Indonesia
(berdasarkan Pasal 16 AB Hukum nasional mengikuti personilnya) yang harus
digunakan adalah hukum Inggris.
• Menurut Hukum Inggris, berdasarkan kaedah-kaedah HPI-nya, untuk status
personil yang dipakai adalah hukum dimana domisilinya, dalam hal ini di
Indonesia, maka yang berlaku adalah hukum Indonesia.
Hukum Indonesia menunjuk hukum Inggris, dan Hukum Inggris menunjuk kembali
hukum Indonesia.
jika hakim ( lex fori ) menganggap bahwa penunjukkan kembali ( atau lebih lanjut )
dianggap sebagai penunjukkan ke arah kaidah-kaidah hukum intern dan mengarah
pada kaidah-kaidah hukum intern lex fori, atau sistem hukum asing lain,
pengadilan dalam hal ini dianggap telah menerima renvoi.
Jadi semisal negara Indonesia menunjuk kaidah hukum negara inggris untuk
menyelesaikan satu perkara dan forum Inggris mau megadili maka negara Indonesia
dianggap menerima renvoi.
Contoh:
Repartition
- Hakim harus menetapkan lex cause untuk masalah pendahuluan dan tidak
menetapkannya pada masalah pokok.
- Untuk menjawab masalah pokok Hakim akan melakukan kualifikasi
berdasarkan lex fori dan kaidah-kaidah hpi untuk menetapkan lex cause dari
masalah pendahuluan.
- Penyelesaian ini disebut penyelesaiain dengan lex fori.