Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR ILMU HUKUM

ASAS HUKUM INTERNASIONAL


Definisi

 Hukum Internasional merupakan


bagian hukum yang mengatur
aktivitas entitas dengan skala
internasional.
 Pada awalnya hanya diartikan sebagai
perilaku dan hubungan antarnegara.
Namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional yang semakin
kompleks, pengertian ini kemudian
meluas sehingga hukum internasional
juga mengurusi struktur dan perilaku
organisasi internasional dan pada batas
tertentu, perusahaan multinasional dan
individu.
 Hukum internasional diartikan
sebagai himpunan dari peraturan-
peraturan dan ketentuan-
ketentuan yang mengikat serta
mengatur hubungan antara
negara-negara dan subjek-subjek
hukum lainnya dalam kehidupan
masyarakat internasional.
PACTA SUNT SERVANDA
 Asas hukum yang menyatakan
bahwa setiap perjanjian menjadi
hukum yang mengikat bagi para
pihak yang melakukan perjanjian.
Ini terdapat pada Pasal 26
Konvensi WINA tahun 1969.
EQUALITY RIGHTS
 Negara yang memiliki hubungan
atau yang saling mengadakan
hubungan itu memiliki kedudukan
yang sama di bawah hukum.
RECIPROSITAS
 Asas ini bermakna bahwa suatu
tindakan dapat dibalas setimpal
oleh suatu negara terhadap
negara lain, baik tindakan yang
memiliki sifat negatif ataupun
positif.
COURTESY
 Artinyayaitu setiap negara yang
bersangkutan haruslah saling
menghormati dan saling menjaga
kehormatan negaranya satu sama
lain.
REBUS SIC STANTIBUS
 Asas yang berfungsi untuk
memutuskan suatu perjanjian secara
sepihak jika terdapat perubahan yang
mendasar/fundamental dalam
keadaan yang bertalian dengan
perjanjian internasional yang telah
disepakati.
MOST-FAVOURED NATION
 Asas ini bermakna bahwa suatu
Negara tidak boleh berlaku
diskriminatif terhadap suatu
negara lain yang menjalin
hubungan kerjasama antar negara
NATIONAL TREATMENT
 Asas ini bermakna bahwa kewajban
suatu Negara untuk
memperlakukan produk impor dari
negara lain sama seperti produk
industri dalam negeri.
Larangan Rekstriksi Kuota
Perdagangan Internasional

 Prinsipini bermakna bahwa suatu


negara tidak boleh melakukan
pembatasan kuota terhadap
importir/eksportir dalam
perdagangan internasional
Jus Cogens
 Jus Cogens maksudnya adalah
suatu perjanjian internasional dapat
batal demi hukum jika pada
pembentukannya bertentangan
dengan suatu kaidah dasar dari
hukum internasioanl umum (Pasal 53
Konvensi Wina 1969).
 Halini sesuai dengan asas jus cogens, yaitu
suatu kaidah yang telah diterima dan
diakui oleh masyarakat internasional
secara keseluruhan sebagai suatu norma
yang tidak boleh dilanggar dan hanya
dapat diubah oleh norma dasar hukum
internasional yang baru dan memiliki sifat
sama (Pasal 64 KonvensiWina 1969).
Inviolability dan Immunity
 Dalam hukum diplomatik dan
konsuler dikenal asas inviolability
dan immunity. Dalam pedoman
tertib diplomatik dan protokoler,
“inviolability” merupakan
terjemahan dari istilah “inviolable”
 Artinya seorang pejabat diplomatik
tidak dapat ditangkap atau ditahan oleh
alat perlengkapan negara penerima dan
sebaliknya, negara penerima
berkewajiban untuk mengambil
langkah-langkah demi mencegah
serangan atas kehormatan dan
kekebalan dari pribadi pejabat
diplomatik yang bersangkutan.
Asas Teritorial
 Asas yang berdasar pada kekuasaan suatu
Negara atas daerah atau wilayahnya. Suatu
Negara bisa melaksanakan hukum bagi
setiap orang ataupun barang yang berada
di wilayahnya.
 Tetapi, untuk setiap orang atau barang
yang berada di luar wilayahnya akan
diberlakukan hukum asing atau hukum
penuh skala internasional.
 Artinya hukum dari suatu wilayah
hanya berlaku dalam wilayah
tersebut, sedangkan jika berada di
luar wilayah akan diberlakukan
hukum yang berbeda, dalam hal
ini adalah Hukum Internasional.
Asas Kebangsaan
 Asas ini bermakna bahwa bagi
setiap Warga Negara, dimanapun
keberadaannya seperti di negara
asing, akan tetap mendapatkan
perlakuan hukum yang berlaku di
negara asalnya.

Anda mungkin juga menyukai