HUKUM LAUT
PENDAHULUAN
Dari luas permukaan Bumi sekitar 200 juta mil persegI, 70% atau 140
juta mil persegi terdiri dari air.
Dari jumlah tersebut 97% (135.800 mil persegi) terdiri dari air asin
Para sarjana abad pertengahan menyatakan laut tidak dapat dimiliki (res
nullius) karena laut milik semua manusia (res communis). Setelah PD II
membuat Negara menyadari Laut berperan penting dalam pertahanan.
Hak dan
Kewajiban Kapal
ZONA TAMBAHAN
Sejarah
Di perkenalkan pertama kali oleh Harry S. Trunman (28 September 1945), mengatakan
landas ontinen dianggap sebagai kelanjutan alamiah dari wilayah daratan suatu Negara
dan usaha untuk mengola kekayaan alam yang berada didalamnya.
Tindakan ini bertujuan untuk mencadangkan kekayaan alam dasar laut dan tanah
dibawahnya yang berbatasan dengan pantai Amerika Serikat.
LANDAS KONTINEN
Hak-hak Negara pantai dilandas kontinennya tidak mempengaruhi status hokum perairan
diatasnya maupun ruang udara di atas perairan tersebut
LAUT BEBAS
Didalam UNCLOS 1982 Pasal 86 Laut Bebas adalah semua bagian laut yang tidak
termasuk dalam ZEE. Oleh karena itu adanya prinsip freedom of sea akan membawa
akibat bagi status hukum
Prinsip Kebebasan
Laut terbuka untuk semua Negara baik berpantai ataupun tidak berpantai (iner alia)
I. Kebebasan berlayar
II. Kebebasan Penerbangan
III. Kebebasan memasang Kabel atau pipa bawa laut sesuai aturan Bab VI
IV. Kebebasan untuk ,e,bangun pulau buatan dan instalasi lainnya yang diperbolehkan
V. Kebebasan menangkap ikan sesuai persyaratan dalam Bab II
Pengawasan Perikanan
Pengawasan terhadap para penangkap ikan dan alat-alatnya
Pengawasan untuk melindungi ikan-ikan
KAWASAN
Kawasan adalah area dasar laut dan tanah dibawahnya di luar batas-batas kontinen
yang berada di Negara pantai. Pengaturan hukum dasar lau dan dasar samudera belum
ada satu pun yang dapat dijadikan acuan. Adapun Prinsipnya adalah :
Prinsip common Heritage of Mankind
I. Dasar laut dan dasar samudera yang berada diluar yuridikasi nasional tidak dapat
menjadi objek hukum nasional dalam bentuk apapun
II. Ekplorasi dasar laut dan dasar samudera harus konsisten dnegan prinsip piagam
PBB
III. Penggunaan dasar laut dan dasar samudera untuk eksplorasi sesuai dengan
ekonomi dan kepentingan untuk mendorong perekonomian dinegara miskin
IV. Dasar laut dan dasar samudera secara eksklusif dicadangkan untuk tujuan damai
dan peradilan
PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
LAUT
Dalam aturan Bab XII Pasal 192-237 Konvensi Hukum Laut 1982 dinyatakan, setiap
Negara-Negara berkewajiban untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut dari
pencemaran .
Sumber pencemaran sendiri adalah dumping, hasil kegiatan kapal dan eksplorasi.
Penyelesaian sengketa dilakukan oleh Negara flage state, coastal state ataupun port
state
Konvensi IMCO dan IAEA mengatur tindakan mencegah sejauh mungkin pencemaran
Menyusun ketentuan pembuangan minyak
Memasang alat-alat kapal mencegah pembuangan minyak (kotor) dari kapal
Menyediakan tempat pembuangan minyak di pelabuhan-pelabuhan, terminal dan
tempat reparasi kapal
Menetapkan daerah laut dinyatakan sebagai daerah terlaran pembuangan minyak
PERIKANAN
I. United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS 1982) adalah
pengaturan tentang mengenai batas berbagai rezim kawasan, Negara Kepulauan
harus mengakui “hak perikanan tradisional”