Anda di halaman 1dari 10

LANDASAN KONTINEN

REGULASI KELAUTAN
SEJARAH
PENGERTIAN
HAK DAN KEWAJIBAN
PENETAPAN GARIS KONTINEN
PERATURAN LANDASAN KONTINEN
ILMU KELAUTAN

ANGGOTA KELOMPOK

HAYATI NUPUS 4445220005


GIOFANI MAHENDRA DARMA 4445220017
NUR FAJRIAH AMALIA FATHMI 4445220029
DYNAND DANUHARJA 4445220030
NAJMI PRATAMA 4445220032
Pengertian
Landasan Kontinen merupakan wilayah yang
berada di dasar laut dimana memiliki kekuatan
hukum yang mengikat dalam pengaturannya.
saat ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia
(UU LKI 1973) yang berlaku sejak 6 Januari 1973.
Landas Kontinen Indonesia berdasarkan Pasal 1
ayat 1 UU LKI 1973 yaitu dasar laut dan tanah di
bawahnya di luar perairan wilayah Republik
Indonesia sampai kedalaman 200 meter atau
lebih, di mana masih mungkin diselenggarakan
eksplorasi dan eksploitasi kekayaan alam.

ILMU KELAUTAN

SEJARAH
PADA KONFERENSI PBB TANGGAL 24 FEBRUARI-29 APRIL 1958 YANG
DILAKSANAKAN DI JENEWA MEMBAHAS MENGENAI HUKUM LAUT DAN
KEMUDIAN MELAHIRKAN 4 KONVENSI TENTANG HUKUM LAUT.

TIDAK BERSELANG LAMA MAJAS UMUM PBB MEMINTA SEKRETARIS JENDERAL


PBB UNTUK MENGADAKAN KONFERENSI PBB KEDUA TENTANG HUKUM LAUT
UNTUK MEMPERTIMBANGKAN TOPIK-TOPIK LUAS BATAS LAUT TERITORIAL DAN
PERIKANAN YANG BELUM DISEPAKATI.

TAHUN 1973 DIADAKAN KONFERENSI PBB KE-3 TENTANG HUKUM LAUT DAN
MELAHIRKAN KONFERENSI LAUT. UNITED NATIONAL CONVENTION IN THE LAW
OF THE SEA 1982 (UNCLOS 1982) MEMBAHAS PEMBAGIAN LAUT DAN JUGA
MENGATUR TENTANG DASAR LAUT DAN TANAH DI BAWAHNYA ATAU DISEBUT
DENGAN LANDASAN KONTINEN ATAU KONTINENTAL SHELF.
Hak Negara Pantai Atas
Landasan Kontinen
hak-hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber kekayaan alam pada dasar laut serta tanah di

bawahnya: antara 200 – 350 mil laut (nautical mile) atau sampai dengan 100 mil laut dari

kedalaman 2.500 meter.


Hak berdaulat untuk mengeksplorasi Landas Kontinen
dan mengeksploitasi sumber daya alam;
Hak untuk memasang kabel-kabel dan pipapipa saluran;
Hak yang berhubungan dengan pencemaran atau polusi;
Hak untuk membangun pulau buatan, instalasi-instalasi, dan
struktur-struktur pada atau diatas landas kontinen;
Hak untuk memberikan wewenang melakukan pengoboran pada Landas Kontinen;
Hak untuk mendapatkan zona keselamatan (safety zone); dan
Yuridiksi eksklusif Negara pantai.
Kewajiban Negara Pantai
Atas Landasan Kontinen
Menurut ZEE Negara pantai hanya memiliki

hak berdaulat untuk mengeksplorasi dan


UNCLOS 1982 mengatur tentang

memanfaatkan sumber daya alam hayati dan


kewajiban negara yang memiliki

non-hayati di rezim perairan ini. Lebih lanjut,


instalasi lepas pantai, khususnya hak

pengaturan navigasi internasional pada


dan kewajiban terhadap pelayaran

UNCLOS juga ditujukan untuk memberikan


internasional negara lain sehubungan

freedom of navigation tidak hanya bagi


dengan perairan di mana instalasi

Negara pantai namun juga Negara tidak


tersebut dibangun. Menurut UNCLOS

berpantai. Sehingga setiap Negara, terlepas


1982, peraturan air yang

dari kondisi geografisnya, memiliki hak untuk


diperbolehkan untuk pembangunan

mengeksplorasi dan mengeksploitasi laut,


fasilitas lepas pantai adalah EEZ46,

meskipun pada Negara tidak berpantai


landas kontinen47 dan lepas pantai.
keuntungan mengeksploitasi laut tidak

sebanyak dan seluas Negara pantai.

ILMU KELAUTAN
Penetapan Garis Batas Landasan
Kontinen antar Dua Negara Berhadapan
Penentuan batas dari Landas Kontinen ini dinyatakan dalam UNCLOS 1982 adalah

berupa :
1. Didasarkan pada titik tetap terluar, dimana ketebalan batu endapan (sedimentary rock)

paling sedikit sebesar 1% dari jarak terdekat antara titik tersebut dengan kaki lereng

kontinen.
2. Jarak 60 mil laut dari kaki lereng kontinen.
3. Batas terluar dari Landas Kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis pangkal

dimana batas teritorial diukur.


4. Batas terluar dari Landas Kontinen tidak melebihi 100 mil laut dari garis kedalaman

2.500 m.

ILMU KELAUTAN

Peraturan/Implementasi Landasan
Kontinen di Indonesia
Konvensi

Hukum Laut

Tahun 1958

pasal 1 Konvensi tentang Landas


UU Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas

Kontinen (UU Landas Kontinen)


Kontinen ini menegaskan pengertian
Kriteria bagi negara pantai dalam
tentang Landas Kontinen yaitu dasar
menentukan batas landas
laut dan tanah dibawahnya yang
kontinen, yaitu mencakup daerah
bersambungan dengan pantai tetapi
dasar laut dan tanah dibawahnya,
diluar daerah laut teritorial, sampai
sepanjang merupakan kelanjutan
pada kedalaman 200 meter atau
alamiah wilayah daratannya
lebih, sepanjang dalamnya air laut
hingga mencapai pinggiran laut
diatasnya masih memungkinkan
tepi kontinen; atau sejauh 200
untuk dapat mengeksplorasi dan
mil laut dari garis pangkal di
mengeksploitasi sumber-sumber
mana garis laut teritorial diukur,
daya alamnya. Definisi diatas
dengan syarat pinggiran luar tepi
merupakan definisi Landas Kontinen
kontinennya tidak mencapai 200
dalam pengertian yuridis, berbeda
mil laut.
dengan pengertian geologis. ILMU KELAUTAN

Peraturan/Implementasi Landasan
Kontinen di Indonesia
Konvensi Hukum laut 1982
Pada tahun 1982 konvensi hukum laut PBB (United Nation On the Law of the Sea) diterima
baik dalam konvensi tentang hukum laut III. Menindak lanjuti hal tersebut pemerintah
Indonesia mengeluarkan UU No.17 tahun 1985 tentang Ratifikasi UNCLOS 1982. Dalam
Konvensi Hukum Laut 1982 tersebut, masalah landas kontinen mendapat pengaturan sendiri
yakni dalam Bab VI pasal 78-75.
Menurut pasal 76 ayat 1, Landas Kontinen suatu negara pantai meliputi
dasar laut dan tanah di bawahnya dari daerah dibawah permukaan laut yang terletak
diluar laut teritorialnya sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga
pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga jarak 200 mil laut dari garis pangkal darimana
lebar laut teritorial diukur, dalam hal pinggir luar tepi kontinen tidak mencapai jarak
tertentu.

ILMU KELAUTAN

HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai