Pasal 10
(1) Landas Kontinen merupakan bagian dari wilayah yurisdiksi negara
Indonesia.
(2) Dalam Landas Kontinen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
negara Indonesia mempunyai dan melaksanakan:
a. hak berdaulat; dan
b. kewenangan tertentu.
Pasal 11
(1) Hak berdaulat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2)
huruf a terdiri atas:
a. hak berdaulat atas Sumber Daya Alam;
b. hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan/atau eksploitasi
Sumber Daya Alam; dan
c. hak berdaulat yang bersifat eksklusif untuk mengizinkan dan/atau
mengatur pengelolaan kegiatan eksplorasi dan/ atau eksploitasi
Sumber Daya Alam.
(2) Hak berdaulat di Landas Kontinen sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan hukum internasional.
Pasal 12
(1) Kewenangan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(2) huruf b meliputi:
a. Penelitian Ilmiah Kelautan;
b. pembuatan dan penggunaan Pulau Buatan, Instalasi, dan
Bangunan Lainnya; dan
c. pelindungan dan pengelolaan fungsi lingkungan laut.
(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
hukum internasional.
2. Kewajiban di Landas Kontinen
a. Pasal 78 Konvensi Hukum laut 1982 menyatakan bahwa: 1) Hak-
hak negara pantai atas landas kontinen tidak memengaruhi status
perairan dan ruang udara di atasnya.
2) Secara eksplisit menyatakan bahwa hak-hak tersebut "tidak boleh
melanggar atau menghasilkan campur tangan yang tidak dibenarkan
dalam navigasi dan kebebasan negara lain sebagaimana diatur di
tempat lain dalam konvensi.
b. Submarine Cables and Pipelines Pasal 79 ayat (1) menyatakan
bahwa: hak negara lain untuk meletakkan kabel dan pipa bawah laut,
adapun persyaratannya hak itu antara lain yaitu harus mendapatkan
persetujuan dari negara pantai berkaitan dengan rute pipa, namun
umumnya negara pantai tidak menghalangi hak orang lain untuk
meletakkan kabel dan pipa bawah laut.