Anda di halaman 1dari 8

ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

OLEH KELOMPOK 4

ANGGOTA :
1. MUHAMMAD FAUZAN MALAKA (L1A122046)
2. MUHAMMAD GHALIB WAGHALA ASMIN (L1A122047)
3. MUHAMMAD IHLAS (L1A122048)
4. NOR ALIFA RISAL (L1A122049)
PENGERTIAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

Menurut Kaunang (2022) tentang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah zona yang luasnya 200 mil dari garis dasar pantai, yang mana dalam
zona tersebut sebuah negara pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhak
menggunakan kebijakan hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang di atasnya.

ZEE merupakan salah satu bentuk kedaulatan suatu negara dan diatur dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982. Menurut Pasal 56 Konvensi Hukum Laut tahun 1982, negara pantai
memiliki hak-hak suveren atas ZEE-nya, termasuk hak untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber
daya alam yang terdapat di dalamnya. Namun demikian, hak-hak tersebut tidak merugikan hak negara lain,
seperti hak navigasi kapal asing melalui wilayah ZEE.
CAKUPAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

Cakupan ZEE sebuah negara dapat bervariasi tergantung pada batas wilayah laut yang ditetapkan. Namun
secara umum, cakupan ZEE meliputi perairan dan wilayah bawah laut yang terletak di luar wilayah
teritorial negara, dan termasuk laut lepas dan dasar laut yang terletak di bawahnya.

Di Indonesia, cakupan ZEE mencakup wilayah laut seluas 2,7 juta km² yang terletak di sekitar wilayah
kepulauan Indonesia. Cakupan ZEE Indonesia mencakup perairan laut yang berbatasan dengan negara
tetangga seperti Filipina, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Wilayah ZEE Indonesia memiliki potensi
sumber daya alam yang besar, seperti ikan, gas alam, minyak bumi, dan tambang mineral.
HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DI ZONA EKONOMI
EKSKLUSIF
Hak dan kewajiban negara di zona ekonomi eksklusif diatur oleh Pasal 58 Konvensi Hukum Laut
1982, yaitu sebagai berikut:
1. Di zona ekonomi eksklusif, semua negara, baik negara berpantai atau tak berpantai.
Menikmati, dengan tunduk pada ketentuan yang relevan konvensi ini, kebebasan- kebebasan
pelayaran dan penerbangan, serta kebebasan meletakkan kebel dan pipa bawah laut yang
disebutkan dalam pasal 87 dan penggunaan laut yang berkaitan dengan pengoperasian kapal,
pesawat udara, dan kebel serta pipa di bawah laut, dan sejalan dengan ketentuan-ketentuan lain
konvensi ini
2. Pasal 88 sampai pasal 115 dan ketentuan hukum internasional lain yang berlaku diterapkan
bagi zona ekonomi eksklusif sepanjang tidak bertentangan dengan bab ini.
3. Dalam melaksanakan hak-hak memenuhi kewajiban berdasarkan konvensi ini di zona ekonomi
eksklusif, negara-negara harus memperhatikan sebagaimana mestinya hak-hak dan kewajiban
negara pantai dan harus mentaati peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh negara
pantai sesuai dengan ketentuan konvensi ini dan peraturan hukum internasional sepanjang
ketentuan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan bab ini
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai