Anda di halaman 1dari 11

SANITASI KANDANG

OLEH
KELOMPOK V

NAMA : CICI HARIANI : L1A119004


: :
: :
: :
: :
KELAS : B
ASISTEN :

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Penyuluhan merupakan ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses

penyuluhan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih

baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan di

luar sekolah yang ditujukan kepada para peternak dan keluarganya, proses pendidikan

di luar sekolah yang ditujukan kepada para peternak dan keluarganya, proses

pendidikan ini terjadi karena adanya komunikasi yang dalam penyuluhan pertanian

proses komunikasi ini berjalan dua arah, yaitu antara penyuluh pertania sebagai

pemberi sumber informasi dan peternak beserta keluarganya itu sendiri sebagai

penerima sumber dan sebaliknya. Pada sebuah penyuluhan diperlukan suatu metode,

teknik dan media yang tepat agar apa yang disampaikan kepada peternak dapat

tercapai.

Sanitasi adalah salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku

yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia

bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan

harapan dan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Sanitasi kandang yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh peternak untuk

kebersihan kandang dan lingkunganya. Tujuan sanitasi kandang yaitu untuk

mencegah berkembangnya atau memotong siklus hidup mikroorganisme yang

merugikan kesehatan ternak unggas dan lingkungan sekitarnya, adapun manfaat dari

sanitasi kandang adalah untuk mencegah penyakit pada ternak unggas, dengan
melakukan pembasmian terhadap bakteri, virus, jamur, dan lain-lain. Maka dari itu

perlu dilakukan sanitasi kandang pada unggas agar terhindar dari penyakit.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan praktikum mengenai sanitasi

kandang.

1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin di capai dalam praktikum ini yaitu untuk melakukan sanitasi

kandang.

1.3 Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dalam praktikum ini yaitu untuk melakukan sanitasi

kandang.
II. KEADAAN GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS

II.1. Keadaan Geografis

II.2. Keadaan Demografis


III METEDOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum di laksanakan pada hari Senin 6 April 2023, Pukul 15.00 sampai

selesai, yang bertempat di

3.2. Metode Penyuluhan

a. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 1.

berikut:

Tabel 1. Alat dan Kegunaannya


No Alat Kegunaan
1. Alat Tulis Untuk mencatat data pengamatan
2. Camera/Hp Untuk dokumentasi

b. Objek Pengamatan

objek yang digunakan pada praktikum penyuluhan dan komunikasi peternakan

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Objek dan kegunaan


No Bahan Kegunaan
1. Peternak Ayam Sebagai penerima informasi

3.3. Prosedur Kerja

prosedur kerja pada praktikum penyuluhan dan komunikasi peternakan yaitu:

1. Asistensi
Asistensi dilakukan secara luring pada hari Saptu 2 April ruangan L asistensi

merupakan kegiatan untuk memberikan pemahaman kepada praktikan mengenai

jalannya melakukan kegiatan praktikum dimasyarakat.

2. Pembuatan Browsur Kgiatan

Pembuatan browsur dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi

kepada masyarakat umum mengenai sanitasi kandang.

3. Pelaksanaan Praktikum

Praktikum dilakukan dengan survei lokasi atau pengecekan lokasi praktikum

kemudian melakukan penyuluhan dengan masyarakat atau petenak mengenai cara

sanitasi kandang.

4. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan praktikum didasarkan pada data yang telah diperoleh.

3.3. Peserta Penyuluhan

Nama Desa/Kecamatan No. Hp


1V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sosialisasi Penyuluhan Peternakan

Kegiatan penyuluhan mengenai sanitasi kandang Menjadi , meliputi

penyampaian materi tentan sanitasi kanadang. Berdasarkan hasil kegiatan

penyuluhan, dari anggota penyuluh yaitu kelompok 5 tentang pentingnya serta

manfaat dari program sanitasi kandang, dimana peternak terlihat antusias dalam

menyimak dan berpatisipasi dalam mempraktekan cara penyemprotan dalam

kandang. Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara dengan peternak, maka dapat

disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan peternak tentang pemanfaatan sanitasi

kandang . Adapun bentuk antusias peternak dalam pelaksanaan program sanitasi

kandang yaitu:

1. Menyediakan sarana dan prasarana pelaksanaan, seperti lokasi dan peralatan pada

snaitasi

2. Berperan aktif dalam pelaksanaan saniatsi.

4.2. Sanitasi Kandang

Sanitasi kandang yang dilakukan pemberian batu kapur dibawa kandang supaya

telur-telur cacing dan bakteri lainnya mati atau tidak berkembang, dilakukan juga

pencucian kandang dengan menggunakan desinfektan maupun sabun, setelah

dilakukan pencucian maka melakukan penyemprotan kandang agar terhindar dari

penularan flu burung. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasnodihardjo (2013)

menyatakan bahwa letak kandang unggas sangat berdekatan dengan rumah tinggal
peternak sehingga berisiko tinggi penularan flu burung. Letak kandang ternak yang

sangat berdekatan dengan rumah tinggal berdampak pada peningkatan risiko

penularan flu burung dari unggas ke manusia. Kotoran unggas yang mengandung

virus flu burung beterbangan, menempel, dan ikut melayang bersama partikel debu

dan akhirnya terhirup pemilik ternak ataupun masyarakat yang tinggal di sekitar.

Untuk menghindari penularan penyakit binatang ke manusia, kandang ternak harus

dipisahkan dari rumah.

Menurut Dahlan (2011), menyatakan bahwa sanitasi kandang dilakukan sebelum

dan sesudah panen dilakukan dengan berapa tahap, pembersihan kandang setelah

panen yaitu membersikan tempat makan dan minum dengan destifektan lalu disimpan

kegudang dan membersikan kotoran ayam yang berada di kandng. Dan tahap kedua

pembersihan kandang membunuh bibit penyakit setelah dibiarkan selama 3 hari

sebelum mulai budidaya lagi. Pada saat terpal ( tirai ) juga disemprot juga sebelum

dipasang, tidak lupa dibersikan kembali tempat makan dan minum pada waktu

dipakai, khusus tempat pakan dibersikan setiap hari pada saat pagi dan sore hari dapat

dilihat.Sanitasi yang dilakukan sudah bagus karena semua peralatan kandang yang

dipakai diperhatikan kebersiannya dan dilakukan tiap hari maupun sebelum dan

sesudah panen dengan menggunakan desinfektan dan formalin.

4.3 Tujuan Sanitasi

Tujuan untuk melakukan sanitasi kandang yaitu untuk mencegah berkembangnya

atau memotong siklus hidup mikroorganisma yang merugikan kesehatan ternak

unggas dan lingkungan sekitarnya. Dengan melakukan sanitasi ini agar mencegah
penyakit flu burung yang menyerang ternak unggas. Hal ini sesuai dengan pendapat

Karminiasih (2014), menyatakan bahwa influenza (flu) merupakan penyakit yang

menyerang saluran nafas dan datang secara tiba-tiba yang ditandai dengan demam,

batuk, pilek, dan bersin, juga rasa pegal diotot dan tulang. Kadang-kadang dibarengi

sakit kepala, diare atau mual. Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas yang dapay menyerang

manusia. Upaya pencegahan penularan virus flu burung (H5N1) dari unggas

kemanusia dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi kotoran

dan sekret unggas, dengan tindakan universal precaution antara lain setiap orang yang

berasal dari saluran cerna unggas termasuk pupuk harus menggunakan pelindung diri

seperti masker, kacamata dan sarung tangan.

Sanitasi ini dilakukan untuk mencegah perpindahan dan penyebaran penyakit

disuatu peternakan dengan menjaga kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan.

Desinfeksi yaitu usaha yang dilakukan untuk membasmi agen penyakit dengan

menggunakan bahan kimia atau desinfeksi. Sanitasi lingkungan dengan menjaga

kebersihan lingkungan disekitar kandang dengan membersihkan tanaman dan rumput

liar di sekitar kandang. Hal ini sesuai dengan pendapat Mappanganro (2018),

menyatakan bahwa sanitasi kandang perlu dilakukan dalam peternakan ayam petelur.

Dengan melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang maka akan

meminimalisir terjadinya penyakit pada ayam. Kandang sebagai tempat tinggal ayam

harus selalu dijaga kebersihannya agar ayam nyaman tinggal dan terhindar dari

penyakit. Sekitar kandang juga tidak luput dari kebersihan seperti rumput, tanaman,

dan tempat-tempat yang bisa menimbulkan tumbuhnya agen penyakit.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum penyuluhan ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pengabdian sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi peternak,

praktikum penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi peternak karena dapat menambah

wawasan masyarakat untuk melakukan sanitasi kandang. Dengan adanya sanitasi

maka masyarakat akan terhindar dari penyakit yang menyerang ternak unggas dengan

melakukan penyemprotan pada lingkungan kandang.

5.2. Saran

Saran yang dapat saya berikan pada praktikum kali ini yaitu untuk asisten,

semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dalam membimbing praktikannya.


DAFTAR PUSTAKA

Dahlan M dan Hudi N. 2011. Studi Manajemen Perkandangan Ayam Broiler Di


Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan Kembangbahu Kabupaten
Lamongan. Jurnal Ternak. Vol. 2 (1) : 24-29.
Karminiasih P.L.N., Marwati M.N dan Asmara S.W. 2014. Studi Manajemen
Perkandangan Ayam Broiler Di Dusun Wangket Desa Kaliwates Kecamatan
Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan . Vol. 4
(1) : 50-56.
Kasnodihardjo dan Friskarini K. 2013. Sanitasi Lingkungan Kandang, Perilaku, dan
Flu Burung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 8 (3) : 139-144.
Mappanganro R, Syam J dan Ali C. 2018. Tingkat Penerapan Biosekuriti Pada
Peternakan Ayam Petelur di Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap.
Jurnal Ilmu Dan Industri Peternakan. Vol. 4(1) : 60-73.

Anda mungkin juga menyukai