PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyrakat.
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya
orang sakit dan sehat sehingga berpotensi menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien,
petugas kesehatan maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di
fasilitas pelayanan kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di fasilitas
pelayanan kesehatan kepada penderita lain atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan ini
disebut dengan infeksi rumah sakit.
Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena kurangnya kebersihan fasilitas pelayanan
kesehatan atau kurang higienis atau tenaga kesehatan yang melakukan prosedur medis tertentu
kurang terampil. Penularan penyakit juga dapat terjadi karena tidak memadainya fasilitas sanitasi
seperti ketersediaan air bersih, jamban dan pengelolaan limbah.
PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah
penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari-hari yang bersih dan sehat. Manfaat utama adalah terciptanya masyarakat yang
sadar Kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup
yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
1
BAB II
PEMAHASAN
2
b. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan/Rumah Sakit
- Mencegah terjadinya penularan penyakit
- Meningkatan citra fasilitas pelayanan Kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan bagi masyarakat
3
f. Terdapat larangan untuk tidak merokok
g. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat
h. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin.
4
Dengan menggunakan air bersih dapat terhindari dari gangguan penyakit seperti
diare, kolera, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
selain itu, setiap pengguna fasilitas kesehatan terpeliharan kebersihnnya.
Keberadaan air bersih ini yang sangat penting, maka perlu untuk menjaga
kebersihan sumber air bersih yaitu
a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling
sedikit 10 meter
b. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya
agar tidak rusak
d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air,
tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada lantai/dinding sumur.
Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai.
Meskipun air sudah bersih tapi Ketika diminum ahrus tetap dimasak mendidih
karena air belum tentu bebas kuman penyakit, yang hanya bisa mati pada suhu
100oC (saat mendidih)
5
Semua pengguna/pekerja fasilitas Kesehatan harus menggunakan jamban untuk
membuang tinja, sehingga dapat menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat,
nyaman dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang dijadikan sebagai air
baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari dan tidak mengundang serangga
dan binatang yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit.
5. Dilarang Merokok
Bahaya merokok di dalam rumah yaitu asap rokok yang mengandung zat-zat nikotin,
tar dan zat berbahaya lainnya terhisap oleh perokok pasif yang dapat menyebabkan
berbgai penyakit. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin
dengan sekecil apapun walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang
mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara
mengisap rokok Cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke
dalam paru-paru. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghidup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang
yang sedang merokok.
Bahaya merokok yaitu dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pada
mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding bukan perokok,
menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi dan menyebabkan bau mulut
yang tidak sedap, menyebabkan stroke dan serangan jantung, tulang lebih mudah patah,
6
menyebabkan kanker kulit, menyebabkan kemandulan dan impotensi, dan
menyebabkan kanker Rahim dan keguguran.
7
9.
8
BAB III
PENUTUP
Perilaku Hidup bersih dan Sehat di fasilitas pelayanan Kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan Kesehatan yang
sehat dan mencegah penularan penyakit di fasilitas Kesehatan. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas pelayanan Kesehatan yaitu mencuci tangan pakai
sabun, penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya,
larangan merokok, tidak meludah sembarangan, dan pemberantasan jentik nyamuk. Tujuan
PHBS di fasilitas pelayanan Kesehatan yaitu untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat, mencegah terjadinya penularan penyakit, dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Program PHBS di fasilitas pelayanan Kesehatan dapat terwujud apabila ada keingngan dan
kemampuan dari para pengambil keputusan dan peran aktif semua stakeholder.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. KEMENKES RI. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta:
KEMENKES RI; 2017.
2. KEMENKES RI. PHBS [Internet]. Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI. 2019 [cited 22 May 2021].
3. Nurjannah R. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan [Internet].
RSHS. 2018 [cited 22 May 2021].
4. KEMENKES RI. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat [Internet].
Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan. 2020
5. Maharani A. Evaluasi Data Pelaksanaan Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Sigaluh 2 Kabupaten Banjarnegara. Universitas
Diponegoro; 2016.
10
LAMPIRAN
11
12