Anda di halaman 1dari 26

MODUL MATERI PERLOMBAAN FIRST RANK

BEM FAKULTAS ILMU KEEHATAN


TAHUN 2023

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


A. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup
sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial.
PHBS Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan
membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan
cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoadmodjo S, 2007).

B. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar
mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting
untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi
atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu,
dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai
area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat.

Berikut adalah penjelasan mengenai kebermanfaatan PHBS pada area-area tersebut:


1. Sekolah
PHBS merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat di
lingkungan sekolah untuk mau menerapkan dan mempraktiKkan pola PHBS dalam
rangka menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Manfaat menerapkan
PHBS di sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga
dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar para siswa, guru serta
masyarakat di sekitar lingkungan sekolah tersebut.

2. Tempat Kerja
PHBS adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mampu
mempraktikkan PHBS dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang bersih
dan sehat. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat kerja
yaitu, para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga tidak
mudah sakit, serta meningkatkan citra tempat kerja yang positif, sehingga
mendukung peningkatan semangat dan produktivitas kerja.

3. Keluarga, Rumah tangga atau tempat tinggal lainnya seperti panti/LKSA dan
tempat pengasuhan anak lain
PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu mencegah atau
meminimalisir munculnya permasalahan kesehatan. Manfaat menerapkan dan
mempraktikan PHBS di rumah tangga termasuk di tempat pengasuhan anak lainnya
antara lain, setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota keluarga juga
meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS secara konsisten akan
menciptakan budaya hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Selain itu seluruh
anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan tercukupi asupan
gizi.

4. Masyarakat
PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta mempraktikkan pola
hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Penerapan PHBS ini diharapkan dapat mencegah, meminimalisir munculnya serta
penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan dan mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

C. Indikator PHBS
Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat
digunakan sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau
memenuhi kriteria menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berikut adalah indikator-indikator PHBS:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Tenaga kesehatan yang dimaksud disini adalah dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada kelompok masyarakat yang masih
mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi
(paraji). Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh
dukun bayi (paraji) inipun dikhawatirkan berisiko
2. Memberi bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif
Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan.

3. Menimbang bayi dan anak sampai dengan usia 6 tahun secara rutin setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah
dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita
tersebut.

4. Menggunakan Air Bersih


Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi,
hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung
kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

5. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar


Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai
macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan
terbebasas dari kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan
aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah
buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.

6. Gunakan Jamban Sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran
dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni
tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan
seperti serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan
dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan
ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih
yang memadai.

7. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu secara rutin


Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti
bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air, dan media penyimpanan
lainnya yang menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap
minggu dan konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan
fogging di tempat-tempat yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.

8. Makan makanan yang sehat dan bergizi


Dianjurkan agar keluarga mengkonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat
seperti mengandung banyak vitamin, serat, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh serta bermanfaat bagi kesehatan.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.


Melakukan aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni
olahraga ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-lainnya.

10. Tidak Merokok


Hindari merokok asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup. Di dalam
satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia
berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO)

D. Gambaran PHBS
Berikut adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus dipahami,
diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup sehat dan
terjaga dari serangan penyakit, (Depkes RI, 2007):
1. Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan minimal 2x
sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk :
 Menjaga kebersihan kulit.
 Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
 Menghilangkan bau badan.
 Menghilangkan kuman dan virus.

2. Mencuci Rambut
Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan shampo dan air
bersih, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan
memberikan rasa segar.
3. Membersihkan Telinga
Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap kali mandi guna
membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara untuk bernafas. Namun
demikian, saat situasi berjangkitnya virus korona, sebaiknya tidak sembarangan
menyentuh atau membersihkan hidung, mata, mulut dan menyentuh muka dengan
tangan yang tidak yakin bersih. Hal-hal tersebut akan mempermudah masuknya
virus ke dalam tubuh. Tutuplah mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk
atau bersin

4. Membersihkan Telinga
Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di bersihkan saat mandi. Bersihkan
bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari mengorek telinga terutama dengan
mengunakan benda-benda yang tidak aman dan tajam seperti penjepet rambut. Jika
ada kotoran yang mengeras, minta banduan dokter untuk membersihkannya. Batasi
penggunaan headset untuk mendengar musik. Berilah waktu telinga Anda untuk
beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat mendengarkan musik melalui
headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih dari 60 persen dan
Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.

5. Gosok Gigi
Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta
gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi
(Depkes RI, 2007) bertujuan untuk:
 Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
 Mencegah kerusakan pada gusi dan gigi.
 Mencegah bau mulut tidak sedap.
6. Kesehatan Mata
Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya menjaga kesehatan mata.
Salah satu cara menjaga kesehatan mata adalah memperhatikan intensitas cahaya
pada saat membaca. Intensitas cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan
buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/bergoyang.

7. Mencuci tangan pakai sabun


Perilaku mencuci tangan dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran
dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
Kotoran dan bakteri yang menempel pada tangan dapat menyebabkan bebagai
macam penyakit seperti penyakit diare, kecacingan, dan infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA), kurang gizi, dll.
Dalam diagram di samping, penyebaran kuman terpetakan, kuman dan bakteri yang
berasal dari kotoran hewan, manusia, sampah busuk, dll disebarkan melalui berbagai
cara yaitu lalat, debu, tangan, air, dll.
Tangan yang kotor menjadi salah satu media penyebaran penyakit. Cuci tangan
pakai sabun di waktu-waktu penting dapat mengurangi resiko terkena penyakit diare
sebanyak 42-48% dan secara signifikan dapat mengurangi penyakit pernafasan akut

Waktu penting yang wajib untuk mencuci tangan pakai sabun:


 Sebelum makan.
 Setelah BAK/BAB.
 Setelah bermain.
 Sebelum ibu menyusui.
 Sebelum menyiapkan makanan.
 Sebelum menyuapi makanan.
 Kapanpun setelah memegang suatu benda yang tidak diyakini kebersihannya.
8. Memotong Kuku
Perilaku memotong dan membersihkan kuku dilakukan minimal 1x seminggu
dengan tujuan untuk:
 Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui sisa kotoran yang terselip
pada kuku dan jari jemari tangan.
 Mencegah luka akibat garukan kuku. Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh
mengorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak memasukkan jari
ke mulut atau menggigiti kuku.

9. Menggunakan Alas Kaki


Anak-anak terkadang saat bermain tidak meggunakan alas kaki. Penggunaan alas
kaki perlu dilakukan agar:
 Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
 Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak kotoran.

10. Kebersihan Pakaian


Pakaian anak-anak umumnya dapat dibedakan menjadi 3 jenis berdasar kegiatan
mereka, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus
selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini bertujuan agar kita terhindar dari
penyakit kulit yang disebabkan pakaian basah atau kotor

11. Makan Makanan Bergizi Seimbang


Gizi seimbang adalah nutrisi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh,
tidak berlebihan juga tidak kekurangan. Makanan gizi seimbang adalah
mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan berbagai prinsip seperti keberagaman
jenis makanan, aktifitas tubuh, berat badan ideal serta faktor usi.
Fungsi dari makanan dalam piramida makanan meliputi:
1. Zat tenaga. Tenaga diperlukan manusia untuk melakukan berbagai kegiatan
sehari-hari. Zat tenaga dihasilkan dari : karbohidrat, lemak dan protein.
2. Zat Pembangun. Zat pembangun diperlukan untuk membangun dan
mengganti sel-sel atau jaringan didalam tubuh yang telah rusak. Zat
pembangun dihasilkan dari protein.
3. Zat Pengatur. Zat pengatur diperlukan untuk mengatur berbagai proses kimia
dalam proses pencernaan makanan.
Prinsip gizi seimbang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk
menyeimbangkan antara “zat gizi yang masuk dan zat gizi yang keluar” dengan
memantau berat badan secara berkala.

2. DASAR HUKUM
1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
3. UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
4. UU No. 04 tahun 2019 tentang kebidanan
5. UU N0. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
6. PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan K3
7. Kepmenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan

3. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT ABRAHAM


MASLOW
Perkembangan dari kebutuhan fisik sederhana menuju kebutuhan yang lebih
rumut yang disebut kebutuhan estetika. Maslow menyebutnya sebagai
hierarki kebutuhan.
Hierarki kebutuhan Abraham Maslow

A. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan tingkat pertama disebut kebutuhan fisiologis, kebutuhan bertahan
hidup atau kebutuhan primer. kebutuhan fisiologis dibagi menjadi 8 yaitu:
1. Oksigen
Oksigen merupkan kebutuhan bertahan hidup dasar yang paling penting
2. Air dan cairan
Air penting untuk kelangsungan hidup.
3. Makanan dan nutrisi
Makanan dan nutrisi sangat penting untuk mempertahankan hidup.
4. Eliminasi produk sisa
Eliminasi produk sisa tubuh penting untuk kehidupan dan kenyamanan.
5. Tidur dan istirahat
Tidur dan istirahat penting untuk mempertahankan kesehatan.
6. Aktifitas Dan Latihan Fisik
Aktivitas menstimulasi pikiran dan tubuh. Latihan fisik diperlukan untuk
mempertahankan kesehatan optimum.
7. Kepuasan Seksual
Kepuasaan seksual penting untuk kelangsungan hidup.
8. Pengaturan Suhu
Pengaturan suhu penting untuk kelangsungan hidup.

B. Kebutuhan Keamanan Dan Keselamatan


Tingkat kedua adalah kebutuhan keamanan dan kenyamanan yang terdiri
dari kebutuhan fisik dan psikologis. Kebutuhan kenyamanan dan keamanan
dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Terbebas dari bahaya
Individu harus merasa bebas dari petaka, bahaya dan ketakutan.
2. Penganiaya
Penganiyaan: penganiyaan anak, penganiyaan perkosaan , penganiyaan
psikologis.
3. Layanan kesehatan
4. Tempat bernaung

C. Kebutuhan Cinta, Kasih Sayang dan Rasa Memiliki dan Dimiliki


a. Kebutuhan social
Individu harus merasa bahwa mereka memiliki hubunga bermakna
dengan orang lain dan bagian dari suatu kelompok.
b. Kebutuhan spiritual
Individu percaya terhadap kekuasaan yang lebih tinggi (Tuhan).
D. Kebutuhan Harga Diri
Harga diri = citra diri / penghargaan diri/ persepsi diri individu tentang diri
sendiri.

E. Kebutuhan Aktualisasi Diri


Aktualisasi diri = individu yang melaksanakan fungsi secara penuh. Menurut
maslow, aktualisasi diri adalah individu yang mampu menghadapi situasi
hidup, menghadapi kegagalan dan terbebas dari ansietas, memiliki selera
humor, dapat mengendalikan diri serta mampu
menghadapi dalam cara yang produktif.

4. ANATOMI TUBUH MANUSIA


1. Sistem rangka
Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang
dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh
kerangka aksial dan kerangka apendikular.
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh
manusia. Kerangka aksial terdiri dari tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid,
tulang rusuk, dan tulang belakang.
Kerangka apendikular terdiri dari 126 tulang yang merupakan tulang-tulang
pelengkap yang menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di
daerah tungkai atas, tungkai bawah, panggul, dan bahu.
Fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh,
melindungi organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot
2. Sistem otot
Sistem otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah,
dan fungsi tubuh lainnya.
Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang
ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung
dan membantu memompa darah

3. Sistem peredaran darah


Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah
yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung,
yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata
jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap
menitnya.
Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:
 Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi penting
dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan
plasma darah.
 Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen
(kuman) yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk
menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh.
Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada
patogen yang sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.

 Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada


beberapa kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh
yang stabil dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.
4. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima
makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi
yang terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang
tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring
(tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir
di anus.
Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi
tubuh manusia yang membantu mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem
pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas.

5. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam
darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin
(gonad).
Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga
oleh reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga
homeostasis tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual,
homeostasis gula dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu
dari banyak proses yang diatur oleh hormon
6. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua
saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-
organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai
sistem saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau
kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat.
Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot,
kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya

7. Sistem pernapasan
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem
pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon
dioksida dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.
Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-
otot respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus,
dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran
oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.
Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk
memompa, mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.

8. Sistem kekebalan tubuh


Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan
patogen lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari
patogen-patogen tersebut.
Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B
dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.

9. Sistem limfatik
Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening,
saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam
pertahanan tubuh.
Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening
yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan
tubuh, dan mengembalikannya ke darah.

10. Sistem ekskresi dan urinaria


Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.
Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan
paru-paru.
Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk membuang
limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama
membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine
dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil.
Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga
mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah
merah.
Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat,
sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
11. Sistem reproduksi
 Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem
reproduksi pria mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.
 Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang
menghasilkan ovum (sel telur). Selama pembuahan, sel sperma bertemu
dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel tersebut kemudian melakukan
pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding rahim. Bila tidak
dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan
akan luruh menjadi menstruasi.

12. Sistem integumen


Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia.
Sistem ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh
melawan bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu
tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem
integumen meliputi rambut dan kuku.

4. FALSAFAH ASUHAN KEBIDANAN

Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa arab yaitu “ falsafa ” (timbangan) yang
dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. (Harun Nasution, 1979)

Menurut bahasa Yunani yaitu “philosophy“ yang berasal dari dua kata yaitu
philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah,
kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat secara
keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau kebenaran.” Falsafah
kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah :

1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun


peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan
kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh International
Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam
beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam
rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut
dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan,
nifas yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri,
mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek
pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause
adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan
intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap
wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat
pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang
membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan
dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
10.Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam
rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan
interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi
manajemen secara terpadu.
11.Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian
berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan
untuk berbagai strata masyarakat.

5. PEMBAGIAN TRIMESTER KEHAMILAN

Saat Anda dinyatakan hamil, janin yang ada di dalam rahim akan berkembang
sekitar 40 minggu dan dibagi menjadi tiga trimester sesuai usia kehamilan, yaitu:

 Trimester pertama usia kandungan 1 – 13 minggu + 6 hari


 Trimester kedua usia kandungan 14 – 27 minggu + 6 hari
 Trimester ketiga usia kandungan 28 – 41 minggu + 6 hari

A. Perkembangan trimester kehamilan pertama


Trimester kehamilan pertama terhitung sejak usia kehamilan 1 minggu sampai
13 minggu. Perhitungan hari pertama kehamilan sudah dimulai pada hari
pertama haid terakhir.
Sejak saat itu sampai hari menstruasi yang terakhir, Anda sudah terhitung satu
minggu hamil. Perkembangan yang terjadi yaitu :
1. Perubahan tubuh ibu di trimester pertama kehamilan
Di trimester pertama fase ini, Anda mungkin belum kelihatan hamil, tapi
tubuh sedang mengalami perombakan fungsi besar-besaran untuk
mempersiapkan tumbuh kembang janin. Peningkatan hormon kehamilan
HCG akan memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh.
Selama trimester pertama, ada berbagai perubahan tubuh ibu yang
menandakan ciri-ciri hamil muda, seperti:
 Badan cepat lelah
 Sakit perut seperti sembelit dan mulas
 Mual dan muntah (emesis gravidarum)
 Mood atau suasana hati berubah
 Payudara nyeri dan bengkak
 Berat badan bertambah
 Sakit kepala
 Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu

Namun ada juga beberapa ibu hamil muda yang tidak merasakan gejala-
gejala ini sama sekali saat trimester pertama.

2. Tes kesehatan di trimester pertama kehamilan


Setelah mengetahui positif hamil, sebaiknya langsung periksakan diri ke
dokter kandungan. Sepanjang trimester pertama, dokter akan melakukan
tes skrining, meliputi:
 USG untuk menentukan ukuran dan posisi bayi, juga membantu
memprediksi risiko janin cacat lahir.
 Pap smear.
 Cek tekanan darah.
 Tes darah untuk mendeteksi kelainan kromosom.
 Tes darah TORCH untuk menentukan risiko penyakit menular pada
bayi.
 Tes infeksi menular seksual, seperti HIV dan hepatitis.
 Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir.
 Memeriksa kadar tiroid.
 Tes genetik lewat nuchal translucency (NT).

B. Perkembangan trimester kehamilan kedua


Trimester kedua diawali usia kehamilan 13 minggu hingga 27 minggu.
Di trimester kedua ini adalah momen yang paling nyaman bagi sebagian besar
calon ibu. Pasalnya, tubuh sudah berhasil menyesuaikan diri dengan
perubahan besar yang terjadi selama 3 bulan sebelumnya. Perkembangan
yang terjadi yaitu :

1. Perubahan tubuh ibu di trimester kedua kehamilan


Sebagian besar tanda awal kehamilan secara bertahap mulai mereda. Ada
beberapa perubahan lainnya yang terjadi pada ibu hamil di trimester kedua,
yakni:
 Perut mulai membesar karena rahim berkembang.
 Mudah pusing karena tekanan darah rendah.
 Mulai merasakan gerakan janin di dalam perut
 Badan pegal-pegal
 Nafsu makan meningkat
 Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha, atau bokong
 Ada beberapa bagian kulit yang menggelap, contohnya di putting
 Badan gatal-gatal
 Pergelangan kaki atau tangan bengkak
 Mual berkurang

Frekuensi mual dan muntah sudah jauh berkurang, dan ibu hamil kembali
mendapatkan energi yang sempat hilang di trimester pertama kehamilan.

2. Tes kesehatan di trimester kedua


Bukan cuma di tiga bulan pertama kehamilan, calon ibu harus tetap rutin
berkunjung ke dokter setiap dua sampai empat minggu selama trimester
kedua kehamilan. Tes yang mungkin dilakukan dokter selama kunjungan
pada trimester kedua kehamilan, meliputi:
 Mengukur tekanan darah
 Memeriksa perubahan berat badan saat hamil
 Skrining diabetes dengan tes darah

Untuk USG, di trimester kedua ini khusus untuk menentukan jenis


kelamin, memeriksa kondisi plasenta, dan memantau pertumbuhan janin
secara keseluruhan.

C. Perkembangan trimester ketiga kehamilan


Trimester ketiga umumnya berlangsung dari awal minggu ke-28 kehamilan
sampai 41 minggu plus 6 hari.
Di akhir masa kehamilan ini, tidak jarang banyak calon ibu yang mulai
mengalami kontraksi palsu. Munculnya rasa cemas menjelang melahirkan
juga termasuk wajar dan banyak dialami oleh calon ibu. Perkembangan yang
terjadi yaitu :
1. Perubahan tubuh ibu di trimester ketiga
Menjelang hari-H persalinan, perut akan semakin membesar sehingga
keluhan pegal-pegal dan susah tidur juga umum dirasakan.
Umumnya leher rahim ibu hamil juga akan meregang jadi lebih tipis dan
lebih lembut semakin dekat dengan tanggal kelahiran bayi. Ini bertujuan
untuk membuka jalur keluar bayi selama proses persalinan.
Berikut adalah kondisi lain yang harus diperhatikan ibu pada trimester
kehamilan ini, seperti:
 Gerakan janin dalam perut yang semakin kencang dan banyak
 Mengalami kontraksi palsu
 Jadi lebih sering buang kencing
 Merasa mulas
 Pergelangan kaki, jari, atau wajah yang bengkak
 Mengalami wasir
 Payudara bengkak dan kadang air susu bocor
 Sulit menemukan posisi tidur yang nyaman
2. Tes kesehatan di trimester ketiga
Di awal trimester ketiga kehamilan, dokter akan memandu dalam
mempersiapkan persalinan dan kelahiran. Termasuk cara membedakan
mana kontraksi palsu dan kontraksi tanda persalinan, juga bagaimana cara
menghadapi dan mengatasi rasa sakit melahirkan.
Dokter juga akan terus memantau ukuran besar perut Anda setiap kali
konsultasi untuk memeriksa pertumbuhan bayi.
Selain itu, konsultasi di akhir trimester kehamilan ini juga sekaligus untuk
memeriksa kondisi vagina. Apakah ada risiko infeksi dan melihat kondisi
leher rahim sudah membuka atau belum.
Di trimester ketiga ini, ibu hamil harus mendapatkan tes GBS (tes infeksi
grup B streptococcus) di antara minggu ke-35 dan 37 untuk menghindari
risiko infeksi pada bayi selama persalinan nanti.

Anda mungkin juga menyukai