B. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar
mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi penting
untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta mengantisipasi
atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin muncul. Selain itu,
dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai
area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat.
2. Tempat Kerja
PHBS adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan mampu
mempraktikkan PHBS dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang bersih
dan sehat. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola PHBS di tempat kerja
yaitu, para pekerja mampu menjaga dan meningkatkan kesehatannya sehingga tidak
mudah sakit, serta meningkatkan citra tempat kerja yang positif, sehingga
mendukung peningkatan semangat dan produktivitas kerja.
3. Keluarga, Rumah tangga atau tempat tinggal lainnya seperti panti/LKSA dan
tempat pengasuhan anak lain
PHBS dapat menciptakan keluarga yang sehat dan mampu mencegah atau
meminimalisir munculnya permasalahan kesehatan. Manfaat menerapkan dan
mempraktikan PHBS di rumah tangga termasuk di tempat pengasuhan anak lainnya
antara lain, setiap anggota keluarga tidak mudah terkena penyakit, dapat
meningkatkan kesejahteraan dikarenakan produktifitas anggota keluarga juga
meningkat. Selain itu, dengan menerapkan PHBS secara konsisten akan
menciptakan budaya hidup bersih dan sehat dalam keluarga. Selain itu seluruh
anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan tercukupi asupan
gizi.
4. Masyarakat
PHBS merupakan upaya masyarakat untuk menerapkan serta mempraktikkan pola
hidup bersih dan sehat dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Penerapan PHBS ini diharapkan dapat mencegah, meminimalisir munculnya serta
penyebaran penyakit. Selain itu masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan dan mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
C. Indikator PHBS
Penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari memiliki tolok ukur yang dapat
digunakan sebagai ukuran bahwa seseorang dikatakan sudah melakukan atau
memenuhi kriteria menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Berikut adalah indikator-indikator PHBS:
3. Menimbang bayi dan anak sampai dengan usia 6 tahun secara rutin setiap bulan
Penimbangan bayi dan balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau
pertumbuhan balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah
dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
catatan KMS dapat diketahui dan dipantau perkembangan dari bayi dan balita
tersebut.
D. Gambaran PHBS
Berikut adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus dipahami,
diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup sehat dan
terjaga dari serangan penyakit, (Depkes RI, 2007):
1. Mandi
Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan minimal 2x
sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk :
Menjaga kebersihan kulit.
Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
Menghilangkan bau badan.
Menghilangkan kuman dan virus.
2. Mencuci Rambut
Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu menggunakan shampo dan air
bersih, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan
memberikan rasa segar.
3. Membersihkan Telinga
Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan pada setiap kali mandi guna
membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan udara untuk bernafas. Namun
demikian, saat situasi berjangkitnya virus korona, sebaiknya tidak sembarangan
menyentuh atau membersihkan hidung, mata, mulut dan menyentuh muka dengan
tangan yang tidak yakin bersih. Hal-hal tersebut akan mempermudah masuknya
virus ke dalam tubuh. Tutuplah mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk
atau bersin
4. Membersihkan Telinga
Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di bersihkan saat mandi. Bersihkan
bagian daun telinga ataupun luar telinga. Hindari mengorek telinga terutama dengan
mengunakan benda-benda yang tidak aman dan tajam seperti penjepet rambut. Jika
ada kotoran yang mengeras, minta banduan dokter untuk membersihkannya. Batasi
penggunaan headset untuk mendengar musik. Berilah waktu telinga Anda untuk
beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan 60/60 saat mendengarkan musik melalui
headset. Artinya, batas volume musik Anda adalah tidak lebih dari 60 persen dan
Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 menit sehari.
5. Gosok Gigi
Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta
gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi
(Depkes RI, 2007) bertujuan untuk:
Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Mencegah kerusakan pada gusi dan gigi.
Mencegah bau mulut tidak sedap.
6. Kesehatan Mata
Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya menjaga kesehatan mata.
Salah satu cara menjaga kesehatan mata adalah memperhatikan intensitas cahaya
pada saat membaca. Intensitas cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan
buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/bergoyang.
2. DASAR HUKUM
1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
3. UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
4. UU No. 04 tahun 2019 tentang kebidanan
5. UU N0. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
6. PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan K3
7. Kepmenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi bidan
A. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan tingkat pertama disebut kebutuhan fisiologis, kebutuhan bertahan
hidup atau kebutuhan primer. kebutuhan fisiologis dibagi menjadi 8 yaitu:
1. Oksigen
Oksigen merupkan kebutuhan bertahan hidup dasar yang paling penting
2. Air dan cairan
Air penting untuk kelangsungan hidup.
3. Makanan dan nutrisi
Makanan dan nutrisi sangat penting untuk mempertahankan hidup.
4. Eliminasi produk sisa
Eliminasi produk sisa tubuh penting untuk kehidupan dan kenyamanan.
5. Tidur dan istirahat
Tidur dan istirahat penting untuk mempertahankan kesehatan.
6. Aktifitas Dan Latihan Fisik
Aktivitas menstimulasi pikiran dan tubuh. Latihan fisik diperlukan untuk
mempertahankan kesehatan optimum.
7. Kepuasan Seksual
Kepuasaan seksual penting untuk kelangsungan hidup.
8. Pengaturan Suhu
Pengaturan suhu penting untuk kelangsungan hidup.
5. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam
darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin
(gonad).
Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga
oleh reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga
homeostasis tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual,
homeostasis gula dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu
dari banyak proses yang diatur oleh hormon
6. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua
saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-
organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai
sistem saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau
kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat.
Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot,
kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya
7. Sistem pernapasan
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem
pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon
dioksida dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.
Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-
otot respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus,
dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran
oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.
Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk
memompa, mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
9. Sistem limfatik
Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening,
saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam
pertahanan tubuh.
Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening
yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan
tubuh, dan mengembalikannya ke darah.
Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa arab yaitu “ falsafa ” (timbangan) yang
dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. (Harun Nasution, 1979)
Menurut bahasa Yunani yaitu “philosophy“ yang berasal dari dua kata yaitu
philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah,
kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat secara
keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau kebenaran.” Falsafah
kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah :
Saat Anda dinyatakan hamil, janin yang ada di dalam rahim akan berkembang
sekitar 40 minggu dan dibagi menjadi tiga trimester sesuai usia kehamilan, yaitu:
Namun ada juga beberapa ibu hamil muda yang tidak merasakan gejala-
gejala ini sama sekali saat trimester pertama.
Frekuensi mual dan muntah sudah jauh berkurang, dan ibu hamil kembali
mendapatkan energi yang sempat hilang di trimester pertama kehamilan.