Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta dr. Paramitha Kusumadewi

Nama Pendamping dr. Norsikawaty Haya

Nama Wahana Puskesmas Bontang Utara II Loktuan

Tema Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar

Tujuan Penyuluhan Secara umum


- Membantu murid-murid sekolah dasar untuk
mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat di
sekolah
Secara khusus
- Memberi pengetahuan murid-murid sekolah dasar
tentang apa saja perilaku hidup bersih dan sehat
- Memberi pengetahuan murid-murid sekolah dasar
tentang bagaimana cara melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah.
- Memberi pengetahuan tentang manfaat perilaku
hidup bersih dan sehat di sekolah

Tanggal 22 Agustus 2017


Waktu 09.00 – 10.00 WITA
Tempat Sekolah Dasar 07 Guntung

Jumlah Peserta 30 orang


LAPORAN PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI SEKOLAH

LATAR BELAKANG

Jumlah anak di Indonesia rata-rata 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar
237.556.363 orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahan untuk
mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga
merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit. Data penyakit yang diderita oleh anak
sekolah (SD) Terkait Perilaku yaitu Kecacingan 40-60% (Profil DepKes Tahun 2005), Anemia
23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007), Karies & Periodental 74,4 % (SKRT Tahun
2001), Kasus Diare dimana Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare (World
Health Organization), Kasus Merokok menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional, Tahun 2004
menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10 tahun, Kasus TB pada
anak di seluruh Indonesia tahun 2007 sebanyak 3.990 ( Departemen Kesehatan, 2007)

Munculnya berbagai penyakit berdasarkan data-data yang telah disebutkan ternyata


penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), umumnya berkaitan dengan
PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak
dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).

PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

Di wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara II terutama di Sekolah Dasar, Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat ini masih sangat jarang untuk dilakukan atau dipraktekkan oleh murid-
muridnya. Mengingat PHBS ini sangat penting untuk dipraktekkan sejak usia dini, karena
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat di sekitarnya.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,
serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai
sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

6 langkah mencuci tangan :

Mencuci dengan air mengalir dan sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun, kuman dan kotoran masih tertinggal
ditangan. Dengan cuci tangan pakai sabun anak dapat terhindar dari berbagai
penyakit yang disebabkan oleh kuman

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

Mengkonsumsi makanan sehat merupakan suatu keharusan, terutama bagi anak


usia sekolah yang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan. Sehingga
makanan sehat yang mengandung banyak zat gizi sangat diperlukan oleh tubuh
mereka. Kandungan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta serat yang cukup
dapat membantu tumbuh kembang anak usia sekolah lebih optimal.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang


kotoran / najis manusia. Jamban di Indonesia dikenal juga dengan istilah kakus / WC.
Jamban merupakan media penularan bakteri dan virus penyebab penyakit. Kebersihan
jamban mutlak diperlukan untuk mencegah penularan bakteri dan virus penyebab
penyakit diantara warga sekolah yang menggunakannya. Penggunaan jamban
bersama-sama membuat angka penularan penyakit meningkat, sehingga kebersihan
jamban yang terjaga dapat mengurangi angka penularan bakteri dan virus penyebab
penyakit. Sehingga diperlukan jamban yang memenuhi syarat jamban sehat. Syarat
jamban sehat diantaranya adalah:
 Tidak mengkontaminasi tempat penampungan air
 Tidak terjadi kontak antara manusia dan tinja
 Hasil buangan tinja tidak menimbulkan bau
 Cukup pencahayaan
 Cukup ventilasi 
 Cukup air
 Cukup luas
 Lantai kedap air
 Konstruksi jamban dibuat dengan baik sehingga aman bagi penggunanya
 Tersedia alat-alat pembersih

4. Olahraga yang teratur dan terukur

Olahraga adalah aktifitas fisik maupun psikis yang berguna untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas kesehatan. Berolahraga selain membuat badan bugar dan sehat
juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus penyebab
penyakit meningkat, sehingga dengan berolahraga diharapkan dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan bagi pelakunya. Berolahraga hendaknya teratur dengan
jadwal yang telah terukur sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. dengan
berolahraga secara teratur tubuh akan terbiasa dengan kegiatan tersebut sehingga
tidak terjadi kekakuan otot, dapat menghindarkan diri dari penyakit stroke, jantung,
obesitas dan juga osteoporosis serta dapat membentuk otot tubuh membuat
penampilan diri menjadi lebih menarik dan menjaga stamina diri tetap baik. Olahraga
juga meningkatkan suasana hati menjadi lebih nyaman sehingga menghindarkan diri
dari stress.

5. Memberantas jentik nyamuk

Jentik nyamuk merupakan cikal bakal nyamuk, jika tidak segera diberantas maka
hasil yang didapat adalah banyak nyamuk dilingkungan. Nyamuk merupakan salah
satu pembawa bakteri dan virus penyebab penyakit, sehingga keberadaan nyamuk
haruslah diberantas. pemberantasan jentik bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan
nyamuk sehingga terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk. Di
Indonesia, cara kegiatan memberantas jentik nyamuk dikenal dengan 3M, yaitu:
a. Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi /
WC, drum, penampungan air AC, Kulkas dll seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air / tempayan,
tempat air suci, dll.
c. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung
air hujan seperti kaleng bekas, ban bekas, botol bekas, dll.
6. Tidak merokok di sekolah
Rokok adalah benda yang berbentuk silinder dari kertas berisi daun tembakau
yang telah dipotong kasar. Merokok merupakan kegiatan menghisap asap rokok
kedalam tubuh dan menghembuskannya ke udara. Lebih dari 4000 bahan kimia
terdapat di dalam rokok. Ratusan di antaranya adalah zat yang beracun dan sekitar 70
bahan di dalamnya bersifat menyebabkan kanker.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia sekolah sangatlah pesat, sehingga


diperlukan pencatatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara rutin. Dengan
mengetahui berat badan dan tinggi badan seseorang maka akan dapat diperkirakan
tingkat kesehatan atau gizinya. Beberapa hal yang mempengaruhi berat badan dan
tinggi badan diantaranya adalah makanan dan minuman. Dalam sehari tubuh manusia
membutuhkan gizi lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

8. Membuang sampah pada tempatnya

Sampah merupakan media menumpuknya bakteri dan virus penyebab penyakit.


Penyakit diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan sumber air
minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai. Manfaat yang didapatkan jika membuang
sampah pada tempatnya yiatu menjaga kebersihan, mencegah banjir, agar terlihat
rapicdan indah, memudahkan daur ulang sampah, mencegah kerusakan tanah dan air.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


Penyuluhan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 22 Agustus 2017 pada pukul 09.00 -
10.00 WITA. Metode intervensi yang dipilih berupa penyuluhan dan tanya jawab. Penyuluhan
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mempunyai tujuan, yaitu:
Secara umum
- Membantu murid-murid sekolah dasar untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat
di sekolah
Secara khusus
- Memberi pengetahuan murid-murid sekolah dasar tentang apa saja perilaku hidup bersih
dan sehat
- Memberi pengetahuan murid-murid sekolah dasar tentang bagaimana cara melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
- Memberi pengetahuan tentang manfaat perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
PELAKSANAAN
Penyuluhan diadakan pada tanggal 22 Agustus 2017 pukul 09.00-10.00 WITA di SDN
007 Guntung. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan dan tanya jawab.
Materi yang dipaparkan secara garis besar berupa hal-hal penting yang berhubungan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, yaitu :
1. Pengertian PHBS
2. Indikator PHBS
3. Cara melakukan PHBS yang benar
4. Manfaat melakukan PHBS

MONITORING DAN EVALUASI


Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang benar dan tepat kepada
peserta didik mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.   Hasil kegiatan evaluasi
dilakukan secara langsung dengan bertanya kepada para peserta didik tentang PHBS di sela-sela
penyuluhan dan di akhir penyuluhan dan seluruh peserta didik memahami materi yang
disampaikan. Peserta didik yang megikuti penyuluhan juga mampu menjelaskan pengertian PHBS,
indicator PHBS, cara melakukan PHBS yang benar, dan manfaat melakukan PHBS.

..............................................................................................................................................
Penyaji, Pendamping,

dr. Paramitha Kusumadewi dr. Norsikawaty Haya


NIP. 19850721 201001 2005
Komentar / umpan balik dari dokter pendamping
1. Komunikasi :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Kepribadian dan profesionalisme :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai