Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sehat adalah semakin meningkatnya kesadaran akan


pentingnya faktor-faktor kesehatan, keselamatan dan kenyaman dalam
kehidupan sehari-hari. Rumah merupakan salah satu lingkungan yang
paling penting bagi kesehatan dan kenyaman manusia,namun seringkali
faktor-faktor yang berpotensi berbahaya seperti polusi udara, bahan kimia
berbahaya, atau bakteri dan virus dapat hadir dalam rumah kita. ( Centers
for Disease Control and Prevention ( Healthy housing), 2021).
Akses sanitasi khususnya Akses sanitasi khususnya pada penggunaan
jamban sehat, saat ini memang masih menjadi masalah serius di banyak
negara berkembang, seperti Indonesia. Masih tingginya angka buang air
besar pada sebarang tempat atau open defecation, menjadi salah satu
indikator rendahnya akses ini. (World Health Organization (Progress on
drinking water and hygiene, 2019).
Dampak serius yang ditimbulkan kondisi diatas sangat berpengaruh,
baik secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat. Masalah akses
sanitasi termasuk penggunaan jamban sehat, masih menjadi isu serius di
banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia, lebih dari 30 juta
penduduk indonesia masih melakukan buang air besar sembarangan atau
open defecation. Dampak dari rendahnya akses sanitasi, termasuk
penggunaan jamban sehat sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Tidak hanya menyebabkan penyebaran penyakit di antara masyarakat,
tetapi juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi terutama akibat absensi
kerja karena sakit. (UNICEF, 2018).

1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menciptakan lingkungan rumah sehat dan nyaman bagi
penguninya,serta untuk mengurangi risikoterhadap berbagai penyakit
dan kondisi kesehatan. Rumah sehat juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penghuninya.

2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa itu Rumah Sehat ?
2. Mengetahui Rumah Sehat di rumah tangga?

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Responden
Hasil pengkajian ini dapat memberikan informasi dan
dijadikan sumber pengembangan ilmu pengetahuan mengenai
pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil pengkajian ini dapat digunakan sebagai referensi,
sumber bacaan, dan acuan pengkajian selanjutnya mengenai
pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga untuk mencegah
timbulnya berbagai masalah kesehatan di rumah tangga.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa
terutama mengenai pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga dan
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh dibangku kuliah.yang
diberikan agar dapat menjaga kebersihan lingkungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rumah Sehat


Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, dimana rumah yang memenuhi
kriteria minimal : akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi,
dan pencahayaan. Rumah serta lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan, merupakan faktor resiko dan sumber penularan berbagai jenis
penyakit

2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga


PHBS atau Perilaku Hidup Sehat Bersih adalah serangkaian
tindakan atau kebiasaan yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko terjadinya penyakit serta meningkatkan kesehatan masyarakat.
Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di
rumah tangga yaitu :
A. Menggunakan air bersih
Air bersih adalah air yang secara fisik dapat dibedakan
melalui indera kita (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba) :
1. Air tidak berwarna, harus bening/ jernih.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,
busa dan kotoran lainnya.
3. Air tidak berasa.

a) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau
belerang. Dengan menggunakan air bersih dapat terhindar
dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,
kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
selain itu, setiap anggota keluarga terpelihara
kebersihannya.Keberadaan air bersih ini yang sangat penting,
maka perlu untuk menjaga kebersihan sumber air bersih yaitu
: Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat
3
pembuangan sampah sampai paling sedikit 10 meter
b) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
c) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus
dijaga bangunannya agar tidak rusak.
d) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di
sekitar sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak
berlumut pada lantai/ dinding sumur. Ember/ gayung
pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai

4
Meskipun air sudah bersih tetapi ketika diminum harus tetap dimasak mendidih karena
air belum tentu bebas kuman penyakit, yang hanya bisa mati pada suhu 1000C (saat
mendidih).

B. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan suatu


intervensi kesehatan yang paling hemat tapi sangat bermanfaat karena
dapat membunuh kuman penyakit yang ada di tangan sehingga tangan
menjadi bersih dan bebas dari kuman, mencegah penularan penyakit,
seperti disentri, flu burung, flu babi, typhus, dll. Aktivitas yang dianjurkan
untuk cuci tangan yaitu :

a) Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang


binatang, berkebun, dll)
b) Setelah buang air besar.
c) Setelah menceboki bayi atau anak.
d) Sebelum makan dan menyuapi anak.
e) Sebelum memegang makanan.
f) Sebelum menyusui bayi.

Adapun cara yang benar untuk cuci tangan itu sendiri dengan
menggunakan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya,
selanjutnya bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari
dan punggung tangan, dan yang terakhir bersihkan tangan pakai lap bersih.

C. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas


pembuangan kotoran manusia. Jamban yang sehat harus memenuhi
persyaratan.

1. Tidak mencemari sumber air minum (Jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau.
5
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

6
Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk
membuang tinja, sehingga dapat menjaga lingkungan menjadi bersih,
sehat, nyaman dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang
dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan seharihari,
dan tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat
menyebarluaskan bibit penyakit.

D. Makan buah dan sayur setiap hari

Sayur dan buah merupakan sumber nutrisi antioksidan dengan


kandungan vitamin dan mineral. Buah dan sayur juga kaya akan senyawa
fitokimia anti-kanker serta serat. Adapun porsi ideal sayur dan buah tiap
hari untuk menjaga tubuh tetap sehat yaitu mengkonsumsi minimal 3 porsi
buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Konsumsi sayur dan
buah yang 20 tidak merusak kandungan dari gizinya adalah dengan
memakannya dalam keadaan mentah atau dikukus.

E. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik


secara bertahap sampai mencapai 30 menit setiap hari, bisa dilakukan
sebelum makan atau 2 jam sesudah makan, berupa kegiatan sehari-hari dan
olahraga. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat menyehatkan
jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.

F. Tidak merokok di dalam rumah

Bahaya merokok di dalam rumah yaitu asap rokok yang


mengandung zat-zat nikotin, tar dan zat berbahaya lainnya terhisap oleh
perokok pasif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit antara lain
jantung dan pembuluh darah. Jika di dalam lingkungan masyarakat, semua
rumah tangga menerapkan PHBS maka akan diperoleh manfaat sebagai
berikut :

1. Bagi Rumah Tangga

7
a) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c) Anggota keluarga giat bekerja.
d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk
memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
menambah pendapatan keluarga.

8
2. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalahmasalah kesehatan.
c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
3. Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota
a) Peningkatan persentasi Rumah Tangga ber-PHBS menunjukkan
kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang
baik.
b) Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah
masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan
lingkungan yang tertata rapi dan sehat serta penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
c) Provinsi dan kabupaten/ kota dapat dijadikan pusat pembelajaran
bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga

9
BAB III
METODE SURVEY

3.1 Waktu Pelaksanaan


Waktu dilaksanakannya keluarga binaan pada tanggal 05 April 2023.

3.2 Lokasi Survey


Lokasi dilaksanakan di Rumah Masyarakat Desa Bonan Dolok 1,
Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan.

3.3 Sasaran Target dan Keluarga Binaan


Sasarannya yaitu Ny. R. P dengan binaan mengenai Pendidikan
Kesehatan tentang Rumah Sehat.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Data didapatkan melalui pengkajian yang diperoleh dengan langsung
mengunjungi Rumah Responden. Data terkumpul dengan cara
memberikan penjelasan kepada Responden tentang tujuan kunjungan
rumah tersebut serta meminta persetujuan untuk menjadi responden.
Responden yang bersedia kemudian diberi penjelasan tentang Rumah
Sehat. Dan membuat tanya jawab antara Responden dan Penyuluh.
Survey ini menggunakan leaflet dan flipchart kepada Ny.R. P.

3.5 Analisa Data


Data yang diperoleh dari hasil penyuluhan dan tanya jawab yang
dilakukan oleh penyuluh kepada responden secara lisan yang diolah
dalam bentuk laporan.

10
BAB IV
TINJAUAN KASUS

4.1 Pengkajian Data


A. Identitas Responden
Nama : Ny. R. Purba
Umur : 45 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Batak/ Indonesia
Alamat : Dusun IV, Bonan Dolok 1
B. Data Anggota Keluarga yang Hidup
Hub.; Satu
No Nama Umur Agama Keluar Pendidikan Pekerjaan Rumah
ga Ya/Tidak
Tn. M 48
1 Kristen Suami SMA Petani Ya
Silaban Tahun
Ny. R. 46
2 Kristen Istri SMA Petani Ya
Purba Tahun
An. W. 13
3 Kristen Anak SM P Pelajar Ya
Silaban Tahun

C. Data Anggota Keluarga yang meninggal dalam 1


Tahun Tidak Ada
D. Data Kesehatan
Keluarga Baik.
E. Pola Kebiasaan Keluarga
1. Pengadaan makanan sehari-hari seperti Nasi, ikan,Sayur
dan buah
2. Makanan pokok keluarga adalah Nasi
3. Frekuensi 3x sehari
4. Penyajian menu makanan keluarga nasi, ikan, sayur
dan kadang buah.
5. Keluarga makan protein nabati yaitu tahu, tempe 2kali
seminggu
6. keluarga makan protein hewani seperti ikan, telur daging
1x seminggu
F. Data Kesehatan Lingkungan
a. Status kepemilikan rumah : Milik sendiri

11
b. Bentuk bangunan : Permanen
c. Komposisi ruangan : Ruang Tamu, Ruang
Keluarga, Ruang tidur, Dapur, dan Kamar Mandi
d. Luas bangunan : 20 x 19 meter
e. Penerangan rumah : Listrik
f. Ventilasi rumah : Jendela
g. Lantai rumah : Semen
h. Kebersihan rumah : Bersih
G. Sarana Sanitasi Rumah
a) Sumber air minum : Mata air
b) Air untuk mencuci : Mata air
c) Keadaan air : Bersih
d) Air limbah : Tidak ada
e) Pembuangan kotoran : Septi tank
f) Pengolahan sampah : Dibakar

H. Pemanfaatan Sarana Kesehatan


a) Apabila ada keluarga yang sakit berobat ke : Puskesmas
b) Jarak rumah kefasilitas kesehatan : ± 2,5 Km

I. Fasilitas yang dimiliki Keluarga


a) Fasilitas Transfortasi : Sepeda motor
b) Fasilitas komunikasi : Handphone
c) Pemeriksaan kesehatan : Bidan
d) Tempat kesehatan : Puskesmas

J. Data Sosial Ekonomi Budaya Spiritual


1. Pendapat perbulan : ± 1.500.000
2. Apakah dapat memenuhi keluarga : Ya
3. Siapa yang menentukan penggunaan uang : Istri
4. Apakah ada pembagian tugas dikeluarga : Ada
5. Kegiatan dimasyarakat yang diikuti : Ada
6. Kegiatan ibadah : Teratur
7. Keadaan komunikasi : Baik

4.2 Masalah Kebutuhan


Diagnosa : Mengkaji Ny. R. P
Dasar : Ingin memberikan pengetahuan tentang Rumah Sehat

12
Masalah : Dari data yang saya peroleh ibu ingin mengetahui tentang
Rumah Sehat

4.3 Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial


Tidak Ada.

4.4 Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera/ Kolaborasi


Tidak Ada.

4.5 Perencanaan
1. Beritahu informasi tentang Rumah Sehat
2. Jelaskan Rumah Sehat di rumah tangga

4.6 Pelaksanaan
1. Memberikan informasi tentang Rumah Sehat
Rumah Sehat di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan kebersihan di rumah serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Bagaimana Rumah Sehat di rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Membuka ventilasi rumah
3. Menyapu di dalam rumah dan halaman rumah
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan jamban sehat
6. Tidak merokok di dalam rumah

4.7 Evaluasi
1. Ibu telah mengerti dan mengetahui tentang Rumah Sehat
2. Ibu telah memahami dan mau melakukan anjuran yang telah
diberikan.

13
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Rumah Sehat tidak harus besar atau mewah tetapi rumah tersebut
memenuhi semua syarat tentang kesehatan rumah. Meskipun nilai
estetika dari rumah mempunyai arti tersendiri tapi kita tidak boleh
mementingkan nilai estetika dibandingkan fungsi rumah itu sendiri bagi
penghuni di dalamnya. Rumah sehat itu harus memenuhi berebagai
syarat dari segi kontruksi, penghawaan, pencahayaan, kelembapan udara
dan sanitasi

Saran
Pada pembuatan laporan Kelbin ini berjudul Rumah Sehat , saya
mengetahui bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat berharap saran serta kritik dari para pembaca semuanya, tetapi
saya juga berharap laporan ini dapat dijadikan sebagia referensi
pembelajaan terkhususnya mahasiswa D-III Keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Centers for Disease Control and Prevention ( Healthy housing), 2021.

UNICEF. (2018). Sanitation. Retrieved from https://www.unicef.org/indonesia/sanitasi

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta, Indonesia:
Kemenkes RI.

World Health Organization (Progress on drinking water and hygiene, 2019).

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Panduan PHBS di Sekolah. Jakarta, Indonesia: Kemenkes RI.

World Health Organization. (2019). Water, Sanitation, Hygiene and Health: A Primer for Health
Professionals. Geneva, Switzerland: WHO Press.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan. (2018). Modul Pelatihan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Jakarta, Indonesia: Kemenkes RI.

15
1 Leaflet

16
2. Dokumentasi

17

Anda mungkin juga menyukai