PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menciptakan lingkungan rumah sehat dan nyaman bagi
penguninya,serta untuk mengurangi risikoterhadap berbagai penyakit
dan kondisi kesehatan. Rumah sehat juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penghuninya.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa itu Rumah Sehat ?
2. Mengetahui Rumah Sehat di rumah tangga?
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Responden
Hasil pengkajian ini dapat memberikan informasi dan
dijadikan sumber pengembangan ilmu pengetahuan mengenai
pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil pengkajian ini dapat digunakan sebagai referensi,
sumber bacaan, dan acuan pengkajian selanjutnya mengenai
pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga untuk mencegah
timbulnya berbagai masalah kesehatan di rumah tangga.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa
terutama mengenai pentingnya Rumah Sehat di rumah tangga dan
mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh dibangku kuliah.yang
diberikan agar dapat menjaga kebersihan lingkungan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a) Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau
belerang. Dengan menggunakan air bersih dapat terhindar
dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus,
kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
selain itu, setiap anggota keluarga terpelihara
kebersihannya.Keberadaan air bersih ini yang sangat penting,
maka perlu untuk menjaga kebersihan sumber air bersih yaitu
: Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat
3
pembuangan sampah sampai paling sedikit 10 meter
b) Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran
c) Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus
dijaga bangunannya agar tidak rusak.
d) Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di
sekitar sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak
berlumut pada lantai/ dinding sumur. Ember/ gayung
pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai
4
Meskipun air sudah bersih tetapi ketika diminum harus tetap dimasak mendidih karena
air belum tentu bebas kuman penyakit, yang hanya bisa mati pada suhu 1000C (saat
mendidih).
Adapun cara yang benar untuk cuci tangan itu sendiri dengan
menggunakan air bersih yang mengalir dan memakai sabun seperlunya,
selanjutnya bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari
dan punggung tangan, dan yang terakhir bersihkan tangan pakai lap bersih.
1. Tidak mencemari sumber air minum (Jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
2. Tidak berbau.
5
3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
7. Penerangan dan ventilasi cukup.
8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
9. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
6
Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk
membuang tinja, sehingga dapat menjaga lingkungan menjadi bersih,
sehat, nyaman dan tidak berbau, tidak mencemari sumber air yang
dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan seharihari,
dan tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat
menyebarluaskan bibit penyakit.
7
a) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c) Anggota keluarga giat bekerja.
d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk
memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
menambah pendapatan keluarga.
8
2. Bagi Masyarakat
a) Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
b) Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi
masalahmasalah kesehatan.
c) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d) Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
3. Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota
a) Peningkatan persentasi Rumah Tangga ber-PHBS menunjukkan
kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang
baik.
b) Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah
masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan
lingkungan yang tertata rapi dan sehat serta penyediaan sarana
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
c) Provinsi dan kabupaten/ kota dapat dijadikan pusat pembelajaran
bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga
9
BAB III
METODE SURVEY
10
BAB IV
TINJAUAN KASUS
11
b. Bentuk bangunan : Permanen
c. Komposisi ruangan : Ruang Tamu, Ruang
Keluarga, Ruang tidur, Dapur, dan Kamar Mandi
d. Luas bangunan : 20 x 19 meter
e. Penerangan rumah : Listrik
f. Ventilasi rumah : Jendela
g. Lantai rumah : Semen
h. Kebersihan rumah : Bersih
G. Sarana Sanitasi Rumah
a) Sumber air minum : Mata air
b) Air untuk mencuci : Mata air
c) Keadaan air : Bersih
d) Air limbah : Tidak ada
e) Pembuangan kotoran : Septi tank
f) Pengolahan sampah : Dibakar
12
Masalah : Dari data yang saya peroleh ibu ingin mengetahui tentang
Rumah Sehat
4.5 Perencanaan
1. Beritahu informasi tentang Rumah Sehat
2. Jelaskan Rumah Sehat di rumah tangga
4.6 Pelaksanaan
1. Memberikan informasi tentang Rumah Sehat
Rumah Sehat di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu melaksanakan kebersihan di rumah serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
2. Bagaimana Rumah Sehat di rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Membuka ventilasi rumah
3. Menyapu di dalam rumah dan halaman rumah
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5. Menggunakan jamban sehat
6. Tidak merokok di dalam rumah
4.7 Evaluasi
1. Ibu telah mengerti dan mengetahui tentang Rumah Sehat
2. Ibu telah memahami dan mau melakukan anjuran yang telah
diberikan.
13
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Rumah Sehat tidak harus besar atau mewah tetapi rumah tersebut
memenuhi semua syarat tentang kesehatan rumah. Meskipun nilai
estetika dari rumah mempunyai arti tersendiri tapi kita tidak boleh
mementingkan nilai estetika dibandingkan fungsi rumah itu sendiri bagi
penghuni di dalamnya. Rumah sehat itu harus memenuhi berebagai
syarat dari segi kontruksi, penghawaan, pencahayaan, kelembapan udara
dan sanitasi
Saran
Pada pembuatan laporan Kelbin ini berjudul Rumah Sehat , saya
mengetahui bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat berharap saran serta kritik dari para pembaca semuanya, tetapi
saya juga berharap laporan ini dapat dijadikan sebagia referensi
pembelajaan terkhususnya mahasiswa D-III Keperawatan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta, Indonesia:
Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Panduan PHBS di Sekolah. Jakarta, Indonesia: Kemenkes RI.
World Health Organization. (2019). Water, Sanitation, Hygiene and Health: A Primer for Health
Professionals. Geneva, Switzerland: WHO Press.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan. (2018). Modul Pelatihan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Jakarta, Indonesia: Kemenkes RI.
15
1 Leaflet
16
2. Dokumentasi
17